Anda di halaman 1dari 9

MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

ANIMASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Media dalam belajar saat ini memang sudah sangat berkembang di Indonesia. Belajar dengan
menggunakan media sudah banyak diterapkan di sekolah. Pada dasarnya media adalah sarana
pendukung yang digunkan dalam hal pengajaran agar pendidik danpat lebih mudah
meyampaikan materi yang dibahasnya. Dalam menggunakan media harus dilihat apa yang akan
disamapikan kepada siswa. Guru harus dapat merangsang terhap siswa untuk berfikir aktif untuk
memecahkan masalah yang dihadapakan kepada siswa. Dengan menggunakan media yang tepat
diharapkan mampu membantu guru dalam memberikan materi yang diberika kepada siswa.
Dalam kegiatan belajar siswa tidak hanya memperoleh teorinya saja namun alangkah
baiknya siswa mampu mempraktekkanya. Belajar menggunakan media animasi merupan cara
belajar yang dapat diterapkan untuk sekolah dasar .Dengan melihat animasi yang dipelihatkan
siswa akan merasa tertarik dengan apa yang dilihatnya, namun selain melihat secara tidak
langsung siswa diajak untuk berfikir apa mejadi permasalahan yang ditampilkan sehingga siswa
dapat berfikir aktif. Selain diberkan materi oleh Guru, dengan melihat animasi yang ditampilkan
siswa mampu mengidentifikasi terhadap yang harus dilukan untuk memecahakan masalah yang
dihadapi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Animasi?
2. Bagaimana menerapkan pembelajaran dengan media animasi ?
3. Bagaimana keunggulan dan kelemahan dengan menggunakan media animasi ?
C. Tujuan
1. Memahami tentang Animasi.
2. Mengetahui pembelajaran dengan menggunakan media animasi.
3. Mengetahui keunggulan dan kelebahan yang timbul jika menggukan media animasi dalam
Pembeljaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Animasi
Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti
menggerakan. Animasi dapat diartikan sebagai menggerakan sesuatu (gambar atau obyek) yang
diam. Sejarah animasi dimulai dari jaman purba, dengan ditemukannya lukisan-lukisan pada
dinding goa di Spanyol yang menggambarkan gerak dari binatang-binatang. Pada 4000 tahun
yang lalu bangsa Mesir juga mencoba menghidupkan suatu peristiwa dengan gambar-gambar
yang dibuat berurutan pada dinding.

Sejak menyadari bahwa gambar bisa dipakai sebagai alternatif media komunikasi, timbul
keinginan menghidupkan lambang-lambang tersebut menjadi cermin ekspresi kebudayaan.
Terbukti dengan diketemukannya berbagai artefak pada peradapan Mesir Kuno 2000 sebelum
masehi. Salah satunya adalah beberapa panel yang menggambarkan aksi dua pegulat dalam
berbagai pose.
Animasi sendiri tidak akan pernah berkembang tanpa ditemukannya prinsip dasar dari karakter
mata manusia yaitu: persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph
Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optic yang mereka ciptakan, berhasil
membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang
waktu tertentu sebagai suatu pola. Dalam perkembangannya animasi secara umum bisa
didefinisikan sebagai suatu sequence gambar yang diekspos pada tenggang waktu tertentu
sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak.
Menurut Artawan (2010), ada tiga jenis format animasi yaitu animasi tanpa sistem control
misalnya untuk pause, memperlambat kecepatan pergantian frame, zoom in, zoom out dan lain
sebagainya, animasi dengan sistem kontrol dan animasi manipulasi langsung, dimana guru dapat
berinteraksi langsung dengan kontrol navigasi.
Media animasi termasuk jenis media visual audio, karena terdapat gerakan gambar dan
suara. Menurut Sudrajat (2010), pembelajaran audio visual didefinisikan sebagai produksi dan
pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran
yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan symbol
sejenis
Menurut Furoidah (2009), media animasi pembelajaran merupakan media yang berisi
kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi
dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media
animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan
untuk menyampaikan materi pelajaran.
Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang dapat dimanfaatkan untuk
menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara konvensional. Dengan
diintergrasikan ke media lain seperti video, presentasi, atau sebagai bahan ajar tersendiri animasi
cocok untuk menjelaskan materi-materi pelajaran yang secara langsung sulit dihadirkan di kelas
atau disampaikan dalam bentuk buku.
Jenis-Jenis Animasi
Dilihat dari tehnik pembuatannya animasi yang ada saat ini dapat dikategorikan menjadi 3,
yaitu:
1. Animasi Stop-motion (Stop Motion Animation)
2. Animasi Tradisional (Traditional animation)
3. Animasi Komputer (Computer Graphics Animation)
1. Stop-motion animation
Stop-motion animation sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya, jenis
animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan . Tehnik stopmotion animationmerupakan animasi yang dihasilkan dari penggambilan gambar berupa obyek
(boneka atau yang lainnya) yang digerakkan setahap demi setahap. Dalam pengerjaannya teknik
ini memiliki tingkat kesulitan dan memerlukan kesabaran yang tinggi.

2. Animasi Tradisional (Traditional animation)


Tradisional animasi adalah tehnik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini.
Dinamakan tradisional karena tehnik animasi inilah yang digunakan pada saat animasi pertama
kali dikembangkan. Tradisional animasi juga sering disebut cel animation karena tehnik
pengerjaannya dilakukan padacelluloid transparent yang sekilas mirip sekali dengan transparansi
OHP yang sering kita gunakan. Pada pembuatan animasi tradisional, setiap tahap gerakan
digambar satu persatu di atas cel.
Dengan berkembangnya teknologi komputer, pembuatan animasi tradisional ini telah dikerjakan
dengan menggunakan komputer. Dewasa ini teknik pembuatan animasi tradisional yang dibuat
dengan menggunakan komputer lebih dikenal dengan istilah animasi 2 Dimensi
3. Animasi Komputer
Sesuai dengan namanya, animasi ini secara keseluruhan dikerjakan dengan menggunakan
komputer. Dari pembuatan karakter, mengatur gerakkan pemain dan kamera, pemberian suara,
serta special effeknya semuanya di kerjakan dengan komputer. Dengan animasi komputer, halhal yang awalnya tidak mungkin digambarkan dengan animasimenjadi mungkin dan lebih
mudah. Sebagai contoh perjalanan wahana ruang angkasa ke suatu planet dapat digambarkan
secara jelas.

Software Animasi
Saat ini terdapat banyak jenis software animasi yang beredar di pasaran, dari software yang
mempunyai kemampuan yang sederhana hingga yang komplek, dari yang gratis hingga puluhan
juta rupiah.
Dari sisi fungsi penggunaan software animasi dapat dikelompokkan menjadi Software Animasi 2
Dimensi dan Software Animasi 3 Dimensi.
1. Software Animasi 2 Dimensi.
Software animasi 2D adalah software yang digunakan untuk membuat animasi tradisional
(flat animation), umumnya mempunyai kemampuan untuk menggambar, mengatur gerak,
mengatur waktu, beberapa dapat mengimpor suara. Dari sisi penggunaan umumnya tidak sulit.

Contoh dari Software Animasi 2D ini antara lain: (1) Macromedia Flash,(2) Macromedia
Director,(3) ToonBoom Studio,(4) Adobe ImageReady,(5) Corel RaVe,(6) Swish Max,(7) Adobe
After Effect.
2. Software Animasi 3 Dimensi
Software animasi 3D mempunyai fasilitas dan kemampuan yang canggih untuk membuat
animasi 3 dimensi. Fasilitas dan kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek 3D,
pengaturan gerak kamera, pemberian efek, import video dan suara, serta masih banyak lagi.
Beberapa software animasi 3D mempunyai kemampuan khusus, misalnya untuk animasi
figure(manusia), animasi landscape (pemandangan), animasi title (judul), dll. Karena
kemampuannya yang canggih, dalam penggunaannya diperlukan pengetahuan yang cukup tinggi
dan terkadang rumit. Contoh dari Software Animasi 3D ini antara lain: (1) 3D Studio Max,(2)
Maya,(3) Poser (figure animation),(4) Bryce (landscape animation),(5) Vue (landscape
animation),(6) Cinema 4D,(7) Blender,(8) Daz3D.
B. Manfaat Animasi
Animasi pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai hiburan, namun pada saat ini animasi
sudah sangat berkembang. Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan
dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi
utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Animasi dibangun berdasarkan manfaatnya sebagai
perantara atau media yang digunakan untuk berbagai kebutuhan di antaranya :media
hiburan,media iklan, media presentasi. Media Animasi digunakan untuk menghibur penonton
atau pengguna animasi tersebut, sehingga memberikan kepuasan. Animasi sebagai media hiburan
biasanya digarap dengan sangat serius karena sebagai produk dagangan yang memiliki harga
jual. Salah satu kegunaan animasi yang serin kita gunakan adalah animasi untuk memperindah
tampilan animasi. Media Presentasi, animasi digunakan untuk membuat menarik perhatian para
auden atau peserta presentasi terhadap materi yang disampaikan oleh presenter. Dengan
penambahan animasi pada media presentasi membawa suasana presentasi menjadi tidak kaku.
Dengan penambahan animasi diharapkan dapat tercapai penyampaian informasi atau terjadinya
komunikasi yang baik sesui dengan yang diharapkan. Beberapa fungsi animasi dalm mendukung
untuk kegiatan presentasi adalah :
- Memperindah tampilan presentasi.
- Meanrik perhatian dengan adanya pergerakan dan suara yang selaras.
- Memudahkan susunan presentasi.
- Memper mudadah penggambaran suatu materi.
C. Pengertian Animasi Utuk Pembelajaran
Secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar. Menurut Nurhayati dan Sappe
(2004), ada beberapa pengertian media yang dikemukakan oleh para ahli antara lain sebagai
berikut :
1) Assocation for education and Communication Technology (AECT) mengartikan sebagai
segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.
2) National Educational Association (NEA) mengartikan sebagai segala bentuk yang dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk
kegiatan tersebut.

3) Blake dan Horalsem mengatakan media yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan
sesuatu pesan dimana media merupakan jalan atau alat yang mana suatu pesan berjalan antara
komunikator dengan komunikan.
4) Santoso dan Harmidjojo menyatakan semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar
ide, sehingga gagasan itu sampai pada penerima.
Menurut Hidayat (2010), media diartikan meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta
sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji
dan penyalur pesan, media belajar dalam hal hal tertentu, bisa mewakili guru menyajikan
informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik,
maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru. Pada
hakekatnya media pendidikan juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan juga
merupakan proses komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka
media pendidikan sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri.
Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang
secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara
khusus. Tidak semua media pendidikan adalah media pembelajaran, tetapi setiap media
pembelajaran pasti termasuk media pendidikan. Alat peraga, alat bantu guru (teaching aids),
alat bantu audio visual (AVA), atau alat bantu belajar yang selama ini sering juga kita denga pada
dasamya, semua istilah itu dapat kita masukkan dalam konsep media, karena konsep media
merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep konsep tersebut.
Pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran
dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namun tidaklah
berarti bahwa media hrus menyerupai keadaan sebenarnya. Hal yang penting penting untuk
dibahas adalah bagaimana pesan visual sebagi media dalam hubunganya dengan proses belajarmengajar, artinya bagai mana guru dan siswa memanfaatkan pesan visual untuk mempertinggi
proses belajar dan mengajar.Ketrampilan memahami pesan visual dapat diartikan sebagai
kemampuan menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual mecakup membaca visual secara
tepat,memahami makna yang terkandung di dalamnya, menghubungkan unsur- unsur isi pesan
visual dengan pesan verbal atau sebaliknya,serta mampu menghatati nilai keindahan visual.
Sedangkan menyampaikan pesan visual mencakup menvisualisasikan pesan verbal, melukiskan
atau memvisualisasikan makna isi pesan, dan menyederhanakan makna dalam pesan visual
animasi.

D. Animasi Untuk Pembelajaran


Penggunaan animasi dalam pembelajaran memang mempunyai banyak kelebihanya.Saat ini
semakin banyak pendidik yang menggunakan animasi dalam menyamapikan materi yang di
sampaikan dalam menarik perhatian serta mempermudah pemahaman siswa dalam belajar.
Pembelajaran menggunakan animasi mempunyai banyak maanfaat dan keunggulanya. Menurut
Hidayat (2010) Manfaat secara umum, media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Tetapi secara. lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci.
Menurut Kemp dan Dayton (1985) dalam Hidayat (2010) manfaat media dalam pembelajaran,
yaitu:
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan. Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran
yang berbeda beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media,
penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa

secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui
media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh siswasiswa lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi
diantara siswa di manapun berada.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Berbagai potensi yang dimilikinya, media
dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami
maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas,
lengkap, serta menarik minat siswa. Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa
keingintahuan siswa dan merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun emosional.
Singkatnya, media pembelajaran dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar
menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
Proses belajar menjadi lebih interaktif. Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat
membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses
pembelajaran. Tanpa media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada
siswa. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang
aktif tetapi juga siswanya.
Efesiensi dalam waktu dan tenaga. Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah,
selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan
banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi
jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal. Misalnya, tanpa media seorang guru tentu
saja akan menghabiskan banyak waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau
proses terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat
dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan materi pelajaran yang
memang sulit untuk disajikan oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media,
guru tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang ulang, sebab hanya dengan sekali
sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
Meningkatkan kualitas hasil belajar. Penggunaan media bukan hanya membuat proses
pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih
mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa
mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan
melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa
pasti akan lebih baik.
Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.Media
pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan
seorang guru. Program program pembelajaran audio visual, termasuk program pembelajaran
menggunakan komputer, memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri,
tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan siswa betapa banyak
sumber sumber belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa
alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan siswa di luar
lingkungan sekolah.
Media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar. Dengan
media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai
ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan

siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan sikap kepada siswa
untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan.
Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Dengan memanfaatkan media
secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang
guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media.
Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada
aspek aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan
kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
Menurut Nurhayati dan sappe (2004), media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai :
1) memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi yang diberikan secara verbal.
2) meningkatkan motivasi, efektivitas dan efesiensi penyampaian informasi.
3) menambah variasi penyajian materi.
4) dapat menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar.
5) memudahkan materi untuk dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak mudah dilupakan
siswa.
6) memberikan pengalaman yang lebih konkret bagi hal yang mungkin abstrak.
7) memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.
E. Kelebihan Media Animasi
Kelebihan media animasi adalah penggabungan unsur media lain seperti audio, teks, video,
image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai
dengan modalitas belajar siswa. Selain itu, dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe
visual,visual,dan auditif (Sudrajat, 2010).Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang guru
atau pelatih dalam memilih dan menggunakan media audio-visual dalam menyampaikan
informasi, fikiran dan pesan kepada anak didiknya, menurut Sadiman (2003:23) dalam Anonim
(2009) antara lain:
1) Media audio-visual mempermudah orang menyampaikan dan menerima materi, fikiran dan
pesan serta dapat menghindarkan salah pengertian.
2) Media audio-visual mendorong keinginan seseorang untuk mengetahui lebih lanjut informasi
yang sedang dipelajarinya.
3) Media audio-visual dapat mengekalkan pengertian yang didapat dalam buku materi.
4) Media audio-visual sudah berkembang di masyarakat.
F. Kelemahan Media Animasi
Media animasi merupakan media yang cocok digunakn dalam pembelajaran,karena dengan
menggunakan media animasi siswa dapat mengetahui atau lebih mudah memahami tentang
materi tang disampaikan oleh guru. Hanya saja Pedidik harus juga berfikir kreatif untuk
menggunakan animasi sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga siswa dapat memhami
isi materi yang terkandung dalam animasi yang ditampilkan oleh guru. Menurut Artawan (2010),
kelemahan dari media animasi diantaranya :
1) Memerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi yang
dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran
2)Memerlukan software khusus untuk membukanya
3)Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya,
bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya

usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu frame
cenderung akan sulit dicerna siswa.
Menggunakan media animasi memang mempunyai beberapa kelemahan yang timbul,namun
kelemahan itu tentunya dapat diatasi.Cara mengatasiya tetunya pendidik atau guru haru kreatif
dan menguasai sofwer yang dibutuhkan. Selain dari pedidik yang berperan yang harus dipehuhi
adalah fasilitas yang mendukung.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media pembelajaran memeng mempunyai peran yang sangat penting dan dibutuhkan untuk
membantu dalam mempermudah dalam menagkap materi yang disampaikan oleh guru. Salah
satu media yang dipergunakn dalam pembelajaran adalah media visual yaitu animasi. Media
animasi utuk pembelajaran memang sanagat membantu utuk mempermudah dan lebih efisien
untuk pedidik utuk menyanpaikan materi yang dibutuhkan. Sudah banyak ahli tentang keuggulan
menggunakan media animasi untuk pembelajaran slah satunya menurut Sadiman (2003:23)
dalam Anonim (2009) antara lain:
1) Media audio-visual mempermudah orang menyampaikan dan menerima materi, fikiran dan
pesan serta dapat menghindarkan salah pengertian.
2) Media audio-visual mendorong keinginan seseorang untuk mengetahui lebih lanjut informasi
yang sedang dipelajarinya.
3) Media audio-visual dapat mengekalkan pengertian yang didapat
4) Media audio-visual sudah berkembang di masyarakat.
Dari pendapat Sadiman semakin menegaskan bahwa media animasi memang sangat
medukung dalam pendidikan. Karena dengan menggunakan media animasi selain siswa yang
lebih mudah mehami materi yang disampaikan oleh guru. Lebih efisien dalam hal waktu, dan
tenga denga media yang menyajikan materi pelajaran yang memang sulit untuk disajikan oleh
guru secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal
dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, guru tidak harus menjelaskan
materi pelajaran secara berulang ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan media,
siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. Karena dibantu dengan media yang mendukun
dalam menyampaikan materi dan lebih efisien waktu, maka guru akan lebih banyak memiliki
waktu untuk memberi perhatian kepada aspek aspek edukatif lainnya, seperti membantu
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, DR. Nana dan DRS. Ahmad Rivai.2005. Media Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru Algensindo

http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsiklasifikasi-dan-karakteristiknya/
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasisebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-sinjai/
Rate This
http://garengs-sofian.blogspot.com/2009/08/manfaat-animasi.html

Anda mungkin juga menyukai