KONSULTAN PERENCANA :
1
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 1
UMUM
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pasal 3
PERSIAPAN LOKASI DAN PEMATOKAN
3.3. Pengukuran :
3.3.1. Pengukuran titik duga (peil ± 0,00) adalah ditentukan bersama-sama antara
Direksi dan Kontraktor dengan penyesuaian terhadap gambar kerja.
3.3.2. Apabila tidak dinyatakan lain (peil ± 0,00) adalah 50 cm diatas permukaan tanah
tertinggi dan merupakan titik patok sementara.
4
3.4. Pematokan dan Pemasangan Papan Bouwplank.
3.4.1. Patok-patok dibuat cukup kokoh dari kayu / balok ukuran 5/7 cm, sedangkan
papan bouwplank dibuat dari papan kayu Klas II ukuran 2/20 cm yang pada
bagian atas papan tersebut harus diserut dan diwaterpass.
3.4.2. Jarak patok dengan galian pada as pondasi adalah 1,50 m, sedangkan jarak dari
as ke as patok maksimal 2,00 m.
3.4.3. Semua titik-titik sumbu bangunan harus diabadikan dengan cat menie dan paku
ukuran 7 cm pada papan bouwplank.
3.4.4. Kontraktor berkewajiban menjaga semua patok, tanda-tanda yang penting dan
harus selalu dalam keadaan baik seperti keadaan semula.
Pasal 4
PEKERJAAN GALIAN TANAH
4.1. Apabila ada lapisan tanah humus dengan ketebalan minimal 20 cm atau hambatan-
hambatan lainnya harus dikeluarkan dari permukaan tanah yang terkena bangunan.
5
Galian tanah untuk semua lubang pondasi baru boleh dimulai setelah papan
bouwplank dengan tanda dari as ke as selesai diperiksa dan diteliti oleh
Direksi / Pengawas lapangan.
Lubang dasar galian minimal 20 cm lebih lebar dari dasar pasangan pondasi
dan tanah galian dibuang keluar bouwplank.
Kedalaman galian dilakukan sesuai gambar rencana, minimal sampai pada
lapisan tanah yang keras, baik untuk galian pondasi maupun untuk saluran
pembuangan air hujan.
Bila lubang bekas galian didalamnya terdapat banyak air genangan karena
hujan, maka sebelum pasangan pondasi dimulai terlebih dahulu air tersebut
harus disedot/dikuras/dikeringkan dan dibersihkan dari lumpur-lumpur
yang mengendap dalam lubang tersebut.
Bila Pemborong melakukan penggalian yang melebihi dari ukuran yang telah
ditentukan, Pemborong harus menutupi kelebihan dengan urugan pasir yang
dipadatkan dengan disirami air setiap ketinggian 15 cm sampai padat dan
keras.
Pasal 5
PEKERJAAN URUGAN
6
Pasal 6
PEKERJAAN PONDASI
6.1. Yang termasuk pekerjaan pondasi adalah : Pondasi menerus dari batu karang/kali.
6.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan pondasi :
6.2.1. Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan bila galian tanah sudah
diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Direksi / Pengawas.
6.2.2. Sebelum pekerjaan pemasangan pondasi dimulai, lubang-lubang galian harus
dikeringkan dan bersih dari segala kotoran.
6.2.3. Pondasi Menerus:
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diurug dengan pasir kemudian
dengan batu kosong/aanstamping dari batu karang/gunung/kali setebal 20
cm lebar disesuaikan dengan gambar detail.
Batu karang/kali/gunung yang dipakai tidak keropos, sebelum dipasang
harus dibersihkan dari kotoran dan tanah yang mengandung bahan organis.
Pasangan pondasi batu karang/kali/gunung ini dibuat dengan adukan speci
1pc: 5psr.
Setinggi 20 cm dibawah sloof pasangan pondasi dibuat dengan adukan
1pc:3psr dan diberi agker double untuk mengikat sloof dengan pondasi
dengan jarak tiap 1,5 m menggunakan besi beton 10 Ø mm dengan panjang
angker ± 25 – 30 cm.
Semua bidang permukaan pondasi bagian luar diatas tanah yang kelihatan
harus diplester /diberaben dengan adukan 1pc : 3psr kemudian diaci dengan
saus semen sampai kedalaman minimal 15 cm dibawah permukaan tanah
asli.
Pasir yang dipakai adalah pasir lokal yang memenuhi syarat dan yang telah
disetujui oleh pengawas lapangan.
Pasal 7
PEKERJAAN BETON
8
baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak keropos) kadar lumpur
dari agregat beton tidak boleh melebihi dari 5% berat kering.
Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 3 cm dan tidak
lebih ari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi
yang bersangkutan.
Pasir harus terdiri dari butiran-butrian yang bersih, tajam da bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
Air :
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat menurunkan
mutu pekerjaan
Besi Beton :
Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi lekatnya pada. Kecuali ditentukan lain pada gambar besi
beton yang digunakan untuk diameter lebih kecil atau sama dengan 12
mm di pakai U-24.
Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan
untuk mengatur jarak tulang/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan
pada tempatnya.
7.2. Pelaksanaan
7.2.1. Komposisi Campuran Beton
Komposisi Beton yang digunakan adalah mutu beton K225 yang dicapai dalam
pekerjaan beton bertulang adalah campuran 1 pc : 2 Psr : 2.5 Krl.
7.2.2. Pembesian
Pembesian tulang-tulang untuk batang yang lurus atau yang dibengkokan,
sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus
sesuai PBI 1971.
Pengikat besi beton dipakai kawat khusus pengikat beton (beton binddraad)
Pemasangan dan penggunaan tulangan beton, harus disesuaikan dengan
gambar Konstruksi.
Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran harus bebas dari papan acuan atau lantai
kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI-
1971.
9
Untuk penyanggah besi beton dibuat beton decking (tahu beton) dengan
campuran 1 Pc: 3Psr ukuran 50x50x25 mm
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
pengawas.
Pasal 8
PEKERJAAN TEMBOK DAN PLESTERAN
10
pasal 9
PEKERJAAN KAYU KUSEN PINTU DAN JENDELA
9.1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan Kusen, pintu, jendela, ventilasi,
daun jendela, jalusi, pemasangan kaca, serta penyetelan dan pemasangan
perlengkapannya.
9.2. Persyaratan dalam pekerjaan ini adalah :
Kayu Kusen pintu dan jendela juga list dan ventilasi dibuat dari kayu klas I (bayam)
kualitas baik kuat, kering, lurus dan tidak pecah-pecah serta lepas mata tersebut
dengan ukuran jadi 5x13.5 cm, sedangkan item pekerjaan lain yang menggunakan
kayu kls I dengan ukuran disesuaikan dengan gambar detail.
Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserut rata, licin, siku serta bagian
yang tertanam ketembok dan sambungan-sambgungannya sebelum dipasang harus
dimenie sampai rata terlebih dahulu.
Kusen Pintu dan Jendela harus dilindungi dengan prodil-profil dari belahan bambau
atau kayu ukuran 4x6 cm supaya sudut-sudut tidak rusak karena gesekan pada
waktu pengangkutan dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karena
getaran.
Pemasangan kusen harus vertikal dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengan
gambar kerja.
List-list untuk kaca, jendela dan ventilasi dibuat dari kayu klas I kualitas baik, lurus,
siku ukuran 1 ½ dan 2 ½ cm.
Pada saat pemasangannya diberi dempul dan dipaku sehingga kaca tidak bergetar,
kaca yang dipakai adalah kaca bening tebal 5 mm (sesuai dengan gambar detail
kusen).
Rangka daun pintu panil dibuat dari kayu klas I atau Jati dengan ketebalan jadi 3,5
cm x 12 sesuai gambar.
Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siap
dipakai, jarak alas pintu dengan lantai maksimal 1,5 mm.
Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dok Ø 10 mm
tinggi neut 15 cm.
Untuk daun pintu dan jendela kaca rangka dibuat dari kayu klas I atau jati dengan
bidang kaca ukuran ˂ 1.00 cm maka digunakan kaca 3 mm dan bidang kaca yang >
1,00 cm kacanya dipakai kaca polos 5 mm.
Angker kusen dipasang besi angker 10 mm, jarak maksimal 80 cm, untuk tiang
kusen yang menempel ke tembok, ujung angker memakai kait 5 cm dan panjang
besi angker adalah 15 cm.
Untuk pekerjaan daun pintu panil dibuat dari kayu kls I Lokal atau jati dengan
ukuran 3,5 x 10 cm.
11
Untuk daun pintu km/wc menggunakan rangka kayu klas I atau jati ukuran 3 cm
dan penutup bagian dalam menggunakan tripleks aluminium sedangkan bagian
luar menggunakan teakwood atau sesuai gambar kerja.
Semua pintu dan daun jendela harus dilengkapi engsel, grendel dan hak angin.
Jelusi atap, kusen jalusinya dipakai kayu kls II dengan bentuk dan ukuran sesuai
gambar.
Pasal 10
PEKERJAAN ATAP DAN LISPLANK
12
Pasal 11
PEKERJAAN PLAFOND
11.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah : rangka plafond penutup plafond dari tripleks
3,8 mm/4,00 mm.
11.2. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :
a. Rangka penggantung plafond dibuat dari kayu Klas II berkualitas baik, lurus dan
tidak banyak cacat dengan ukuran jadi 5/7 cm.
b. Balok penggantung induk plafond dipakai kayu Klas II dengan ukuran 5/10 cm,
dipasang pada bentang terpendek sedangkan rangka pembagi dipasang
menggunakan ukuran 5/7 pada sisi yang akan ditempel tripleks harus diserut rata
dan pemasangannya harus lurus dan waterpass.
c. Jarak minimum sumbu rangka plafond 60 x 60 cm ragka plafond harus diseurt
permukaan. Ukuran penutup rangka tripleks 60 x 120 cm tebal 3,8 mm. Sumbu ke
sumbu atau sesuai gmbar kerja.
d. Hubungan antara tripleks dan rangka plafond diperkuat dengan paku tripleks
ukuran 2 cm dengan jarak antar paku minimal 7 cm.
e. List plafond dibuat dari kayu kls II kualitas baik dan diprofil dengan ukuran 2 x 4
cm.
f. List plafond kayu harus diserut rata dan pemasangannya harus lurus dan rapi atau
digunakan list kayu berprofil.
g. Semua permukaan plafond dicat dengan cat tembok sampai rata minimal 3 x jalan
sedangkan dan list plafond dimenie, dipalmur, diamplas baru dicat kilap kayu
minimal 3x cat sampai rata dan baik.
h. Tinggi plafond disesuaikan dengan gambar detail pada kuda-kuda.
i. Rangka plafond seluruhnya harus dimenie.
Pasal 12
PEKERJAAN LANTAI
12.1. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan apabila ada tanah humus dalam bangunan dan
akar-akar tanaman didalamnya harus dikeluarkan / dicabut setebal ± 30 cm.
12.2. Setelah tanah humus dan kotoran dikeluarkan tanah dasar dipadatkan/trimbis sampai
padat selanjutnya diurug batu karang dicampur sirtu dengan ketinggian sesuai dengan
yang diinginkan.
12.3. Urugan pasir dibawah lantai setebal minimal 20 cm pengurugan dilakukan lapis demi
lapis setiap tebal 10 cm dipadatkan dan disirami air sampai tidak ada rongga/celah
selanjutnya di cor dengan beton cor 1 pc: 3psr : 5krl setebal 5 cm .
13
12.4. Untuk lantai bangunan dipakai keramik 40 x 40 cm dan motif sesuai permintaan pemilik
pekerjaan
12.5. Untuk kamar mandi keramik ukuran keramik 20 x 20 cm sedangkan dinding dan bak
kamar mandi keramik ukuran 20 x 25 cm. Warna keramik ditentukan kemudian oleh
pemilik pekerjaan
Pasal 13
PEKERJAAN CAT DAN LABURAN
Pasal 14
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
14.1. Tiap daun pintu memakai 3 (tiga) buah engsel kuningan merk setaraf Arch sedangkan
untuk daun jendela dipakai 2 (dua) buah engsel dilengkapi dengan kait angin.
Setiap daun pintu memakai 1 (satu) kunci tanam double slag ukuran besar merk setaraf
Omco/Kuda Terbang juga dilengkapi dengan 1 (satu) buah grendel ukuran besar dan
kait angin.
14.2. Untuk setiap 1 (satu) daun pintu diberi 3 (tiga) buah engsel dan untuk 1 (satu) daun
jendela diberi 2 (dua) buah engsel merk setaraf ARCH.
14
Pasal 15
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
15.1. Pemasangan instalasi listrik harus dilakukan oleh instalatur yang memiliki Surat Ijin
Kerja Instalatur (SIKI) dari PLN dan dapat menunjukan bukti pengalaman kerja
dibidangnya.
15.2. Untuk pekerjaan instalasi listrik berlaku Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun
1987 dengan seluruh perubahan yang ada.
15.3. Khususnya untuk pekerjaan pemasangan listrik instalasi listrik dapat diserahkan
kepada pihak ketiga (sub kontraktor) namun kontraktor menandatangani Kontrak
sepenuhnya bertanggungjawab terhadap baik buruknya pekerjaan pihak ketiga
tersebut harus mendapat ijin persetujuan tertulis dari Pengawas/Direksi lapangan.
15.4. Setelah pasangan instalasi listrik selesai, Kontraktor harus menyerahkan gambar
instalasi yang telah disahkan oleh PLN bahwa pemasangan instalasi listrik telah
dikerjakan dengan baik dan memenuhi persyaratan PLN yang berlaku.
15.5. Pekerjan Instalasi listrik yang menjadi kewajiban Kontraktor dalam pekerjaan ini
adalah pemasangan instalasi termasuk meteran dan instalasi dalam saja dan sampai
menyala.
15.6. Semua jaringan listrik yang tertanam dalam tembok dan plat beton bertulang harus
dimasukkan dalam pipa PVC dia. 3/8" yang dipasang tertanam ke tembok.
15.7. Penempatan titik lampu, saklar, stop kontak, harus disesuaikan dengan gambar kerja.
Saklar dan stop kontak yang dipakai adalah dari merk broco warna putih. Saklar dan
stop kontak yang dipakai dari jenis tanam warna putih dan untuk listrik yang
bertegangan tinggi 220 Volt.
15.8. Kabel yang digunakan adalah NYY, NYA dengan ukuran 4 mm atau 2,5 mm sesuai
kebutuhan kabel dan memenuhi ketentuan PLN ukuran 2,5 mm yang dipakai untuk
sambungan aliran dari saklar kesetiap titik lampu.
15.9. Kabel aliran penyambung arde menggunakan kabel BC 15 dimana ujung arde harus
ditanam sedikitnya 4 m dibawah tanah sampai kedalama yang selalu basah, ujung arde
tersebut dihubungkan dengan elektroda tanah yang terbuat dari batangan tembaga
ukuran Ø 1,5 dengan panjang 1,2 m dan digabungkan dengan pipa galvanis ukuran Ø
1,5”.
15.10. Jenis Lampu yang digunakan adalah lampu SL 23 dan 18 watt merk setaraf Philips atau
sesuai RAB lengkap dengan amaturenya pemasangan sesuai gambar detail.
15.11. Untuk setiap masa bangunan dipasang dac standar.
15
15.12. Panel listrik harus dipilih dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tahan terhadap
kerusakan dengan kapasitas sesuai kebutuhan.
15.13. Peralatan dalam panel harus dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan
pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikannya.
Pasal 16
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/AIR MINUM
16.1. Pekerjaan Instalasi air bersih/air minum mencakup pekerjaan sebagai berikut :
Pemasangan instalasi dalam bangunan, dari bak meteran ke setiap titik kran sesuai
gambar kerja.
Pemasangan kran air sesuai gambar kerja
16.2. Standarisasi bahan dan cara pelaksanaan sesuai dengan Peraturan umum Instalasi air
tahun 1984 Nomor : 1006 yang dikeluarkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia berikut
seluruh perubahan yang ada.
16.3. Bahan-bahan pekerjaan instalasi air bersih :
Pipa penyaluran utama (dari meteran ke bangunan) dipakai pipa galvanis dengan
ukuran Ø ¾”
Pipa penyalur ke setiap kran air dipakai pipa galvanis dengan ukuran Ø1/2”
Jenis pipa yang dipakai adalah pipa galvanis setaraf medium dengan ukuran sesuai
kebutuhan.
Semua pipa dan sambungannya menggunakan bahan-bahan dari kuningan dengan
lapisan galvanis chroom.
16.4. Cara-cara pemasangan :
Pipa penyalur dan pelayanan utama harus ditanamkan dibawah tanah dengan
kedlaman minimal 40 cm, atau yang dalam kondisi melayang diusahakan untuk
dibuatkan beton alas untuk dudukannya.
Seluruh saluran pipa lainnya didalam bangunan harus tersembunyi/tertanam
dibawah lantai atau dibenamkan kedalam dinding tembok.
Bila pipa air harus menembus atau tertanam dalam pekerjaan beton, maka
pelaksanaan harus dibuat pada saat pekerjaan beton tersebut dikerjakan dan harus
atas persetujuan Direksi/Pengawas.
Pada setiap sambungan pipa harus dilaksanakan dengan menggunakan isolator
khusus dan tidak boleh ada kebocoran/rembesan sedikitpun.
16
Penyambungan instalasi dalam proyek dengan meteran harus mendapat ijin dan
persetujuan dari PDAM (Badan Pengelola Air Minum) setempat.
16.5. Pekerjaan Instalasi air yang menjadi kewajiban Kontraktor dalam pekerjaan ini adalah
memperbaiki seluruh instalasi dalam bangunan sampai mengalir.
Pasal 17
PEKERJAAN SANITAIR DAN SALURAN PEMBUANGAN
17
Pasal 18
PEKERJAAN LAIN - LAIN
18.1. Bagian-bagian bangunan yang rusak akibat dari pekerjaan-pekerjaan bongkar biaya
perbaikannya ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor.
18.2. Kontraktor berkewajiban menanam pohon yang bermanfaat diseluruh lokasi
pekerjaan an membersihkan kembali lokasi pekerjaan.
18.3. Sebelum Kontraktor mengadakan Penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya,
seluruh lokasi disekitar tempat pekerjaan harus sudah bersih dari segala sisa-sisa
bangunan.
18.4. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini, tapi ada didalam
Gambar Rencana dan berita acara aanwijzing diharapkan agar Kontraktor harus
mengerjakannya dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direksi/Pengawas
Lapangan.
18