BAB 1
PEMBUATAN ANIMASI 2D DAN TWEENING
Soal Latihan 1
A. PILGAN
1. A. Felix the Cat
2. C. garis dan kurva
3. B. pixel
4. C. (1), (2), (3), dan (5)
5. B. (1), (3), dan (5)
6. D. Secondary action
7. C. oval tool
8. A. Stroke
9. A. brush tool
10. B. instantiating
11. E. tweening
12. B. mengubah bentuk
13. A. detik
14. B. frame
15. D. keyframe
B. Uraian
1. Kelahiran animasi sudah dimulai sejak jaman batu pada 15000 tahun silam. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan ditemukannya lukisan dan cerita bergambar pada dinding gua jaman
paleolitikum. Kegemaran menggambar tersebut juga diikuti oleh bangsa Yunani dan
Romawi. Perkembangan cerita bergambar pada jaman kuno inilah sebagai cikal bakal teknik
animasi di jaman sekarang. Seorang animator profesional harus menguasai, mengoptimalkan
dan mengeksplorasi kemampuan dirinya dalam membuat animasi secara menyeluruh,
tentunya ide cerita akan selalu menarik dan menghasilkan sebuah film animasi yang sangat
dinamis.
2. Guna membuat sebuah animasi yang menarik secara visual maka muncul teori yang
dinamakan prinsip–prinsip animasi. Prinsip–prinsip animasi digunakan para animator sebagai
pedoman utama (pakem) pada gambar bergerak menjadi lebih hidup. Pada dasarnya prinsip
TUGAS PROYEK
Kebijaksanaan guru
BAB 2
PEMBUATAN KARAKTER DAN ANIMASI GERAK DIGITAL PUPPETTER
Soal Latihan 2
A. PILGAN
1. A. sketsa
2. B. dinding gua
B. Uraian
1. Secara umum, teknik stop motion digunakan oleh mayoritas para animator mau pun
filmmaker dalam membuat film animasi, memiliki pertimbangan akan efek yang lebih real
(karena menggunakan objek nyata), tekstur objek yang lebih jelas terlihat, dan memiliki feel
yang unik. Misalnya pada pembuatan iklan TV bertajuk permen Yupi di Indonesia
menggunakan permen asli sebagai objek stop motion, ternyata berhasil mempresentasikan
tekstur permen yang transparan, kenyal, dan nikmat. Walaupun proses pembuatan animasi
stop motion ini bisa dibilang rumit dan membutuhkan kesabaran yang lebih, tapi para
animator mau pun filmmaker akan merasa puas dengan melihat hasilnya.
2. Perkembangan karakter animasi sudah sangat luas. Jika di tarik mundur (flashback) pada era
sebelum masehi, banyak dijumpai berbagai bentuk penggambaran suatu karakter yang
digambarkan pada dinding gua dengan menggunakan darah hewan atau diukir dengan tujuan
menceritakan suatu kejadian yang dialami oleh manusia pada masa tersebut. Meskipun belum
memiliki efek-efek animasinya, tetapi obyek yang ada sudah dapat dijadikan sebuah cerita
yang salah satunya adalah animasi karakter. Animasi karakter (character animation) menjadi
cabang khusus animasi dan banyak dilihat pada film-film kartun. Animasi jenis ini berbeda
dengan animasi lainnya, misalnya grafik bergerak pada animasi logo yang melibatkan bentuk
kompleks, dimana gerakan herarkis bukan hanya pada mulut, mata, muka dan tangan yang
bergerak tetapi semua gerakan pada waktu yang sama. Secara mendasar, animasi karakter
dikategorikan menjadi sebuah teknik penggambaran dan pengolahan karakter 2 dimensi dan 3
dimensi sehingga karakter yang dibuat seolah-olah hidup dan bersifat layaknya makhluk
hidup. Oleh sebab itu, untuk membuat karakter seolah-olah hidup membutuhkan beberapa
animasi yang sesuai dengan sifat dan karakteristik makhluk hidup digambarkan. Berbagai
bentuk animasi karakter dapat dikategorikan menjadi karakter dalan wujud 2 dimensi dan
wujud 3 dimensi. Pada wujud karakter 2 dimensi dapat dijumpai pada wayang, kartun, dan
6. Tradisi puppetry diyakini berasal 3000 tahun SM sebagai sebuah bentuk kinerja animasi yang
melibatkan manipulasi boneka. Pada masa tersebut tradisi ini mengambil banyak bentuk dan
berbagai proses ritual untuk menjiwai benda mati. Namun di masa sekarang penggunaan
Puppetry sudah beralih fungsi dan banyak digunakan di hampir semua masyarakat sebagai
hiburan mau pun seremonial dalam ritual, perayaan, dan karnaval. Salah satunya dalam
bentuk animasi stop motion yang melibatkan tokoh boneka, wayang, atau figur lainnya
sebagai penyederhanaan dari bentuk alam yang ada. Secara umum, figure (boneka) tersebut
pada umumnya terbuat dari bahan-bahan bersifat lentur dan mudah untuk digerakan saat
melakukan pemotretan bingkai per bingkai. Bahan yang umumnya digunakan antara lain
kain, kayu yang diukir, kertas, tanah liat, atau yang sejenisnya dengan tujuan menciptakan
karakter yang luwes atau tidak kaku.
7. Berdasarkan teknik pembuatannya, stop motion dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai
berikut.
a. Animasi clay (clay animation)
TUGAS PROYEK
Kebijaksanaan guru
BAB 3
PRINSIP DASAR GAMBAR LATAR DAN ANIMASI
A. Prinsip Dasar Gambar Latar
B. Prinsip-Prinsip Dasar Animasi
Soal Latihan 3
A. Pilihan ganda
1. B. hijau
2. D. objek utama
3. A. background
4. C. pengeditan
5. A. sutradara
6. B. kegagalan produksi
7. D. (1), (3), (4), dan (5)
8. B. Walt Disney
9. C. cepat
10. A. buku komik
11. C. believable
12. E. (1), (2), (3), dan (4)
B. Uraian
1. Para animator Indonesia beranggapan bahwa industri film kartun membutuhkan biaya yang
besar serta Sumber Daya Manusia yang benar-benar menguasai dan memahami seluk beluk
pembuatan kartun yang dinilai rumit. Hal ini berkaitan dengan besarnya investasi dan
rutinitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Dampaknya adalah industri film kartun di
Indonesia saat ini masih jauh dari yang diharapkan, dimana film kartun pada stasiun televisi
Indonesia masih mengimpor dari negara lain, khususnya Jepang dan Amerika Serikat. Namun
dengan sistem komputerisasi sekarang ini, dapat memproduksi film kartun animasi dengan
murah dan cepat. Ada beberapa pilihan dalam teknik pembuatan film animasi ini, seperti
contoh system operasi Machintos serta aplikasi 3D Studio Max yang berjalan pada system
operasi Windows, tetapi pengoperasian teknologi tersebut tergolong mahal dan harus
memiliki keterampilan yang khusus.
2. Beberapa kemampuan teknologi Macromedia Flash 8 sebagai program grafis dengan sistem
vektor di antaranya memiliki waktu loading yang baik untuk animasi film ataupun game serta
ditunjang dengan action Script sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan sejumlah
frame dengan urutan tertentu. Macromedia Flash 8 juga mengadopsi sistem hybrid, karena
mampu menggabungkan kemampuan gambar manual di atas kertas dengan penggunaan
aplikasi terkomputerisasi. Membuat animasi dengan cara menggambar manual di kertas, di
scan dan di transfer pada komputer untuk dapat merubahnya menjadi image digital. Belum
lagi didukung oleh Sumber Daya Manusia yang produktif dan memiliki kreatifitas tinggi,
sehingga mampu menghasilkan produk yang bernilai positif bagi perkembangan dunia kartun
dan animasi di Indonesia.
3. Peran serta blue screen maupun green screen yang digunakan dalam memanipulasi objek
utama adalah sebagai berikut.
a. Blue screen (layar biru)
Istilah blue screen (layar biru) terlebih dulu populer dan sering digunakan dibandingkan
penggunaan green screen. Tujuannya penggunaannya untuk pemisahan latar dari objek
utama maupun saat penetralisiran warna. Namun demikian, terdapat kendala sehubungan
dengan penggunaan blue screen terutama adanya bagian sisa di bagian pinggir objek.
b. Green screen (layar hijau)
Seiring berjalannya waktu, pemakaian blue screen sudah mulai ditinggalkan dan
digantikan dengan penggunaan green screen (layar hijau). Hal ini dikarenakan pada saat
editing menggunakan warna hijau lebih mudah dalam proses pemisahan latar dari objek
utama maupun saat penetralisiran warna hijau yang tersisa dibagian pinggir objek.
TUGAS PROYEK
Kebijaksanaan guru
BAB 4
TEKNIK PRODUKSI DAN EVALUASI PRODUK ANIMASI 2 DIMENSI
A. Teknik Produksi Animasi 2 Dimensi
B. Evaluasi Produk Animasi 2 Dimensi
Soal Latihan 4
A. Pilihan ganda
1. B. depan
2. E. kehebatan ahli gambar
B. Uraian
1. Menurut terminologinya, format atau ekstensi file didefinisikan sebagai huruf yang terletak
setelah tanda titik pada nama sebuah file. Misalnya file bernama thoriq.jpg, dimana ”thoriq”
menyatakan sebagai nama file, sedangkan ”jpg” menyatakan sebagai format file gambar.
Sedangkan A Tube catcher bisa diterjemahkan sebagai salah satu tool aplikasi berbasis
Windows yang digunakan untuk mengunduh video dari berbagai situs web di antaranya
Dailymotion, Google, Megarotic, MegaVideo, Metacafe, MySpace, RTVE, Spike, Yahoo,
YouTube dan lain-lain. Aplikasi tersebut didukung oleh berbagai jenis format film, di
antaranya 3G2, 3GP, AVI, FLAC, GIF, MOV, Mp3, Mp4, MPG, OGG, PSP, VOB, WAP,
WMA, WMP, dan XviD. Dengan demikian konten multimedia yang didapatkan langsung
bisa diputar pada komputer mau pun pada perangkat mobile seperti Cell Phone, iPAD, iPOD,
MP4 Player, PSP, dan yang sejenisnya.
2. Sebuah gambar bergerak dinyatakan sebagai animasi dua dimensi, karena memiliki ukuran
panjang (X-azis) dan (Y-axis). Di samping itu, animasi 2 dimensi dibuat melalui sketsa yang
yang digerakan satu persatu sehingga nampak seperti nyata dan bergerak. Meskipun pada
dasarnya animasi 2D hanya bisa dilihat dari depan saja. Realisasi nyata dalam perkembangan
dua dimensi yang cukup revolusioner yaitu film–film kartun. Animasi 2D identik dengan
jenis animasi menggunakan sketsa gambar, lalu sketsa gambar tersebut digerakkan satu
persatu, sehingga terlihat seperti nyata. Semakin banyak gambar yang dibuat, akan semakin
halus pergerakan dari animasi tersebut. Teknik gambar seperti tersebut masih sering
digunakan bahkan saat ini, karena itu merupakan inti dari pembuatan animasi 2D maupun
3D.
3. Format file 3GP (3GPP) identik dengan sebuah multimedia container format yang ditetapkan
oleh Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk 3G UMTS jasa multimedia. Format
TUGAS PROYEK
Kebijaksanaan guru
B. Uraian
1. Pada dasarnya prinsip appeal berkaitan dengan keseluruhan gaya visual dalam animasi.
Namun demikian, terdapat pendapat yang menyatakan bahwa appeal identik dengan
penokohan yang berkorelasi dengan kharisma sang karakter dalam animasi tersebut, sehingga
visualisasi animasi yang ada bisa mewakili karakter/sifat yang dimiliki. Daya tarik karakter
tersebut harus bisa mempengaruhi emosi penonton. Misalnya tampang yang tak berdosa
sehingga membuat penonton merasa kasihan atau tampang bodoh sehingga membuat
penonton tertawa. Dalam hal ini, seorang animator bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya
animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas mau pun bisa melihat style animasi
buatan Disney atau Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal tersebut karena
mereka memiliki gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.
2. Shape tweening berguna untuk mengubah bentuk, sedangkan Flash 8 hanya dapat mengubah
bentuk dan jangan melakukan Shape tween untuk group, symbol, atau teks. Hal tersebut tidak
akan berhasil. Seorang animator dapat melakukan Shape Tween pada beberapa bentuk di
dalam sebuah layer, tetapi lebih baik ditempatkan pada layer yang berbeda dengan tujuan
memudahkan jika animator ingin melakukan perubahan, termasuk untuk mengubah warna.
