Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN APLIKASI MODEL 3D INTERAKTIF

MENGGUNAKAN BLENDER
(Studi Kasus: Gedung STMIK AMIKOM Yogyakarta)

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muhammad Syahirul Alam Dimas Putra


10.12.5081

kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2014
THE MAKING OF INTERACTIVE 3D MODEL APPLICATOIN USING BLENDER
(Case Study : STMIK AMIKOM Yogyakarta Bulidings)

PEMBUATAN APLIKASI MODEL 3D INTERAKTIF MENGGUNAKAN BLENDER


(Studi Kasus : Gedung STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Muhammad Syahirul Alam Dimas Putra

Amir Fatah Sofyan

Jurusan Sistem Informasi


STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The rapid development of information technology accompanied by public


awareness of the importance of information technology in meeting the needs of the
information. One of these needs is information visualization. Visualization of two-
dimensional (2D) is an image often used to meet those needs. But many of the
disadvantages that the 2D visualization, among others, can only provide visualization of
one point of view. With 3D visualization, 2D visualization deficiencies that can only show
information from one point of view can be resolved.

Along with advances in technology, there are now 3D and animation software
that can be used to build 3D applications with low enough cost and processing time
relatively quickly. With 3D software and animation can be generated interactive 3D
applications so as to meet the needs of information visualization is not one-way.

In this case, the author will create interactive 3D model applications using one of
the 3D software, namely Blender. Blender is an open source software used to create
multimedia content especially 3D and animation. 3D applications that will be created is
the application of interactive 3D model buildings STMIK AMIKOM Yogyakarta. The author
expects, this application can be used to indicate STMIK AMIKOM Yogyakarta buildings
interactively and accurately.

Keywords: 3D, Blender, Interactive, Application, STMIK Amikom Yogyakarta


1. Pendahuluan

Pada era perkembangan teknologi saat ini, masyarakat umumnya lebih suka
memanfaatkan teknologi untuk mempermudah kebutuhan mereka, tidak terkecuali
kebutuhan akan gambar atau visualisasi yang terlihat nyata dan lebih memanjakan mata.
Kebutuhan informasi terhadap sebuah tempat yang dikunjungi oleh masyarakat, hanya
diperoleh melalui gambar, foto atau miniatur yang tidak dapat memberikan informasi
secara detail. Untuk itu diperlukan sebuah aplikasi sebagai media yang menyediakan
informasi terhadap sebuah tempat yang mereka kunjungi secara detail dan interaktif.

STMIK AMIKOM Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang
diminati oleh banyak calon mahasiswa baru. Menurut Muhammad Idris pada artikel
Wujudkan Kuliah Murah dan Berkualitas (Seputar Indonesia, 2010) data pendaftar setiap
tahunnya berjumlah lebih dari 3000 orang dari seluruh wilayah Indonesia. Dengan salah
satu perguruan tinggi swasta yang memiliki banyak peminat dari seluruh Indonesia,
STMIK AMIKOM Yogyakarta menjadi salah satu perguruan tinggi yang banyak menjadi
incaran kerja sama oleh banyak industri. STMIK AMIKOM Yogyakarta perlu melakukan
peningkatan layanan terhadap masyarakat yang memberikan nilai tersendiri bagi STMIK
AMIKOM Yogyakarta. Masyarakat yang dimaksud disini dapat meliputi calon mahasiswa
baru, orang tua mahasiswa, alumni, ataupun perusahaan yang ingin bekerja sama
dengan STMIK AMIKOM Yogyakarta. Salah satu cara peningkatan yang dapat dilakukan
adalah dengan membuat aplikasi model 3D interaktif yang memberikan kemudahan
kepada masyarakat tersebut saat berkunjung ke STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Dengan penerapan teknologi Blender dalam model tiga dimensi ini diharapkan dapat
menghasilkan model yang detail dan interaktif pada gedung STMIK AMIKOM Yogyakarta
di mana model tersebut dapat memberikan kesan yang bersifat nyata sehingga tingkat
pemahaman pengguna terhadap model tiga dimensi akan lebih tinggi.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Multimedia

Dalam perkembangan multimedia dari dulu hingga saat ini, terdapat berbagai
pengertian yang telah dikemukakan. McCormick (1996 dalam Suyanto, M. 2005, h.21)
menyatakan bahwa “multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu
suara, gambar dan teks.”

1
Turban, dkk. (2002 dalam Suyanto, M. 2005, h.21) menyatakan bahwa “multimedia
adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini
dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.”

Robin dan Linda (2001 dalam Suyanto, M. 2005, h.21) menyatakan bahwa
“multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video.”

Hofstetter (2001 dalam Suyanto, M. 2005, h.21) menyatakan bahwa “multimedia


adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio,
gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang
memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia. Pertama, harus ada
komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang berinteraksi
dengan kita. Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga,
harus ada alat navigasi yang memandu kita, menjelajah jaringan informasi yang saling
terhubung. Keempat, multimedia menyediakan tempat kepada kita untuk mengumpulkan,
memproses dan mengkomunikasikan informasi dan ide kita sendiri.”

2.2 Pengertian 3D

Chris Broomhall (2011) menyatakan bahwa “Didalam komputer, 3D (tiga dimensi)


digambarkan sebagai sebuah gambar yang memiliki kedalaman. Ketika gambar 3D
dibuat interaktif sehingga pengguna dapat terlibat dengan objek, maka itu disebut virtual
reality.”

2.3 Pengertian Blender

2.3.1 Blender Secara Umum

Menurut Lance Flavell (2010) Blender merupakan paket aplikasi pemodelan dan
animasi tiga dimensi yang memiliki berbagai fungsi yang tidak dimiliki aplikasi tiga
dimensi lainnya. Blender juga semacam program yang dapat melakukan berbagai fungsi.

a. Blender adalah aplikasi pemodelan tiga dimensi yang dapat membuat sebuah
karakter untuk film.
b. Blender memiliki sebuah alat yang kuat untuk pewarnaan permukaan model.
c. Blender memiliki sebuah fasilitas dalam rigging dan animasi yang sangat kuat. Model
tiga dimensi yang dibuat dapat dirancang untuk bergerak dan beraksi sedemikian
rupa.

2
d. Blender memiliki mesin rendering sendiri dan dapat dianggap layaknya studio
pencahayaan yang lengkap untuk sebuah film.
e. Tidak seperti paket aplikasi 3D lainnya, Blender memiliki compositing module sendiri,
sehingga hasil live shoot bisa langsung di masukkan dan diintegrasikan dengan model
tiga dimensi. Blender juga memiliki editor pengurutan video yang unik, sehingga
memungkinkan untuk memotong dan mengedit video tanpa harus bergantung pada
aplikasi pihak ketiga tambahan untuk tahap editing akhir produksi.
f. Selain semua itu, Blender juga memiliki fasilitas Game Engine.

2.3.2 Blender Game Engine

Dalam sebuah artikel yang di tulis oleh Pandu Aji Wirawan (2010) dijelaskan bahwa
Blender Game Engine adalah salah satu fitur luar biasa yang dimiliki oleh Blender. Fitur
ini bisa dimanfaatkan untuk membuat sebuah aplikasi interaktif. Blender Game Engine
juga telah menyediakan game logic yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan aplikasi
interaktif dengan tidak perlu menuliskan baris kode pemrogaman, namun hanya
memerlukan pemahaman logika.

2.4 Proses Produksi

Dalam proses produksi ini, penulis menggunakan beberapa teori yang telah
dikemukakan oleh Zaharuddin G.Djalle, Edi Purwantoro, Demi Dasmana (2007)

2.4.1 Modelling

Proses ini adalah proses pembuatan model objek dalam bentuk 3D di computer.

2.4.2 Texturing

Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna dan material (texture)
pada obyek yang telah dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak suatu kesan yang
nyata. Pemberian material atau texture pada obyek 3D akan mendefinisikan rupa dan
jenis bahan dari objek 3D.

2.4.3 Lighting

Lighting adalah proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model sehingga
diperoleh kesan visual yang realistis karena terdapat kesan kedalaman ruang dan
pembayangan objek.

3
2.4.4 Coding

Coding adalah kegiatan pemberian kode data untuk mempermudah dalam proses
pengelompokan. Dalam skripsi ini, coding termasuk tahapan untuk membuat objek 3
dimensi yang telah dibuat sebelumnya menjadi interaktif.

2.4.5 Rendering

Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses produksi. Dalam rendering,
semua data-data yang sudah dimasukkan dalam proses modeling, texturing, lighting
dengan parameter tertentu akan diterjemahkan dalam sebuah bentuk output yang berupa
gambar atau video. Dalam pembuatan skripsi ini, nantinya akan menghasilkan output
berupa aplikasi.

3. Analisis

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras atau hardware yang digunakan dalam pembuatan aplikasi
model 3D interaktif adalah sebagai berikut :

® TM
1. Intel Core i3-3110M CPU @ 2.40 GHz (4 CPUs)
2. Memory 4 GB DDR3
3. HDD 500 GB Seagate
4. Nvidia GeForce 610M

3.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi perangkat lunak atau software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi
model 3D interaktif adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32bit


2. Blender 2.65

3.2 Perancangan Aplikasi

3.2.1 Diagram Alir Menu Aplikasi

4
3.2.1.1 Mulai

Aplikasi pertama kali dijalankan.

3.2.1.2 Intro

Setelah aplikasi dijalankan maka tampilan awal aplikasi berupa intro yang
menunjukkan judul aplikasi sebagai penanda awal sebelum masuk kedalam menu-menu
utama.

3.2.1.3 Start

Pilihan menu untuk mulai melihat model 3D interaktif gedung keseluruhan.

3.2.1.4 About

Berisi deskripsi mengenai aplikasi secara keseluruhan disertai dengan cara


penggunaan aplikasi.

3.2.1.5 Credit

Berisi informasi tentang pembuat program.

3.2.1.6 Exit

Keluar dari aplikasi.

Gambar 3.1 : Diagram Alir Menu Aplikasi

5
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Pembahasan Program

Pada saat awal membuka program, tampilan awal program adalah judul aplikasi dan
tombol untuk memulai program.

Gambar 4.1 : Tampilan Awal Aplikasi

Setelah tombol masuk ditekan, maka akan muncul menu utama, yang berisi pilihan
start, about, credit, dan exit.

Gambar 4.2 : Tampilan Menu Utama Aplikasi

6
Ketika menu start ditekan, akan muncul menu Gedung Unit I, Gedung Unit II, Gedung
Unit III, Gedung Unit IV, Gedung Unit V, Gedung Unit VI.

Gambar 4.3 : Tampilan Menu Start Aplikasi

Ketika menu Gedung Unit I ditekan, maka akan muncul tampilan gedung yang dipilih
serta keterangan ruangan apa saja yang terdapat didalamnya.

Gambar 4.4 : Tampilan Menu Gedung Unit I

Untuk menu Gedung Unit II dan selanjutnya, maka tampilan mirip seperti tampilan
pada menu Gedung Unit I.

7
Pada menu utama terdapat menu About yang berguna untuk menampilkan penjelasan
mengenai aplikasi.

Gambar 4.5 : Tampilan Menu About

Selain menu About, terdapat juga menu Credit yang menampilkan penjelasan
mengenai identitas pembuat program.

Gambar 4.6 : Tampilan Menu Credit

8
5. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan analisis dalam tahap perancangan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa :

1. Pembuatan aplikasi model 3D interaktif ini melalui beberapa tahap produksi


diantaranya modelling, texturing, coding dan rendering.
2. Pembuatan model 3D dan interaktif gedung menggunakan sebuah perangkat lunak
tiga dimensi yaitu Blender 2.65.
3. Pembuatan aplikasi model 3D ini menggunakan fitur Game Engine yang membuat
aplikasi ini menjadi interaktif.

Daftar Pustaka

Aji Wirawan, P. 2010. Sedikit Share Blender Game Engine,


http://www.panduaji.net/2010/12/sedikit-share-blender-game-engine.html, diakses
tanggal 12 Oktober 2013

Al Fatta, H. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Chris, B. 2011. 3-D (three dimensions or three-dimensional),


http://whatis.techtarget.com/definition/3-D-three-dimensions-or-three-dimensional,
diakses tanggal 12 Oktober 2013.

Chris, B. 2011. 3-D Virtual Reality, http://whatis.techtarget.com/definition/virtual-reality,


diakses tanggal 12 Oktober 2013.

Fatah Sofyan, A. dan Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing &
Video Editing. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Flavell, L. 2010. Beginning Blender: Open Source 3D Modeling, Animation, and Game
Design. New York: Springer Science Business Media.

G Djalle, Z dkk. 2008. The Making of 3D Animation Movie. Bandung: Informatika.

Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.


Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Anda mungkin juga menyukai