Defenisi
Photos
= Cahaya
Graphos
= Melukis
Fotografi juga dapat berarti, proses mulai dari pengambilan gambar (hunting),
menegatifkan film dan mencetak film dengan bahan-bahan kimia, hingga
menghasilkan gambar yang sesuai dengan yang kita inginkan.
Pada dasarnya komunikasi adalah proses penyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan
melalui sebuah media, baik itu cetak, elektronik bahkan melalui sebuah foto.
Pada dasarnya foto juga dapat digunakan sebagai media penyampai pesan visual sebab bentuknya
yang naturalis, relitas, fatual dan efektif.
Singkat dan sederhana, sebab dengan sebuah gambar saja dapat atau degan mudah dicerna oleh
berbagai lapisan sosial yang ada.
Multi makna, kemampuannya untuk menyampaikan pesan dapat diterima dari berbagai macam sudut
pandang, persepsi dan aktulitasnya.
Multi message, hanya dengan satu gambar dapat menghasilkan beribu-ribu pesan.
Aktulitas dan faktualitas, sebuah gambar akan selalu menarik untuik dikaji dan mampu menembus
dimensi waktu.
Fotograf sebagai media penyampai isi pesan tertentu memberikan kontribusi yang sangat besar
terhadap perubahan wawasan bidang Il. Komunikasi sebagai sebuah fenomen pesan yang mampu
diterima oleh khalayak yang memiliki heterogenitas yang tinggi.
Fotograf sebagai kajian ilmu komunikasi pada dasarnya merupakan kajian kajian khusus sebagimana
kajian il. Komunikasi lainnya, seperti : surat kabar, radio, televisi, flm dan internet.
Dari berbagai kajian yang ada, bidang jurnalistiklah yang lebih sesuai dengan fotograf, hal ini
dikarenakan pada perkembangan dasawarsa terakhir ini fenomena foto dalam jurnalistik menjadi
sesuatu yang inherent dari kajian komunikasi massa yaitu surat kabar.
KAMERA
Jenis-jenis kamera
Berdasarkan formatnya
1. Format besar
2. Format Sedang
3. Format Kecil
Berdasarkan Sistem Bidiknya
1. View Camera (kamera Pengintai)
2. Range Finder Camera
3. TLR (Twins Lens Refleks)
4. SLR (Single Lens Refleks)
5. Kamera Digital
2. Rana/speed, untuk mengatur cepat lambatnya cahaya yang masuk mengenai flm dalam satu-per-sekian detik.
biasanya dalam gelang rana terdapat angka-angka mulai dari 1,2,4,8,30,60,125,250,500,1000,2000, dll tergantung
merek
kamera. Selain angka-angka yang tertera diatas ada juga huruf B (bulb).
Lensa
Lensa merupakan komponen penting pada sebuah kamera. Pada lensa kamera terdapat elemen-elemen tang terdiri dari
lensa cembung dan cekung. Melalui panel-panel pada lensa kamera, fokus tidaknya objek dan bukaan difragma dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan.
Pada dasarnya lensa dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Lensa Fix.
Lensa fx adalah lensa yang memiliki panjang fokus tunggal, sehingga sudut pandangnya tetap. Lensa fx dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :
a. Lensa Super Wide, dengan panjang fokus 17 mm atau 22 mm.
b. Lensa wide, dengan panjang fokus 24 mm.
c. Lensa normal, dengan panjang fokus 35 mm.
d. Lensa tele, dengan panjang fokus 70 mm.
e. Lensa super tele, dengan panjang fokus diatas 70 mm
2. Lensa Vario Focal (Zoom)
Lensa zoom adalah lensa dengan panjang fokus yang berubah-ubah/dapat bergeser, sehingga sudut pandangnya (angel of
view) dapat diubah-ubah. Lensa zoom dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Lensa dengan panjang fokus 17 35 mm
b. Lensa dengan panjang fokus 21 35 mm.
c. Lensa dengan panjang fokus 70 210 mm.
3. Lensa Spesial
a. Lensa Fish Eye (angle of view 180).
b. Lensa perspective correction, untuk mengoreksi perspektif objek foto arsitektur.
c. Lensa tele mirror (mirror lens), lensa dengan titik api yang panjang tetapi memiliki bobot yang ringan.
d. Lensa soft focus, untuk memperoleh efek yang lembut pada pemotretan potrait.
B. Filter
Berfungsi sebagai penyaring cahaya dan juga melindungi kamera dari kotoran, debu dan goresan.
Filter dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Filter Ultra Violet (UV), berfungsi mentralisir sinar UV yang mengakibatkan kesan kabur pada gambar foto.
2. Norma Filter (LIA), hanya berfungsi pelindung lensa dari goresan.
3. Filter Polarizing (PL), berfungsi untuk menyerap cahaya yang memantul pada suatu benda, misalnya pakaian didalam etalase, ikan dalam
aquarium, dll.
C. Lampu Blitz / Flash
Berfungsi untuk menghasilkan pemotretan yang baik, dalam lingkungan yang kurang cahaya dan berfungsi untuk melawan cahaya lain yang dirasa
mengganggu pada saat pemotretan.
D. Tripod dan Monopod
berfungsi sebagai penyangga kamera atau lensa saat memotret membutuhkan waktu lama atau memotret dengan speed rendah atau self timer.
E. Kabel realease
Adalah kabel yang salah satu ujungnya dapat disambungkan dengan tombol pelepas rana yang ada pada kamera, pada ujung kabel terdapat tombol
sebagai pengganti tombol pelepas rana.
F. Lens hood
Berfungsi sebagai pelindung lensa atau menahan cahaya dari samping,atas dan bawah yang akan masuk ke lensa.
F
I
L
M
FILM
Film adalah media untuk merekam gambar, yang terdiri dari sebuah lapisan tipis. Lapisan
ini mengandung emulsi peka diatas dasar yang fleksibel dan transparan.Emulsi terdiri
dari perak helida, yaitu senyawa peka yang menjadi gelap jika terkena cahaya. Pastik dan
emulsi ini mempengaruhi kepekaan film terhadap cahaya.
Kalau plastik tebal dan emulsi pekat maka film akan sulit ditembus cahaya dan kurang
peka, sedangkan bila plastik tipis dan emulsi kurang peka maka akan mudah ditembus
cahaya dan akan sangat peka.
Kecepatan Film
kecepatan film berarti kepekaan film terhadap cahaya, kepekaan film dinyatakan dengan
ISO atau ASA.
ASA (American Standar Association) Standar kepekaan film untuk wilayah Amerika.
ISO (International Standar Organization)
DIN (Deusche Industrian Nomen) Standar kepekaan film untuk wilayah Eropa dan Jerman.
Secara garis besar, ada 4 kelompok kecepatan film. Kecepatan film tersebut dipilih bukan
hanya untuk menyesuiakan dengan kondisi pencahayaan, tetapi juga untuk memperoleh efek
visual tertentu.
a. Film dengan kecepatan lambat / Slow Film (25-65 ISO)
b. Film dengan kecepatan sedang / medium film (100-200 ISO)
c. Film dengan kecepatan cepat / Fast film (400 ISO)
d. Film dengan kecepatan sangat cepat / ultra fast film (1000-6400 ISO)
B.
o
2. Lakukan pembukaan kaset film dengan hati-hati didalam change bag dan gulunglah pada penggulung tabung (rel) secara benar dan
tepat, kemudian masukan ke dalam container (tabung) serta tutup rapat-rapat. Jika sudah yakin benar maka baru keluarkan tabung
(container) dari change bag.
3. Siapkan Micro MF ke dalam gelas takar sebanyak 400 cc dan tuangkan ke dalam container yang berisi roll film, kemudian kocok atau
digoyang-goyang selama 3 9.5 menit. Setelah itu keluarkan Micro MF dari container dan kembalikan pada tempatnya.
4. Tuangkan air atau penghambat sebanyak 400 cc ke dalam container kemudian kocok atau digoyang-goyang selama 1 2 menit dan
keluarkan kembali air dari tabung.
5. Tuangkan Acifix + hipo sebanyak 400 cc ke dalam container kemudian kocok atau digoyang-goyang selama 5 6 menit. Lalu
keluarkan cairan Acifix + hipo dari container.
6. Keluarkan roll film dari container dan bersihkan dengan air ke dalam ember selama 10 -15 menit dari sisa-sisa cairan kimia, jangan
sampai tergores atau kotor.
7. Setelah itu dijepit dan digantungkan pada temperatur 49 C sampai benar-benar kering.
Fotojurnalistik
Defenisi
Foto jurnalistik adalah foto yang berdiri sendiri, artinya tanpa adanya sebuah berita, foto itu mampu
bercerita atau memberikan sebuah berita.
Foto jurnalistik menurut Clift Edom adalah perpaduan dari kata (words) dan gambar (pictures).
Karakteristik Fotojurnalistik
Foto jurnalistik adalah komunikasi melalui foto (communication photografy). Komunikasi yang dilakukan
akan mengekspresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu subjek, tetapi pesan yang disampaikan
bukan merupakan ekspresi pribadi.
Foto jurnalistik adalah panduan dari foto dan teks foto.
Foto jurnalistik adalah komunikasi dengan orang banyak (mass audiences), ini berarti pesan yang
disampaikan harus singkat dan harus segera diterima orang yang beraneka ragam.
Teks Foto (caption)
Foto berita biasanya tidak pernah berdiri sendiri, selain gambar kita juga menemukan tulisan yang
menjelaskan pada foto tersebut, yaitu teks foto atau caption foto yang berfungsi sebagai pelengkap foto.
Tanpa teks foto maka sebuah foto hanya sebuah gambar yang bisa dilihat..
Teks Foto dibuat minimal 2 kalimat.
Mengandung unsur 5W + 1H
Dibuat dengan kalimat aktis sederhana.
Teks foto diawali dengan keterangan temapt foto disirakan, tanggal disiarkan, judul dan diakhiri dengan
tahun foto dibuat dan nama fotografer.
Jenis-jenis Fotojurnalistik
Spot photo adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal atau tidak terduga
oleh si fotografer. Misalnya, foto kebakaran, kecelakaan, perang dll.
General news photo adalah foto yang diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin, dan
biasa.
People in the news photo adalah foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu berita.
Misalnya, foto anak korban tsunami di Aceh atau foto mantan Presiden Amerika Ronald
Reagen.
Daily life photo adalah foto tentang kehidupan sehari-hari manusia di pandang dari segi
kemanusiawiannya (human interest). Misalnya, foto tentang pedagang gitar atau
pengemis di jembatan atau jalanan.
Potrait adalah foto yang menampilan wajah seseorang secara close up. Ditampilkan
karena kekhasan pada wajah yang dimiliki atau yang lainnya.
Sport photo adalah foto yang dibuat dari peristiwa olahraga.
Science and technology adalah foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada
kaitannya dengan teknologi. Misalnya, foto penemuan micro chip komputer baru.
Art and culture adalah foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya.
Social and environment adalah foto yang memuat tentang kehidupan sosial masyarakat
serta lingkungan hidupnya. Misalnya, foto masyarakat yang tinggal di bantaran sungai
ciliwung yang sedang mencuci.
Fotograf Digital
Saat ini fotograf memasuki era baru, yaitu era digital. Berbeda dengan era konvensional,
fotograf digital tidak menggunakan flm, kamar gelap, serta bahan-bahan kimia untuk
mencuci flm dan mencetak foto. Akan tetapi mengunakan komputer sebagai kamar gelap,
pencetak dan penyimpanan datanya.
Dalam hal ini, kamera digital menggunakan chip pengganti flm yang disebut dengan CCD
(Charge couple device) yang berfungsi sebagai perekam gambar. CCD ini terbuat dari unsur
kimia yang peka terhadap cahaya.
Command dial mengatur kecepatan rana dan bukaan diafragma. Terdapat 2 command dial, yaitu depan dan
belakang.
Lampu pembantu AF/anti red eye untuk membantu kerja aensor auto focus dengan menerangi objek dalam
keadaan minim. Selain itu lampu ini mengurangi efek mata merah pada objek manusia.
Lampu kilat built-in, lampu kilat yang terpasang pada atap kamera.
Selector mode pemotretan berfungsi untuk memilih fungdsi-fungsi otomatis atau manual pada pengoperasian
kamera.
Hand grip dan tempat baterai adalah tempat untuk memegang kamera yang dibuat dengan ergonomic. Juga
berfungdsi sebagai tempat baterai kamera.
Viewfnder.
Terminal kabel data (tertutup) adalah tempat untuk menghubungkan kamera dengan kamputer, printer dan
perangkat lain. Terdapat juga kabel tenaga eksternal dan video out.
Tombol AE-L/AF-L dapat dipilih untuk mengunci pengukuran cahaya ayau fokus kamera pada mode otomatis.
Tombol drive mode digunakan untuk memilih antara single, continous, self timer, remote, dll.
Tombol playback, untuk melihat gambar yabg telah diambil pada layar monitor.
Tombol menu untuk mengatur kualitas gambar yang diambil
, pemindahan dati dari kamera ke komputer, dsb.
Tombol ISO/selector mode review, mengatur sensitivitas sensor pengambilan gambar kamera.
Tombol white balance, digunakan dalam pemotretan dengan sumber cahaya buatan atau pada saat senja.
Tombol enter/Zoom, untuk melaksanakan (eksekusi) kamera, pengahpusan gambar, dll. Juga dapat untuk
memperbesar gambar.
Layar monitor, untuk meluhat foto yang telah diambil atau disimpan.
Tombol delete, untuk menghapus fle dari memory card.
Tuas power, untuk menyalakan dan mematikan kamera.
Layar LCD menunjukkan kecepatan rana, diafragma, sinsitiftas ISO, dll.
Tombol lampu kilat, untuk membuka lampu kilat pada posisi rebah pada atap kamera.
Selector AF, memilih mode pengoperasian auto focus.
Terminal daya eksternal, untuk menghubungkan kamera dengan sumber daya eksternal.
Modul Fotograf
Manual dan Digital
Oleh
Hurry Sandra Armadhita, S.I.Kom