Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEKNIK FOTOGRAFI

CANON EOS 600D

Disusun oleh:

Nama : Samuel panus

NIM : 17.14.069

Kelas : SID2E
i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas
mengenai fungsi dari bagian – bagian kamera foto.
Makalah ini dibuat oleh beberapa bantuan dari berbagai sumber untuk
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara tidak langsung telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun diri saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian
ii
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………………………………………......
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….i
Daftar isi…………………………………………………………………………………………..ii
Daftar Gambar……………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….............1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………1
A. Memahami Teknik Fotografi………………………………………………………………...1
- Aperture…………………………………………………………………………………….1
- Shutter Speed……………………………………………………………………………….1
- Iso / ASA…………………………………………………………………………………...1
B. Memahami Kreatif Fotografi………………………………………………………………...1
- Framing……………………………………………………………………………………..1
- Freezing…………………………………………………………………………………….1
- Panning……………………………………………………………………………………..1
- Zooming…………………………………………………………………………………….1
- Landscape Fotografi………………………………………………………………………..1
- Portrait Fotografi…………………………………………………………………………...1
- Street Fotografi……………………………………………………………………………..1
BAB II PENGENALAN
2.1 Teori Kamera…………………………………………………………………………………2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Teknik Fotografi………………………………………………………………..4
3.2 Pembahasan Kreatif Fotografi………………………………………………………………..7
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………………………14
Saran………………………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………
iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Canon EOS 600D…………………………………………………………………….2


Gambar 2.1 Hasil foto Aperture dengan objek pujuk bunga……………………………………...4
Gambar 2.2 Contoh perbandingan shutter speed rendah dan setelah shutter speed dinaikkan……5
Gambar 2.3 Perbandingan antara ISO rendah dan setelah ISO dinaikkan………………………..6
Gambar 2.4 Contoh Teknik Framing dari lubang velg motor…………………………………….7
Gambar 2.5 Contoh Teknik Freezing dengan objek speaker yang diterbangkan…………………8
Gambar 2.6 Contoh Teknik Panning dengan objek mobil………………………………………...9
Gambar 2.7 Contoh Teknik Zooming dilorong…………………………………………..……..10
Gambar 2.8 Contoh Teknik Landscape dengan objek motor…………………………………....11
Gambar 2.9 Contoh foto saya sendiri dengan orientasi portrait…………………………………12
Gambar 2.10 Contoh teknik street dengan objek motor…………………………………………13
1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu
fotografi dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi
masyarakat dunia. Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi
perkembangannya demikian pesat. Perkembangan teknologi yang canggih
pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan
teknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah.Mata kuliah
fotografi merupakan suatu bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam
perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai Hubungan Masyarakat.
Kajian fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan humas untuk memberikan
pengetahuan secara praktis dan teoritis bagaimana menggunakan seuatu
kamera, serta mendapatkan gambar atau potret yang memberikan makna
pemberian pesan yang lebih efektif dalam setiap informasi yang akan
disampaikan oleh seorang Humas.Dalam kajian fotografi ini akan membahas
tentang sejarah awal mulanya fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera,
pencahayaan, serta proses dan teknik pengambilan gambar.

1.2 Rumusan Masalah

1.Memahami teknik dalam Fotografi.


2.Mempraktekkan Teknik Fotografi.

1.3 Tujuan
A. Memahami Teknik Fotografi
- Aperture
- Shutter Speed
- ISO/ASA
B. Memahami Kreatif Fotografi
- Framing
- Panning
- Zooming
- Landscape Fotografi
- Portrait Fotografi
- Street Fotografi
2
BAB II
PENGENALAN

2.1 Kamera

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi.


Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang
gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana
suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang
modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan
gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia
fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan
merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera
televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang
peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng
sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu
diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.

A.Canon EOS 600D


Canon EOS 600D adalah 18,0 megapiksel kamera digital
single-lens reflex , dirilis oleh Canon pada tanggal 7 Februari 2011.
Hal ini dikenal sebagai X5 EOS Kiss di Jepang dan EOS Rebel T3i di
Amerika. 600D adalah kamera Canon EOS kedua dengan layar LCD
artikulasi dan menggantikan 550D , meskipun model sebelumnya tidak
dihentikan sampai Juni 2012, ketika penerus 600D, 650D ,
diumumkan.

Gambar 1.1 Canon EOS 600D


3
B. Daftar Fitur

 18.0 sensor CMOS APS-C megapiksel efektif


 Full HD 1080p merekam video pada 24 / 25 / 30 frame / s
 Perekaman video HD 720p pada 50/60 frame / s
 3–10 × Digital Memperbesar dalam perekaman video (hanya
tersedia dalam 1080p).
o Satu reviewer menyimpulkan bahwa fitur ini membutuhkan
pemotongan 1920 × 1080 dari tengah bingkai sensor untuk
zoom "3 ×", tetapi tidak dapat mengonfirmasi hal ini dengan
Canon. [2] Fitur ini belum termasuk dalam model Rebel
berikutnya, atau dalam kamera mirrorless EOS M , tetapi
dikembalikan dengan rilis EOS 70D 2013 .
 Prosesor gambar DIGIC 4
 Konversi sinyal analog ke digital 14-bit
 3.0-inch (76 mm) Vari-angle 3: 2 aspek rasio layar
LCD mengartikulasikan .
o Layar, yang diwarisi dari kisaran menengah 60D , juga
terkenal karena rasio aspeknya cocok dengan sensor — fitur
langka di antara DSLR pada saat diperkenalkan. [3]
 Mode tampilan langsung
 Dibangun dalam flash dengan dukungan multi-flash
nirkabel Speedlite
 AF 9 titik dengan sensor tipe lintas tengah sensitif pada f / 2.8
 Empat mode pengukuran, menggunakan 63 zona: spot, sebagian,
rata-rata tertimbang tengah, dan pengukuran evaluatif.
 Sorot prioritas nada
 Sistem pembersihan terintegrasi EOS
 ruang warna sRGB dan Adobe RGB
 ISO 100–6.400 dapat diperluas hingga 12.800
 Drive berkelanjutan hingga 3,7 frame / s (34 gambar ( JPEG ), 6
gambar ( mentah ))
 Penyimpanan file kartu memori SD , SDHC , dan SDXC
 RAW dan rekaman JPEG besar secara simultan
 Dukungan Eye-Fi
 USB 2.0 , antarmuka HDMI
 Baterai LP-E8
4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Teknik Fotografi

1. Aperture
Aperture adalah bukaan lensa kamera dimana cahaya masuk.
Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan
dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu cara
mengendalikan cahaya yang masuk, bukaan di gunakan juga untuk
mengendalikan kedalaman ruang (depth of field / dof).
Dalam prakteknya, jika Anda berada di lingkungan dimana
cahaya sangat terang, maka kita bisa menutup bukaan sehingga lebih
sedikit cahaya masuk ke dalam. Jika kondisi lingkungan gelap, maka
kita bisa membuka bukaan lensa sehingga hasil akhir menjadi optimal.
Bukaan juga bisa digunakan untuk mengendalikan kedalaman
ruang. Bukaan besar membuat kedalaman ruang menjadi tipis,
akibatnya latar belakang subjek menjadi kabur. Bukaan kecil
membuat kedalaman bidang menjadi besar, akibatnya semua bidang
dalam foto menjadi tajam atau berada dalam fokus.
Hal yang unik dan sering membingungkan pemula adalah
nomor dalam setting bukaan adalah terbalik dengan besarnya bukaan.
Misalnya angka kecil berarti bukaan besar, sedangkan angka besar
berarti bukaan kecil. Contoh: f/1, f/1.4, f/2, f/4. f/5.6, f/8, f/16, f/22
dan seterusnya.
Setiap lensa memiliki bukaan maksimum dan minimum. Angka
yang tertera dalam lensa seperti f/3.5-5.6 berarti makimum bukaan
bervariasi antara f/3.5 sampai f/ 5.6.

Gambar 2.1 Hasil foto Aperture dengan objek pujuk bunga


5
2. Shutter speed
Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi kamera membuka
sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin
banyak cahaya yang masuk ke kamera dan hasil foto akan bertambah
terang.
Satuan shutter speed adalah dalam detik atau pecahan detik.
Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai to 30 detik. Variasi shutter
speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa.
Selain mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter
speed mempengaruhi foto dalam dua hal:

1.Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang


bergerak.
2.Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek
secara berkesinambungan.
Dalam praktek, kita mengunakan kecepatan rana yang tinggi
untuk membekukan gerakan subjek yang bergerak, seperti pada foto
liputan olahraga. Sebaliknya, kita mengunakan kecepatan rana yang
rendah untuk merekam efek gerak, seperti dalam merekam pergerakan
air terjun.

Gambar 2.2 Contoh perbandingan shutter speed rendah dan setelah shutter speed dinaikkan
6
3.ISO/ASA
ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran
dimulai dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai
3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti
sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti
sebaliknya.
ISO dengan angka besar atau disebut juga ISO tinggi akan
menurunkan kualitas gambar karena munculnya bintik-bintik yang
dinamakan ―noise‖. Foto akan terlihat berbintik-bintik seperti pasir
dan detail yang halus akan hilang. Tapi untuk kondisi yang sulit
seperti sedikit cahaya dalam ruangan, ISO tinggi seringkali
diperlukan.
Di era kamera analog, ISO dikenal juga dengan ASA. Di jaman
analog, ASA tergantung dari film yang kita pasang di dalam kamera.
Namun di jaman sekarang, ISO bisa diubah sewaktu kita
menghendakinya melalui kamera.
Dengan bermain dengan tiga setting dasar kamera, Anda akan
bisa membuat foto Anda menjadi gelap, terang atau sedang. Gelap
terangnya hasil akhir dalam foto tentunya tergantung selera Anda.

Gambar 2.3 Perbandingan antara ISO rendah dan setelah ISO dinaikkan
7
3.2. Teknik Kreatif Fotografi

1.Framing

Kita mungkin sering membingkai foto dalam sebuah frame dan


memajangnya di tembok atau di atas meja. Pigura atau bingkai yang
bagus bisa menarik perhatian seseorang dan melihat ke dalam foto.
Pembingkaian tidak hanya sebatas dengan menggunakan pigura, ada
satu tipe lagi framing yang bisa dilakukan pada saat memotret, dan
bisa dikatakan sama efektifnya dengan framing cara tradisional.

Gambar 2.4 Contoh Teknik Framing dari lubang velg motor

Framing merupakan teknik bagaimana mengarahkan perhatian


seseorang kepada subyek foto dengan membatasi elemen-elemen
foto yang lain menggunakan sesuatu yang mengelilingi elemen
Focal Point. Dengan komposisi framing, dapat menambah kesan
dimensi dalam foto karena ada lapisan yang dibentuk antara frame
dengan Focal Point sehingga secara visual lebih menarik. Selain itu,
dengan membuat elemen lain mengisolasi subyek utama, dapat
menuntun mata dan perhatian orang yang melihat foto kearah
subyek utama tadi.
8
2. Freezing

Penggunaan rana atau shutter dengan kecepatan rendah pada


subjek yang bergerak akan menimbulkan blur yang memberi kesan
gerak. Selain itu, penggunaan kecepatan tinggi juga dapat
memberikan kesan gerak dengan membekukan gerakan yang
sedang berlangsung, pemotretan ini lazim disebut freezing.
Hasilnya adalah foto yang memperlihatkan subjek foto tepat
di tengah gerakan yang sedang dilakukan. Karena menggunakan
kecepatan rana tinggi, gambar subjek menjadi jelas atau dengan
kata lain tidak blur.Pemotretan freezing yang baik membutuhkan
perencanaan.Jika mengetahui atau dapat yang bergerak
memperkirakan arah yang akan dilalui subjek, Anda dapat
menentukan sudut kamera, pencahayaan, latar belakang, jarak
fokus, dan eksposure.

Gambar 2.5 Contoh Teknik Freezing dengan objek speaker


Yang diterbangkan
9
3. Panning

Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority


– Tv atau S sehingga kita bisa mengatur shutter speed di angka
yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan.
Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung
pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan
relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus
banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat foto panning orang yang naik
sepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk foto panning
balapan motor tentunya. Sama-sama balapan motor namun kalau
motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok
ditikungan juga berbeda.
Aturannya adalah, saat objek foto yang dibidik tampak
kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat background kurang
blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai
diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi
di lapangan:
- Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
- Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
- Mobil: sekitar 1/50 detik
- Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik

Gambar 2.6 contoh Teknik Panning dengan objek mobil


10
4. Zooming

Zooming adalah teknik pemotretan untuk memperoleh hasil


foto dengan kesan objek mendekat/ menjauhi kamera. untuk itu
digunakan lensa zoom. kecepatan yang digunakan sama dengan
kecepatan yang digunakan pada teknik pemotretan panning,yaitu
rendah atau dibawah 1/60, supaya saat tirai masih membuka
sebelum menutup, ring zoom dapat diputar melebar atau
memanjang sesui objek foto, sehingga diperoleh foto yang
berkesan objek foto mendekat/ menjauh.
Fokus sudah dilakukan sebelum ring zoom diputar (prefocus).
Memotret zooming bisa menggunakan dengan flash.
Jika anda tertarik dan ingin mencoba menghasilkan foto
dengan teknik ini, ada baiknya anda menyimak tips berikut ini:

- Tentukan fokus pada objek utama, lalu putar lensa


sampai pada zoom terdekat.
- Lakukan zoom out pada lensa berbarengan dengan saat
anda menekan shutter.
- Untuk menjaga kualitas lensa anda, ada baiknya anda
menggunakan fokus manual.
- Aturlah speed pada kecepatan yang cenderung rendah,
misalkan 1/10s dengan diafragma yang menyesuaikan.
- Untuk menjaga fokus, ada baiknya menggunakan tripod
ketika anda memotret dengan teknik ini.
- Perhatikan Kombinasi warna dan kontras pada
background foto.

Gambar 2.7 contoh Teknik Zooming dilorong


11
5. Landscape Fotografi

Foto lanskap adalah satu bagian atau porsi dari


pemandangan yang di lihat dari sebuah titik pandang tersendiri.
Pemandangan merupakan subjek utama dari sebuah foto lanskap.
Pada umumnya, orang dan binatang tak nampak dalam foto
lanskap, meskipun kadang-kadang juga muncul dalam tampilan
gambar, namun kelihatan kecil, serta termasuk menjadi bagian dari
komposisi untuk menunjukkan skala. Beberapa fotografer
berpendapat bahwa lautan pantai, kota, serta bangunan buatan
manusia secara umum tidak termasuk dalam foto lanskap, dan isi
dalam foto tersebut lebih akurat jika disebut sebagai hamparan laut
atau bentangan kota yang luas. Dari pendapat tersebut, mungkin
benar bahwa lanskap adalah sebuah gambar hamparan alam dan
seluruh isinya yang alamiah. Jadi dengan begitu, jika pemandangan
alam mendominasi sebuah gambar, itu dapat disebut sebuah foto
lanskap, yang di dalamnya juga terdapat sebuah rumah petani dari
kejauhan, hiruk-pikuk perkotaan pada garis horisontal dalam
gambar atau sebuah jalan raya/ setapak yang terdapat pada latar
depan foto.

Gambar 2.8 Contoh Teknik Landscape dengan objek motor


12
6.Portrait Fotografi

Fotografi portrait adalah jenis fotografi yang banyak dilakukan


oleh para pemula. Fokus dari fotografi ini adalah wajah seseorang.
Ini tidak berarti fotografer cukup memotret bagian wajah yang
bersangkutan saja lalu selesai, tetapi fotografi portrait berusaha
menangkap sisi artistik dari karakter wajah seseorang yang disertai
dengan kemunculan rasa pada foto yang diambil. Sehingga, foto
yang direkam tampak hidup dan bercerita seperti halnya sebuah
karya sastra.

Gambar 2.9 Contoh foto saya sendiri dengan orientasi portrait


13
6. Street Fotografi

Street Photography / foto jalanan adalah salah satu jenis dari


foto dokumenter yang menampilkan subjeknya dari situasi candid di
tempat publik seperti jalan, taman, pantai ataupun tempat lainnya.
Menurut Thomas Leuthard, ―street photography hanyalah
dokumentasi kehidupan di depan umum dengan cara yang jujur‖.
Street photography menggunakan sebuah teknik dari ( straight
photography atau pure photography# ) yang di dalamnya
menunjukkan suatu visi atau tujuan yang murni dari suatu hal seperti
cerminan dari kondisi masyarakat. Fotografi jalanan juga merupakan
salah satu aliran dalam fotografi yang dalam pengambilan gambarnya
lebih mengutamakan objek.
Fotografi jalanan lebih cenderung menjadi ironis dan menjadi
terbatas atau berjarak dari masalah subjeknya itu sendiri, dan sering
terpacu pada situasi tunggal manusia, menyangkut pada ketentuan
situasi ketajaman.
Foto-foto dalam street photography dapat mengambil lokasi
dari berbagai ruang publik seperti jalanan, pasar, mall, terminal dll.
Foto-foto yang diambil umumnya menggunakan teknik straight
photography, dimana foto menggambarkan kondisi apa Untuk teknik
street photography (fotografi jalanan) lebih mementingkan makna foto
itu sendiri dan tidak memerlukan teknik yang khusus untuk
menciptakan fotografi jalanan.

Gambar 2.10 contoh teknik street dengan objek motor


14
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Kamera merupakan sebuah alat untuk mengabadikan suatu


moment tertentu, dengan teknik dalam fotografi tentu akan
memberikan hasil yang diinginkan pengguna.oleh karena itu kamera
dapat membawah perubahan besar bagi dunia.

Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Saya banyak berharap para pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA

http://www.infofotografi.com/blog/2009/07/segitiga-emas-fotografi/

https://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/29/belajar-fotografi-
dengan-menggunakan-teknik-panning/

https://kasamago.wordpress.com/2011/11/01/macam-macam-teknik-
yang-digunakan-dalam-memotret/

https://foto.co.id/pengertian-fotografi-landscape/

https://www.saintd.co/2019/01/pengertian-portrait-photography.html

http://fotografi.upi.edu/home/6-keahlian-khusus/street-photography

https://fa7graphy.wordpress.com/2013/09/22/memahami-kamera-dslr-
dan-teori-dasar-fotografi/

https://kakamera.com/spesifikasi-dan-harga-kamera-canon-eos-600d-
terbaru-2017/

https://en.wikipedia.org/wiki/Canon_EOS_600D

Anda mungkin juga menyukai