Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


DENGAN MEDIA ANIMASI DAN MEDIA GAMBAR GERAK
BAGI ANAK USIA DINI
Dosen Pengampu :
Dr. Yusnaini, S. Ag., M. Pd

Disusun Oleh :
1. Azzatil Akmar (202225021)
2. Sarmila (202225003)
3. Nadila (202225014)

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN 2023/2024

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam beberapa tahun terakhir, telah tumbuh minat dalam
penggunaan media animasi dan gambar bergerak sebagai alat
pembelajaran pada pendidikan anak usia dini. Pendukung media ini
berpendapat bahwa mereka memiliki potensi untuk melibatkan dan
memotivasi pelajar muda dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh
metode pengajaran tradisional.
Makalah ini mengeksplorasi konsep penggunaan media animasi
dan gambar bergerak sebagai alat pembelajaran dalam pendidikan
anak usia dini, menyoroti potensi manfaatnya dan mendiskusikan
strategi untuk memasukkan media ini ke dalam rencana pembelajaran.
nimasi dapat menarik perhatian, serta mampu menyampaikan suatu
pesan dengan baik.
Animasi merupakan sekumpulan gambar yang disusun secara
berurutan. Ketika rangkaian gambar tersebut di tampilakan dengan
kecepatan yang memadai, maka rangkaian gambar tersebut akan
terlihat bergerak Menurut Munir “animasi berasal dari bahasa inggris,
animation dari kata to anime yang berarti “menghidupkan”. Animasi
merupakan gambar tetap (still image) yang disusun secara berurutan
dan direkam dengan menggunakan kamera”. Sedangkan menurut
Vaughan menyatahan bahwa “animasi adalah usaha untuk membuat
presentasi statis menjadi hidup”.
Menurut pendapat beberapa ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa animasi merupakan sekumpulan gambar yang

i
disusun secara berurutan dan direkam menggunakan kamera untuk
membuat prsentasi statis menjadi hidup
1.2 RUMUSAN MASALAH
A.

1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT

i
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MEDIA ANIMASI, DAN MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA GAMBAR GERAK
Media animasi merupakan sekumpulan gambar yang di proses
sedemikian rupa dan menghasilkan sebuah gerakkan . Adanya media
animasi ini siswa akan 16 lebih mudah dalam memahami materi yang
dipeljari.
Berikut pernyataan ahli tentang media animasi. Menurut Sulfiana
(2019) bahwa Media Animasi merupakan media yang dirancang untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik yang bertujuan untuk
merangsang audio, visual dan audio-visual yang terdapat pada pesrta
didik.
Menurut Astuti Dwi (2016) Media animasimerupakansalahsatu
media yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut
Apriansyah Ridwan Muhammad (2020) animasi merupakan
pergerakan tampilan sebuah objek atau gambar sehingga dapat
berubah posisi pada tenggang waktu (timeline) tertentu sehingga
mampu menciptakan ilusi gambar gerak.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa media animasi adalah pergerakan sebuah objek
atau gambar sehingga dapat berubah posisi. Selain pergerakan, objek
dapat mengalami perubahan bentuk dan warna serta dapat
menyampaikan informasi dengan nyata dan jelas Penggunaan media
animasi juga dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap
aktivitas siswa selama KBM dengan menjadi lebih jelas dan menarik.

i
Pengertian Animasi kata animasi berasal dari kata animation
yang berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia
inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan
suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu
benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk
menjadi hidup atau hanya berkesan hidup. Animasi adalah gambar
begerak yang terbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang
disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah
ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi.
Macam-macam Animasi Berdasarkan teknik pembuatannya,
animasi dapat dibagi menjadi:
 Animasi Sel
Animasi sel berasal dari kata “celluloid”. Animasi cel
merupakan lembaran-lembaran yang membentuk animasi tunggal,
masing-masing cel merupakan bagian yang terpisah sebagai objek
animasi. misalnya ada tiga buah animasi cel, cel pertama berisi satu
animasi karakter, cel kedua berisi animasi karakter lain, dan cel
terakhir berisi latar animasi. Ketiga animasi cel ini akan disusun
berjajar, sehingga ketika dijalankan animasinya secara bersamaan,
terlihat seperti satu kesatuan. Contoh animasi jenis ini adalah film
kartun salah atunya Detectif Conan.
 Animasi Frame
Animasi frame merupakan animasi yang paling sederhana,
dimana animasinya didapatkan dari rangkaian gambar yang bergantian
ditunjukan, pergantian gambar ini diukur dalam satuan fps (frame per
second). Contoh animasi ini adalah ketika kita membuat rangkaian

i
gambar yang berbeda pada tepian sebuah buku, kemudian kita buka
buku tersebut sedemikian rupa menggunakan jempol, maka gambar
akan terlihat bergerak. Dalam Macromedia Flash, animasi ini dibuat
dengan teknik animasi keyframe, teknik ini sering digunakan untuk
mendapatkan animasi objek yang tidak bisa didapatkan dengan teknik
animasi tween, teknik animasi path dan teknik animasi script.
 Animasi Sprite
Pada animasi ini, setiap objek bergerak secara mandiri dengan
latar belakang yang diam, setiap objek animasi disebut “sprite”. Tidak
seperti animasi cel dan animasi frame, setiap objek dalam animasi
sprite bergerak tidak dalam waktu bersamaan, memiliki besar fps
yang berbeda dan pengeditan hanya dapat dilakukan pada masing-
masing objek sprite. Contoh animasi ini adalah animasi rotasi planet,
burung terbang dan bola yang memantul. Penggunaan animasi jenis
ini sering digunakan dalam Macromedia Director.
 Animasi Path
Animasi path adalah animasi dari objek yang gerakannya
mengikuti garis lintasan yang sudah ditentukan. Contoh animasi jenis
ini adalah animasi kereta api yang bergerak mengikuti lintasan rel.
Biasanya dalam animasi path diberi perulangan animasi, sehingga
animasi terus berulang hingga mencapai kondisi tertentu. Dalam
Macromedia Flash, animasi jenis ini didapatkan dengan teknik
animasi path, teknik ini menggunakan layer tersendiri yang
didefinisikan sebagai lintasan gerakan objek.

i
 Animasi Spline
Animasi Spline Pada animasi spline, animasi dari objek bergerak
mengikuti garis lintasan yang berbentuk kurva, kurva ini didapatkan
dari representasi perhitungan matematis. Hasil gerakan animasi ini
lebih halus dibandingkan dengan animasi path. Contoh animasi jenis
ini adalah animasi kupu-kupu yang terbang dengan kecepatan yang
tidak tetap dan lintasan yang berubah-ubah. Dalam Macromedia Flash,
animasi jenis ini didapatkan dengan teknik animasi script, teknik ini
menggunakan action script yang membangkitkan sebuah lintasan
berbentuk kurva dari persamaan matematis.
 Animasi Vektor
Animasi vektor mirip dengan animasi sprite, perbedaannya hanya
terletak pada gambar yang digunakan dalam objek sprite-nya. Pada
animasi sprite, gambar yang digunakan adalah gambar bitmap,
sedangkan animasi vektor menggunakan gambar vektor dalam objek
sprite-nya. Penggunaan vektor ini juga mengakibatkan ukuran file
animasi vektor menjadi lebih kecil dibandingkan dengan file animasi
sprite.
 Animasi Clay
Animasi ini sering disebut juga animasi doll (boneka). Animasi
ini dibuat menggunakan boneka-boneka tanah liat atau material lain
yang digerakkan perlahan-lahan, kemudian setiap gerakan boneka-
boneka tersebut difoto secara beruntun, setelah proses pemotretan
selesai, rangkaian foto dijalankan dalam kecepatan tertentu sehingga
dihasilkan gerakan animasi yang unik. Contoh penerapan animasi ini
adalah pada film Chicken Run dari Dream Work Pictures dan film

i
Shaun the Sheep. Teknik animasi inilah yang menjadi cikal bakal
animasi 3 Dimensi yang pembuatannya menggunakan alat bantu
komputer.
 Morphing
Morphing adalah mengubah satu bentuk menjadi bentuk yang
lain. Morphing memperlihatkan serangkaian frame yang menciptakan
gerakan halus dari bentuk pertama yang kemudian mengubah dirinya
menjadi bentuk yang lain. Dalam Macromedia Flash animasi jenis ini
dilakukan dengan teknik tweening shape. 
 Animasi digital
Animasi digital adalah penggabungan teknik animasi cell (Hand
Drawn) yang dibantu dengan komputer. Gambar yang sudah dibuat
dengan tangan kemudian dipindai, diwarnai, diberi animasi, dan diberi
efek di komputer, sehingga animasi yang didapatkan lebih hidup tetapi
tetap tidak meninggalkan identitasnya sebagai animasi 2 dimensi.
Contoh animasi jenis ini adalah film Spirited Away dan Lion King.
 Animasi Karakter
Animasi karakter biasanya digunakan dalam film kartun
berbasis 3 dimensi, oleh karena itu ada juga yang menyebutnya
sebagai animasi 3D. Pada animasi ini setiap karakter memiliki ciri dan
gerakan yang berbeda tetapi bergerak secara bersamaan. Dalam
pengerjaannya, animasi jenis ini sangat mengandalkan komputer,
hanya pada permulaan saja menggunakan teknik manual, yaitu pada
saat pembuatan sketsa model atau model patung yang nantinya di-scan
dengan scanner biasa atau 3D Scanner.

i
Setelah itu proses pembuatan objek dilakukan di komputer
menggunakan perangkat lunak 3D modelling and animation, seperti
Maya Unlimited, 3ds max dan lain sebagainya. Setelah itu dilakukan
editting video, penambahan spesial efek dan suara menggunakan
perangkat lunak terpisah. Bahkan ada beberapa animasi dengan teknik
ini yang menggunakan alam nyata sebagai latar cerita animasi
tersebut. Contoh animasi dengan teknik ini adalah Film yang berjudul
Finding Nemo.
B. karakteristik media animasi dan karakteristik media
pembelajaran media gambar gerak
Karakteristik media digital merupakan peralihan dari media
analog. Media digital lebih modern yang mengubah data menjadi
angka tanpa perlu mengubah menjadi objek fisik terlebih dahulu,
misalnya gambar, teks, suara, dan teks. Kegunaan digital untuk
mempermudah dan mempercepat dalam mengakses data.
Menurut Nugraheni Nursiwi (2017) bahwa media animasi
memiliki karakteristik sebagai berikut.
a) Mereka biasanya bersifat linear.
b) Mereka biasanya menyajikan animasi yang dinamis.
c) Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh perancang/pembuatnya.
d) Mereka merupakan gambaran fisik dari gagasan real atau abstrak.
e) Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme
dan kognitif.
f) Umumnya mereka berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan
interaktif murid yang rendah.

i
Berdasarkan pendapat diatas mengenai karakteristik media
animasimerupakan gerakan teks atau ambar yang di atur sedemekian
rupa sehingga kelihatan menarik dan kelihatan lebih hidup. Animasi
juga mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik di banding
penggunaan media yang lain pelajar juga memberikan ingatan yang
lebih lama. Animasi adalah rangkaian gambar yang membentuk suatu
gerakan, salah satu keunggulan kemampuannya untuk menjelaskan
suatu kejadian secara sistematis dalam tiap waktu perubahan
Menurut Afridzal Aulia (2018) terdapat tiga jenis media
animasi yaitu:
1) Animasi Stop-motion (Stop Motion Animation), animasi ini
sering disebut claymation, karena dalam perkembangannya,
jenis animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek
yang digerakkan.
2) Animasi Tradisional (Traditional Animation), animasi ini
merupakan teknik animasi yang paling umum dikenal sampai
saat ini, dinamakan tradisional karena teknik ini digunakan pada
saat animasi pertamakali dikembangkan.
3) Animasi komputer (Computer Graphics Animation). Sesuai
dengan namanya, animasi ini keseluruhan dikerjakan dengan
menggunakan komputer. Berdasarkan pendapat diatas mengenai
jenis-jenis media animasi bahwa media animasi merupakan
peralatan elektronik digital yang memproses suatu masukan
untuk menghasilkan suatu keluaran yang bekerja secara digital.
Media animasi adalah hasil teknologi modern yang membuka

i
kemungkinan-kemungkinan yang besar sebagai alat pendidikan.
Media animasi ini terdiri dari media animasi 2D, 3D, dan dll
C. MANFAAT DARI MEDIA ANIMASI DAN MEDIA
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Media animasi dan media pembelajaran anak usia dini dapat


memiliki banyak manfaat bagi anak usia dini, antara lain:
Meningkatkan pembelajaran:
Media animasi dapat melibatkan anak-anak kecil dan membantu
mereka memahami konsep-konsep kompleks, yang mungkin sulit
mereka pahami jika sebaliknya. Melalui animasi, anak-anak dapat
belajar tentang berbagai mata pelajaran, seperti sains, matematika,
bahasa, dan keterampilan sosial, dengan cara yang menyenangkan
dan interaktif.
Merangsang kreativitas:
Animasi dapat merangsang kreativitas anak dengan menghadirkan
ide, karakter, dan latar baru yang dapat menginspirasi permainan
imajinatif dan penceritaan mereka sendiri.
Meningkatkan keterampilan bahasa:
Media animasi dapat meningkatkan keterampilan bahasa anak-
anak dengan memaparkan mereka pada kata, frasa, dan ekspresi
baru. Mereka juga dapat belajar tentang tata bahasa dan struktur
kalimat dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Mengembangkan keterampilan sosial:
Media animasi dapat mengajarkan anak-anak tentang interaksi
sosial, hubungan, dan kecerdasan emosional. Melalui karakter

i
animasi, anak-anak dapat belajar bagaimana mengekspresikan diri,
memecahkan masalah dan bekerja sama.
Mempromosikan kesadaran budaya:
Media animasi dapat memperkenalkan anak-anak pada budaya dan
cara hidup yang berbeda, mempromosikan pemahaman dan
apresiasi terhadap keragaman.
Mendorong aktivitas fisik:
Media animasi dapat mendorong aktivitas fisik melalui lagu,
tarian, dan aktivitas gerak. Kegiatan ini dapat membantu anak
kecil mengembangkan keterampilan motorik dan koordinasi
mereka.
Memberikan hiburan:
Media animasi dapat memberikan hiburan bagi anak kecil, yang
dapat membantu mereka rileks, mengurangi stres, dan
memperbaiki suasana hati mereka.
Secara keseluruhan, media animasi dan media pembelajaran
anak usia dini dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan
perkembangan, pendidikan, dan kesejahteraan anak.
D. PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Menggunakan media animasi dalam pembelajaran anak usia


dini dapat menjadi cara yang efektif untuk melibatkan dan mengajar
anak usia dini. Berikut beberapa tips cara menggunakan media
animasi dalam pembelajaran anak usia dini:

i
 Pilih konten yang sesuai:
Saat memilih media animasi untuk pembelajaran anak usia dini,
penting untuk memilih konten yang sesuai dengan usia. Pastikan
konten relevan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
 Menggabungkan elemen interaktif:
Elemen interaktif seperti kuis, permainan, dan aktivitas dapat
membantu anak-anak tetap terlibat dan memperkuat pembelajaran.
Jeda animasi di titik yang berbeda untuk mengajukan pertanyaan,
mendorong diskusi, atau memberikan informasi tambahan.
 Integrasikan dengan rencana pelajaran:
Memasukkan media animasi ke dalam rencana pelajaran untuk
memperkuat tujuan pembelajaran. Misalnya, gunakan media
animasi untuk mengajarkan anak tentang bentuk, warna, dan angka
atau gunakan animasi untuk mengajarkan topik sains atau IPS.
 Gunakan animasi untuk bercerita:
Media animasi dapat digunakan untuk bercerita atau
mengilustrasikan konsep. Gunakan cerita animasi untuk mengajari
anak tentang nilai-nilai seperti kebaikan atau untuk mengajarkan
keterampilan bahasa seperti kosa kata dan struktur kalimat.
 Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat animasi
mereka sendiri:
Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat
animasi mereka sendiri. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak atau aplikasi animasi sederhana yang

i
memungkinkan anak-anak membuat karakter, latar belakang, dan
alur cerita mereka sendiri.
 Batasi waktu layar:
Meskipun media animasi dapat menjadi alat yang berharga
untuk pembelajaran anak usia dini, penting untuk membatasi waktu
layar. Seimbangkan media animasi dengan kegiatan pembelajaran
lainnya, seperti bermain tangan, kegiatan di luar ruangan, dan
membaca buku.
Singkatnya, menggunakan media animasi dalam pembelajaran
anak usia dini dapat menjadi alat yang ampuh untuk melibatkan dan
mengajar anak usia dini. Ketika digunakan dengan tepat, itu dapat
meningkatkan hasil belajar dan memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan interaktif.
E. PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR
GERAK PADA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Media pembelajaran gambar bergerak dapat menjadi alat yang
efektif untuk pembelajaran anak usia dini karena dapat menghidupkan
konsep dan memberikan representasi informasi secara visual. Berikut
beberapa tips penggunaan media pembelajaran gambar bergerak
dalam pembelajaran anak usia dini:
 Pilih konten yang sesuai:
Saat memilih media pembelajaran gambar bergerak untuk
pembelajaran anak usia dini, penting untuk memilih konten yang
sesuai dengan usia. Pastikan konten relevan dengan tujuan
pembelajaran dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
 Menonton bersama:

i
Menonton media pembelajaran gambar bergerak bersama anak
dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan memperkuat
pembelajaran. Jeda film pada titik yang berbeda untuk mengajukan
pertanyaan, mendorong diskusi, atau memberikan informasi
tambahan.
 Kegiatan tindak lanjut:
Setelah menonton media pembelajaran gambar bergerak,
berikan kegiatan tindak lanjut yang memperkuat pembelajaran.
Misalnya, minta anak menggambar atau menulis tentang apa yang
mereka pelajari atau memerankan adegan dari film.
 Gunakan sebagai alat pengajaran:
Gunakan media pembelajaran gambar bergerak sebagai alat
pengajaran untuk mengilustrasikan konsep. Misalnya, gunakan film
tentang hewan untuk mengajari anak tentang berbagai spesies
hewan atau gunakan film tentang tata surya untuk mengajari anak
tentang ruang angkasa dan planet.
 Dorong pemikiran kritis:
Dorong pemikiran kritis dengan meminta anak menganalisis
film dan isinya. Ajukan pertanyaan seperti "Apa yang Anda sukai
dari film tersebut?", "Apa yang Anda pelajari dari film tersebut?",
dan "Bagaimana Anda dapat menerapkan apa yang Anda pelajari
dalam film tersebut dalam kehidupan nyata?".
 Seimbangkan dengan kegiatan lain:
Meskipun media pembelajaran gambar bergerak dapat menjadi
alat yang berharga untuk pembelajaran anak usia dini, penting

i
untuk menyeimbangkannya dengan kegiatan belajar lainnya, seperti
bermain tangan, kegiatan di luar ruangan, dan membaca buku.
Singkatnya, media pembelajaran gambar bergerak dapat
menjadi alat yang efektif untuk pembelajaran anak usia dini bila
digunakan dengan tepat. Ini dapat memberikan representasi
informasi secara visual, memberikan kesempatan untuk diskusi,
memperkuat pembelajaran, dan mendorong pemikiran kritis.

i
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran dengan media animasi dan
gambar bergerak dapat menjadi sarana yang efektif untuk
pembelajaran anak usia dini. Ketika digunakan dengan tepat, jenis
media ini dapat memberikan pengalaman belajar visual dan interaktif
yang melibatkan anak-anak dan memperkuat pembelajaran.
Media animasi dapat digunakan untuk mengajar anak-anak tentang
berbagai topik, mulai dari warna dan bentuk hingga konsep sains dan
ilmu sosial. Itu juga dapat digunakan untuk bercerita dan
mengilustrasikan nilai-nilai, yang dapat membantu anak-anak
mengembangkan keterampilan bahasa dan kemampuan berpikir kritis.
Elemen interaktif seperti kuis dan permainan dapat membuat anak-
anak tetap terlibat dan memberikan kesempatan untuk memperkuat
pembelajaran.
Media pembelajaran gambar bergerak dapat digunakan untuk
mengilustrasikan konsep dan memberikan representasi informasi
secara visual. Menonton film bersama anak juga dapat memberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan berpikir kritis. Kegiatan tindak
lanjut dapat memperkuat pembelajaran dan mendorong anak untuk
berpikir kritis tentang apa yang telah mereka lihat.
Penting untuk memilih konten yang sesuai dengan usia untuk media
pembelajaran animasi dan gambar bergerak dan untuk membatasi
waktu layar agar seimbang dengan kegiatan pembelajaran lainnya.
Penting juga untuk menggunakan jenis media ini sebagai alat

i
pengajaran untuk memperkuat tujuan pembelajaran dan mendorong
pemikiran kritis.
Kesimpulannya, penggunaan media pembelajaran dengan media
animasi dan gambar bergerak untuk pembelajaran anak usia dini dapat
menjadi alat yang berharga bila digunakan secara tepat. Itu dapat
melibatkan anak-anak, memperkuat pembelajaran, dan mendorong
pemikiran kritis, tetapi harus diimbangi dengan kegiatan pembelajaran
lainnya dan digunakan sebagai alat pengajaran untuk memperkuat
tujuan pembelajaran.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang telah kami paparkan. Kami menyadari makalah
jauh dari sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan makalah ini. Harapan pemakalah, semoga
makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai