Anda di halaman 1dari 23

PEMBUATAN ANIMASI 3D PENGENALAN PROGRAM

STUDI ITB STIKOM BALI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh:
NIM : 160030352

NAMA : I NYOMAN ABDI PRASADA

JENJANG STUDI : STRATA SATU (S1)

PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS


(ITB) STIKOM BALI
2019
PEMBUATAN ANIMASI 3D PENGENALAN PROGRAM
STUDI ITB STIKOM BALI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh:
NIM : 160030352

NAMA : I NYOMAN ABDI PRASADA

JENJANG STUDI : STRATA SATU (S1)

PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS


(ITB) STIKOM BALI
2019
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Animasi merupakan suatu proses untuk menghasilkan objek yang


bergerak. Animasi diciptakan dengan menggerakkan dan mengubah bentuk dari
sebuah objek secara perlahan dan teratur sesuai dengan pola dan waktu yang
sudah ditentukan, sehingga dapat menciptakan ilusi gerak kepada objek tersebut.
Objek animasi tersebut dapat berbentuk sebagai gambar, tulisan dan lain-lain.
Animasi pun berkembang dengan pesat seiring dengan majunya bidang teknologi
dan lainnya. Kemajuan teknologi terutama dalam teknologi komputer memiliki
dampak yang cukup signifikan kepada perkembangan animasi. Perkembangan
animasi ini tidak hanya terjadi dalam aspek teknik dan proses namun juga fungsi
atau kegunaannya. Animasi tidak lagi hanya digunakan sebagai media penghibur
seperti perfilman atau permainan yang terkenal dan disukai oleh kalangan anak-
anak. Namun juga mulai dimanfaatkan dan diintegrasikan ke dalam bidang
lainnya, salah satunya sebagai media penyalur informasi. Animasi sekarang sering
digunakan untuk menyampaikan berbagai jenis informasi karena keefektifannya.
Animasi mampu menarik penonton dengan visual-visual yang kadang sulit untuk
dilakukan di medium multimedia lainnya.

ITB STIKOM Bali merupakan salah satu kampus IT terbaik di Bali yang
memiliki beberapa program studi bagi mahasiswanya. Program-program studi itu
pun di dalamnya terdapat konsentrasi-konsentrasi yang sesuai dengan minat
mahasiswa. ITB STIKOM Bali telah menyediakan informasi-informasi ini dalam
bentuk website resmi ITB STIKOM Bali dan lainnya. Namun informasi yang
disediakan kadang kurang diperhatikan oleh masyarakat atau calon mahasiswa.
Maka diperlukan media yang dapat menjelaskan program studi ITB STIKOM Bali
yang bersifat menarik, inovatif dan efektif. Semoga pengenalan program studi ITB
STIKOM Bali melalui animasi 3 dimensi ini diharapkan dapat membantu
masyarakat atau calon mahasiswa untuk mengenal program-program studi yang
ada di ITB STIKOM Bali.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara membuat video animasi 3D mengenai pengenalan
program studi di kampus ITB STIKOM BALI?

1.3 Tujuan
Untuk menghasilkan video animasi 3D pengenalan masing-masing
program studi di kampus ITB STIKOM BALI.

1.4 Manfaat
Untuk mengenalkan masing-masing program studi ITB STIKOM BALI
kepada masyarakat.

1.5 Ruang Lingkup


Adapun batasan-batasan yang terdapat dalam pembuatan animasi 3D ini
yaitu:
1. Sasaran yang ditujukan untuk Animasi 3D Pengenalan Program Studi ITB
STIKOM BALI adalah calon mahasiswa dan mahasiswa ITB STIKOM
BALI.
2. Waktu pengerjaan animasi 3D pengenalan program studi ITB STIKOM
BALI adalah satu minggu.
3. Durasi Animasi 3D Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI adalah
3 menit.
4. Animasi 3D ini disertai dubbing menggunakan Bahasa Indonesia.
5. Beberapa software yang digunakan untuk mengerjakan project animasi
ini adalah:
a) BLENDER 3D, merupakan software 3D yang digunakan untuk
membuat model 3D dan merangkai animasi 3D.
b) ADOBE PHOTOSHOP CS6, merupakan software grafis yang
digunakan untuk membuat dan mengedit texture dari model 3D.
c) ADOBE PREMIERE PRO CS6, merupakan software yang
digunakan untuk mengedit hasil render animasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Multimedia

