Anda di halaman 1dari 20

Dewangga Putra M.

(XI-MM/07)

MAKALAH FOTOGRAFI

SEJARAH DAN JENIS-JENIS FOTOGRAFI

DI SUSUN OLEH :

DEWANGGA PUTRA MIKOLA

(07) XI-MM

SMK NEGERI 3 YOGKAKARTA

TAHUN AJARAN 2015-2016

i
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini
tepat pada waktunya yangberjudul “Fotografi”.

Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Fotografi. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang Fotografi. Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih. Semoga bermanfaat bagi kita semua,
semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan untuk segala usaha kita .”

Oleh:

Dewangga Putra

(07 / XI-MM)
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

Daftar isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

BAB I - PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB 2 – ISI................................................................................................................................2

A. Pengertian Fotografi........................................................................................................2

B. Sejarah Fotografi.............................................................................................................2

C. Jenis-jenis Fotografi........................................................................................................5

D. Jenis Aliran Fotografi......................................................................................................9

E. Klasifikasi Fotografi......................................................................................................11

F. Teknik Fotografi............................................................................................................12

BAB 3 – PENUTUP.................................................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................................................14

B. Saran..............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

BAB I - PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi
dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia. Seiring
berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat.
Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap
hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat
mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam
perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai Hubungan Masyarakat. Kajian
fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan humas untuk memberikan pengetahuan secara
praktis dan teoritis bagaimana menggunakan seuatu kamera, serta mendapatkan gambar
atau potret yang memberikan makna pemberian pesan yang lebih efektif dalam setiap
informasi yang akan disampaikan oleh seorang Humas.Dalam kajian fotografi ini akan
membahas tentang sejarah awal mulanya fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera,
pencahayaan, serta proses dan teknik pengambilan gambar.

B.  Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Fotografi ?


2. Bagaimana sejarah Fotografi ?
3. Apa saja Klasifikasi Fotografi ?
4. Apa saja teknik fotografi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Fotografi


2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Fotografi
3. Untuk mengetahui apa saja Klasifikasi Fotografi
4. Untuk mengetahui Teknik Fotografi
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

BAB 2 – ISI

A. Pengertian Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu


"photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan
menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode
untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya
yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk
menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga
mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan
ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya
yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,
digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan
yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah
kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed).
Kombinasi antara ISO, Diafragma  dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

B. Sejarah Fotografi

Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal
kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi
adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat
mata sudah bisa dibuat permanen.
1. Pada Abad ke 5 SM
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi
(SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan
yang gelap terdapat lubang kecil(pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan
terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti
adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura. 
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

2. Pada Abad ke 3 SM
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut
saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al
Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan
alat yang sekarang dikenal sebagai kamera.
3. Pada Tahun 1558
Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera
obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
4. Pada Tahum 1611
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes
Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan
memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali
sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar
tenda di atas selembar kertas.

seniman pada abad-19 gambar 3D kamera obscura


menggunakan kamera obscura untuk
membuat sketsa

5. Pada Abad ke 17
Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan
berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam
serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar
secara permanen.
6. Pada tahun 1800
Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris
bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura
berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil
menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.
7. Pada Tahun 1824
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore
Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela
kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip
lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar
yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen.
8. Pada Tahun 1926
Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi
sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di
University of Texas di Austin, AS.

“View from the Window at Le Gras” foto pertama yang berhasil dicetak meskipun
masih tampak kabur, dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce
9.  Pada Tahun 1839
Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus
1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre
(1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang
sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi
larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan
pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar
permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre
sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis
berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

“Boulevard du Temple” foto pertama yang diakui secara umum, dibuat oleh Louis
Daguerre
10. Pada Tahun 1950
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak
Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta
menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam
dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka
mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi
dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon.
11. Pada Tajun 1972
Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid
mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan
film.

kamera dslr nikon


 
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera
sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera
digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam
ukuran sebesar koran.

C. Jenis-jenis Fotografi

1. Photo journalism
Meskipun amatir bisa masuk ke bidang ini tanpa pelatihan formal, photojournalism
sering terbatas pada profesional. Salah satu alasan jurnalistik umumnya dipraktekkan
oleh para profesional adalah bahwa photojournalists serius, harus yakin bahwa
tembakan mereka mempertahankan integritas adegan asli. Photojournalism
membutuhkan fotografer untuk menembak hanya fakta, tidak ada perubahan atau
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

manipulasi pada foto.Gambar Photojournalism sering melibatkan pemirsa dengan


berita. Misi dasar Photojournalism adalah mengambil gambar untuk menemani berita
(apakah itu disiarkan atau diterbitkan di koran). Namun, gambar foto jurnalistik
benar-benar hebat harus menceritakan kisah sebelum teks atau penyiar.Gambar
Photojournalism mencoba untuk menangkap perhatian pemirsa dan emosi sekaligus
membujuk pemirsa untuk terus mendengarkan atau membaca tentang cerita.Sebuah
aspek kunci dari foto jurnalistik adalah untuk menyajikan gambar yang akurat yang
tidak membahayakan integritas situasi aktual.
2. Documentary Photography
Lewis Hine dan James Van DerZee adalah dua pelopor
fotografi dokumenter.Fotodokumenter menceritakan kisah dengan gambar. Perbedaan
utama antara foto jurnalistik dan fotografi dokumenter adalah bahwa fotografi
dokumenter dimaksudkan untuk melayani sebagai dokumen sejarah era politik atau
sosial, sementara photojournalism adegan tertentu atau contoh, seorang fotografer
dokumenter menembak serangkaian gambar dari pusat kota tuna wisma atau rentetan
peristiwa pertempuran internasional. Setiap topik dapat menjadi subyek fotografi
dokumenter.Seperti foto jurnalistik, fotografi dokumenter berusaha untuk
menunjukkan kebenaran tanpa memanipulasi gambar.Fotografi Dokumenter mengacu
pada bidang fotografi di mana gambar yang digunakan sebagai dokumen sejarah,
bukan untuk melayani sebagai sumber seni atau kesenangan estetika, fotografi
dokumenter sering digunakan untuk menghasut perubahan politik dan sosial karena
kemampuannya untuk menangkap kebenaran sifat gambar atau lokasi.
3. Documentary Photography
Lewis Hine dan James Van DerZee adalah dua pelopor
fotografi dokumenter.Fotodokumenter menceritakan kisah dengan gambar. Perbedaan
utama antara foto jurnalistik dan fotografi dokumenter adalah bahwa fotografi
dokumenter dimaksudkan untuk melayani sebagai dokumen sejarah era politik atau
sosial, sementara photojournalism adegan tertentu atau contoh, seorang fotografer
dokumenter menembak serangkaian gambar dari pusat kota tuna wisma atau rentetan
peristiwa pertempuran internasional. Setiap topik dapat menjadi subyek fotografi
dokumenter.Seperti foto jurnalistik, fotografi dokumenter berusaha untuk
menunjukkan kebenaran tanpa memanipulasi gambar.Fotografi Dokumenter mengacu
pada bidang fotografi di mana gambar yang digunakan sebagai dokumen sejarah,
bukan untuk melayani sebagai sumber seni atau kesenangan estetika, fotografi
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

dokumenter sering digunakan untuk menghasut perubahan politik dan sosial karena
kemampuannya untuk menangkap kebenaran sifat gambar atau lokasi.
4. Action Photography
Action Photography biasanya dilakukan pada fotografi olahraga, mengambil object-
object yang bergerak cepat dan fotografi jenis ini di golongkan pada fotografi yang
paling menarik dari fotografi.Seperti halnya tindakan seorang fotografer olahraga
yang baik harus tahu subjek nya cukup baik untuk mengantisipasi kapan harus
mengambil gambar. Aturan yang sama berlaku untuk fotografer yang mengambil
gambar aksi hewan di alam atau pesawat lepas landas
5. Macro photography
Macro photography menggambarkan bidang fotografi di mana gambar diambil dari
jarak dekat.Setelah dibatasi untuk fotografer dengan peralatan canggih dan mahal,
macro photography sekarang lebih mudah bagi amatir untuk berlatih dengan kamera
digital dengan pengaturan makro.Subyek photography macro mungkin termasuk
serangga, bunga, tekstur tenunan sweter atau benda yang mengungkapkan detail yang
menarik.  Setiap benda kecil dapat menjadi subjek untuk fotografi makro. Sebuah foto
makro yang baik mengungkapkan detail dan tekstur pada objek yang tidak dapat
diamati dengan fotografi biasa atau oleh mata undiscerning. Menurut definisi, subyek
fotografi makro are endless! Karena fotografi makro meningkatkan rincian dari
subjek, alam berfungsi sebagai subjek yang sangat baik bagi mereka. 
6. Glamour Photography
Glamour adalah fotografi romantis yang dimaksudkan untuk menjadi erotis tanpa
pornografi. Berfokus pada ketelanjangan atau pose seram, fotografi glamour berusaha
untuk menangkap subjek dalam pose yang menekankan kurva dan bayangan. Seperti
namanya, tujuan fotografi glamor adalah untuk menggambarkan model dalam cahaya
glamor.Tembakan glamour banyak membawa genit dan misterius.Fotografi Glamour
didefinisi ulang oleh setiap generasi, tergantung pada arus sosial dan politik
saat itu.Padatahun 1940, foto-foto gadis “pinup” dianggap glamourous. Gambar Betty
Grable, salah satu model glamor yang paling populer. Pada tahun 1960, model yang
berpose untuk tembakan glamour dalam pakaian skimpier, pakaian renang kecil atau
sebagian telanjang.Fotografi Glamour bergantung pada kekuatan sugesti,
menyinggung kurva dan zona erotis tanpa benar-benar menunjukkan detail grafis,
akibatnya, foto glamour membawa nada misteri dan romantisme, dan banyak daya
tarik fisik. 
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

Aerial Photography
Aerial Photography atau fotografi udara biasa digunakan untuk keperluan pemetaan,
survei, penggukuran tata ruang dan pertanian, atau untuk tujuan militer.Fotografer
udara menggunakan pesawat, ultralights, parasut, balon dan pesawat remote control
untuk mengambil gambar dari udara.
7. Underwater Photography
Fotografi bawah/dalam air biasanya digunakan oleh penyelam scuba atau
perenangsnorkel.Namun, biaya scuba diving ditambah dengan peralatan fotografi
sering mahal dan berat di bawah air, membuat ini menjadi salah satu kekurangan
umum pada fotografi bawah air.Demikian pula jika seorang amatir memiliki peralatan
dan scuba, mengambil gambar bawah air dapat menjadi rumit, karena kacamata scuba
yang diperbesar dan mendistorsi visi fotografer. Dalam fotografi bawah air, fokus
yang ideal terjadi tiga / empat kaki di depan kamera. Karena refraksi air, dibutuhkan
sedikit latihan untuk menentukan dengan tepat di mana hal ini.
8. Art Photography
Fotografi artistik dapat merangkul berbagai mata pelajaran.Sementara fotografer alam
dapat menggunakan fotografi bawah air untuk membuat seni pertunjukan berdasarkan
kehidupan laut, menunjukkan potret seorang fotografer mungkin fitur portraitures
artistik hitam dan putih.Dalam semua kasus, foto-foto harus memiliki nilai estetika
seni.Fotografi Seni Rupa juga dikenal hanya sebagai seni fotografi, mengacu pada
cabang fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto untuk tujuan murni,
yaitu estetika. Seni fotografi baik bertempat di museum dan galeri, terutama berkaitan
dengan menyajikan benda-benda yang indah atau benda biasa dengan cara yang indah
untuk menyampaikan intensitas dan emosi. Banyak dari seni fotografi diproduksi
dalam jumlah terbatas dan digunakan dalam iklan atau majalah. Namun, karena setiap
orang memiliki pandangan individu tentang apa yang merupakan keindahan,
mengartikan apa yang atau tidak fotografi seni rupa adalah sepenuhnya subyektif.
Tantangan lain dalam dunia fotografi seni rupa adalah kenyataan bahwa fotografi
adalah media yang relatif seni, dibandingkan dengan lukisan atau musik.
9. Advertising Photography
Karena fotografi memainkan peran penting dalam periklanan, fotografer profesional
banyak mengabdikan karier mereka untuk fotografi iklan.Kebutuhan untuk menyalin
iklan unik dan eye-catching berarti fotografer dapat bekerja dengan beberapa jenis
fotografi, termasuk macro photography dan fotografi glamor.
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

10. Travel Photography


Fotografi perjalanan dapat span beberapa kategori fotografi, termasuk iklan, film
dokumenter atau fotografi vernakular yang menggambarkan rasa terutama lokal atau
historis. Seorang fotografer perjalanan dapat menangkap nuansa lokasi dengan baik
lanskap dan potret.
11. Wedding Photography
Fotografi pernikahan adalah campuran dari berbagai jenis fotografi. Meskipun
fotografi pernikahan adalah sebuah film dokumenter dari hari pernikahan, foto
pernikahan dapat retouched dan diedit untuk menghasilkan berbagai efek. Sebagai
contoh, seorang fotografer bisa mengobati beberapa gambar dengan toning sepia
untuk memberi efek lebih klasik.Selain itu, seorang fotografer pernikahan harus
memiliki kemampuan fotografi potret, dia juga mungkin harus menggunakan teknik
fotografi glamour untuk menangkap gambar pengantin agar terlihat lebih baik. 
Fotografi pernikahan telah berkembang dan tumbuh sejak penemuan bentuk seni
fotografi pada tahun 1826 oleh Joseph Nicéphore Niépce

D. Jenis Aliran Fotografi

1. Fotografi Landscape
Alias foto pemandangan, jadi pada dasarnya semua objek yang digunakan dalamjenis
fotografi ini adalah semua yang berhubungan dengan indahnya alam/pemandangan.

Tokoh tokoh : Ansel Adams, Galen Rowell, dan Edward Weston.


2. Fotografi Makro
Jenis fotografi ini memerlukan objek yang mempunyai bidang skala kecil ( tujuannya
supaya objek bisa dikomposisikan agar tampak lebih besar ) misalnya, belalang,
kumbang, kupu-kupu, embun bahkan bunga.
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

DTokoh-tokoh :Bryan Peterson dan Miki Asai


3. Fotografi Satwa
Untuk fotografi yang satu ini, diperlukan usaha yang lebih ekstra
dari fotografi lainnya, karena untuk jenis aliran ini si pemotret diwajibkan terjun ke
alam bebas, untuk waktu yang lama bahkan bertahun-tahun, sebab fotografi ini lebih
menonjolkan kebiasaan satwa tersebut di kehidupan alam bebas.

Tokoh-tokoh : David F. Bezold danAlexander Mody


4. Fotografi potrait
Untuk jenis aliran yang satu ini, kita tidak terlalu repot seperti jenis aliran yang
disebut diatas, karena objek yang digunakan dalam fotografi ini adalah seorang
model ( yang dimana pasti cantik atau minimalnya Good looking yah ) - banyak
teman atau saudara yang bisa kita jadikan model untuk jenis aliran ini. Tapi yang
perlu diluruskan selama ini adalah arti dari Potrait itu sendiri yang merupakan
definisi untuk pengambilan gambar/foto dengan prinsip middle - up.

Tokoh-tokoh : Lee Jeffries


5. Fotografi BW
Fotografi ini secara teknis yang membedakan dengan fotografi lainya ada dari sisi
picture style yang digunakan, yang dimana semua jenis foto ini hanya terdiri dari 2
warna yaitu Hitam dan putih, jenisaliran ini bisa menggunakan segala objek yang ada
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

entah itu pemandangan, flora, fauna dll. Dengan tujuan ingin menampilkan sisi
dramatis dari foto tersebut.

Tokoh-tokoh : Lee Jefrries dan Dorothea Lange


6. Fotografi Fashion
Jenis fotografi ini hampir mirip dengan fotografi potrait, yang membedakan adalah
sisi dari objek yang ditonjolkan dalam fotografi fashion adalah sisi keindahan dari
model itu sendiri, bisa dari tubuh/body secara keseluruhan, baju, make-up, atau
fashion itu sendiri baik dari ujung rambut hingga ujung kaki (biasanya jenis aliran ini
ditujukan untuk komersil).

Tokoh-tokoh :Craig Mcdean, David Sims,  Mert Alas & Marcus Piggott


7. Fotografi Sport
Untuk jenis ini objek yang digunakan pastinya tidak jauh dari bidang olahraga
seperti, balap motor, sepak bola, olimpiade, dll. biasanya dalam fotografi jenis ini
membutuhkan gear atau alat penunjang yang high end- so, siapkan budget lebih ya,
kalo mau menekuni jenis fotografi ini

Tokoh-tokoh : Hans Heus


Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

E. Klasifikasi Fotografi
1. Lokasi dan Jenis Objek: Urban, Travel, Nature, Wild Life, Under
Water         Photography
2. Aktivitas Manusia: Wedding, Event, Sport Photography
3. Ilmu Pengetahuan (Science): Forensic, Science, Medical Photography
4. Konsep: Art, Documentary, Advertising Photography
5. Teknik/Peralatan Fotografi: Wide, Macro, Aerial Photography
Faktor-faktor yang menentukan kualitas Foto

1. Kondisi Objek
Bisa dikatakan kondisi objek memiliki peranan penting dalam suatu foto yang bagus.
Apakah ekspresi dari objek atau objek yang merupakan peristiwa yang unik atau
jarang terjadi.
2. Pencahayaan (Exposure)
Masalah cahaya ini, tergantung tujuan foto yang diambil , bisa saja foto yang agak
gelap / terlalu terang malah bagus. Tapi secara umum pencahayaan yang bagus itu
harus pas.
3. Warna
Pengetahuan mengenai warna cukup penting juga dalam dunia fotografi.
Seorang graphic designer, ataufashion designer paham benar memainkan
warna. Colourlovers, di situs ini bisa belajar dan memahami warna dengan baik.
4. Fokus/Ketajaman (sharpness)
Penggunaan manual fokus butuh latihan yang sering, untuk pemula make autofokus
saja dulu.
5. Komposisi
Prinsip dasarnya adalah seimbang. Perhatikan orientasi yang
cocok, portrait  atau landscape, biasanya panorama atau objek yang jauh cocok
menggunakan landscape, sedangkan objek yang vertikal cocok menggunakan portrait.
Teknik komposisi lain diantaranya adalah Framing, Geometric dan Freedom  
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus.
Dimana POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto. 
6. Sudut Pandang (viewing angel)
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

Yang ini sangat dipengaruhi oleh sense seni si fotografer, dari sudut mana


pengambilan foto yang menarik dan "menjelaskan" objek. Kalau mahir
memainkan viewing angel  dan komposisi, nanti bisa jadi Director of Photography.

F. Teknik Fotografi
1. Depth of field (ruang tajam)
a) Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
b) Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
c) Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)
2. Panning
a) Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan gerak pada foto.
b) Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek selamFa membidik.
c) Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif tajam dibandingkan dengan     
backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur.
d) Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan speed rendah (8-60),
dan pakailah tripod (kaki tiga).
3. Slow & Stop action
a) Slow action : salah satu teknik fotografi yang bertujuan
memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya digunakan kecepatan
rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
b) Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan
membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125
sampai 1/4000 atau lebih.
4. Zooming
a) Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah
panjang fokus lensa.
b) Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.
c) Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan kecepatan rana tidak
lebih dari 1/30 detik.
d) Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga)
5. Bulb
a) -Kecepatan rana dapat diatur sesuai dengan waktu yang kita inginkan.
b) -Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana dengan lebih lama.
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

c) -Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal, dapat digunakan kabel
release dan tripod.
d) -Misal, kita mempergunakan kecepatan 30 detik sampai habis waktu perekaman
cahaya.
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

BAB 3 – PENUTUP

A. Kesimpulan
Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama
dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia
menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama
lain dan sebelum masing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah
kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang
ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.Untuk mendalami bidang fotografi, siapa
pun harus punya pengetahuan dasar yang baik tentang cahaya (light). Hal ini penting
karena cahaya memegang kunci utama dalam penentuan eksposur yang diatur oleh shutter
dan aperture pada kamera. Setelah memahami tentang cahaya, tahap selanjutnya adalah
mengerti tentang pencahayaan (lighting) sehingga mampu menghasilkan foto yang lebih
baik dalam berbagai kondisi pemotretan.

B. Saran
Saran dari saya, menjadi seorang fotografer harus mempunyai jiwa kreativitas,
pantang menyerah, selalu sabar, cekatan . Menjadi seorang fotografer itu penuh proses,
jadi jika kalian ingin menjadi seorang fotografer maka kalian harus benar-benar
memahami tentang fotografi sehingga kalian mampu menghasilkan foto yang lebih baik
dalam berbagai kondisi pemotretan.
Dewangga Putra M. (XI-MM/07)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://forum.kompas.com/klinik-fotografi-kompas/190542-teknik-fotografi-dan-hasil-
bagus-itu-gampang-kok-beneran.html
2. http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=35424
3. Soelarko, R.M. Prof.Dr. Penuntun Fotografi Edisi V. Bandung: PT. Karya
NusantaraChiawono, Agus. Teknik Fotografi Digital Blitz for Dummies.
4. www.situsfoto.net(Basic) Kombinasi Shutterspeed, Diafragma, dan ISO.
5. www.alvinfauzie.comGlossary. www.library.thinkquest.orgwww.wikipedia.com
6. https://9ninefotoframe.wordpress.com/apa-itu-fotografi/jenis-jenis-dan-pengertian-
fotografi/
7. http://landphotograph.blogspot.com/2014/11/jenis-jenis-aliran-fotografi-dunia.html

Anda mungkin juga menyukai