Anda di halaman 1dari 31

MODUL AJAR PROJECT IPAS MODUL KE - 3 (PERTEMUAN 1-4)

PARADILA RIZKI OKTAVIANI, S.PD. KELAS : X AK/DKV/KC

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Modul ini diperuntukkan untuk model pembelajaran tatap muka
2. Modul ini digunakan untuk bulan September (4 x Pertemuan )
3. Setiap pertemuan terdiri dari 4 jam pelajaran ( 4 x 30 menit) = 120 menit.
4. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mapel project ipas = 75
5. Nilai akhir mapel Informatika diperoleh dari gabungan dari beberapa nilai yaitu : kehadiran, sikap, harian, PTS /
PAT dengan rincian Bobot sbb : (10% Kehadiran + 20% Sikap + 40 % Harian + 30% PTS / PAT).
6. Jika mengalami kendala atau ada yang perlu ditanyakan silahkan japri ke :
No. 081993830110 (Bu Dila) atau via email : paradilasipar@gmail.com

PERTEMUAN KE-1

A. KOMPETENSI AWAL PESERTA DIDIK


1. Mengenal struktur bumi
2. Mengetahui lapisan pada bumi

B. PENGALAMAN BELAJAR BERMAKNA & PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pengalaman Bermakna Profil Pelajar Pancasila
Pertanyaan pemanasan bernalar kritis
Pengenalan komponen ekosistem Bernalar kritis dan mandiri

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi aspek bumi dan antariksa

D. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu :


1. Memahami struktur bumi
2. Memahami perubahan iklim
3. Mengidentifikasi dampak bagi manusia

E. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Mampu memahami struktur bumi
2. Mengenal lapisan bumi

F. MODEL PEMBELAJARAN : DISCOVERY LEARNING


G. PERTANYAAN PEMANTIK
“Tahukah kalian bahwa bumi memiliki beberapa lapisan?”
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1
PENDAHULUAN INTI PENUTUP
1. Doa Kegiatan inti : Refleksi
2. Target 1. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. 1. cek keutuhan /
pembelajaran 2. Guru menampilkan video motivasi agar timbul rasa kesulitan
kesyukuran dalam diri. belajar

1
3. Manfaat 3. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi 2. suasana
Pembelajaran yang akan di pelajari. belajar
4. Pemotivasian 4. Guru meminta siswa menyebutkan makhluk hidup 3. umpan balik
didepan kelas dengan tujuan siswa menjadi lebih aktif. pembelajaran
5. Guru mencatat aktivitas siswa 4. info
6. Guru menyampaikan topik dan materi serta menyajikan pembelajaran
bahan bacaan yang relevan dalam bentuk slide selanjutnya
presentasi yang disusun oleh guru.
7. Guru membentuk siswa berkelompok dan mengajak
siswa bermain tebak gambar terkait materi yang sedang
dipelajari.
8. Guru meminta siswa mengisi LKPD yang telah
disediakan.
9. Guru menilai dan memberikan apresiasi kepada siswa
yang sudah hadir dan berperan aktif dalam proses
pembelajaran hari ini.

I. ASESMEN
DIAGNOSTIK NON KOGNITIF DIAGNOSTIK KOGNITIF TES FORMATIF
1. Apa kabarmu hari ini? 1. Apakah kalian tahu mengenai struktur bumi? 1. Diskusi Kelas
2. Sudah sarapan pagi ini? 2. Apakah lapisan bumi? berkelompok
3. Hal baik apa yang sudah 2. Menemukan
kalian lakukan tadi pagi solusi dari
dirumah? pertanyaan yang
disajikan.
3. Presentasi

J. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA


STRUKTUR BUMI
Ekosistem Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat dalam suatu galaksi yang
bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki
nomor tiga dari matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain dan 200 milyar
bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya
galaksi namun terdapat ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses
pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah
dalam ilmu geologi.

Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi
diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika dipelajari sifat batu-batuannya.Hasil penelitian ilmu
geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia ±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai
pada akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut
berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi mengelilingi matahari dengan
lintas garis edar berupa elips.Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu
tahun.

2
Struktur bumi menurut pada ahli

Pada saat proses pendinginan berlangsung dalam waktu yang menghabiskan jutaan tahun, maka zat-zat
pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya telah sempat memisahkan diri
berdasarkan dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian terhadap bagian fisik bumi
menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk sistem tata surya pada bagian planet bumi dimulai dari
bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan komposisi kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-
beda.

Secara struktur, Berikut adalah penjelasan mengenai struktur bumi :

1. Kerak bumi (crush)

Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi
mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi
tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat
Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak
dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan
mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh
tanah. Tanah, yang terdiri atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga
mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah
bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung
maupun tidak berasal dari tanaman.

2. Selimut atau selubung bumi (mantle)

Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan lapisan yang terletak di bawah
lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut
bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi.
Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang
membungkus inti bumi. adapun komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu
mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan
mantel bagian bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.

3. Inti bumi (core)

3
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %),nikel (8 %), dan lain-
lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti
luar (outer core) dan lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri
atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun inti bagian dalam merupakan pusat
bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan
berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan nikel. Sehingga
para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang
diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal
dan keras pula.

Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni bagian padat (lithosfer)
yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem
perairan seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan
bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut
berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang
ada di bumi,proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Dari empat macam susunan kimia yang
terdapat pada bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:

• Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh
pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada perputaran bumi ini
akan mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di
berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Pada lapisan atmosfer terdapat
kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung
berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak
0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung
dalam atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya neon (Ne),helium
(He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon (O3), metan dan uap air
• Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. hidrosfer meliputi
samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat
dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air
jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke
atmosfer.

Air di alam terbagi menjadi tiga,sebagai berikut

• Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester
• Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan
• Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois

Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami
perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut
siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan dari air
menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air
hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.

Lapisan Pada Bumi

Sejauh yang diketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di jagatraya ini yang dihuni makhluk hidup, di
mana manusia berada. Bumi pada dasarnya adalah sebuah bola batuan raksasa yang melakukan

4
pergerakan di angkasa dengan kecepatan hampir mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi
sekitar 6000 juta ton. Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi yang berbatu-batu tertutupi oleh air. Pada
bagian batuan yang tidak tertutup air inilah akan membentuk bagian bumi yang lain lalu kemudian disebut
sebagai daratan. Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang dinamakan atmosfer dengan ketinggian lapisan
sejumlah 700 km dari permukaan bumi. Dari luar batas atmosfer inilah, di situlah lapisan yang disebut
lapisan luar angkasa.

Bumi terdiri atas beberapa lapisan yaitu:

1. Atmosfer – merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi. Tebalnya ± 2.000 km. Lapisan udara
ini terutama mengandung nitrogen, oksigen,dan gas. Lapisan atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu
panas kena sinar matahari dan tidak terlalu dingin. Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap
sinar ultra ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan. Di lapisan bawah
atmosfer terdapat awan yang mengandung butir-butir air yang berasal dari uap air lautan dan uap air
daratan turun ke bumi sebagai hujan.
2. Hidrosfer lautan perairan – Lautan merupakan cekungan besar yang berisi air dengan kedalaman
rata-rata 3.500 m. Luas lautan mencapai dua per tiga permukaan bumi.
3. Litosfer – yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km, berat
jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak bumi mencapai sekitar 1.050º C. Litosfer biasa
juga disebut sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust .

Litosfer berasal dari dua kata yaitu katalithos yangberarti batu dan katasfhere/sphaira dengan arti bulatan
atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat dimaknai sebagai suatu lapisan batuan pembentuk kulit bumi.
Dalam kata lain, litosfer merupakan bagian lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km
yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.

Kulit bumi atau litosfer terdiri atas :

• Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam
silisium dan aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2o3. Dalam lapisan ini anatra lain
terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis batuan metamorf dan batuan lain di daratan benua.
Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang
lebih 35 km.
• Kerak benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari betuan beku granit ada bagian tasnya dan
batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua. Kerak benua
terdiri kandungan mineral berupa Si,Al. Adapun ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan
rata-rata 35 km sedangkan berat jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak benua disebut juga
lapisan granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi batuan granit.
• Kerak samudera – Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut ada bagian atas,
kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro
dan peridotit. Kerak ini yang menempati samudra. Kerak samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg.
Ketebalan kerak samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata sebanyak 3 mg/cc.
Nama lain dari kerak samudra yaitu lapisan basaltis karena penyusunnya berupa batuan yang
berkomposisi basalt.

Perbedaan dari kedua kerak ini bukan hanya dari ketebalan dan berat jenisnya namun juga terdapat
perbedaan umur. Batuan kerak benua telah diketahui sekitar 200 juta tahun yang lalu. Umur inilah yang
muda dibanding dengan kerak benua karena kerak benua telah ditemukan pada 3800 juta tahun yang
lalu. Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan megnesium dalam
bentuk senyawa siO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar daripada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium,yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima
merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

5
Kulit bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km. Adapun batuan kulit bumi adalah:

1. Batuan beku – Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin
menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannyaada tiga macam batuan beku.

• Batuan tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas
kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka kristalnya besar-besar, misalnya granit.
• Batuan leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperatur turun cepat
sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama
sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar,
kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf,
misalnya batu apung.
• Batuan korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena
tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat.Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal
besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.

Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin, atau es, dan
diendapkan di tempat lain.Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula
lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.

Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:

• Batuan sedimen aeris atau aeolis .Pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya tanah los, tanah tuf,
dan tanah pasir di gurun.
• Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
• Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari:
• Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang sudah direkat satu
sama lain.
• Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batuyang bulat-bulat yang sudah direkat
satu sama lain
• Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.

Pengendapan pada batuan sedimen

• Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contoh : turf danau dan
tanah liat danau.
• Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh : tanah los dan
tanah gurun pasir.
• Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh: lumpur biru di pantai,
endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.

2. Batuan metamorf – Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya
dapat dari batuan beku atau batuan sedimen.Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-macam sebab
sebagai berikut:

• Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur
magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak. Contoh: marmer dari batu kapur dan
antrasit dari batu bara.

6
• Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali
di atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.
• Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada pelipatan dan geseran waktu
terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut metamorfosa dinamo.Contoh: batu
asbak, schist, dan shale

3. Mesosfer atau mantel bumi – Di bawah kerak bumi terdapat lapisan mantel bumi. Mantel ini
merupakan lapisan batuan setebal sekitar 2.900 km. Suhu di bagian bawah lapisan mantel mencapai 3.700º
C, tetapi batuan tetap padat karena berada di bawah tekanan tinggi.

4. Barisfer – Yaitu lapisan inti bumi berupa bahan padat yang tersusun dari lapisan ini (niccolum =nikel
dan ferrum= besi). Jari-jari +- 3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan
bumi. Inti bumi terdiri atas dua lapisan, yaitu inti dalam dan inti luar.1) Inti luar tebalnya ± 2.000 km terdiri
atas besi cair, suhunya mencapai 2.200ºC.2) Inti dalam terdapat di pusat bumi, merupakan sebuah
bolaberdiameter 2.740 km. Bola ini terdiri atas besi dan nikel padat.Suhu di pusatnya menjadi ± 4.500ºC.

5. Lapisan pengantara – Yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. Berat jenisnya
rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar.

K. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PERTEMUAN KE-1


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD : 01 NILAI
Waktu pengerjaan : 60 menit
NAMA SISWA :
KELAS :
Kerjakanlah soal dibawah ini pada lembar jawab yang sudah di sediakan dan isi identitas kalian!
1. Isilah titik – titik bagian bumi dibawah ini dan berikan penjelasannya

............................
............................
............................
............................

JAWAB :

7
L. UMPAN BALIK PEMBELAJARAN
1. Apakah kalian sudah mengenai keterkaitan struktur bumi?
a. Sudah Paham
b. Paham sebagian
c. Belum paham
2. Apakah kalian dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKPD
a. Ya, terjawab full
b. Ya terjawab Sebagian
c. Tidak terjawab
3. Sikap / karakter apa yang ditemukan dalam kegiatan diatas?

4. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran kali ini. (Ekspresikan lah pada emoticon berikut.

A B C D

7. Tingkat pemahaman saya pada materi ini (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

8. Apakah penyampaian materi oleh guru saat pembalajaran dikemas menarik (Ekspresikan lah pada emoticon
berikut)

A B C D

9. Saya akan lebih semangat lagi di pembelajaran berikutnya (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

10. Tuliskan 3 Hal penting yang saya pelajari pada materi kali ini !

8
PERTEMUAN KE - 2

A. KOMPETENSI AWAL PESERTA DIDIK


1. Mengenal struktur bumi
2. Mengetahui lapisan pada bumi

B. PENGALAMAN BELAJAR BERMAKNA & PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pengalaman Bermakna Profil Pelajar Pancasila
Pertanyaan pemanasan bernalar kritis
Pengenalan penyebab terjadinya perubahan iklim Bernalar kritis dan mandiri

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi aspek bumi dan antariksa
D. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu :
1. Memahami struktur bumi
2. Memahami perubahan iklim
3. Mengidentifikasi dampak bagi manusia

E. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Mampu memahami perubahan iklim yang terjadi
2. Mengenal penyebab perubahan iklim

F. MODEL PEMBELAJARAN : DISCOVERY LEARNING


G. PERTANYAAN PEMANTIK
“Tahukah kalian apa komponen makhluk hidup?”
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE - 2
PENDAHULUAN INTI PENUTUP
1. Doa Kegiatan inti : Refleksi
2. Target 1. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa. 1. cek keutuhan /
pembelajaran 2. Guru menampilkan video motivasi agar timbul rasa kesulitan
3. Manfaat kesyukuran dalam diri. belajar
Pembelajaran 3. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi 2. suasana
4. Pemotivasian yang akan di pelajari. belajar
4. Guru meminta siswa menyebutkan macam – macam 3. umpan balik
ekosistem didepan kelas dengan tujuan siswa menjadi pembelajaran
lebih aktif. 4. info
5. Guru mencatat aktivitas siswa pembelajaran
6. Guru menyampaikan topik dan materi serta menyajikan selanjutnya
bahan bacaan yang relevan dalam bentuk slide
presentasi yang disusun oleh guru.
7. Guru membentuk siswa berkelompok dan mengajak
siswa bermain tebak gambar terkait materi yang sedang
dipelajari.
8. Guru meminta siswa mengisi LKPD yang telah
disediakan.
9. Guru menilai dan memberikan apresiasi kepada siswa
yang sudah hadir dan berperan aktif dalam proses
pembelajaran hari ini.

9
I. ASESMEN

DIAGNOSTIK NON KOGNITIF DIAGNOSTIK KOGNITIF TES FORMATIF


1. Apa kabarmu hari ini? 1. Apa macam – macam jenis ekosistem? 4. Diskusi Kelas
2. Sudah sarapan pagi ini? 2. Apakah interaksi antara makhluk hidup dengan ekosistem? berkelompok
3. Hal baik apa yang sudah 5. Menemukan
kalian lakukan tadi pagi solusi dari
dirumah? pertanyaan yang
disajikan.
6. Presentasi

J. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

PERUBAHAN IKLIM
Secara Iklim dan cuaca ternyata memiliki arti yang berbeda. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada
suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara,
curah hujan, angin, sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu. Walaupun cuaca dan iklim berbeda,
tetapi unsur-unsur yang membentuknya sama. Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim adalah sebagai
berikut:
1. Sinar Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi utama di
bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar
matahari.
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada
daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah
tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian Utara dan Selatan) dan semakin
ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin
tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.
3. Kelembapan Udara (humidity)
Dalam udara terdapat air yang terbentuk karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin banyak
uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah
banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.
4. Awan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan
dapat menunjukkan kondisi cuaca.
5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui
besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).
6. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang
bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu
udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah
dan kecepatan angin disebut anemometer.
Letak astronomis Indonesia terletak di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT sehingga Indonesia termasuk
dalam iklim tropis. Karakteristik iklim tropis antara lain:

10
1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20–23° C bahkan di
beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
2. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
3. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
4. Di pengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan peredaran pola angin sehingga terdapat
dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
5. Di beberapa pulau besar seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua terdapat gunung-gunung yang
tinggi sehingga mempengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya.
6. Indonesia juga memiliki iklim tropis, hal ini dipengaruhi bentuk wilayah Indonesia yang berupa kepulauan.
Sebagian besar tanah daratan Indonesia di kelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat
iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.

Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas.
1. Iklim musim atau iklim muson
Iklim musim sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu
periode perubahan angin Muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim Barat daya
(Muson Barat) dan Angin musim Timur Laut (Muson Timur). Angin Muson Barat bertiup sekitar bulan Oktober
hingga April yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin Muson Timur bertiup sekitar bulan
Mei hingga bulan September yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim
kering/kemarau.

2. Iklim laut
Iklim laut terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak terjadi penguapan dan
akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan

3. Iklim panas atau iklim tropis (tropika)


Iklim panas terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Iklim tropis bersifat panas dan hanya memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan
berpotensi untuk terjadinya hujan.

Gambar: Keadaan musim kemarau (kiri), dan keadaan musim hujan (kanan)

Proses Terjadinya Perubahan Iklim

Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia
bervariasi antar wilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antar
wilayah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar
ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian
sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.

Semakin hari perubahan iklim semakin kita rasakan bahkan semakin mengkhawatirkan. Siang hari sangat
panas tiba-tiba hujan. Perlu diingat bahwa perubahan iklim tidak terjadi tiba-tiba, peristiwa ini terjadi oleh

11
berbagai sebab. Untuk itu kita harus berusaha menanggulanginya dengan mulai mencintai dan menjaga
lingkungan seperti menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, melakukan daur ulang, dan cara-
cara sederhana lainnya.
Perubahan iklim bukanlah hal baru. Iklim global sebelumnya sudah selalu berubah-ubah. Pada jutaan tahun
yang lalu, sebagian wilayah dunia yang dahulunya tertutupi oleh es kini berubah menjadi daratan akibat
fluktuasi radiasi matahari atau letusan gunung berapi.
Perubahan iklim yang ada saat ini dan akan datang dapat disebabkan bukan hanya oleh peristiwa alam
melainkan lebih karena berbagai aktivitas manusia. Kemajuan pesat pembangunan ekonomi telah memberikan
dampak yang serius terhadap iklim dunia, seperti penggunaan energi fosil untuk sumber energi, peningkatan
jumlah kendaraan bermotor, dan pembukaan lahan dengan cara membabat hutan besar-besaran.
Perubahan iklim dipengaruhi oleh beberapa hal:
1. Dipengaruhi oleh posisi jauh dekatnya matahari dari bumi. Ketika matahari mendekat, maka radiasi yang
diterima bumi semakin banyak. Radiasi ini membantu proses konveksi atau naiknya uap air ke langit.
2. Keadaan lingkungan, apakah daerah itu bergunung, berbukit, berhutan, atau berpasir. Daerah yang bergunung
atau berbukit mempengaruhi gerak udara. Gunung atau bukit membuat udara terbantu untuk bergerak ke atas.
Udara yang terangkat ke atas atau ke langit mempermudah proses terbentuknya awan.
3. Dekat atau jauhnya suatu tempat dari sumber air, seperti laut atau danau. Daerah yang dekat dengan sumber
air memiliki peluang mengalami curah hujan lebih tinggi daripada daerah yang jauh dari sumber air. Hal ini
disebabkan oleh besarnya tingkat penguapan daerah yang dekat dengan sumber air. Karena itu, Indonesia
memiliki curah hujan jauh lebih tinggi daripada pedalaman Australia. Selain karena terletak di dekat garis
khatulistiwa, Indonesia juga dikelilingi oleh samudra yang luas sekali.
4. Perubahan iklim juga dipengaruhi oleh aerosol yang bertebaran di atmosfer. Aerosol adalah partikel-partikel
halus dalam gas dan udara. Aerosol bisa berasal dari debu padang pasir, letusan gunung berapi, atau akibat
aktivitas manusia seperti asap motor dan pabrik.

Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek yang menembus atmosfer bumi
kemudian berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai
permukaan bumi, sebagian gelombang di pantulkan kembali ke atmosfer.
Namun sayangnya tidak semua gelombang panjang yang di pantulkan kembali oleh bumi dapat menembus
atmosfer menuju angkasa luar karena di hadang dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer yang di
sebut Gas Rumah Kaca (GRK). Peristiwa alam ini di kenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK).

Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca secara
signifikan, sehingga menyebabkan akumulasi panas di atmosfer yang mempengarui sistem iklim global. Hal
itu menyebabkan naiknya temperatur rata-rata bumi yang di kenal sebagai pemanasan global. Pemanasan
global pada akhirya menyebabkan terjadinya perubahan iklim, atau tepatnya perubahan beberapa variabel
iklim suhu udara dan curah hujan.

12
K. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PERTEMUAN KE - 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD : 02 NILAI
Waktu pengerjaan : 60 menit
NAMA SISWA :
KELAS :
Kerjakanlah soal dibawah ini pada lembar jawab yang sudah di sediakan dan isi identitas kalian!
1. Jelaskan bagaimana proses terjadinya perubahan iklim!

2. Apakah dilingkungan kalian terdapat ekosistem buatan? Jika ada jabarkan?

L. UMPAN BALIK PEMBELAJARAN


1. Apakah kalian sudah mengenai keterkaitan makhluk hidup dan lingkungan?
a. Sudah Paham
b. Paham sebagian
c. Belum paham
2. Apakah kalian dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKPD
a. Ya, terjawab full
b. Ya terjawab Sebagian
c. Tidak terjawab
3. Sikap / karakter apa yang ditemukan dalam kegiatan diatas?

13
4. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran kali ini. (Ekspresikan lah pada emoticon berikut.

A B C D

7. Tingkat pemahaman saya pada materi ini (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

8. Apakah penyampaian materi oleh guru saat pembalajaran dikemas menarik (Ekspresikan lah pada emoticon
berikut)

A B C D

9. Saya akan lebih semangat lagi di pembelajaran berikutnya (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

10. Tuliskan 3 Hal penting yang saya pelajari pada materi kali ini !

14
PERTEMUAN KE - 3

A. KOMPETENSI AWAL PESERTA DIDIK


Diberikan kuisioner pada siswa untuk mengetahui :
1. Mengenal struktur bumi
2. Mengetahui lapisan pada bumi

B. PENGALAMAN BELAJAR BERMAKNA & PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pengalaman Bermakna Profil Pelajar Pancasila
Pertanyaan pemanasan bernalar kritis
Pengenalan komponen ekosistem Bernalar kritis dan mandiri

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi aspek bumi dan antariksa
D. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu :
1. Memahami struktur bumi
2. Memahami perubahan iklim
3. Mengidentifikasi dampak bagi manusia
E. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Mampu memahami perubahan iklim yang terjadi
2. Mengenal penyebab perubahan iklim

F. MODEL PEMBELAJARAN : DISCOVERY LEARNING


G. PERTANYAAN PEMANTIK
“apakah kalian merasakan pengaruh dari perubahan iklim?”
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE - 3
PENDAHULUAN INTI PENUTUP
1. Doa Kegiatan Inti : Refleksi
2. Target 1. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa 1. cek keutuhan /
pembelajaran 2. Guru memberikan pertanyaan pemantik kesulitan
3. Manfaat 3. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk belajar
Pembelajaran mengetahui kompetensi awal dan kondisi awal peserta 2. suasana
4. Pemotivasian didik dengan menyajikan gambar yang akan dianalisis belajar
4. Guru mencatat aktivitas siswa 3. umpan balik
5. Guru meminta siswa menyebutkan dampak perubahaan pembelajaran
iklim terhadap manusia 4. info
6. Guru menyampaikan topik dan materi serta menyajikan pembelajaran
bahan bacaan yang relevan dalam bentuk slide selanjutnya
presentasi yang disusun oleh guru.
7. Guru memberikan contoh kasus dan beberapa
pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas untuk
mengkonfirmasi pemahaman siswa dan meminta siswa
lainnya untuk memberikan tanggapan.
8. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah
hadir dan berperan aktif dalam proses pembelajaran
hari ini.

15
I. ASESMEN
DIAGNOSTIK NON KOGNITIF DIAGNOSTIK KOGNITIF TES FORMATIF
1. Apa kabarmu hari ini? 1. Apakah terdapat dampak dari perubahan iklim yang terjadi 1. Diskusi
2. Aktivitas atau kegiatan apa kepada manusia? Kelas
yang sering kamu lakukan 2. Menemukan
dirumah? solusi dari studi
3. Bagaimana perasaanmu saat kasus yang
melakukan aktivitas tersebut. disajikan.
3. Presentasi

J. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ekosistem

Perubahan iklim merupakan suatu fenomena yang tidak bisa dihindari lagi. Perubahan iklim menyebabkan
keseimbangan ekosistem berubah. Dampak negatif yang terjadi karena Perubahan Iklim antara lain:

1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
2. Peningkatan permukaan air laut akan menyebabkan tenggelamnya daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
3. Pergeseran musim:
Musim kemarau akan berlangsung lama yang mengakibatkan kekeringan sehingga potensi kebakaran
meningkat;
Musim hujan akan berlangsung cepat dengan kecenderungan intensitas curah hujan yang lebih tinggi
sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
4. Terjadinya krisis persediaan makanan karena tingginya potensi gagal panen dan krisis air bersih.
5. Meluasnya penyebaran penyakit tropis (malaria, demam berdarah dan diare).
6. Hilangnya jutaan spesies flora dan founa karena tidak dapat beradaptasi dengan perubahan suhu di bumi.

Apa yang di lakukan untuk menghadapi Perubahan Iklim?


Adaptasi merupakan upaya menyesuaikan berbagai kegiatan terhadap perubahan iklim. Upaya ini bertujuan
untuk meminimalisasi dampak yang telah terjadi, mengantisipasi resiko, sekaligus mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan akibat perubahan iklim.

Apa yang bisa kita lakukan untuk beradaptasi?


1. Memahami kondisi cuaca dan memahami gerakan angin sebelum beraktifitas. Misalnya dalam melaut,
berkendaraan, bepergian dll.
2. Penyesuaian pola tanam yang mengikuti perubahan musim
3. Tidak menggali tanah yang miring di lereng bukit atau gunung untuk mencegah longsor.
4. Bagi yang bertempat tinggal di dekat pantai agar mewaspadai perubahan-perubahan yang terjadi di laut.
5. Membudidayakan hidup bersih dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya untuk mencegah
banjir karena tersumbatnya aliran air.
6. Membuat bak/kolam untuk menampung hujan dan membuat sumur resapan.

16
Gambar: Usaha mengurangi efek rumah kaca
Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca sehingga dapat memperlambat laju
pemanasan global, antara lain:
1. Membudayakan gemar menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup sebagai pagar rumah.
2. Penebangan pohon harus dilanjutkan dengan penanaman kembali bibit pohon yang sama dalam jumlah
yang lebih banyak.
3. Hindari membakar sampah.
4. Jangan membuka lahan dengan membakar.
5. Hemat energi dengan mematikan lampu dan peralatan listrik jika tidak diperlukan, menggunakan lampu
hemat energi, dan tidak membiarkan pintu terbuka terlalu lama.
6. Menggunakan kertas dua sisi, mendaur ulang kertas, dan menggunakan barang-barang daur ulang.
7. Membawa tas belanja sendiri untuk menghindari penggunaan kantong plastik.
8. Hindari penggunaan lift atau excalator untuk naik maupun turun paling tidak 2 tingkat, Biasakan
menggunakan tangga agar lebih sehat dan hemat listrik (untuk kantor dan fasilitas umum).
9. Mendesain bangunan dengan sirkulasi udara dan pencahayaan alami, sehingga meminimalkan
penggunaan AC dan penerangan listrik.
10. Usahakan menggunakan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan
seperti gas dan biodesel.
11. Untuk jarak dekat usahakan tidak menggunakan kendaraan bermotor, tetapi dengan berjalan kaki atau
bersepeda.
12. Rawatlah mesin secara berkala agar emisi gas buang kendaraan baik.
13. Dalam berkendaraan, penumpang tidak melebihi kapasitas kendaraan.
14. Membeli produk-produk lokal untuk mengurangi transportasi barang-barang import.
15. Periksalah tekanan ban secara teratur. Tekanan ban yang akurat dapat menghemat bahan bakar minyak.
16. Istirahatkan kendaraan anda dua hari seminggu.
17. Bagi industri selalu memantau emisi gas buang limbahnya.

Informasi tentang perubahan iklim


Perubahan iklim merupakan topik hangat yang saat ini banyak dibicarakan karena dampaknya yang sudah dapat
kita rasakan sendiri. Beberapa informasi beredar tentang perubahan iklim. Ada informasi yang benar namun
banyak juga informasi yang salah. Sebagai siswa yang cerdas kalian harus dapat mencerna mana informasi yang
benar mana informasi yang salah. Beberapa informasi yang salah, antara lain:
1. Efek rumah kaca disebabkan oleh pantulan gedung-gedung berkaca.
2. Penipisan lapisan ozon menyebabkan perubahan iklim.
3. Pemanasan global = Perubahan iklim

17
Gambar: Skema terjadinya efek rumah kaca

K. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PERTEMUAN KE-3

Waktu Pengerjaan : 60 Menit NAMA : NILAI


Dikerjakan secara : Mandiri / masing-masing
KELAS :
Tulis identitas diri (nama, kelas) masing2
Sebelum dikumpulkan, LKPD di ttd oleh ortu terlebih dahulu TTD ORTU :

SOAL 1.

18
Soal 2.

Jawablah kuis dibawah ini dengan memberikan tanda ceklis pada kolom benar atau salah.

L. UMPAN BALIK PEMBELAJARAN


1. Apakah kalian sudah paham perubahaan iklim?
a. Sudah Paham
b. Paham sebagian
c. Belum paham
2. Apakah penting membuat agenda kegiatan harian?
a. Penting
b. Tidak penting
3. Pelajaran apa yang dapat kalian petik dari materi energi dan perubahannya

4. Sikap / karakter apa yang ditemukan dalam kegiatan diatas?

5. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran kali ini. (Ekspresikan lah pada emoticon berikut.

19
A B C D

7. Tingkat pemahaman saya pada materi ini (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

8. Apakah penyampaian materi oleh guru saat pembalajaran dikemas menarik (Ekspresikan lah pada emoticon
berikut)

A B C D

9. Saya akan lebih semangat lagi di pembelajaran berikutnya (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

10. Tuliskan 3 Hal penting yang saya pelajari pada materi kali ini !

20
PERTEMUAN KE - 4
A. KOMPETENSI AWAL PESERTA DIDIK
Diberikan tanya jawab pada siswa untuk mengetahui :

1. Dari yang sudah dipelajari di pertemuan kemarin, tindakan apa yang akan kalian lakukan untuk mengatasi
pemanasan global atau perubahaan iklim?

B. PENGALAMAN BELAJAR BERMAKNA & PROFIL PELAJAR PANCASILA


Pengalaman Bermakna Profil Pelajar Pancasila
Pertanyaan pemanasan bernalar kritis
Melakukan analisis mengenai dampak Bernalar kritis, kreatif dan mandiri.
lingkungan hidup ( AMDAL)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi aspek bumi dan antariksa
D. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu :
1. Memahami struktur bumi
2. Memahami perubahan iklim
3. Mengidentifikasi dampak bagi manusia

E. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Mampu memahami mitigasi lingkungan
2. Menganalisis mengenai dampak lingkungan hidup

F. MODEL PEMBELAJARAN : Discovery Learning


G. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kalian menerapkan energi dalam kegiatan sehari – hari?

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-4


PENDAHULUAN INTI PENUTUP

21
1. Doa Kegiatan Inti : Refleksi
2. Target pembelajaran 1. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa 1. cek keutuhan /
3. Manfaat 2. Guru memberikan pertanyaan pemantik kesulitan
Pembelajaran 3. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk belajar
4. Pemotivasian mengetahui kompetensi awal dan kondisi awal peserta 2. suasana belajar
didik dengan menyajikan gambar yang akan dianalisis 3. Umpan balik
4. Guru mencatat aktivitas siswa pembelajaran
5. Guru meminta siswa menyebutkan mitigasi 4. info
lingkungan pembelajaran
6. Guru menyampaikan topik dan materi serta selanjutnya
menyajikan bahan bacaan yang relevan dalam bentuk
slide presentasi yang disusun oleh guru.
7. Guru memberikan contoh kasus dan beberapa
pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas untuk
mengkonfirmasi pemahaman siswa dan meminta
siswa lainnya untuk memberikan tanggapan.
8. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah
hadir dan berperan aktif dalam proses pembelajaran
hari ini.

I. ASESMEN
DIAGNOSTIK NON DIAGNOSTIK KOGNITIF TES FORMATIF
KOGNITIF
1. Apa kabarmu hari ini? 1. Apa kalian pernah melakukan kegiatan mitigasi 1. Diskusi Kelas
2. Aktivitas atau kegiatan lingkungan? 2. Tes tulis
apa yang sering kamu
lakukan diluar dirumah?
3. Bagaimana perasaanmu
saat melakukan aktivitas
tersebut

J. BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA


MITIGASI LINGKUNGAN

Pengertian

1. Mitigasi lingkungan adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi
dampak negatif lingkungan akibat adanya rencana atau pelaksanaan suatu kegiatan
2. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan

Secara umum mitigasi lingkungan adalah upaya-upaya untuk mencegah dampak negatif yang
diperkirakan akan terjadi atau telah terjadi karena adanya rencana kegiatan atau menanggulangi
dampak negatif yang timbul sebagai akibat adanya suatu kegiatan/usaha. Mitigasi Lingkungan dalam
konteks mencegah atau mengendalikan dampak negatif dari suatu rencana kegiatan dapat dilakukan
melalui proses analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan/atau Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

Pembangunan kawasan transmigrasi yang selama ini dilaksanakan pada dasarnya merubah ekosistem
alami yang bersifat stabil menjadi ekosistem buatan/binaan yang tidak stabil. Lahan dengan kelerengan
tertentu ( > 3 %) yang dibuka. dan curah hujan yang tinggi akan menyebabkan terjadinya erosi sehingga

22
tanah menjadi tidak subur. Perubahan vegetasi hutan yang heterogen menjadi tanaman budidaya
pertanian yang homogen akan menyebabkan timbulnyahamapenyakit tanaman atau organisme
pengganggu. Kondisi ini menuntut adanya upaya pengelolaan lingkungan agar fungsi lingkungan di
kawasan transmigrasi tetap lestari.

Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pada pembangunan kawasan transmigrasi,
melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sumberdaya Kawasan Transmigrasi telah menetapkan
kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Hal ini
berarti mengintegrasikan aspek lingkungan hidup pada setiap tahapan proses pembangunan kawasan
transmigrasi.

Sebagai implementasi kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi yang berwawasan lingkungan,


setiap akan mebangun kawasan transmigrasi yang baru (PTB) maka upaya mitigasi lingkungan dilakukan
melalui proses AMDAL atau UKL/UPL. Bagi pengembangan kawasan transmigrasi yang sudah ada (PTA)
dengan tidak merubah rencana usaha, maka mitigasi dampak lingkungan negatif yang telah terjadi
dilakukan melalui proses penanggulangan masalah lingkungan.

Tujuan

Tujuan menyusun Pedoman Pelaksanaan Mitigasi Lingkungan Bidang Ketransmigrasian adalah


menyediakan suatu pedoman sebagai salah satu acuan bagi pelaksanaan mitigasi lingkungan dikawasan
transmigrasi.

Prinsip-Prinsip Mitigasi

Untuk mengimplementasikan mitigasi dampak lingkungan perlu dirumuskan terlebih dahulu program
mitigasi lingkungan. Program mitigasi lingkungan yang dirumuskan memuat prinsip-prinsip pokok sebagai
berikut :

1. Program mitigasi lingkungan berupa prinsip-prinsip atau persyaratan untuk menanggulangi


dampak lingkungan
2. Program mitigasi lingkungan dirumuskan secara rinci, sehingga dapat dipakai sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan mitigasi lingkungan. Apabila upaya mitigasi lingkungan ditempuh melalui
penerapan teknologi tertentu, maka harus disertakan desain teknologinya berupa Detail Desaign
Engineering ( rancangan rinci rekayasa)
3. Dalam upaya mitigasi lingkungan mencakup pula upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan kemandirian para transmigran atau stakeholder dalam mitigasi lingkungan melalui bimbingan
teknis
4. Upaya mitigasi lingkungan mencakup pula pembentukan organisasi pelaksanaan mitigasi
lingkungan

Langkah-Langkah Mitigasi

Yang termasuk dalam langkah-langkah mitigasi lingkungan adalah:

1. Menghindarkan impak suatu kegiatan dengan melakukan pembatalan, modifikasi atau


menghilangkan beberapa tahapan tertentu.
2. Memperkecil impak dengan membatasi skala kegiatan.
3. Memperbaiki suatu yang merusak lingkungan dengan melakukan restorasi, repairing atau
rehabilitasi.
4. Mengurangi atau menghilangkan impak yang sedang terjadi dengan pengelolaan yang tepat dan
effisien.
5. Memberikan kompensasi suatu impak melalui relokasi, pembangunan fasilitas baru, pembuktian
yang masuk akal (sound proofing), penyejukan (airconditioning).
6. Memberikan perlakuan yang sebaik-baiknya terhadap semua yang terkena dampak.

23
7. Melakukan daur ulang material.
8. Memanfaatkan teknologi yang paling minimal menghasilkan limbah.
9. Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan
sendiri ditengah masayarakat yang kegiatannya dibidang lingkungan hidup.
10. Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan
11. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan
atau kegiatan yang (akan) dilaksanakan.

Pendekatan Mitigasi

Untuk mencegah atau menanggulangi dampak lingkungan negatif dapat menggunakan salah satu atau
beberapa pendekatan lingkungan secara teknologi, sosial ekonomi maupun kelembagaan dan
Stakeholder.

 Pendekatan Teknologi

Mitigasi lingkungan melalui pendekatan teknologi adalah cara-cara atau penggunaan teknologi untuk
menanggulangi dampak negatif lingkungan. Teknologi yang akan diterapkan oleh masyarakat
(transmigran) harus mempertimbangkan kemampuan dan keahlian transmigran serta budaya setempat.

Contoh :

1. Penanggulangan erosi dengan sistem terasering

2. Pemberantasanhamapenyakit tanaman dengan cara pemberantasanhamaterpadu.

 Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya

Ketergantungan sistim sosial pada lingkungan sekitarnya perlu dicermati karena dapat meningkatkan
eksploitasi lingkungan dan sumber daya alam lokasi. Selain itu, kemungkinan terjadinya intrusi dan
akulturasi budaya di kawasan transmigrasi dapat memicu terjadinya konflik sosial. Peralihan sistem
ekonomi lokal dan mata pencaharian menimbulkan terjadinya kesenjangan sosial.

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya merupakan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
menanggulangi dampak lingkungan melalui upaya-upaya sosial atau tindakan-tindakan yang
bermotifkan sosial ekonomi misalnya;

1. Melibatkan masyarakat disekitar lokasi kegiatan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan mitigasi
lingkungan
2. Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat dalam mitigasi lingkungan
3. Menjalin interaksi sosial yang harmonis antara transmigran dengan penduduk sekitar.

 Pendekatan Kelembagaan dan Stakeholder.

Kelembagaan merupakan salah satu unsur penting yang menentukan keberlanjutan dan berjalannya
suatu program secara berkesinambungan. Kerjasama dan hubungan baik antara lembaga terkait dan
stakeholders sangat diperlukan dalam penyusunan pedoman mitigasi lingkungan. Berbagai entitas
terkait tersebut meliputi: (1). Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Sumberdaya Kawasan Transmigrasi, Direktorat Bina Cipta Keserasian Lingkungan );
(2). Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup; (3). Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Universitas;
(4). Pemerintah Daerah; (5). Komite Perumus Independen; (6) Lembaga Swadaya Masyarakat; (7)
Anggota Masyarakat; (8) Pelaksana; dan (9) Pengawas

24
1. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sumberdaya
Kawasan Transmigrasi, Direktorat Bina Cipta Keserasian Lingkungan).

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrsi melalui Direktorat Bina Cipta Keserasian Lingkungan
merupakan institusi yang bertanggung jawab langsung pada semua permasalahan yang timbul akibat
kegiatan transmigrasi baik langsung maupun tidak langsung termasuk juga dampak lingkungan yang terjadi.

2. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (KMNLH)

Kerjasama dan dukungan dari KMNLH diperlukan terutama dalam pembangunan kawasan transmigrsi baru
( PTB ), dimana upaya mitigasi lingkungannya dilakukan melalui proses AMDAL atau UKL/UPL.

3. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Universitas.

Fungsi Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Universitas adalah untuk mebantu pelaksanaan inventarisasi
data dan analisa dampak lingkungan yang terjadi di kawasan transmigrasi. Kompetensi dan keahlian
lembaga ini dapat membantu dalam penelitian dan analisa secara komprehensip dan terpadu.

4.Pemerintah Daerah.

Partisipasi pemerintah daerah diperlukan karena program-program mitigasi lingkungan harus sesuai
dengan program-program pemerintah daerah agar terjadi kesesuaian. Kerjasama dengan pemerintah
daerah mutlak diperlukan untuk memperoleh dukungan dan masukan program yang sesuai dengan daerah
setempat.

5. Komite Perumus Independen

Perlu dibentuk komite khusus yang bertanggung jawab terhadap penyusunan Program Mitigasi Lingkungan.
Komite ini harus netral agar dapat menerima input dan saran serta kepentingan dari pihak untuk
diakomodasi dalam Program Mitigasi Lingkungan. Anggota komite harus mampu bekerja sama dan
memeiliki hubungan yang baik dengan stakeholders lainnya. Anggota komite dapat merupakan konsorsium
dari beberapa instansi erkait, tetapi dapat juga individu yang kompeten dengan tetap melakukan koordinasi
dengan instansi terkait, seperti KMNLH, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Universitas, LSM, Pemda, dan
anggota masyarakat

6. Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM )

Peran LSM dalam pelaksanaan program mitigasi lingkunan adalah sebagai pendamping dan motor
penggerak bagi masyarakat lokal baik asli maupun pendatang untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan
mitigasi lingkungan. LSM lokal memiliki banyak masukan mengenai kondisi daerah serta program yang
sesuai dan dapat ditetapkan.

7. Anggota Masyarakat.

Anggota masyarakat dalam hal ini adalah penduduk asli daerah maupun pendatang yang harus didorong
untuk bersama-sama dan bahu membahu melaksanakan program mitigasi lingkungan.

8. Pelaksana

Pelaksana adalah institusi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan mitigasi lingkungan.

9. Pengawas

Pengawas adalah institusi atau unit kerja yang berperan sebagai pengawas/pengendali mitigasi lingkungan.

25
Pendekatan Kelembagaan dan Stakeholders adalah berupa mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh
dalam rangka menanggulangi dampak penting lingkungan, misal :

1. Kerjasama dengan instansi-instansi yang berkepentingan dengan mitigasi lingkungan.

2. Pengawasan terhadap kinerja mitigasi ligkungan oleh instansi yang berwenang.

3. Pelaporan hasil mitigasi lingkungan secara berkala kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Upaya pendekatan-pendekatan tersebut dapat ditingkatkan melalui optimasi beberapa faktor, seperti
sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sistem komunikasi.

Optimasi terhadap faktor-faktor tersebut harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan Program Mitigasi
Lingkungan oleh Komite Perumus Independen.

1. Optimasi Sumber Daya Manusia.

Optimasi Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pembinaan , baik terhadap para transmigran
maupun pendamping, pengelola dan perencana program transmigrasi. Untuk mengintegrasikan aspek
lingkungan dalam semua tahap pelaksanaan transmigrasi diperlukan pemahaman yang menyeluruh
terhadap aspek lingkungan dan kelestarian alam, aspek teknis, serta aspek sosial budaya.

2. Optimasi Sumber Daya Alam

Pemanfaatan Sumber Daya Alam harus seoptimal mungkin dengan tetap melaksanakan pemantauan
terhadap potensi dampak yang terjadi. Parameter yang mungkin terkena dampak, seperti parameter
lingkungan fisik dan kelestarian flora/fauna serta sistem penilaian perlu ditentukan perumusan Program
Mitigasi Lingkungan.

3. Pengembangan Metode Komunikasi yang Tepat.

Agar pelaksanaan Mitigasi Lingkungan dapat berjalan lancar perlu ditetapkan metode komunikasi yang
sesuai, berikut beberapa metode komunikasi yang dapat dilakukan :

1). Melakukan identifikasi terhadap masalah yang mungkin timbul dan banyak menjadi polemik di kawasan

transmigrasi yang sudah berjalan sebagai bahan acuan bagi proyek transmigrasi yang akan dilaksanakan;

2). Menerapkan metoda dan iklim komunikasi yang sesuai untuk setiap masalah yang timbul;

3). Menciptakan suasana yang kondusif sehingga semua transmigran dapat bersikap terbuka terhadap

masalah dan tantangan yang ada;

4). Melibatkan masyarakat setempat dan para transmigran sebagai mitra dan bersikap jujur serta terbuka,

5). Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan sumber lain yang dapat dipercaya oleh masyarakat dan

transmigran, seperti : sesepuh daerah, ketua adat, pemuka agama, dan lain-lain ;

6). Membentuk posko-posko penyuluhan, pembinaan dan pemantauan baik sebagai sarana komunikasi bagi
transmigran maupun sebagai pusat informasi dan media konsultasi semua permasalahan yang berkatian
dengan lingkungan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang sesuai.

26
K. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD) PERTEMUAN KE - 4

Waktu Pengerjaan : 60 Menit


Dikerjakan secara : Mandiri / masing-masing

Bentuklah kelompok dengan teman sekelasmu yang terdiri dari 6 – 7 anggota, dari yang sudah kalian pelajari
mengenai mitigasi lingkungan, silakan kerjakan :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mitigasi lingkungan!

2. Buatlah alat sederhana untuk mencegah terjadinya dampak negatif dari lingkungan dengan menggunakan
bahan atau barang bekas.
3. Dari alat yang sudah kalian buat, berikan alasan dan fungsi dari alat tersebut serta persentasikanlah di depan
teman – temanmu.

L. UMPAN BALIK PEMBELAJARAN


1. Apakah kalian sudah paham mitigasi lingkungan?
a. Sudah Paham
b. Paham sebagian
c. Belum paham
2. Apakah penting membuat agenda kegiatan harian?
a. Penting
b. Tidak penting
3. Pelajaran apa yang dapat kalian petik dari materi energi dan perubahannya

4. Sikap / karakter apa yang ditemukan dalam kegiatan diatas?

5. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran kali ini. (Ekspresikan lah pada emoticon berikut.

A B C D

7. Tingkat pemahaman saya pada materi ini (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

27
A B C D

8. Apakah penyampaian materi oleh guru saat pembalajaran dikemas menarik (Ekspresikan lah pada emoticon
berikut)

A B C D

9. Saya akan lebih semangat lagi di pembelajaran berikutnya (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)

A B C D

10. Tuliskan 3 Hal penting yang saya pelajari pada materi kali ini !

RUBRIK PENILAIAN

1. Menyusun Gagasan

No Asek Yang Dinilai Kriteria Skor


1 Ide dan Gagasan Ide dan gagasan memiliki kebaruan, 4
relevan dengan kondisi sekarang, dan
berpotensi untuk diwujudkan
Ide dan gagasan memiliki kebaruan, 3
relevan dengan kondisi sekarang,
namun sulit untuk diwujudkan
Ide dan gagasan memiliki kebaruan, 2
namun kurang relevan dengan kondisi
sekarang, dan sulit untuk diwujudkan
Ide dan gagasan sudah tidak relevan 1
dengan keadaan sekarang, dan sulit
diwujudkan
2 Kelengkapan data Data/ Fakta diperoleh dari 4
pengamatan, penggalian informasi ,
wawancara , angket
Data/ Fakta diperoleh dari 1 sumber 3
(pengamatan /wawancara / angket)
Data / Fakta diperoleh dari orang lain 2

28
Tidak ada data / Fakta 1
3 Penjelasan Penjelasan mengandung data, fakta, 4
dan logis
Penjelasan mengandung data, fakta, 3
namun kurang logis
Penjelasan mengandung data dan fakta 2
Penjelasan tidak ada data dan fakta 1

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


Jenis Keterampilan : Presentasi

No Asek Yang Dinilai Kriteria Skor


1 Sistematika Presentasi Materi presentasi disajikan secara 4
runtut sistematis
Materi presentasi disajikan secara 3
runtut tetapi kurang sistematis

Materi presentasi disajikan secara 2


kurang runtut dan tidak sistematis
Materi presentasi disajikan secara tidak 1
runtut dan tidak sistematis
2 Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah 4
dipahami
Bahasa yang digunakan cukup mudah 3
dipahami
Bahasa yang digunakan agak sulit 2
dipahami
Bahasa yang digunakan sangat sulit 1
dipahami
3 Ketepatan intonasi dan Penyampaian materi disajikan dengan 4
kejelasan artikulasi intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal
yang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan 3
intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal
yang agak jelas
Penyampaian materi disajikan dengan 2
intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal
yang kurang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan 1
intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal
tidak jelas
4 Kemampuan mempertahankan Mampu mempertahankan dan 4
dan menanggapi pertanyaan menanggapi pertanyaan/sanggahan
atau sanggahan dengan arif dan bijaksana
Mampu mempertahankan dan 3
menanggapi pertanyaan/sanggahan
dengan cukup baik
Kurang mampu mempertahankan dan 2
menanggapi pertanyaan atau
sanggahan dengan baik

29
S Sangat kurang mampu 1
mempertahankan dan 1 menanggapi
pertanyaan

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


Keterangan
4 : selalu
3 : sering
2 : kadang
1 : tidak pernah
No Asek Yang Dinilai Kriteria Skor
4 3 2 1
1 Iman dan taqwa Berdoa sebelum dan sesudah
melakukan aktifitas
Bersyukur
Memberi salam sebelum / sesudah
presentasi
Materi presentasi disajikan secara tidak
runtut dan tidak sistematis
2 Mandiri Mampu mengerjakan tugas yang
diberikan pada diri sendiri, tanpa
disuruh / tanpa pengawasan
Membawa keperluan sendiri (tidak
meminjam pada yang lain)
3 Bernalar kritis Memproses informasi dan gagasan
Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran
Merefleksi pemikiran sendiri
Mengambil keputusan
4 Kreatif Menghasilkan gagasan / karya / produk

5 Gotong Royong Berkolaborasi


Peduli sesama
Mau berbagi
6 Bhineka global; Menghargai keragaman budaya
Mau bekerjasama dengan yang berbeda
budaya / agama / ras

30
31

Anda mungkin juga menyukai