Multimedia merupakan suatu sarana yang didalamnya terdapat perpaduan


(kombinasi) dan mensinergikan semua bentuk elemen informasi, yang terdiri dari
teks, grafik, audio, dan interaktivitas (rancangan) maupun suara/audio sebagai
pendukung untuk mencapai tujuannya yaitu menyampaikan informasi atau
sekedar memberikan hiburan bagi target audien [1].

2.2 Animasi

Definisi animasi sendiri berasal dari kata “to animate” yang berarti
menggerakkan, menghidupkan. Misalkan sebuah benda yang mati, lalu
digerakkan melalui perubahan sedikit demi sedikit dan teratur sehingga
memberikan kesan hidup [2].

2.3 Animasi 3 Dimensi

Animasi 3D adalah animasi yang berwujud 3D. Meskipun bukan dalam


wujud 3D yang sebenarnya, yaitu bukan sebuah objek 3D yang dapat di sentuh
dan di rasakan wujud fisiknya, namun dalam wujud 3D dalam layar kaca 2D
(media layar TV, bioskop, komputer, proyektor, dan media sejenisnya) [2].

2.4 3D Modelling

3D Modelling dalam grafik kmputer 3D adalah suatu proses menciptakan


objek 3D yang ingin dituangkan dalam bentuk visual nyata melalui perangkat lunak
tertentu [3].

2.5 Texturing

Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna dan material
(texture) pada objek yang telah dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak
suatu kesan yang nyata [4].

2.6 Storyboard

Menurut Binanto memberikan definisi bahwa arti dari Storyboard


merupakan pengorganisasi grafik, contohnya adalah sederetan ilustrasi atau
gambar yang ditampilkan berurutan untuk keperluan visualisasi awal dari suatu
file, animasi, atau urutan media interaktif, termasuk interaktivitas di web.

2.7 Rigging

Tujuan dari proses ini adalah untuk memberi tulang pada model 3D untuk
mempermudah proses pemberian pose [2].

2.8 Rendering

Rendering adalah proses membangun sebuah gambar dari model dengan


menggunakan aplikasi pada komputer. bahasa sederhananya adalah proses
membuat gambar hasil akhir dari sebuah desain mentah yang masih terpisah,
masih belum bersih, tidak menentu dan lain-lain. jadi dengan rendering, kita bisa
mengetahui seperti apa hasil akhir dari sebual model atau desain yang sudah di
buat.

2.9 Compositing
Compositing merupakan tahapan yang ada pada pasca produksi, dimana
merupakan proses penggabungan semua hasil yang ada pada tahap produksi
dengan tetap mengikuti konsep yang ada pada tahap pra produksi. Proses
compositing meliputi, penggabungan hasil gambar sequence atau berkelanjutan
yang sudah melewati proses rendering, perbaikan atau penambahan warna dan
cahaya, pemberian efek tambahan, penambahan musik, dan hal lain yang
menunjang penyempurnaan untuk menjadi sebuah video akhir. compositing lazim
disebut digital compositing. Dengan digital compositing, hasil akhir dari kombinasi
animasi 3D dan aksi nyata live action untuk membuat animasi dan sumber gambar
lainnya akan kelihatan lebih hidup, sehingga animasi yang dihasilkan benar-benar
mendekati aslinya dalam kehidupan nyata.

2.10 Blender

Blender adalah perangkat kreasi 3D yang bersifat gratis dan open source.
Blender medukung seluruh alur kerja 3D seperi modeling, rigging, animasi,
simulasi, rendering, compositing dan motion tracking, bahkan pengeditan video
dan pembuatan game. Blender sangat cocok digunakan oleh perseorangan
maupun oleh studio kecil yang bermanfaat dalam proyek 3D [2].
2.11 Adobe Premiere Pro

Premiere Pro adalah perangkat lunak pengeditan video yang digunakan


oleh rumah-rumah produksi, televisi, dan praktisi di bidangnya.
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, metodologi yang diterapkan dalam pembuatan


animasi 3D Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI adalah metodologi
penelitian Multimedia Development Life Cycle (MDLC).

