ABSTRAK
Kamera digital adalah salah satu alat perekam gambar yang sangat revolusioner
dari segi cetak maupun teknik fotografi karena kamera digital bekerja tanpa
menggunakan film. Sipemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa
harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena sebagian besar
memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah
layar LCD yang terpasang dibelakang kamera. Kelebihan dari kamera digital adalah
hasil pemotretan dapat langsung dilihat pada layar monitor yang terletak dibagian
belakang kamera. Jika gambar yang diambil tidak sesuai dengan yang dinginkan, bisa
langsung dihapus. Kamera digital juga dilengkapi dengan fasilitas zoom yaitu
pengaturan perbesaran objek yang akan diambil tanpa harus mendekatkan kamera ke
objek, serta pengaturan gelap lampu blitz. Kemampuan kamera digital diukur dalam
megapixel, yaitu kemampuan kamera untuk menangkap objek. Makin besar angka,
berarti kualitas gambar yang dihasilkan makin tajam.
Prinsip kerja kamera digital adalah kamera menangkap gambar dari obyek
untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD (Charge Couple
Device) atau CMOS (Complemenary Metal Oxide Semiconductor) yang hasilnya
kemudian direkam dalam format digital kedalam media simpan digital berupa memory
card. Proses penangkapan gambar pada kamera digital dilakukan oleh dua jenis
perangkat yang memiliki cara kerja yang berbeda, yaitu CCD dan CMOS.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan .....................................................................................3
1.4 Manfaat Pembahasan ...................................................................................3
1.5 Pembatasan Masalah ....................................................................................4
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................30
4.2 Saran ...........................................................................................................30
PENDAHULUAN
Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia.
Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan
beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Jauh
telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip
kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu Al-Haitham.
obscura. Itulah salah satu karya Al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang
Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu
Berabad – abad yang lalu orang telah mengetahui bahwa kalau cahaya lurus
dari sebuah lobang kecil kedalam sebuah ruangan yang gelap maka pada dinding
dihadapannya kelihatan bayangan dari apa yang ada dimuka lubang itu. Hanya dalam
keadaan terbalik, yang di atas ke bawah dan sebaliknya. Ruangan seperti itu disebut “
Kamera Obscura “ yang artinya tidak lain dari pada kamar gelap. Dari perkataan
kamera obscura itulah lahir perkataan kamera, nama yang diberikan untuk alat
pemotret. Inilah yang mula – mula disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar,
Obscura = gelap ), yaitu sebuah ruangan yang gelap dengan lubang kecil pada salah
satu dindingnya. Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari
kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena
ini secara harfiah diartikan sebagai “ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas
kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-
Dapat dikatakan bahwa kamera kini telah menjadi kebutuhan pokok. Bagaimana tidak,
hampir di setiap handphone yang dimiliki sebagian besar masyarakat ada fasilitas
kameranya. Kamera sekarang banyak macam jenis, salah satunya kamera yang
sekarang ini sering dipakai yaitu kamera digital. Kamera digital adalah salah satu alat
perekam gambar yang sangat revolusioner dari segi teknologi cetak maupun teknik
fotografi. Keberadaan kamera digital sangat membantu bagi seorang yang ingin
oleh kamera efek-efek khusus dapat dibantu dengan mengolah gambar di komputer.
kerja dari kamera digital ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis
1. Manfaat Teoretis
Dapat dijadikan sebagai salah satu sumber acuan dan referensi bagi penulis
berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
b) Bagi Mahasiswa
Sebagai informasi dan bahan acuan bagi pembaca, terutama mahasiswa bidang
fisika.
c) Bagi Penulis
kamera digital.
Polaroid, kamera film. Pada kesempatan kali ini, penulis hanya membahas mengenai
menghindari kekeliruan agar sampai pada tujuan yang ingin dicapai, maka penulis
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian cahaya
melihat. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter dimana 1 meter bersamaan
dengan jarak dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik. Kecepatan
cahaya adalah 299.792.458 meter per detik. Cahaya diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari dan sumber cahaya utama adalah berasal dari matahari. Tumbuhan hijau
memancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan ringan kesegala arah dengan
kecepatan yang sangat besar”. Menurut Abu Ali Hasan dalam Lamhot (2009:1),
sifat sebagai partikel dan juga bersifat sebagai gelombang elektromagnetik yang
disebut sifat dualisme dari gelombang dan partikel”. Berdasarkan kutipan di atas maka
dan juga memiliki sifat sebagai partikel yang dapat memancarkan kesegala arah
cahaya melalui kaca, kecepatannya berkurang menjadi 200.000 km/s. Pada saat
atau perubahan arah cahaya ketika memasuki kaca atau benda bening lainnya disebut
pembiasan cahaya (refraksi). Pembiasaan cahaya terjadi karena dalam zat antara
Pada Gambar di atas dapat dilihat sinar yang merambat dari udara keair. Sudut
𝜃1 adalah sudut datang, dan sudut 𝜃2 adalah sudut bias. Sebagian berkas cahaya juga
dipantulkan oleh air dengan sudut pantul 𝜃𝑟 . Tetapi dalam bahasan ini peristiwa
2. Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat
3. Sinar datang yang tegak lurus bidang batas tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
(1591-1626) dan diturunkan dengan menggunakan teori korpuskuler cahaya oleh Rene
Keterangan :
2.2 Lensa
Lensa adalah benda bening yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat
Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung atau lensa positif dan lensa cekung
Lensa cembung adalah lensa yang yang bagian tengahnya lebih tebal dari
3) Lensa konkaf konveks (meniscus cembung / cembung cekung) yaitu lensa yang
mengumpulkan atau menyebarkan berkas sinar yang diterimanya. Besarnya daya (P)
lensa berkebalikan dengan jarak titik apinya (focus). Semakin kecil focus semakin
Rumusnya adalah :
1
P=
𝐹
Keterangan :
ℎ′ −𝑠′
M= =| | (Marthen Kanginan, 2006 : 159)
ℎ 𝑠
Keterangan :
S= jarak benda
𝑠 ′ = jarak bayangan
H= tinggi benda
ℎ′ =tinggi bayangan
M= perbesaran
BAB III
PEMBAHASAN
mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil proyeksi
pada sistem lensa. Untuk yang pertama kalinya kamera disebut juga dengan kamera
obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang artinya “ ruang gelap”.
Kamera obscura adalah sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak,
yang bisa memantulkan cahaya dengan menggunakan dua buah lensa konveks, setelah
itu menempatkan gambar objek eksternal itu pada sebuah kertas/film. Penempatan film
film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah
membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang
tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD
yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital
berbeda-beda.
menemukan kamera obscura. Alhazen menerbitkan sebuah buku yang berjudul Books
of Optics (1015-1021) yang menjelaskan tentang kamera obscura. Lain lagi dengan
ilmuwan yang berasal dari Inggris pada tahun 1660-an yang bernama Robert Boyle
Johan Zahn merupakan orang pertama kalinya menemukan kamera yang cukup
praktis dan kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi pada tahun 1685.
Kamera fotografi banyak menerapkan prinsip model Zahn, dimana sistemnya selalu
terdapat didepan lensa kamera tersebut setiap sebelum melakukan pengambilan sebuah
gambar.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce telah berhasil menciptakan sebuah
Gambar tersebut dikenal sebagai foto pertama yaitu gambaran kabur atap-atap rumah
dengan Louis Daguerre yang mana Louis juga mempublikasikan temuannya berupa
gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga
keluarga Niepce atas temuannya. Dan telah diberitahukan kepada publik pada tahun
1839.
Pada saat itu Louis Daguerre menjadi seorang pahlawan atas pengumuman dan
Banyak pihak yang merasakan fungsi dan kebutuhan penggunaannya. Kamera bukan
kenangan, tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang bergerak. Bahkan
bahkan sampai pada bidang sistem pertahanan dan keamanan terkena dampak dari
perkembangan kamera. Sehingga tidak terlepas dari penggunaan teknologi kamera ini.
Kamera analog adalah salah satu kategori kamera yang dalam tehnik
mempunyai tiga buah elemen dasar, yaitu elemen optikal yang berupa berbagai macam
lensa, elemen kimia berupa film seluloid itu sendiri, serta elemen mekanik yang berupa
badan dari kamera itu sendiri. Di dalam kehidupan masyarakat, kamera analog ini
biasanya lebih akrab dengan sebutan kamera film. Hal ini disebabkan karena
penggunaan film pada kamera tersebut, sebagai media perekam atau penyimpanannya.
Film tersebut juga biasa dikenal dengan sebutan klise atau negatif.
ujung tombak dalam hal fotografi. Keutamaan dari kamera ini adalah adanya memory
penyimpanan dalam bentuk digital yang terbuat dari unsur kimia. Data digital mudah
dipindahkan dan bisa memuat banyak foto. Cara kerja kamera ini ada pada CCD yang
menyerap cahaya dari objek yang dibidik. Disini cahaya diubah menjadi titik-titik yang
jumlahnya mencapai ribuan, bahkan jutaan. Titik itu kemudian membentuk suatu foto.
Jika titik yang didapat banyak dan rapat, maka gambar akan bagus dan padat, begitu
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan
film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah
membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang
tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD
yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital
kendala baik dalam proses pemotretan maupun dari kualitas foto yang dihasilkan.
Misalnya : gambar yang kurang sempurna, kesulitan dalam menentukan fokus suatu
objek, serta gambar objek yang tak langsung terlihat seperti hasil foto yang
sebenarnya. Belum lagi proses pencetakan yang memerlukan ruang gelap dan hasil
foto ke dalam negative film dari cahaya yang ditangkap. Negative film ini merupakan
Coupled Device) atau CMOS (Complemetary Metal Oxidane Silicon) yang kemudian
hasilnya direkam dalam format digital ke dalam media penyimpanan digital semacam
Compact Flash, Secure Digital, Memory Stick, dsb. Karena hasil disimpan dalam
format digital akan memudahkan untuk ditransfer ke pengolah foto digital semacam
Kamera digital saat ini sudah memiliki sensor penangkap gambar CCD lebih
dari jutaan pixel. Semakin banyak pixel yang bisa ditangkap akan semakin detail dan
semakin halus gambar yang dihasilkan. Misalnya : untuk memotret gambar ukuran pos
card ,cukup gunakan kamera digital dengan kapasitas sensor Mega pixel. Kamera
dengan kapasitas sensor 1 Mega Pixel ini juga masih mencukupi untuk keperluan
gambar di website. Akan tetapi untuk keperluan gambar yang jauh lebih detail maka
diperlukan kamera dengan kapasitas sensor 2 Mega Pixel atau lebih. Bagi fotografer
kamera lebih terjangkau. Sedangkan CCD memiliki keunggulan dimana sensor lebih
peka terhadap cahaya sehingga pada kondisi redup (sore/malam) tanpa bantuan lampu
blitz / Flash masih bisa menangkap objek dengan baik, sedangkan pada CMOS hasil
Sumber: http//2.bp.blongspot.com
3.5.1 Lensa
Lensa adalah media penyaring pertama pada saat memindai gambar untuk
meningkatkan akurasi. Untuk menambah ketajaman lensa, pada lensa ini dilapisi
Berikut ini beberapa jenis lensa yang digunakan pada kamera digital SLR:
a. Lensa standar
Ukurannya 50 mm. Karakter lensa ini adalah memberikan bidikan natural. Lensa ini
Sumber: http//2.bp.blongspot.com
Lensa wide angle adalah lensa yang digunakan untuk menangkap objek yang
luas dalam medan bidik yang terbatas. Karakter lensa ini adalah dapat membuat objek
lebih kecil dari pada ukuran sebenarnya. Ukuran lensa ini beragam, antara lain : 17
mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm. Disamping itu ada juga lensa wide angle dengan
diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa lensa ini disebut fish eye lens.
c. Lensa Tele
Sumber: http//2.bp.blongspot.com
Lensa tele merupakan kebalikan dari lensa wide angle. Lensa tele berfungsi
untuk mendekatkan objek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa
tele adalah lensa dengan ukuran 70 mm ke atas. Fungsi lain dari lensa tele adalah untuk
melakukan croping dan memfokuskan diri pada objek tertentu dan mengaburkan objek
di sekitarnya.
d. Lensa Zoom
Sumber: http//2.bp.blongspot.com
Lensa zoom merupakan gabungan ketiga jenis di atas. yaitu lensa standar, lensa
wide angle, dan lensa tele. Ukuran lensa bukanlah ukuran yang fixed, melainkan
bersifat range lensa tertentu, misalnya 80 - 200 mm. Lensa jenis ini merupakan lensa
yang paling banyak digunakan karena memiliki karakter yang fleksibel dan range
lensanya cukup lebar. Dengan demikian, apabila ingin menggunakan lensa ukuran
e. Lensa Makro
Sumber: http//2.bp.blongspot.com
Lensa makro biasanya digunakan untuk membidik objek kecil. Pada kamera
digital ini, pembesaran skala makro dilakukan secara digital dan tidak dilakukan secara
optis. Semua jenis lensa tersebut memiliki karakteristik yang sama, yaitu semakin kecil
ukuran lensa, semakin lebar sudut yang bisa dijangkau oleh kamera.
gambar yang akan dipotret untuk melihat komposisi gambar yang akan dipotret. Setiap
Sumber: http//2.bp.blongspot.com
Pembidik optik paralel ini sama dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera
saku analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar. Lensa ini
memiliki tingkat akurasi tersebut tidak saling berhubungan. Pembidik optik paralel
Sumber: http//2.bp.blongspot.com
Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera
digital. Pembidik ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan
pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera.
Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering
momen tepat saat pengambilan gambar. Pembidik LCD bisa dilihat pada gambar.
Pembidik optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki
tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung
dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik tipe ini hanya
dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL bisa dilihat pada Gambar.
kamera digital sesuai dengan kondisi objek dan hasil yang Anda inginkan. Secara
umum fitur-fitur yang biasa disetting pada kamera digital antara lain :
menu kamera. Default flash kamera dalam keadaan off. Penggunaan flash disesuaikan
pemotretan yang ditandai dengan nyalanya. Self Timer Light yang bisa mencapai 10
detik. Selain memudahkan untuk memotret gambar diri, fitur ini juga berguna untuk
mengambil gambar dalam keadaan cahaya yang kurang, karena bisa mengurangi
3.6.3 Sharpness
(lebih lembut atau lebih terang) yang akan menimbulkan efek yang berbeda pada
image
sepenuhnya kepada kehebatan kamera dan biasanya kamera akan mencari settingan
Settingan ini akan menormalisasi gambar yang berada pada lighting yang
3.6.4.3 Tungsten
Tungsten digunakan untuk menormalisasi gambar yang berada di bawah lampu
tungsten. Jika digunakan dalam lingkungan yang normal, maka efek yang dihasilkan
menjadi kebiru-biruan. Tidak seperti filter CPL yang membirukan warna biru,
3.6.4.4 Fluorescent
lampu fluorescent atau yang lebih umum disebut neon warna putih atau lampu TL.
Lampu TL adalah salah satu lampu yang paling tidak artistik, karena terlalu banyak
menyemprotkan warna putih dan memudarkan warna yang lain. Untuk membuatnya
resolusi dari image. Ada 3 jenis resolusi image pada kamera digital yaitu : Naight
mode, Exposure (jumlah cahaya yang masuk kekamera yang mempunyai efek terhadap
Pada dasarnya prinsip kerja kamera mirip dengan kerja mata. Perhatikan
Lensa pada kamera memiliki fungsi yang sama dengan lensa mata yaitu untuk
Aperture (celah diafragma) fungsinya sama dengan pupil mata yaitu untuk
Diafragma kamera memiliki fungsi yang sama dengan iris yakni untuk
mengatur intensitas cahaya yang masuk atau mengatur besar kecilnya aperture.
Film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa, film
pada kamera memiliki fungsi yang sama dengan retina pada mata kita. Perbedaannya
terdapat pada cara memfokuskan bayangan. Lensa mata memiliki daya akomodasi
untuk mencembung dan memipihkan lensa, sedangkan pada kamera untuk dapat
selalu jatuh tepat pada film sehingga gambar foto yang dihasilkan jelas dan tajam.
lensa ke benda, sesuai dengan jarak benda yang akan difoto. Pada kamera sederhana
untuk mengubah jarak lensa ke benda, pemakai harus berjalan mendekati atau
menjauhi benda sampai didapatkan bayangan yang jelas. Hal ini berbeda dengan lensa
modern, untuk mendapatkan bayangan yang jelas cukup dengan memutar cincin
Cara kerja kamera secara umum yaitu, benda yang hendak difoto harus berada
di depan lensa kamera. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati benda masuk
melalui aperture (celah diafragma) menuju lensa mata. Intensitas cahaya yang masuk
ke dalam kamera menentukan ketajaman foto yang dihasilkan. Apabila cahaya terlalu
terang, aperture dibuka kecil. Sebaliknya jika cahaya redup, aperture dibuka
lebar. Kemudian lensa mata akan membentuk bayangan benda, agar bayangan benda
jatuh tepat pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau
menjauhi film. Menggeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa
Sumber http://blogecahjowo.blogspot.com
Prinsip kerja kamera digital yaitu: kamera digital menangkap gambar dari
obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD (Charge couple
perangkat yang memiliki cara kerja yang berbeda yaitu CCD dan CMOS.
CCD merupakan chip silikonyang terbentuk dari ribuan atau bahkan jutaan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prinsip kerja
kamera digital yaitu: kamera digital menangkap gambar dari obyek untuk selanjutnya
dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD (Charge couple Device) atau CMOS
4.2 Saran
diharapkan :
1. Kepada pembaca, khususnya mahasiswa fisika agar dapat mengkaji lebih baik dan
2. Dapat mengkaji tentang prinsip kerja kamera yang lain berdasarkan media
Sutrisno dan Albert. 1996. Seri Fisika Dasar. Bandung : Penerbit ITB.
http : //blogecahjowo.blogspot.com/2010/12/camera-analog-dan-camera-digital.html
http : //2.bp.blogspot.com/-IBG-5s5mvME/s1600//pengertian-kamera.jpg