Shape tweening biasa digunakan untuk membuat animasi perubahan bentuk. Sebagai contoh
di dalam frame awal terdapat obyek bintang, kemudian di dalam frame akhir terdapat obyek
bulan sabit. Dengan menggunakan shape tweening, program akan menganimasi dan
menentukan transisi perubahan bentuk dari bintang menjadi bulan sabit secara otomatis. Hal
yang perlu diperhatikan adalah shape tweening hanya dapat diterapkan untuk menganimasi
BAB 5
OBYEK 3 DIMENSI DAN PENGOLAHAN MODEL OBYEK 3 DIMENSI
A. Obyek 3 Dimensi
B. Pemodelan Obyek 3 Dimensi
C. Pengolahan Model Obyek 3 Dimensi
Soal Latihan 1
A. Pilihan ganda
1. A. CGI
2. E. (1), (2), (3), dan (4)
3. E. polygon
4. D. pencahayaan
5. C. Leonardo Da Vinci
6. A. (1), (2), (4), dan (5)
7. A. modeling
8. E. dikonversi menjadi editable
9. D. primitive modeling
10. B. sculpting
11. D. Animator
12. B. 1974
13. C. Mipmapped Texture (MPT)
14. D. 45º
15. A. point lighting
B. Uraian
1. Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin
berkembang dan maju pesat. Secara mendasar, animasi 3D identik dengan pengembangan
dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata,
mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio),
berbagai studio film dunia berlomba-lombalah memproduksi film animasi yang sejenis.
Sehingga bermunculan Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster
TUGAS PROYEK
Kebijaksanaan guru
BAB 6
MATERIALISASI 3D, PENGGUNAAN KAMERA, DAN
GERAKAN NON KARAKTER
A. Material 3D
B. Penggunaan Kamera
C. Teknik Gerakan Non Karakter
Soal Latihan 6
A. Pilihan ganda
1. D. realtime
2. A. standard
3. C. Standard dan Raytrace
4. D. Ambient
5. A. 24
6. B. 4
7. B. (2), (3), (4), dan (5)
8. C. perspective
9. A. Medium Close Up
10. A. Swish pan
11. C. (1), (2), (3), dan (5)
12. D. dolly
13. C. exposure sheet
14. A. netral
15. B. 15 × 15 inchi
B. Uraian
1. Pemanfaatan teknologi animasi 3D sudah digunakan secara industri di bidang animasi dan
game. Secara mendasar, animasi 3D bisa diterjemahkan sebagai jantung dari game dan
virtual reality. Oleh sebab itu, keterlibatannya sangat berperan dalam sektor produksi dan
bahkan juga dimanfaatkan sebagai antarmuka dengan pengguna atau pemain. Hal tersebut
TUGAS PROYEK
Kebijaksanaan guru
BAB 7
RENDERING PEMBUATAN DAN EVALUASI ANIMASI 3D
A. Rendering
B. Pembuatan Animasi 3D
C. Evaluasi Produk Animasi 3D
Soal Latihan 7
A. Pilihan ganda
1. B. geometri, kamera, cahaya, karakteristik permukaan, dan algoritma rendering
2. C. rendering
3. B. dpi
4. D. AVI
5. A. pra-produksi
6. B. design environment
7. D. (1), (3), (4), dan (5)
B. Uraian
1. Rendering harus dilakukan secara cermat dan teliti, sehingga adakalanya dilakukan pre
rendering sebelum prosedur rendering yang sesungguhnya dilaksanakan. Prosedur rendering
identik dengan proses pengkomputeran secara intensif yang digunakan untuk pembuatan
film, menggunakan graphics card dan 3D hardware accelerator untuk penggunaan real time
rendering. Secara umum, proses untuk menghasilkan rendering 2D dari objek-objek 3D
minimal melibatkan 5 komponen utama yaitu geometri, kamera, cahaya, karakteristik
permukaan, dan algoritma rendering.
2. Terkadang rendering juga dapat diintegrasikan dengan model yang lebih besar seperti pada
paket animasi, tetapi adakalanya berdiri sendiri dan juga bisa free open-source product.
Untuk menghasilkan sebuah output yang dibutuhkan pada saat proses rendering, maka
bagian-bagian produksi dalam pembuatan animasi 3D harus dikerjakan dengan baik. Dalam
hal ini, output pada rendering 3D dapat berupa still image atau movie. Jika menginginkan file
yang bergerak (film) dapat merender dalam format movie, sedangkan untuk menghasilkan
satu frame saja maka yang dibutuhkan adalah format still image.
3. Langkah-langkah dalam rendering pada gambar adalah sebagai berikut.
a. Mengaktifkan software 3D Studio Max sehingga lembar baru akan terbuka. Dilanjutkan
dengan membuat file animasi dengan tema bebas, atau jika sudah pernah membuat
animasi sederhana dengan 3D Studio Max dapat membuka kembali file tersebut.
b. Menyalakan fasilitas Safe Frame dengan cara klik pada teks Perspective/Camera yang
terletak di pojok kiri atas. Setelah itu mengaktifkan Show Safe Frames, sehingga pada
posisi view perspektif atau camera memiliki frame yang memotong pada bagian kanan
dan kiri.
c. Selanjutnya klik pada menu Rendering dan klik pada pada Print Size Assistant.
d. Pada jendela Print Size Assistant, seorang animator bisa mengatur besaran resolusi
dengan satuan dpi dan mengatur spesifikasi frame size yang dibutuhkan. Setelah
melakukan seting tersebut, diakhiri dengan klik tombol Render.
e. Setelah beberapa saat, maka proses rendering akan selesai secara otomatis. Kemudian
animator menyimpan gambar hasil render dengan caramengklik icon disket/flopy disk,
kemudian menyimpan pada folder My Pictures (atau folder tersendiri) dan membuat nama
TUGAS PROYEK
Kebijaksanaan guru
Uraian
1. Beberapa karakteristik tiga dimensi antara lain sebagai berikut.
a. Pesan yang sama dapat disebarkan secara serentak dengan cara penyimpanan yang
praktis.
b. Penyajiannya berada dalam kontrol tertentu serta mampu mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan indera.
c. Menyajikan objek-objek secara diam (tetap) dan memiliki kesesuaian dalam untuk
mengajarkan keterampilan tertentu.
d. Adakalanya dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap.
e. Lebih mahal dari kelompok media grafis.
5. Ink ‘n Paint Membuat efek kartun dengan shading dan borders tinta.
10. Shell Terdiri dari material yang sudah di-render menjadi tekstur,
sebaik material awal/asli.
7. Secara umum, close up shot dapat menampilkan seluruh permukaan wajah hingga sebagian
dada. Di dunia digital, dalam hal tersebut animasi, penggunaan shot close up dalam suatu
dialog akan mendekatkan penonton kepada suatu action selain itu juga memberikan
keuntungan bagi pembuat film karena hanya menampilkan satu objek saja. Close up akan
membawa penonton ke dalam scene, serta menghilangkan segala yang tidak penting untuk
sesaat dan mengisolasi apapun kejadian yang harus diberi suatu penekanan. Jika digunakan
dengan tepat, maka close up dapat menambah dampak dramatik dan kejadian visual pada
kejadian. Menambahkan mengenai penggunaan shot dalam dunia animasi bahwa close up
akan memberikan dampak dramatik dan bersahabat.
8. Secara mendasar, proses rendering identik dengan proses merubah format objek yang
awalnya masih berupa file project ke dalam format akhir yang akan menampilkan secara
penuh efek-efek visual ke dalam sebuah gambar. Bisa dibilang tahap rendering ini adalah
bagian akhir dari rangkaian proses didalam animasi/produksi sebelum nantinya akan
berpindah ketahap pasca produksi. Rendering sebagai tahap akhir dari keseluruhan proses
pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam hal ini, semua data-data yang sudah
dimasukkan dalam proses modeling, animasi, texturing, pencahayaan dengan parameter
tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output sebagai tampilan akhir pada model
dan animasi.
9. Tahap pre-production sebagai proses awal (persiapan) dalam pembuatan suatu animasi 3D
mencakup unsur-unsur sebagai berikut.
a. Ide dan Konsep
Ide dan konsep dibentuk berdasarkan tujuan sekaligus sebagai motivasi dasar. Motivasi
dasar bisa datang dari individu pribadi atau pihak lain. Ide harus memiliki keistimewaan,
keunggulan, dan keunikan yang khas sehingga menarik untuk diangkat. Dalam hal ini,
proses pencarian ide dan konsep serta gagasan untuk animasi yang akan dibuat bisa
datang dari berbagai hal seperti kisah klasik, kisah nyata, legenda, dongeng, fantasi/fiksi,
dan lain-lain. Hal yang terpenting adalah selalu kreatif dalam mencari dan mengolah serta
mengembangkan ide tersebut.
b. Skenario/Script
Secara mendasar, skenario/script identik dengan cerita rekaan tentang film yang dibuat
dalam bentuk teks tulisan/ketikan. Script sangat dibutuhkan sebagai perwujudan gambar
kerja secara menyeluruh dalam memproduksi film, sehingga pekerjaan akan lebih terarah.
Dalam hal, proses yang dilakukan lebih pada pembuatan naskah atau alur cerita animasi.
Skenario yang menarik akan menentukan keberhasilan dari film animasi yang dibuat. Script