DI SUSUN OLEH
ANDIPA SAPUTRA : 21134050003
BUGE KEN AWAR : 21134050005
FARID RISKI : 21134050007
M.YASIR FATANI :21134050015
SYIBATUN AURA : 21134050030
ZAHARATUL AINI : 21134050033
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
2.1Definisi Kamera
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini di dapat dari camera
obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di
mana suatu ruangan berfungsiseperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada
cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manualmengikuti
jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu perantiuntuk membentuk dan
merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.Pada kamera televisi, sistem lensa
membentuk gambar pada sebuahlempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan
elektron kelempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itudiperlakukan
secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.Menurut Amir Hamzah Suleiman dikutip
dalam buku dasar-dasar pemotretan dengan film berwarna, yaitu :“Kamera adalah sebuah
bentuk alat untuk memfoto yang memiliki pencahayaan yang baik. Dengan cahaya itu akan
menjadikan sebuahfoto memiliki hasil gambar yang baik dan memuaskan”.
Kamera DSLR hadir untuk mengambil foto dengan tampilan yanglebih tajam, detail dan lebih
kreatif. Kamera jenis ini hadir dengan banyak fitur dan teknologi terbaru.Sayangnya, banyak
pemula DSLR yang belummemahami setting kamera dan aturan pakai kamera DSLR. Padahal
untuk menghasilkan foto yang bagus dan sempurna, dibutuhkan pengaturankamera yang pas.Bila
bingung mengatur kamera DSLR baru kamu, berikutini adalah cara setting, teknik, dan aturan
pakai buat pemula pengguna DSL.
2.3 Sejarah Kamera
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan
Kamera Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi
dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16
Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian
depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang
dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum
dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya
menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap cahaya namun dia dia belum menemukan
konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan
gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran
kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang
dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada
tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar
yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat
tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun
1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski
Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal
sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia
fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis
memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan
keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi
kamera yang dikembangkan sekarang.
Menurut Audy Mirza Alwi dikutip dalam buku Foto Jurnalistik
menyatakan bahwa :
“Kegiatan yang berkaitan dengan memotret diyakini sudah ada sejak
dahulu kala, bahkan sejak istilah photography itu sendiri ada. Memotret
diyakini sudah ada sejak abad ke 13, namun ada beberapa sumber yang
mengatakan bahwa kegiatan ini sudah ada jauh sebelum abad ke 13.
Ketika itu manusia akan melihat sesuatu dari bilik bangunan sebesar
rumah gelap yang diberi lubang sebesar lubang jarumyang disebut pinholen Bangunan gelap
tersebut disebut camera obscura, dari bahasa
latin camera yang artinya kamar, sedangkan obscura berarti gelap”.
Bagaimana susunan objek ketika terjadi penyerapan sinar-x? Hal ini tergantung dari nomor atom
unsur tersebut. Sebagai contoh satu lempeng aluminium yang mempunyai nomor atom lebih
rendah dibanding tembaga, mempunyai jumlah daya serap lebih rendah terhadap sinar-x
dibanding satu lempeng tembaga pada berat dan daerah yang sama. Timah hitam (nomor
atomnya lebih besar) adalah penyerap terbaik sinar-x. Karena alasan inilah ia digunakan pada
wadah tabung yang juga bertujuan untuk proteksi, contoh yang lainnya adalah dinding ruangan
sinar-x dan pada sarung tangan khusus serta apron yang digunakan selama proses fluoroskopi.
Hubungan antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan adalah sederhana yaitu unsur yang
mempunyai lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih banyak dibanding lempengan
yang tipis pada satu unsur yang sama. Kerapatan/kepadatan suatu unsur yang sama akan juga
mempunyai kesamaan efek, contoh 2,5 cm air akan menyerap sinar-x lebih banyak dibanding 2,5
cm es karena berat timbangan es akan berkurang 2,5 cm per kubik disbanding air.
Mengingat pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar-x, satu hal yang harus dipahami
bahwa tubuh manusia mempunyai susunan yang kompleks yang tidak hanya mempunyai
perbedaan pada tingkat kepadatan saja tetapi juga mempunyai perbedaan unsur pembentuk. Hal
ini menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat penyerapan sinar-x. Yaitu, tulang lebih banyak
menyerap sinar-x dibanding otot/daging; dan otot/daging lebih banyak menyerap dibanding
udara (paru-paru). Lebih jauh lagi pada struktur organ yang sakit akan terjadi perbedaan
penyerapan sinar-x dibanding dengan penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. Umur
pasien juga mempengaruhi penyerapan, contoh pada umur yang lebih tua tulang-tulang sudah
kekurangan kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar-x dibanding tulang-tulang di usia
yang lebih muda.
Hubungan diantara intensitas sinar-x pada daerah yang berbeda gambarannya didefinisikan
sebagai kontras subjek. Kontras subjek tergantung pada sifat subjek, kualitas radiasi yang
digunakan, intensitas dan penyebaran radiasi hambur, tetapi tidak tergantung terhadap waktu,
mA, jarak dan jenis film yang digunakan.
1. Densitas
Yaitu tingkat derajat kehitaman suatu gambaran radiografi. Kehitaman terjadi karena adanya
interaksi antara sinar-x dan emulsi film. Emulsi film akan menghitam jika nilai mAs dinaikkan.
densitas yang tinggi didapat pada area yang terpapar langsung oleh sinar-x
a. Kilovolt (kV)
Menunjukkan kualitas sinar-x karena berhubungan dengan kemampuan sinar-x dalam menembus
bahan
c. Second (s)
Waktu eksposi/lamanya sinar-x yang keluar saat pemotretan dalam satuan detik.
d. mAs
kualitas sinar yang dihasilkan
f. Ketebalan objek
Semakin tebal objek yang akan difoto, faktor eksposi semakin meningkat
2. Kontras
Perbedaan gambaran antara derajat kehitaman dan putih akibat adanya perbedaan daya absorbsi
objek terhadap sinar-x.
3. Ketajaman gambar
Ketajaman gambar dipengaruhi oleh:
1. Faktor geometrik
Faktor yang berhubungan dengan pembentukan bayangan.
Dipengaruhi oleh:
a. Ukuran fokus
Setiap pesawat rontgen memiliki perbedaan ukuran fokus. Semakin kecil fokus, semakin
tajam hasil gambaran
b. Jarak
Semakin jauh FFD atau semakin dekat OFD maka semakin tajam gambaran
2. Faktor pergerakan
Faktor yang berhubungan dengan objek dan pergerakannya.
2 macam pergerakan:
Pergerakan subjektif, yaitu pergerakan yang disebabkan oleh organ-organ yang bergerak secara
sadar, contoh: denyut jantung, paru-paru, dll yang menyebabkan kekaburan gambaran.
Pergerakan objektif, yaitu pergerakan dari objek yang dapat dikendalikan secara sadar, contoh :
pada tulang.
3. Faktor Fotografi
Faktor yang berhubungan dengan pencatatan bayangan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan
bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari
sel manusia hingga galaksi di luar angkasa "Kamera juga alat paling populer dalam aktivitas
fotografi. Aplikasi simulator kamera DSLR berbasis web yang dibangun cukup membantu
memudahkan fotografer pemula untuk berlatih menggunakan kamera DSLR dengan memahami
cara kerja teknik Slow Shutter Speed pada Night Photography.Aplikasi simulator kamera DSLR
berbasis web yang dibangun cukup membantu memudahkan fotografer pemula untuk berlatih
menggunakan kamera DSLR dengan memahami pengaturan tipe kamera dan lensa tanpa
memiliki kamera yang nyata. Aplikasi simulator kamera DSLR berbasis web yang dibangun
cukup membantu memudahkan fotografer pemula untuk berlatih menggunakan kamera DSLR
dengan memahami pengaturan manual.faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar terdiri
dari densitas, kontras,ketajaaman gambar
DAFTAR PUSTAKA