3.1 Metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC)


Metode MDLC memiliki enam tahapan yaitu: Concept (Pengosepan),
Design (Perancangan), Material Collection (Pengumpulan Bahan), Assembly
(Pembuatan), Testing (Pengujian) dan Distribution (Pendistribusian).

3.1.1. Concept (Pengonsepan)


Tahap concept (pengonsepan) ini merupakan tahap untuk menentukan
tujuan dan target dari animasi 3D ini. Tahap ini juga disertai dengan proses analisa
ide, tema maupun topik yang nantinya akan diangkat ke dalam animasi 3D
Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI. Pembuatan dan penentuan
concept sangat penting dan berpengaruh dalam pembuatan design.

3.1.2. Design (Perancangan)


Dalam tahap design ini, concept yang telah ditentukan akan dikembangkan
menjadi storyboard yang akan menjadi acuan untuk pembuatan animasi 3D
Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI. Storyboard berguna untuk
mendeskripsikan alur dari animasi, menggambarkan tiap tahapan Scene disertai
dengan rancangan karakter animasi 3D yang akan dibuat nanti.

3.1.3. Material Collection (Pengumpulan Bahan)


Tahap Material Collection merupakan tahap pengumpulan bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk pembuatan animasi 3D Pengenalan Program Studi ITB
STIKOM BALI. Bahan-bahan tersebut adalah model karakter 3D, latar dari animasi
3d dan model 3D lainnya.
3.1.4. Assembly (Pembuatan)

Dalam tahap Assembly (Pembuatan) ini, bahan-bahan yang sudah


disiapkan di tahap Material Collection akan diolah dan dianimasikan menjadi
animasi 3D menggunakan software Blender. Hasil render animasi 3D dari Blender
tersebut akan diproses lagi dalam software editing video Adobe Premiere Pro.

3.1.5. Testing (Pengujian)


Tahap Testing (Pengujian) merupakan tahapan pengujian dari animasi 3D
yang telah dibuat. Tahap testing (pengujian) ini bertujuan untuk mengetahui
animasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan storyboard atau terdapat
beberapa kesalahan maupun kekurangan yang muncul dan perlu diperbaiki.

3.1.6. Distribution (Pendistribusian)


Pada tahap terakhir yaitu tahap Distribution (Pendistribution), animasi 3D
Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI akan disimpan dalam suatu media
penyimpanan. Jika media penyimpanan yang disimpan tidak memadai atau tidak
cukup menampung aplikasi maka akan dikompres. Selanjutnya, animasi 3D
pengenalan program studi ITB Stikom Bali perlu dikemas dengan baik sesuai
dengan media penyebar luasnya, seperti melalui CD/DVD maupun download.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Tahap Pra-Produksi Animasi


Tahap Pra-Produksi merupakan tahap awal dimana konsep animasi,
desain karakter animasi, dan storyboard animasi dikerjakan.

4.1.1 Penentuan Konsep Animasi


Tahap penentuan konsep merupakan tahap dimana ide, tema dan topik di
bahas sehingga dapat menentukan konsep yang diangkat ke dalam animasi 3D
ini. Konsep pun disertai dengan tujuan, sasaran dan hal lainnya dari animasi 3D
ini.

4.1.2 Desain Karakter Animasi


Dalam tahap ini, karakter mulai didesain sesuai dengan konsep animasi 3D
Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI. Desain karakter dapat dilihat pada
Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Desain Karakter

Gambar 2. Desain Karakter


4.1.3 Storyboard
Setelah konsep ditetapkan dan desain karakter dibuat, maka dilanjutkan
dengan tahap perancangan alur cerita animasi 3D dalam bentuk storyboard yang
dapat dilihat pada Tabel 1. Storyboard digunakan sebagai acuan dalam mengolah
animasi 3D.

Scene Gambar Penjelasan Durasi


Scene Pada scene pembuka 7 detik
Pembuka video animasi ini
menampilkan logo dari
ITB STIKOM BALI dan
BISMA
INFORMATIKA

Scene Pada scene awal dua 22


detik
Awal karakter laki – laki dan
perempuan muncul.
Karakter ini melakukan
gerakan menyapa
untuk menjelaskan
secara singkat
mengenai kampus ITB
Stikom Bali dan prodi
yang ada.
Scene Pada scene ini 56
detik
Prodi SI karakater laki – laki
menjelaskan tentang
prodi Sistem Informasi
Scene Pada scene ini 70
detik
Prodi SK karakater perempuan
menjelaskan tentang
prodi Sistem Komputer

Scene Pada scene ini 40


detik
Prodi MI karakater laki – laki
menjelaskan tentang
prodi Manajemen
Informatika

Scene Pada scene penutup 5 detik


Penutup semua karakter
ditampilkan sambil
mengangkat satu
tangan ke atas dan
menyerukan slogan
ITB STIKOM BALI
“ALWAYS THE
FIRST”
Tabel 1. Storyboard

4.2 Tahap Produksi Animasi


Pada proses produksi animasi 3D Pengenalan Program Studi ITB STIKOM
BALI terdapat beberapa tahap produksi yang dikerjakan yaitu modelling, texturing,
rigging, animating dan rendering.
4.2.1 Modelling
Modelling merupakan proses pembuatan model 3D dari karakter animasi 3
dimensi Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI. Pembuatan model diawali
dengan menggunakan objek dasar cube atau kotak yang disediakan oleh software
Blender. Cube dibuat dengan cara menekan shortcut Shift + A pada keyboard, lalu
memilih Mesh dan pilih objek Cube sesuai dengan kebutuhan modelling.
Untuk merubah suatu objek, ada beberapa operasi dasar seperti Grab
dengan menekan tombol G pada keyboard untuk mengambil objek, Rotate dengan
menekan tombol R pada keyboard untuk merotasi objek, Scale dengan menekan
tombol S pada keyboard untuk merubah ukuran objek dan lainnya. Pengubahan
bentuk objek 3D hanya dapat dilakukan dalam mode Edit Mode dan dilakukan
hingga sesuai dengan desain karakter. Model yang selesai dibuat akan terlihat
seperti Gambar 3. Adapun pemodelan lingkungan pada Gambar 4.

Gambar 3. Modelling objek karakter

Gambar 4. Modelling lingkungan animasi


4.2.2 Texturing
Dalam proses texturing, model yang telah selesai dibuat sebelumnya
dalam tahap modelling diberikan warna dengan menggunakan texture external
yang dibuat dalam software Adobe Photoshop pada gambar 5. Setelah texture
karakter selesai dikerjakan di Adobe Photoshop, texture tersebut kemudian export
dan diterapkan ke model 3D seperti pada Gambar 6.

Gambar 5. Texture yang dibuat dalam Adobe Photoshop

Gambar 6. Texture yang sudah diterapkan pada karakter


4.2.3 Rigging
Rigging merupakan proses pemberian tulang pada model 3D yang sudah
dibuat. Rigging memiliki tujuan untuk mempermudah pembentukan pose dan
animasi 3D. Tipe Rigging yang digunakan adalah tipe Armature Human (Meta-Rig)
yang diatur agar sesuai dengan model 3D karakter. Rigging akan menghasilkan
beberapa titik controller yang digunakan untuk membuat dan mengatur pose dan
rangkaian animasi yang dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8.

Gambar 7. Rigging Karakter

Gambar 8. Rigging Karakter


4.2.4 Animating
Proses animasi atau animating dengan membentuk pose-pose yang sesuai
dengan storyboard. Pose-pose lalu dirangkai menjadi gerakan-gerakan tertentu.
Pose-pose yang telah dibuat untuk karakter akan diberi nama dan disimpan dalam
Pose Library. Pose-pose pada scene awal animasi bisa dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Pose pada Scene awal

Gambar 10. Pose lanjutan pada Scene awal


Pose-pose yang telah dibuat dan disimpan dalam Pose Library akan
diterapkan ke dalam Dope Sheet dengan membuat keyframe untuk setiap pose-
pose pada frame-frame tertentu sesuai dengan storyboard seperti pada Gambar
11.

Gambar 11. Penerapan Keyframes


4.2.5 Lighting
Lighting atau pencahayaan merupakan proses pemberian sumber cahaya
kepada sebuah scene animasi. Dalam software Blender ada beberapa tipe lighting
yaitu, Point, Sun, Spot dan Area. Tipe lighting yang digunakan dalam animasi ini
adalah tipe lighting area karena sesuai dengan scene dan layout dari animasi.
Cahaya pun diatur posisi dan rotasinya agar dapat menerangi objek atau latar dari
scene.

Gambar 12. Tipe Lighting dalam Blender

Gambar 13. Lighting dalam Scene


4.2.6 Camera
Camera merupakan komponen penting dalam pembuatan animasi 3D
karena camera adalah Pengaturan Camera bertujuan untuk mengatur jenis dan
sudut pandang pengambilan gambar oleh kamera seperti pada Gambar 15.

Gambar 14. Camera

Gambar 15. Tampilan dari sudut pandang Camera


4.2.7 Rendering
Rendering merupakan proses untuk menghasilkan output berupa video
animasi. Proses render diawali dengan memilih render engine yang akan
digunakan, software Blender memiliki tiga jenis render engine yaitu Eevee,
Workbench dan Cycles. Animasi 3D Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI
menggunakan render engine Eevee yang dapat dilihat pada Gambar 16.
Setelah memilih render engine yang akan digunakan, maka dilanjutkan
dengan mengatur konfigurasi render yaitu resolusi dari hasil render, frame-frame
yang perlu di render, lokasi hasil render, format render dan lainnya. Dalam animasi
3D Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI, resolusi yang digunakan yaitu
1920 x 1080p dengan frame rates 24 fps (frame per second). Format render yang
digunakan adalah FFmpeg video. Semua konfigurasi tersebut dapat dilihat pada
Gambar 17.

Gambar 16. Render Engine Blender Gambar 17. Konfigurasi Render


Dengan konfigurasi render animasi telah selesai di atur, maka animasi siap
untuk di-render. Proses render dimulai dengan memilih menu Render pada tab
menu dan memilih pilihan Render Animation untuk me-render animasi seperti pada
Gambar 18.

Gambar 18. Render Animasi


Pada saat proses Render Animation dijalankan akan muncul window baru
memperlihatkan hasil render per frame secara singkat yang dimulai dari frame
awal sampai frame akhir dari scene yang di render.

Gambar 19. Tampilan window dari proses render

Hasil akhir dari proses rendering untuk Animasi 3D Pengenalan Program


Studi ITB STIKOM BALI adalah video animasi 3D dengan format .mkv seperti pada
Gambar 20.

Gambar 20. Hasil render dari semua scene


4.3 Tahap Pasca-Produksi
Tahap Pasca-Produksi merupakan tahap terakhir dari animasi 3D
Pengenalan Program Studi ITB STIKOM BALI.
4.3.1 Dubbing

4.3.2 Compositing

DAFTAR PUSTAKA

[1] Trinawindu, I.B.K., Dewi, A.K., & Narulita, E.T. (2016) “Multimedia
Pembelajaran Untuk Proses Pembelajaran”. PRABANGKARA Jurnal Seni
Rupa dan Desain, Volume 19 (hlm. 35-42).

[2] Waeo, V., Lumenta, A., S.,M ., & Sugiarso, B.A. (2016) “Implementasi
Gerakan Manusia Pada Animasi 3D Dengan Menggunakan Menggunakan
Metode Pose to pose”. E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1.

[3] Faiztyan, I. F., Isnanto, R. R., & Widianto, D. E. (2015) “Perancangan dan
Pembuatan Aplikasi Visualisasi 3D Interaktif Masjid Agung Jawa Tengah
Menggunakan Unity3D”. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, Volume 3,
No 2.
[4] Affandi, U.C., & Wibawanto, H. (2015) “Pengembangan Media Animasi
Interaktif 3(Tiga) Dimensi sebagai Alat Bantu Ajar Mata Pelajaran IPA Kelas
VII menggunakan Blender Game Engine”. Jurnal Teknik Elektro Vol. 7 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai