KD
3.9 Menerapkan teknik produksi animasi 2D
4.9 Membuat produk animasi 2D
Film Animasi
Kategori film animasi memang berbeda dengan kategori film
lainnya, animasi memiliki beberapa materi dasar didalamnya, konsep
dasar tersebut dibagi menjadi 2, diantaranya Frame dan Shot. Dan
didalam Frame dan Shot, terdapat materi yang terkandung dan tentunya
harus diketahui oleh filmmaker atau animator sebelum mulai membuat
film animasi.
Perbedaan Gambar Animasi 2D dan 3D
Jika kita telusuri, terdapat banyak perbedaan gambar animasi 2D
dengan 3D beserta contohnya -- dengan itu, banyak orang yang keliru
dalam menentukan gambar dan animasi 2D atau 3D seperti yang mereka
lihat. Kalian pasti sesekali pernah mengalami hal tersebut, melihat
animasi 2D tapi mengira itu adalah 3D, juga sebaliknya.
Setiap satu posisi kamera, itu berarti satu shot. Jadi, shot adalah suatu penentu adegan dan
perpindahan posisi kamera. Untuk proses awal, shot ditentukan pada saat pembuatan storyboard, dan
pada saat proses animasi, storyboard menjadi panduan untuk setiap shot yang digunakan. Shot pun
menentukan jumlah karakter yang masuk kedalam suatu frame. Terdapat beberapa shot yang harus
kamu ketahui, diantaranya:
a. Single Shot: Berarti kamu hanya memiliki satu karakter didalam satu shot.
Salah satu software untuk membuat animasi yang mudah digunakan adalah Adobe
After Effects, Kamu bisa belajar lebih banyak tentang After Effects di blog ini
pada artikel Apa itu After Effects dan Panduan After Effects Untuk Pemula.
Cara Membuat Animasi 2D Sederhana
Pra-produksi adalah akar, dan ide adalah akar yang paling dasar atau
tunggal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan apapun. Buat ide
yang dapat membuat penonton berpikir bahwa animasi kita berbeda
dengan animasi lain. Ide yang unik dan visioner dapat menentukan
kepuasan penonton. Pikirkan pula tentang alasan kenapa kamu membuat
animasi itu, dan untuk apa? Carilah inspirasi dari film-film favorit
kalian. Kemas dengan gaya dan pemikiran sendiri, usahakan tetap
didalam garis standar.
2. Cerita (Story)
Tahap produksi adalah inti dari keseluruhan proses, tahap ini sangat
mempengaruhi visual dan kualitas gambar pada hasil akhir. Terdapat
beberapa proses didalamnya seperti Perancangan Layout, R&D,
Character, Texturing, Rigging, Animation, VFX, Lighting, dan
Rendering.
1. Layout
Penambahan VFX atau Visual Effects dibutuhkan untuk menghiasi animasi yang
mengandung unsur elemen seperti api, air, asap, cahaya, dan masih banyak lagi. VFX
cenderung diaplikasikan untuk kebutuhan yang tidak bisa dibuat dengan gam
8. Lighting
Pencahayaan dapat menghidupkan gambar yang flat atau datar, dan kuat
dalam menggambar situasi agar lebih terasa oleh penonton. Pencahayaan dapat
diatur dengan penambahan bayangan atau cahaya manual, atau dengan tool
pencahayaan khusus pada aplikasi tertentu.bar ataupun animasi. Efek ini banyak
8. Lighting
Ini adalah proses yang mengakhiri tahap produksi, rendering berguna untuk
mengubah atau menerbitkan project animasi pada software untuk mendapatkan
hasil video dalam format file tertentu. Didalam proses ini, kalian dapat
menentukan konversi, format, bit rate, resolusi, dan opsi lain sesuai kebutuhan.
Tahap Pasca Produksi Pembuatan Animasi 2D
Jika tahap produksi sudah berhasil dilewati, kali ini menuju ke tahap Paska Produksi
sebagai akhir dari keseluruhan proses dasar pembuatan animasi 2D. Tahap pasca produksi
merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat men(Post Production)
ambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan
terlalu banyak menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap
didalam jalur atau tidak terlalu rumit untuk ditonton. Terdapat beberapa proses didalamnya
seperti Compositing, Color Correcting, Dubbing / Musik / Sound Effects, dan Final Output.
1. Compositing
Compositing atau bisa juga disebut dengan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi sebelumnya,
Bagaimanapun, warna adalah unsur penting dalam suatu gambar tetap ataupun gerak. Warna dapat
menghidupkan bahkan menghasilkan aura tertentu. Maka dari itu, Color Correcting sangatlah penting
dalam tahap Paksa Produksi. Proses ini dapat mengubah panorama film sesuai mood, kita bisa
gunakan beberapa efek warna untuk diaplikasikan ke film animasi yang sedang kita buat. Diantaranya
Color Corrector, Color Channel, RGB Settings, Hue/Saturation, dan lainnya. video editing. Kalian harus
memotong cuplikan yang tidak dibutuhkan dan menggabungkan scene-scene yang terdapat didalam animasi
yang sedang dibuat. Biasanya dalam proses ini, penambahan transisi video selalu diaplikasikan. Compositing
Bagaimanapun, warna adalah unsur penting dalam suatu gambar tetap ataupun
gerak. Warna dapat menghidupkan bahkan menghasilkan aura tertentu. Maka dari itu,
Color Correcting sangatlah penting dalam tahap Paksa Produksi. Proses ini dapat
mengubah panorama film sesuai mood, kita bisa gunakan beberapa efek warna untuk
diaplikasikan ke film animasi yang sedang kita buat. Diantaranya Color Corrector,
Color Channel, RGB Settings, Hue/Saturation, dan lainnya.
3. Dubbing / Musik / Sound Effects
Beberapa produser, filmmaker, editor, ataupun animator memiliki cara tersendiri dalam
melakukan proses dubbing atau penambahan suara pada film mereka. Ada yang terbiasa
dengan merekam atau menambahkan audio pada tahap Pra-Produksi, Produksi, bahkan Paska
Produksi. Hal ini bebas dilakukan jika film yang kita kerjakan adalah film animasi.
Poin pertama, misalkan kita mempersiapkan audio pada saat Pra-Produksi, maka proses
animasi (misal: animasi mulut) pada tahap Produksi akan mencontoh hasil dubbing dari tahap
Pra-Produksi. Jika merekam atau menambahkan audio pada saat Produksi, proses
selalu membuat animasi mulut, kedipan mata, dan objek lainnya terlebih dahulu pada tahap Produksi dan menggunakan
imajinasi seakan-akan suara sudah terekam. Lalu, saya hafalkan suara yang sudah saya pikirkan pada saat proses animasi
tersebut.
Setelah itu, pada tahap Pasca Produksi, saya mulai merekam dubbing atau audio lainnya dengan mencontoh animasi
yang belum diisi suara. Apabila dialog tidak begitu panjang, kita tidak perlu mencontoh pergerakkan animasi tersebut. Jika
proses rekaman sudah selesai, usahakan tambahkan audio setelah proses Compositing dan Color Correcting. Sesuaikan dengan
animasi. Jangan lupa tambahkan musik atau sound effect nya juga. Alasan saya mengutamakan animasi lalu audio yaitu karena
dapat memudahkan proses penyuntingan, jika animasi yang menyesuaikan audio, proses penyuntingan animasi akan lebih
lama (apalagi dengan komputer seadanya). Berbeda dengan / jika audio yang menyesuaikan animasi, proses rekaman lebih
Untuk proses akhir, yaitu Final Output. Proses ini adalah puncak dari
keseluruhan produktivitas pembuatan film Animasi 2D maupun 3D.
Final Output bisa dilakukan dengan proses exporting atau rendering.
Pada proses ini, kalian akan mengatur atau menentukan opsi akhir secara
detail untuk format film sesuai dengan kebutuhan. Sama seperti proses
Rendering pada tahap Produksi, namun Final Output adalah proses akhir
dan setelah itu tidak akan ada lagi proses penyuntingan yang dibutuhkan.