Anda di halaman 1dari 12

Cara Membuat Kamera Lubang

Jarum Redscale
POSTED BY ADITINDIGO 25 MEI 2012 2 KOMENTAR

Dan untuk kesekian kalinya saya memposting tengtang fotografi..yaah..memang sangat menarik
memang dunia yang satu ini..anda mungkin sering menggunakan kamera hp, digital bahkan DSLR yg
canggih untuk membuat sebuah foto menarik, tapi apakah anda pernah mencoba menggunakan
kamera lubang jarum..??atau bahkan membuatnyahahaha
marikita

belajar

bersama-sama

membuat

kamera

lubang

jarum

yang

menjadi

awal

mula

terbentuknya/terciptanya kamera masa kini..:-D


Sebelum bikin kamera, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu REDSCALE.
Menurut Wikipedia, Redscale adalah nama yang diberikan untuk teknik pemotretan dimana film
diekspos dari sisi sebaliknya. Atau untuk mempermudahnya, perhatikan ilustrasi berikut:

A.

Posisi

normal,

sisi

film

yang

terekspos

adalah

bagian

dalam

B. Posisi Redscale, sisi film yang terekspos adalah sisi sebaliknya Jika kita bicara lebih detail maka
sebuah

lapisan

film

warna

terdiri

atas

layer

(lapis)

warna.

Secara normal, lapisan pertama yang akan terekspos


cahaya adalah lapisan biru kemudian berturut-turut hijau dan lapisan akhir adalah warna merah.
Akan tetapi jika kita balik untuk redscale maka lapisan pertama yang terkena cahaya adalah warna
merah kemudian hijau dan (sedikit atau bahkan tidak terekspos) biru sehingga foto yang dihasilkan
akan cenderung (tone-nya) gradasi merah.
Jika kita menggunakan kamera analog, untuk menggunakan teknik redscale ini kita harus memutar
ulang terlebih dahulu film warna yang akan kita pake ke canister (selongsong) film yang masih kosong
sehingga posisi putar filmnya akan terbalik. Atau anda juga dapat membelinya langsung (film
redscale) ke teman-teman lomografi (tapi harganya tidak murah dan sedikit kurang wajar untuk film
sekelas itu).

Baiklah, sekarang kita langsung aja belajar membuat kamera pinhole untuk teknik redscale ini. Salah
satu keuntungan menggunakan kamera pinhole untuk redscale adalah kita tidak perlu untuk

menggulung/memutar film yang akan kita gunakan ke sebuah canister kosong karena dengan desain
kamera yang kita buat sendiri tentu saja kita akan lebih mudah menyesuaikan dengan kebutuhan kita.
Spesifikasi kamera :
Jenis

kamera

Dimensi
Media

Kamera

130

rekam

Jumlah

lubang

Focal

Pinhole

Redscale
x

60

Film
jarum

length

warna

:
:

Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:


Karton hitam (bisa juga diganti dengan cat hitam)
Karton tebal 2-3 mm
Penggaris
Lem
Alat tulis
Canister (selongsong) film bekas/kosong
Film negative warna 135 mm
Alat potong (cutter)
Gunting
Piring kue (alumunium bolak-balik)
Jarum

Lubang
x

Negatif

F-stop : 116.67

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

(Kamera

1
40

Jarum)
50mm
135mm
buah
mm

Langkah pertama adalah buatlah pola dasar kamera seperti pada ilustrasi di atas pada kertas/karton
tebal. Pola ini akan kita gunakan untuk alas dan bagian atas belakang badan kamera.

Kemudian potong karton sesuai dengan pola yang sudah kita bikin sehingga kita akan mendapatkan 2
(dua) potongan seperti ilustrasi di atas.

Selanjutnya potong kertas yang akan berfungsi sebagai badan (body) kamera dengan ketinggian 5 cm.
Kemudian tempelkan potongan tersebut ke bagian alas kamera. Yang perlu diperhatikan pada langkah
ini adalah kita juga perlu untuk membuat 2 (dua) potongan kertas/karton yang akan kita tempelkan di
bagian belakang sehingga akan terbentuk jalur/rel setinggi 3.6 cm untuk film.

Setelah bagian vertical badan kamera sudah menempel maka kita perlu melapisnya dengan karton
hitam atau anda juga dapat menggantinya dengan mengecat hitam seluruh bagian dalam badan
kamera.

Langkah berikutnya adalah tempelkan bagian atas badan kamera setelah terlebih dahulu kita
melubanginya untuk tempat masuk pemutar film. Jangan lupa juga untuk melapisi bagian dalam tutup
badan kamera tersebut dengan karton hitam atau mengecatnya.
Sekarang kita sudah mempunyai bagian belakang badan kamera.

Setelah bagian belakang badan kamera sudah jadi maka langkah berikutnya adalah membuat tutup
bagian depan kamera.
Untuk menghindari kebocoran sinar masuk ke bagian dalam kamera dan agar lebih presisi maka
potonglah karton seukuran sisi terluar lubang bagian depan badan kamera. Selanjutnya buatlah 2
(dua) garis diagonal yang saling memotong (untuk mencari bagian tengah) kemudian buatlah kotak
seukuran 1x1cm dan potong bagian tersebut seperti ilustrasi di atas.

Langkah berikut adalah kita akan membuat apa yang disebut dengan lensa pada kamera pinhole
(kamera lubang jarum) dengan menggunakan piring kue yang terbuat dari alumunium bolak-balik.
Caranya adalah dengan memotong piring alumunium tersebut dengan ukuran 2 x 2 cm. Piring kue
alumunium ini sudah cukup tipis sehingga kita tidak perlu lagi mengampelas untuk menipiskannya.
Jika anda tidak berhasil menemukan piring kue tersebut anda juga dapat menggantinya dengan
menggunakan kaleng bekas minuman ringan (softdrink). Namun karena kaleng bekas minuman ringan
ini cukup tebal maka anda perlu untuk menipiskannya dengan cara mengampelasnya.
Selanjutnya kita akan melubangi alumunium tersebut dengan ujung jarum. Ukuran/diameter lubang
jarum kira-kira adalah 0,2 0,3 mm. Karena kita membuat kamera dengan manual buatan tangan
(handmade) maka ketepatan diameter adalah dengan ilmu kira-kira. Cara memastikan ukuran adalah
cobalah untuk menerawang lubang yang telah kita bikin ke arah cahaya. Ukuran yang kita dianggap
pas/tepat adalah ketika masih terlihat serat-serat logam pada saat lubang kita terawang ke arah
cahaya.
Catatan:
Semakin besar ukuran lubang berarti nilai F-Stop kamera bertambah kecil (ruang tajam kamera
/ketajaman gambar berkurang) akan tetapi waktu ekspose (pemotretan) akan bertambah cepat
Sebaliknya semakin kecil lubang maka nilai F-Stop akan bertambah besar yang berarti ketajaman
gambar bertambah tapi waktu pengambilan gambar juga akan bertambah lama.

Berikutnya kita akan menempelkan lensa alumunium ujung jarum tersebut ke bagian tengah penutup
depan badan kamera dengan menggunakan lakban hitam. Kemudian lapisi potongan karton tersebut
dengan kertas hitam atau anda juga dapat mengecatnya dengan warna hitam doff.

Selanjutnya potong dan tempelkan karton setinggi 3.5cm pada bagian depan tutup kamera sehingga
akan membentuk ruang dengan ukuran sisi terluar 4.5 x 6.5 cm. Ruangan ini berfungsi sebagai batas
per frame foto untuk sekali jepretnya.

Kemudian potong dan tempelkan karton sekeliling sisi luar tutup badan kamera kita. Pastikan ujungujung karton tersebut saling menempel dengan rapi dan tidak bocor untuk menghindari kegagalan
foto. Jangan lupa juga untuk melapisi seluruh bagian dalam tutup badan kamera dengan karton hitam
atau mengecatnya dengan warna hitam doff.

Pasangkan penutup bagian depan badan kamera tersebut ke bagian belakangnya sehingga sekarang
kita sudah mempunyai badan kamera pinhole redscale. Langkah berikutnya adalah membuat shutter.
Jenis yang akan kita gunakan adalah sliding shutter. Perhatikan 2 (dua) potongan bagian shutter
kamera yang akan kita gunakan tersebut.

Tempelkan kedua potongan sliding shutter ke tutup badan kamera sehingga sekarang kita sudah
benar-benar memiliki sebuah kamera pinhole redscale secara utuh. Untuk pemutar film, saya
menggunakan barang bekas berupa tutup belakang spidol yang dicoak sehingga dapat tepat masuk
ke bagian pemutar di canister film.

Setelah kamera sudah jadi maka langakh selanjutnya yaitu bongkar sebuah canister (selongsong) film
bekas/kosong dan balikkan as pemutar sehingga canister tersebut akan saling berhadapan dengan film
yang akan kita pakai. Fungsi canister ini adalah sebagai wadah penerima untuk menggulung film yang
telah kita jepretkan.

Untuk mempermudah, pada canister kosong yang telah kita balik pemutarnya tersebut, pasangkan
potongan film bekas yang akan berfungsi sebagai penarik/penyambung dengan film baru yang akan
kita pakai. Kemudian sambungkan kedua film tersebut dengan menggunakan isolasi (gunakan isolasi
setipis mungkin untuk memperlancar masuk).

Voilaa.. sekarang anda tinggal memasangkan film yang sudah kita sambung tadi ke dalam kamera
yang baru kita bikin. Jika anda sudah terbiasa maka pasangkan film ini di dalam changing bag atau di
dalam kamar gelap (lumayan ngirit 1 frame hehe) atau jika anda belum terbiasa maka anda juga dapat
melakukannya

di

tempat

yang

cukup

terang.

Pada posisi ilustrasi di atas, film yang masih baru/belum terpakai ada di sebelah kanan dan sebelah kiri
adalah canister kosong. Jika anda membuat kamera sesuai dengan ukuran yang ada pada langkah-

langkah di atas maka untuk menggulung 1 frame film yang sudah di jepret adalah 1 putaran atau
630 derajat.
Selamat mencoba dan jangan ikut untuk bereksperimen kawan!!
Catatan:
Berdasarkan pengalaman, setiap merek film akan menghasilkan tone warna merah yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai