Anda di halaman 1dari 9

Jurnal ELTIKOM :

Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

Vol. xx, No. yy, bulan tahun, hal. ab-cd


ISSN 2598-3245 (Print), ISSN 2598-3288
(Online)
DOI
Tersedia online di http://eltikom.poliban.ac.id

PERANCANGAN VIDEO ANIMASI PERUMAHAN 3 DIMENSI


MENGGUNAKAN TEKNIK HIGH POLY SEBAGAI MEDIA
PROMOSI (STUDI KASUS PERUMAHAN TIRTAMAS
MANSION)

Sidiq Arief Prasetyo1), Zulia Karini2), Abdul Jahir3),Sitaresmi Wahyu Handani4)


1)
Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Amikom Purwokerto, Purwokerto
2)
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Amikom Purwokerto, Purwokerto
email:arifprase08@gmail.com1),zulia@amikompurwokerto.ac.id2),abduljahir@amikompurwokerto.ac.id3)sita.handani@amikompurwoke
rto.ac.id4)

ABSTRACT
PT. Intan Berkah Jaya Group is a company engaged in the field of residential property. Promotion media
of PT. Intan Berkah Jaya Group still uses brochure media that contain photos of the house and information
about the house. From the limitations of the promotional media, media will be presented in the form of 3-
dimensional animated videos. This 3-dimensional animated video aims to attract prospective buyers so they can
immediately imagine imagining the results of the housing in the future. This animated video was made with high
poly techniques using SketchUp software and assisted with enscape software for rendering. The design results of
this study show that the interior and exterior of the housing look realistic. It is hoped that this 3D animated
video can help marketing to promote Tirtamas Mansion Housing as a supporter of brochure media.

Keywords: 3D Animation, High poly, Housing, Promoted Video, SketchUp.


.
ABSTRAK
PT. Intan Berkah Jaya Grup merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang properti Perumahan.
Media promosi PT. Intan Berkah Jaya Grup masih menggunakan media brosur yang berisi foto rumah dan
informasi tentang rumah. Dari keterbatasan media promosi tersebut, maka akan dibuatkan media yang
disajikan dalam bentuk vidio animasi 3 dimensi. Vidio animasi 3 dimensi ini bertujuan untuk menarik calon
pembeli sehingga bisa langsung berimajinasi membayangkan hasil jadi perumahan tersebut kelak. Video
animasi ini dibuat dengan teknik high poly menggunakan software SketchUp dan dibantu dengan software
enscape untuk rendering. Hasil perancangan dari penelitian ini menampilkan interior dan eksterior perumahan
yang terlihat realistik. Diharapkan dengan adanya vidio animasi 3D ini dapat membantu pihak marketing untuk
mempromosikan Perumahan Tirtamas Mansion sebagai pendukung media brosur.

Kata kunci: Animasi 3D, High Poly, Perumahan, SketchUp, Video Promosi.
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

I. PENDAHULUAN

P erumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian, dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan [1]. PT. Intan Berkah
Jaya Grup merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang properti Perumahan yang
berusaha menarik perhatian dan menciptakan selera pembeli. Seiring berjalannya waktu, daerah
Banyumas dan sekitarnya sudah banyak Perumahan yang elit yang sudah berdiri. Salah satu
Perumahan yang sedang dalam tahap pembangunan adalah Perumahan Tirtamas Mansion yang berada
di Desa Tambaksogra Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Perumahan Tirtamas Mansion ini
memiliki luas tanah 7.883,25 m2, yang menyediakan 52 Unit rumah dengan tipe 50/87 dan 70/84.
Keberadaan Perumahan Tirtamas Mansion belum banyak diketahui oleh masyarakat karena baru mulai
di bangun pada taun 2019. PT Intan Berkah Jaya Grup harus mampu bersaing dengan perusahaan-
perusahaan sejenis yang bergerak dibidang properti yang sama, pada daerah yang sama maupun tidak.
Media promosi PT. Intan Berkah Jaya Grup masih menggunakan media brosur. Media brosur ini
hanya menampilkan rumah dalam bentuk foto untuk memberikan gambaran kepada calon pembeli,
sehingga mereka tidak dapat melihat bentuk rumah yang ditawarkan dari berbagai sudut. Pihak
marketing juga kesulitan mempresentasikan kepada calon pembeli dari luar daerah. Karena
keterbatasan dari media promosi tersebut, informasi yang diperoleh oleh konsumen belum diterima
sepenuhnya, sehingga konsumen harus mendatangi perumahan langsung untuk mengetahui secara
detail informasi mengenai perumahan tersebut.
Dari latar belakang yang ada, maka akan dibuat media promosi berupa video animasi 3 dimensi
yang nantinya calon pembeli dapat berinteraksi dengan melihat contoh bangunan rumah serta
bagian dalam rumah. Informasi yang akan dihasilkan nanti akan sangat berguna bagi para calon
pembeli, yaitu calon pembeli dapat mengetahui bagaimana gambaran real dari rumah yang ditawarkan
mulai dari eksterior serta interiornya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Multimedia
Kata multimedia terdiri dari dua kata yaitu multi dan media, jika dipisahkan maka dapat
diartikan, multi adalah kata dari bahasa latin yaitu nouns yang memiliki arti banyak. Sedangkan
media adalah kata dari bahasa latin yaitu medium yang memiliki arti perantara atau sesuatu yang
digunakan untuk menyampaikan, menghantarkan, atau membawa sesuatu. Berdasarkan arti dua
kata multi dan media tersebut, dapat kita artikan multimedia adalah perpaduan bermacam-macam
media seperti teks, animasi, gambar, video dan lain lain, kemudian disatukan berbentuk file digital
dengan bantuan komputer yang berguna untuk menyampaikan informasi atau pesan [2].
B. Animasi
Animasi merupakan sekumpulan gambar yang disusun secara berurutan. Ketika rangkaian
gambar tersebut di tampilakan dengan kecepatan yang memadai, maka rangkaian gambar tersebut
akan terlihat bergerak [3].
C. High Poly
High poly merupakan teknik pemodelan yang digunakan untuk membuat detail yang lebih
kompleks pada objek 3D yang dimungkinkan karena jumlah poly yang digunakan sangat banyak.
Poly pada high poly juga tergantung dari kedetailan permukaan [4].
D. Google Sketchup
Google Sketchup adalah salah satu aplikasi untuk pemodelan 3 dimensi yang digunakan dan
dirancang untuk para profesional dibidang teknik sipil, arsitektur, pembuatan game, dan rancangan
yang terkait didalamnya, software ini banyak digunakan karena cara pemakaiannya mudah
dipelajari dan adanya kolaborasi file AutoCad dengan plugin render seperti Vray, SU Podium,
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

Kerkythea, atau Blender, maka sketchup dapat menghasilkan gambar obyek 3 dimensi yang
realistic [5].
E. Enscape
Enscape adalah program yang indah, yang memungkinkan kita untuk membuat skenario 3D
kita dengan kualitas real time rendering yang luar biasa [6].
F. Adobe Premiere Pro
Adobe Premiere Pro merupakan software untuk melakukan editing video. Seperti yang ditulis
oleh Razaq & Ispantoro (2011) dalam buku The Magic of Movie Editing, software ini memang
sudah umum digunakan untuk mengedit video baik untuk keperluan film, iklan dan lain lain.
Adobe Premiere Pro memiliki keunggulan bisa menerima hampir semua ekstensi video seperti
avi, mov, wmv dan lain lain. Pada buku tersebut juga ditulis dasar-dasar pengenalan tools dari
Adobe Premiere Pro [7].
G. Adobe Photoshop
Adobe Photoshop merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
pembuatan, penyuntingan, dan manipulasi tampilan, termasuk koreksi warna, pemberian efek
tampilan, dan sebagaimana dari sebuah gambar atau foto. Hasil program Adobe Photoshop adalah
sebuah gambar atau image yang dalam program komputer grafis terdiri dari dua kategori yaitu
bitmap dan vector [8].

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah studi
literatur, observasi lapangan, dan dokumentasi. Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk
memperoleh data yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian. Pengumpulan data ini
dilakukan di Perumahan Tirtamas Mansion untuk menunjang kelengkapan data penelitian.
B. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem pada penelitian ini adalah Multimedia
Development Life Cycle (MDLC) dengan versi Luther [9]. Terdiri dari enam tahap, yaitu
pengonsepan (concept), perancangan (design), pengumpulan materi (material collecting),
pembuatan (assemvly), pengujian (testing), dan pendistribusian (distribution).

Gambar 1. Tahapan Pengembangan MDLC

Adapun tahapan pengembangan MDLC sebagai berikut:


1. Pengonsepan (Concept)
Concept (konsep) yaitu menentukan tujuan dan siapa pengguna program (identifikasi
audience). Tujuan dan pengguna akhir program berpengaruh pada nuansa multimedia sebagai
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

pencerminan dari identitas organisasi yang menginginkan informasi sampai pada pengguna
akhir.
2. Perancangan (Deisgn)
Konsep yang sudah matang akan memudahkan dalam menggambarkan apa yang harus
dilakukan. Tujuan dari tahap perancangan adalah membuat spesifikasi secara terperinci
mengenai arsitektur proyek, tampilan dan kebutuhan material proyek, serta gaya. Tahap ini
menggunakan storyboard untuk menggambarkan rangkaian cerita atau deskripsi tiap scene
sehingga dapat dimengerti.
3. Pengumpulan Materi (Material Collecting)
Material Collecting (pengumpulan bahan) adalah tahap pengumpulan bahan yang sesuain
dengan kebutuhan yang dikerjakan. Tahap ini dapat dikerjakan secara peralel dengan tahap
assembly. Bahan-bahan yang digunakan diantaranya: gambar, animasi, objek 3D, dan lain-
lain.
4. Pembuatan (Assembly)
Assembly (pembuatan) adalah tahap pembuatan setelah semua konsep, desain, dan
pengumpulan bahan selesai. Dalam tahap Assembly menggunakan beberapa software
Sketchup, Enscape, serta Adobe Premiere Pro.
5. Pengujian (Testing)
Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pembuatan video animasi sesuai
dengan rencana. Tahap pertama pada tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian kualitatif
yang pengujiannya dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuat sendiri. Setelah lolos
dari pengujian kualitatif, di lanjut pengujian kuantitatif yang melibatkan pengguna akhir akan
dilakukan dengan menggunakan kuisioner dengan mengajukan 5 pertanyaan.
6. Distribusi (Distribution)
Dalam tahap ini, video animasi 3D yang telah selesai diuji dan dinyatakan baik sesuai
dengan tujuan pembuatan, akan diberikan kepada Perumahan Tirtamas Mansion sebagai
media promosi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi
Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dengan versi Luther Sutopo karena metode ini
cocok untuk pengembangan sistem berbasis multimedia. Tahap pengembangan sistem dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pengonsepan (Concept)
Video animasi ini dibuat dengan teknik high poly menggunakan Google Sketchup untuk
pembuatan modeling dan Enscape untuk proses penganimasian agar lebih realistis. Objek
yang ditampilkan dalam bentuk animasi 3 dimensi. Implementasi video yang dibuat akan
menampilkan eksterior dan interior perumahan.
2. Perancangan (Design)
Design atau perancangan merupakan pembuatan rancangan bentuk tampilan, kebutuhan
material atau bahan untuk video animasi perumahan. Pada tahap ini penulis menggunakan
storyboard yang digunakan untuk menggambarkan desain tampilan dan menggambarkan isi
dari tiap-tiap layout dengan mencantumkan semua objek. Untuk penentuan tautan dari layout
satu ke layout yang lain.
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

3. Pengumpulan Materi (Material Collection)


Material Collecting adalah tahap pengumpulan bahan. Bahan yang dikumpulkan adalah
image atau gambar, icon, objek 3D dan pendukung lainnya. Pada praktiknya, tahap ini bisa
dilakukan secara paralel dengan tahap assembly. Sebagian besar gambar dan teks pendukung
yang dibuat, diedit menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop.
4. Pembuatan (Assembly)
a. Layout
Dalam hal ini pembuatan sketsa rumah menggunakan software Layout yang kemudian
sketsa tersebut akan di jadiakan acuan untuk membuat dinding dalam bentuk animasi 3D
di software SketchUp.

Gambar 2. Layout rumah

b. Modeling 3D
Pembuatan pemodelan 3D
pada rumah menggunakan
Software Sketchup Pro
2017.
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

Gambar 3. Modeling rumah

c. Pemberian Tekstur
Pemasangan tekstur yang bertujuan untuk memberikan warna sesuai dengan konsep
warna tiap model tipe rumah.

Gambar 4. Pemberian tekstur

d. Pencahayaan
Pencahayaan dilakukan agar animasi yang telah di beri warna bisa di lihat dengan
jelas. Proses pencahayaan terbagi menjadi 2, yaitu pencahayaan interior menggunakan
lampu dan eksterior dari cahaya matahari.
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

Gambar 5. Pencahayaan interior

Gambar 6. Pencahayaan eksterior

e. Rendering Animasi
Proses rendering menggunakan program enscape untuk mendapatkan hasil berupa
video animasi 3D.

Gambar 7. Rendering Animasi

f. Compositing
Compositing adalah proses penyempurnaan video animasi yang dilakukan
menggunakan aplikasi video editing yaitu adobe primier pro. Tiap scene hasil dari
rendering program enscape akan di gabungkan lalu di tambahkan transisi di setiap
potongan vidionya dan juga ditambahkan audio musik agar video terasa lebih menarik.
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

Gambar 8. Penggabungan Video

Gambar 9. Hasil Rendering Video Animasi Perumahan

5. Pengujian (Testing)
Video Promosi Animasi 3D telah diujikan kepada Pengelola Perumahan Tirtamas
Mansion. Video Promosi merupakan salah satu media yang penyebarannya sangat mudah.
Video ini akan disebarkan melalui media online untuk memudahkan calon pembeli untuk
mengakses video ini. Setelah melihat video promosi tersebut, dalam hal ini diambil
kesimpulan sebagai berikut :
a. Pengelola Perumahan Tirtamas Mansion Purwokerto
Menurut bapak Udi Haryanto selaku Owner Perumahan Tirtamas Mansion
Purwokerto, vidio animasi 3D sudah bagus dan memuaskan. Desain, model, serta warna
sudah sesuai dengan konsep perancangan perumahan.
b. Marketing
Menurut pendapat Adi Maryadi, salah satu marketing di perumahan Tirtamas Mansion
setelah melihat video tersebut, berpendapat bahwa hasil video animasi 3D untuk site plan,
desain dan detail bangunan cukup memuaskan, konsep video sudah layak untuk
dikomersialkan atau dipromosikan.
6. Distribusi (Distribution)
Setelah lima tahap selesai selanjutnya adalah tahap distribution yaitu tahap dimana video
animasi perumahan 3D akan melakukan proses pendistribusian, dimana video animasi
perumahan sebagai salah satu media promosi yang dapat memberikan informasi kepada
masyarakat dan video yang ditampilkan sesuai dengan keinginan dari pemilik Perumahan
Tirtamas Mansion dan sesuai dengan konsep yang direncanakan. Setelah video animasi selesai
dibuat, video dapat diunggah ke media yang lebih luas yaitu internet, sehingga perumahan
Perumahan Tirtamas Mansion ini semakin dikenal secara luas.
Jurnal ELTIKOM :
Jurnal Teknik Elektro, Teknologi Informasi dan Komputer

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disusun dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Video Animasi Perumahan 3D ini telah berhasil dirancang dengan menggunakan Google
SketchUP, Enscape, dan Adobe Premiere Pro.
2. Video animasi 3D dijadikan sebagai salah satu media promosi dalam memberikan gambaran visual
eksterior dan interior Perumahan Tirtamas Mansion kepada calon pembeli.
3. Desain dan pembuatan animasi 3D Perumahan dibuat semirip mungkin dengan aslinya supaya
dapat menyampaikan informasi secara fakta kepada calon pembeli.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Djafar and I. W. Simpen, “Perancangan Aplikasi Virtual Reality 3D Pada Periklanan Perumahan Berbasis Android,” vol. VIII, no. 2,
pp. 161–172.
[2] R. F. Ningrum and D. Kuswardani, “Perancangan Multimedia Pengenalan Objek Wisata Di Daerah Sumatera Barat,” vol. 7, no.
Mdlc, p. 10, 2017.
[3] J. I. Asnawi and A. Dzikri, “Video Animasi 3D Pengenalan Rumah Adat Dan Alat Musik Kepri Dengan Mengunakan Teknik Render
Cel-Shading,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 7, no. 2, p. 439, 2016, doi: 10.24176/simet.v7i2.752.
[4] N. D. Retnowati, “Three-Dimensional Animation of Human Blood Circulation System Using High Poly and Particle System
Techniques,” Angkasa J. Ilm. Bid. Teknol., vol. 10, no. 2, p. 149, 2018, doi: 10.28989/angkasa.v10i2.366.
[5] I. Sonjaya and A. Zahra, “Low Poly Modelling Interior Restoran pada Film Animasi 3D ‘Perjalanan Rempah-Rempah,’” Multinetics,
vol. 3, no. 2, p. 38, 2017, doi: 10.32722/vol3.no2.2017.pp38-44.
[6] A. Syafrizal, R. Toyib, and G. Saputra, “Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu,” no. 20, pp. 24–25, 2019.
[7] R. F. Printi Ardi and R. F. Aristalia Hartini, “Perancangan dan Modelling Karakter Maskot STMIK Bumigora Mataram,” JTIM J.
Teknol. Inf. dan Multimed., vol. 1, no. 1, pp. 14–22, 2019, doi: 10.35746/jtim.v1i1.7.
[8] A. Aan, N. K. Kertiasih, N. K. Kertiasih, I. P. BUDHAYASA, and I. P. BUDHAYASA, “Video Profil Sebagai Sarana Promosi
Efektif Dalam Menunjang Eksistensi Program Studi Manajemen Informatika,” JST (Jurnal Sains dan Teknol., vol. 6, no. 2, p. 238,
2017, doi: 10.23887/jst-undiksha.v6i2.10705.
[9] [9]E. Prasetya, A. Sugara, and M. Pratiwi, “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif dengan Menggunakan Metode
Multimedia Development Life Cycle,” vol. 2, no. 2, pp. 121–126, 2017, doi: 10.15575/join.v2i2.139.

Anda mungkin juga menyukai