Anda di halaman 1dari 33

Dasar Membuat Animasi 2D

Mulai Dari Pra Produksi Hingga


Produksi

KD
3.9 Menerapkan teknik produksi animasi 2D
4.9 Membuat produk animasi 2D
Film Animasi
Kategori film animasi memang berbeda dengan kategori film
lainnya, animasi memiliki beberapa materi dasar didalamnya, konsep
dasar tersebut dibagi menjadi 2, diantaranya Frame dan Shot. Dan
didalam Frame dan Shot, terdapat materi yang terkandung dan tentunya
harus diketahui oleh filmmaker atau animator sebelum mulai membuat
film animasi.
Perbedaan Gambar Animasi 2D dan 3D
Jika kita telusuri, terdapat banyak perbedaan gambar animasi 2D
dengan 3D beserta contohnya -- dengan itu, banyak orang yang keliru
dalam menentukan gambar dan animasi 2D atau 3D seperti yang mereka
lihat. Kalian pasti sesekali pernah mengalami hal tersebut, melihat
animasi 2D tapi mengira itu adalah 3D, juga sebaliknya.

Pada dasarnya, istilah 2D dan 3D digunakan untuk menunjukkan


dimensi. 2D adalah singkatan dari Two-Dimensional, sedangkan 3D
adalah singkatan dari Three-Dimensional. 2D mewakili objek hanya
dalam dua dimensi, sedangkan 3D mewakili tiga dimensi. Seperti itulah
penjelasan singkatnya.
Untuk lebih luasnya, dimensi adalah luas spasial yang terukur,
seperti panjang, lebar, tinggi, kedalaman, ketebalan, dll. Pada dasarnya,
dimensi menunjukkan sisi manapun dari suatu objek, seperti tinggi dan
lebar, dan memungkinkan kita untuk mengukurnya.

2D mewakili objek hanya dalam dua dimensi, sedangkan 3D


mewakili tiga dimensi. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah
memikirkannya dengan sebuah contoh. Sebuah mobil memiliki tiga
dimensi. Sebenarnya, segala sesuatu dalam realitas kita bersifat tiga
dimensi. Secara mutlak memiliki panjang, lebar, dan tinggi;
Namun sebuah foto mobil atau gambar mobil hanya memiliki dua
dimensi. Dalam foto atau gambar, seseorang hanya bisa melihat dan
mengukur panjang dan tinggi, sedangkan kedalaman atau lebarnya tidak
dapat dibedakan.

Sampai sini apakah kalian sudah mengerti? Meskipun sudah,


perhatikan materi selanjutnya yang harus diketahui mengenai 2D dan 3D.

Jika Kamu tertarik untuk belajar tentang animasi, Kamu bisa


mendapatkan pengetahuan lebih lengkap tentang animasi di blog ini di 
Panduan Dasar Animasi.
Penjelasan dalam fisika dan matematika
antara 2D dengan 3D
Dalam fisika dan matematika, 3D menunjukkan tiga aspek, yang
diplot pada sumbu x, sumbu y dan sumbu z. Demikian pula, 2D
didefinisikan memiliki dua sumbu untuk plot, biasanya sumbu x dan
sumbu y. Sumbu ini menunjukkan dua aspek pada bidang yang sama,
yang dapat diplot pada sistem koordinat Cartesian.

Sedangkan bentuk seperti persegi panjang, persegi, segitiga, poligon,


dan sebagainya, adalah 2D, yang berarti memiliki dua aspek, tinggi dan
panjang.
Sementara, bentuk seperti silinder, bola, kubus, piramida, prisma,
dan lain-lain, dianggap 3D seperti tinggi, panjang, dan aspek ketiga,
yaitu kedalaman (depth).

Apa Kamu pernah mendengar tentang software Cinema 4D? Ini


adalah salah satu sotware untuk membuat animasi 3D yang sangat
mudah digunakan. Dan Kamu bisa mempelajari tentang software ini
pada artikel Apa Itu Cinema 4D dan Di Mana Tempat-tempat Terbaik
Untuk Belajar Cinema 4D.
2D dan 3D secara umum
Selain itu, istilah 2D dan 3D juga sering digunakan untuk merujuk pada
teknologi gambar grafis, seperti fotografi, animasi, grafis komputer.
Karakter dan peristiwa di film bisa disebut sebagai tiga dimensi, yang lebih
mirip seperti bagaimana kita memandang kehidupan nyata, bukan gambar
datar seperti gambar 2D tradisional.

Sedangkan bentuk seperti persegi panjang, persegi, segitiga, poligon, dan


sebagainya, adalah 2D, yang berarti memiliki dua aspek, tinggi dan panjang.
Sementara, bentuk seperti silinder, bola, kubus, piramida, prisma, dan lain-
lain, dianggap 3D seperti tinggi, panjang, dan aspek ketiga, yaitu kedalaman
(depth).
Konsep Dasar Prinsip Animasi 2D
Frame
Frame adalah suatu gambar tetap / still pada film animasi, frame
berlaku pada aplikasi-aplikasi pembuat animasi, untuk membuat suatu
pergerakan pada animasi, dibutuhkan keyframe yang diaplikasikan pada
frame. Frame sebagai penanda setiap gambar dan sebagai durasi atau
waktu, setiap detiknya terkadang berisi 24 frame, 25, 30, dan
seterusnya. Itu dinamakan Fps (Frame per second).
Shot

Setiap satu posisi kamera, itu berarti satu shot. Jadi, shot adalah suatu penentu adegan dan
perpindahan posisi kamera. Untuk proses awal, shot ditentukan pada saat pembuatan storyboard, dan
pada saat proses animasi, storyboard menjadi panduan untuk setiap shot yang digunakan. Shot pun
menentukan jumlah karakter yang masuk kedalam suatu frame. Terdapat beberapa shot yang harus
kamu ketahui, diantaranya:

a. Single Shot: Berarti kamu hanya memiliki satu karakter didalam satu shot.

b. 2 Shot: Berarti kamu memiliki dua karakter didalam satu shot.

c. 3 Shot: Berarti kamu memiliki tiga karakter didalam satu shot.

d. 4 Shot: Berarti kamu memiliki empat karakter didalam satu shot.


Sekarang kita akan membahas jenis-jenis shot menurut view atau posisi kamera
yang berbeda :

Frontal Shot: Shot yang diambil dari depan.


Side Shot: Shot yang diambil dari samping.
Rear Shot: Shot yang diambil dari belakang.

Salah satu software untuk membuat animasi yang mudah digunakan adalah Adobe
After Effects, Kamu bisa belajar lebih banyak tentang After Effects di blog ini
pada artikel Apa itu After Effects dan Panduan After Effects Untuk Pemula.
Cara Membuat Animasi 2D Sederhana

Animasi 2D adalah proses penggabungan dan penambahan beberapa


gambar yang digerakkan secara tradisional ataupun berbasis komputer.
Disini kita akan mempelajari pembuatan animasi 2D berbasis komputer.
Didalam setiap produksi film animasi, terdapat 3 tahap yang harus dilalui
seperti tahap Pre-Production, Production, dan Post-Production. Ada
beberapa proses yang terkandung didalam setiap tahap tersebut. Mari kita
mulai untuk membahasnya lebih dalam lagi.
Tahap Pra Produksi Pembuatan Animasi 2@
(Pre-Production)
Tahap pre-production atau pra-produksi adalah akar dari keseluruhan
proses pembuatan animasi 2D, didalam tahap ini, kalian diharuskan
untuk menentukan ide, cerita, storyboard, dan desain. Kemantapan pra-
produksi menentukan hasil akhir dari animasi 2D yang akan dibuat.
Sekarang, kita akan membahas proses yang terkandung didalam tahap
pra-produksi.
1. Ide (Ideas)

Pra-produksi adalah akar, dan ide adalah akar yang paling dasar atau
tunggal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan apapun. Buat ide
yang dapat membuat penonton berpikir bahwa animasi kita berbeda
dengan animasi lain. Ide yang unik dan visioner dapat menentukan
kepuasan penonton. Pikirkan pula tentang alasan kenapa kamu membuat
animasi itu, dan untuk apa? Carilah inspirasi dari film-film favorit
kalian. Kemas dengan gaya dan pemikiran sendiri, usahakan tetap
didalam garis standar.
2. Cerita (Story)

Setelah memikirkan ide, kita harus memikirkan jalan cerita yang


menarik. Dalam proses ini, dibutuhkan banyak pengalaman dalam
menulis cerita, novel, dan lain-lain yang berhubungan dengan
pembangunan cerita. Dengan keterbiasaan menulis, kita dapat
memikirkan apa yang paling penting pada suatu tragedi dan
membuatnya bergelombang. Selimuti cerita dengan emosi dan tujuan
yang tepat. Buat penonton terombang-ambing dengan ceritamu sehingga
mereka hanyut seakan-akan masuk kedalam cerita tersebut.
3. Storyboard

Storyboard dapat mewakili setiap scene yang tersedia pada


keseluruhan film animasi dan menggambarkan suasana atau situasi
dasar seperti pose karakter, posisi kamera, suara, dan dialog. Jika sudah
membuat storyboard dasar, kita dapat juga membuat storyboard
animatic atau bergerak agar dapat lebih memperjelas untuk berdiskusi
bersama tim.
4. Desain (Design)

Rancanglah sketsa untuk kebutuhan produksi, seperti desain karakter


dan objek lainnya. Lebih meningkat dari storyboard, desain harus dibuat
lebih rinci.
Tahap Produksi Pembuatan Animasi 2D
(Production)
Sebelum mulai memproduksi, lebih baik kalian pastikan bahwa
semua kebutuhan alat-alat atau komponen seperti komputer, software,
pen tab (jika dibutuhkan), microfon (untuk dubbing), dan persiapan
pada tahap pre-produksi sebelumnya.

Tahap produksi adalah inti dari keseluruhan proses, tahap ini sangat
mempengaruhi visual dan kualitas gambar pada hasil akhir. Terdapat
beberapa proses didalamnya seperti Perancangan Layout, R&D,
Character, Texturing, Rigging, Animation, VFX, Lighting, dan
Rendering.
1. Layout

Perancangan Layout adalah proses awal produksi, karena


mengandung informasi visual yang berupa sketsa atau gambaran yang
lebih detail tentang scene pada setiap animasi yang akan dibuat. Layout
sangat diutamakan untuk background, dan digambar secara hitam putih
juga lebih cenderung menggambarkan rancangan secara detail agar
mempercepat proses animasi.
2. R&D

R&D atau Research and Development dibutuhkan untuk pengujian


efektivitas produksi animasi yang bersifat analisis supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang kebutuhan pengguna. Jadi, produksi animasi kita
dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Tetapi proses ini tidak
wajib dilakukan jika kalian sudah mengetahui dan menerapkan maksud
dan alasan kenapa kalian membuat animasi tersebut.
3. Character

Pembuatan karakter tergantung pada 2 hal, keterampilan menggambar tangan atau


secara digital (komputer). Jika kalian memiliki keahlian dalam menggambar manual
dengan tangan, proses pembuatan karakter bahkan background akan sangat mempercepat
proses pembuatan. Gambarlah karakter berupa sketsa diatas kertas, lalu scan dan impor
kedalam komputer. Lakukan sedikit penyuntingan sketsa, kalian dapat juga menggambar
ulang sketsa agar terlihat lebih rapi, dan nantinya dibutuhkan untuk rigging. Warnai
karakter. Dan untuk penggambar digital, dibutuhkan imajinasi yang kuat agar dapat
menggambar langsung pada komputer dengan dokumen blank tanpa jiplakan hasil gambar
tangan manual.
4. Texturing

Untuk hasil yang lebih maksimal, penambahan tekstur pada setiap


desain sangat direkomendasikan. Pada dasarnya, setiap desain harus
memiliki warna, dan tekstur adalah pelengkapnya. Misalkan, kita sudah
mempunyai gambar baju dengan warna merah, alangkah baiknya jika
baju tersebut kita tambahkan tekstur kain agar terlihat lebih nyata.
5. Rigging

Pada animasi berbasis komputer, rigging sudah menjadi bagian


penting dari proses pembuatan animasi. Berbeda dengan tradisional, yang
hampir keseluruhannya membutuhkan keahlian dalam menggambar
tangan. Rigging berguna untuk menambahkan tulang dan sendi pada
karakter yang telah kita buat. Agar dapat kita gerakkan secara terpisah dan
lebih praktis. Untuk pergerakkan, animator dapat mengatur keyframe
sebagai poin perpindahan. Buatlah karakter dengan 3 sudut pandang yang
berbeda, seperti sudut pandang dari depan, serong, dan samping.
6. Animation

Jika tahap diatas sudah dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah


melakukan animasi. Semua pergerakkan bergantung kepada storyboard,
dimana setiap adegan sudah dicatat dengan jelas. Impor bahan-bahan
yang dibutuhkan seperti background, karakter, juga komponen atau
objek lainnya. Gerakkan setiap komponen dan jangan sampai keluar
dari panduan storyboard yang sudah dibuat.
7. VFX

Penambahan VFX atau Visual Effects dibutuhkan untuk menghiasi animasi yang

mengandung unsur elemen seperti api, air, asap, cahaya, dan masih banyak lagi. VFX

cenderung diaplikasikan untuk kebutuhan yang tidak bisa dibuat dengan gam

8. Lighting

Pencahayaan dapat menghidupkan gambar yang flat atau datar, dan kuat

dalam menggambar situasi agar lebih terasa oleh penonton. Pencahayaan dapat

diatur dengan penambahan bayangan atau cahaya manual, atau dengan tool

pencahayaan khusus pada aplikasi tertentu.bar ataupun animasi. Efek ini banyak
8. Lighting

Pencahayaan dapat menghidupkan gambar yang flat atau datar, dan


kuat dalam menggambar situasi agar lebih terasa oleh penonton.
Pencahayaan dapat diatur dengan penambahan bayangan atau cahaya
manual, atau dengan tool pencahayaan khusus pada aplikasi tertentu.
9. Rendering

Ini adalah proses yang mengakhiri tahap produksi, rendering berguna untuk
mengubah atau menerbitkan project animasi pada software untuk mendapatkan
hasil video dalam format file tertentu. Didalam proses ini, kalian dapat
menentukan konversi, format, bit rate, resolusi, dan opsi lain sesuai kebutuhan.
Tahap Pasca Produksi Pembuatan Animasi 2D

Jika tahap produksi sudah berhasil dilewati, kali ini menuju ke tahap Paska Produksi
sebagai akhir dari keseluruhan proses dasar pembuatan animasi 2D. Tahap pasca produksi
merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat men(Post Production)

ambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan
terlalu banyak menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap
didalam jalur atau tidak terlalu rumit untuk ditonton. Terdapat beberapa proses didalamnya
seperti Compositing, Color Correcting, Dubbing / Musik / Sound Effects, dan Final Output.
1. Compositing

Compositing atau bisa juga disebut dengan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi sebelumnya,

proses ini sangatlah membutuhkan keterampilan dalam2. Color Correcting

Bagaimanapun, warna adalah unsur penting dalam suatu gambar tetap ataupun gerak. Warna dapat

menghidupkan bahkan menghasilkan aura tertentu. Maka dari itu, Color Correcting sangatlah penting

dalam tahap Paksa Produksi. Proses ini dapat mengubah panorama film sesuai mood, kita bisa

gunakan beberapa efek warna untuk diaplikasikan ke film animasi yang sedang kita buat. Diantaranya

Color Corrector, Color Channel, RGB Settings, Hue/Saturation, dan lainnya. video editing. Kalian harus

memotong cuplikan yang tidak dibutuhkan dan menggabungkan scene-scene yang terdapat didalam animasi

yang sedang dibuat. Biasanya dalam proses ini, penambahan transisi video selalu diaplikasikan. Compositing

sangat mempengaruhi durasi film beserta scene didalam nya.


2. Color Correcting

Bagaimanapun, warna adalah unsur penting dalam suatu gambar tetap ataupun
gerak. Warna dapat menghidupkan bahkan menghasilkan aura tertentu. Maka dari itu,
Color Correcting sangatlah penting dalam tahap Paksa Produksi. Proses ini dapat
mengubah panorama film sesuai mood, kita bisa gunakan beberapa efek warna untuk
diaplikasikan ke film animasi yang sedang kita buat. Diantaranya Color Corrector,
Color Channel, RGB Settings, Hue/Saturation, dan lainnya.
3. Dubbing / Musik / Sound Effects

Beberapa produser, filmmaker, editor, ataupun animator memiliki cara tersendiri dalam

melakukan proses dubbing atau penambahan suara pada film mereka. Ada yang terbiasa

dengan merekam atau menambahkan audio pada tahap Pra-Produksi, Produksi, bahkan Paska

Produksi. Hal ini bebas dilakukan jika film yang kita kerjakan adalah film animasi.

Poin pertama, misalkan kita mempersiapkan audio pada saat Pra-Produksi, maka proses

animasi (misal: animasi mulut) pada tahap Produksi akan mencontoh hasil dubbing dari tahap

Pra-Produksi. Jika merekam atau menambahkan audio pada saat Produksi, proses

pengaplikasian audio akan bersamaan dengan proses animasi.


Dan pada saat Paska Produksi, ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk merekam dan menambahkan audio. Saya

selalu membuat animasi mulut, kedipan mata, dan objek lainnya terlebih dahulu pada tahap Produksi dan menggunakan

imajinasi seakan-akan suara sudah terekam. Lalu, saya hafalkan suara yang sudah saya pikirkan pada saat proses animasi

tersebut.

Setelah itu, pada tahap Pasca Produksi, saya mulai merekam dubbing atau audio lainnya dengan mencontoh animasi

yang belum diisi suara. Apabila dialog tidak begitu panjang, kita tidak perlu mencontoh pergerakkan animasi tersebut. Jika

proses rekaman sudah selesai, usahakan tambahkan audio setelah proses Compositing dan Color Correcting. Sesuaikan dengan

animasi. Jangan lupa tambahkan musik atau sound effect nya juga. Alasan saya mengutamakan animasi lalu audio yaitu karena

dapat memudahkan proses penyuntingan, jika animasi yang menyesuaikan audio, proses penyuntingan animasi akan lebih

lama (apalagi dengan komputer seadanya). Berbeda dengan / jika audio yang menyesuaikan animasi, proses rekaman lebih

ringan dan praktis daripada proses animasi itu sendiri.


4. Final Output

Untuk proses akhir, yaitu Final Output. Proses ini adalah puncak dari
keseluruhan produktivitas pembuatan film Animasi 2D maupun 3D.
Final Output bisa dilakukan dengan proses exporting atau rendering.
Pada proses ini, kalian akan mengatur atau menentukan opsi akhir secara
detail untuk format film sesuai dengan kebutuhan. Sama seperti proses
Rendering pada tahap Produksi, namun Final Output adalah proses akhir
dan setelah itu tidak akan ada lagi proses penyuntingan yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai