x, JSSN:
1978-1520
STMIK IBBI
Jalan Sei Deli No. 18 Medan
e-mail: susijapit@gmail.com
Abstrak
Animasi 3D (tiga dimensi) saat ini sudah tidak asing lagi untuk kebanyakan orang. Penggunaan animasi 3
dimensi kini juga semakin sering ditemui seperti pada pembuatan film, iklan, dan bahkan sebagai media
perancangan objek dan bangunan. Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah untuk merancang dan
menciptakan video animasi taman 3 dimensi yang dapat digunakan sebagai media hiburan serta sebagai
media promosi. Dalam perancangan dan pembuatan animasi ini peneliti menggunakan metode Luther,
yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution. Dalam perancangan animasi
ini peneliti menggunakan software 3D studio Max sebagai aplikasi utama untuk merancang objek-objek 3
dimensi dan dibantu dengan software Lumion untuk rendering animasi, dan kemudian disempurnakan
menggunakan Adobe Premiere Pro untuk membuat hasil video yang lebih menarik. Berdasarkan hasil
dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa animasi 3 dimensi dapat dijadikan sebagai media informasi,
promosi, hiburan, dan pendidikan bagi masyarakat luas.
Kata Kunci: Animasi 3D, film, iklan, video, 3D Studio Max, Adobe Premiere Pro, Lumion
1. Pendahuluan
Menurut departemen pekerjaan umum (2008) penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) kota saat ini
masih menjadi masalah bagi beberapa kota di Indonesia khususnya kota-kota dengan kepadatan penduduk
yang tinggi karena berdasarkan pasal 29 ayat (2) UU No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, setiap
kota harus menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) minimal 30% dari luas kota. Ruang terbuka hijau
kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh
tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan
oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah
perkotaan tersebut. Taman kota merupakan ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi untuk keindahan
dan interaksi sosial.
Taman kota merupakan suatu bentuk aksi dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota.
Fungsi taman kota, selain merupakan elemen estetika ruang kota, juga berfungsi sebagai elemen ekologi
kota. Sebagai elemen ekologi kota, taman kota berfungsi sebagai penjaga dan pengatur iklim mikro.
Selain itu, taman kota merupakan sarana umum yang ditata serta dibentuk untuk dapat dimanfaatkan oleh
seluruh masyarakat kota sebagai sarana sosial.
Animasi sekarang ini banyak digunakan oleh pengembang bisnis properti untuk menunjukkan
gambaran bentuk bangunannya kelak, seperti yang banyak dilihat di media elektronik, banyak
pengembang ternama yang mengiklankan propertinya dalam bentuk video animasi untuk menunjukkan
gambaran bagaimana bentuk dan fasilitas hunian itu nantinya. Tidak hanya pada bisnis properti,
kebutuhan umum milik publik seperti taman kota juga tidak terlepas dari pengunaan animasi untuk
menunjukkan gambaran hasil taman itu nantinya.
Teknologi yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu objek 3D sangatlah banyak, mulai dari
piranti terbuka (Open Source) hingga komersil yang berbayar. Dengan diberikannya fitur-fitur yang
memudahkan seorang animatoruntuk membuat dan mengolah suatu objek, seperti gerak, tekstur, dan
audio menjadi satu kesatuan animasi.
.
99
2. Landasan Teori
2.1. Multimedia
Multimedia menurut Vaughan (2004) merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, dan video
yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau
dikontrol secara interaktif. Menurut Gayeski (1993) multimediajuga dapat diartikan sebagai kumpulan
media berbasis komputer dan sistem komunikasi yang berperan untuk membina, menyimpan, mengirim
dan menerima informasi yang berisi teks, grafik, audio dan sebagainya(Paramitha, 2014).
2.2. Animasi
Kata animasi itu sendiri menurut Wojowasito (1997) sebenarnya penyesuaian dari kata animation
yang berasal dari kata dasar to animatedalam kamus umum Inggris – Indonesia berarti
menghidupkan(Syahfitri, 2011).Animasi adalah untuk membuat sesuatu hidup, sebagian orang mengira
bahwa animasi itu sama dengan motion (gerakan), tetapi animasi mencakup semua yang mengandung efek
visual sehingga animasi mencakup perubahan posisi terhadap waktu, bentuk, warna, struktur, tekstur dari
sebuah objek, posisi kamera, pencahayaan, orientasi dan fokus dan perubahan dalam teknik
rendering(Foley, Dam, Feiner, & Hughes, 1997). Secara umum animasi adalah suatu kegiatan
menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan
emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan hidup.
2.6. Video
Menurut Agnew dan Kellerman (1996) video adalah media digital yang menunjukan susunan atau
urutan gambar-gambar dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang bergerak(Anshor,
2015).Jenis format file video sangat beragam. Semua terantung dari perangkat perekam yang digunakan
untuk merekam video tersebut.
2.7. Audio
Audio adalah suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda, agar dapat tertangkap oleh
telinga manusia getaran tersebut harus kuat minimal 20 kali/detik.Suara yaitu suatu getaran yang
dihasilkan oleh gesekan , pantulan dan lain-lain, antara benda-banda. Sedangkan gelombang yaitu suatu
getaran yang terdiri dari amplitudo dan juga waktu. Suara dibangun oleh periode, apabila tidak berarti itu
bukanlah suara.Definisi audio yang lainnya adalah merupakan salah satu elemen yang penting, karena ikut
berperan dalam membangun sebuah sistem komunikasi dalam bentuk suara, ialah suatu sinyal elektrik
yang akan membawa unsur-unsur bunyi didalamnya. Audio itu terbentuk melalui beberapa tahap,
diantaranya: tahap pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi yang membawa bunyi,
amplifier dan lain-lain(Sora, 2014).
2.10. Lumion
Lumion adalah program yang indah, yang memungkinkan kita untuk membuat skenario 3D kita
dengan kualitas real-time rendering yang luar biasa. Hal ini juga memungkinkan kita untuk memasukkan
objek dan pengaturan dari program lain seperti google sketchup.Lumion bukan hanya program yang khusus
untuk animasi saja, menghasilkan rendering 2D tentu saja cuma sekejap mata. Untuk para arsitek yang
dikejar deadline atau butuh presentasi cepat ke klien dengan hasil yang tidak mengecewakan, lumion bisa
jadi sangat membantu. Selain banyak efek yang diperoleh, tanaman, manusia, hewan, kita jadi menghemat
waktu rendering bila dilakukan di program 3D biasanya, dan yang penting tidak perlu retouching lagi
pakai photoshop. Banyak plug-in yang disediakan seperti , tanaman 3D di lumion, dari rumput, semak,
sampai pohon-pohon yang besar, plug-in outdoor hingga interior juga ada, manusia 3D, 2D, hewan.
Lumion merupakan software terpisah dan bisa digunakan untuk rendering dan animasi software modeling
seperti 3ds Max, SketchUp, Revit, Archicad dan beberapa lain(Setiawan, 2014).
3. Metodologi Penelitian
3.1 Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penulisan penelitian ini, metodologi yang dipergunakan untuk penelitian adalah
metodologi perancangan multimedia Luther. Dimana, didalam metodologi Luther ini terdapat enam
tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan metodologi penelitian tersebut diantaranya, yaitu: konsep,
desain, pengumpulan materi, pembuatan, pengujian, dan pendistribusian. Dapat dilihat pada Gambar 1.
101
4.1.2. Konsep(Concept)
Dalam penelitian perancangan animasi 3D taman kota ini konsep yang dibuat ialah suatu ruang
terbuka hijau berupa taman yang berbentuk persegi panjang yang diperuntukkan bagi masyarakat kota
untuk bersantai dan berkumpul, memiliki beberapa titik lokasi dalam satu taman untuk berkumpul bersama
dan playzone untuk anak-anak. Serta memiliki suatu landmark yang menjadi tanda bahwa area tersebut
merupakan pusat dari taman kota tersebut.
4.1.3. Desain(Design)
Untuk memudahkan penulis dalam tahap produksi nantinya, maka penulis membuat dan
menuangkan ide dan konsep pada tahap sebelumnya kedalam suatu gambar sketsa layout dalam bentuk 2
dimensi. Disini penulis menggunakansoftware 3ds max untuk membuat gambar dan desain tersebut. Dapat
dilihat pada Gambar 2.
4.2. Produksi
4.2.1. Pembuatan(Production)
Produksi merupakan tahapan proses perancangan atau pembuatan animasi dalam penelitian ini.
Tahapan ini dalam perancangan animasi adalah tahap produksi. Pada tahapan ini proses dibantu oleh
software yang diperlukan dan dilakukan secara berurutan.
1. Pemodelan objek 3D
Pemodelan objek 3D dibuat menggunakan perangkat lunak (software) 3DS Maxdengan menggunakan
beberapa bentuk objek dasar seperti, spline, box, cylinder, plane, dan pyramid untuk kemudian diubah
menjadi editable poly dan dimodifikasi sesuai keinginan.
a. Pemodelan objek bangku
Objek kaki bangku pada awalnya dibuat menggunakan tool berupa line untuk membuat bentuk
dasarnya. Setelah dibuat bentuk dasar menggunakan line maka selanjutnya objek yang masih
berbentuk garis tersebut diberikan modifikasi yang telah disediakan oleh 3DSMax, yaitu
extrudedan memberikan amount = 300untuk mengubahnya menjadi objek 3D. Dapat dilihat pada
Gambar 3.
Selanjutnya adalah pemodelan objek sandaran dan dudukan pada bangku taman. Untuk membuat
sandaran dan dudukan bangku ini, penulis menggunakan objek awal berupa boxyang dibuat
menjadi persegi panjang yang kemudian dirubah menjadi editable poly agar dapat merubah
susunan titik (vertex) pada box tersebut. Objek box yang tersebut kemudian dibentuk untuk
menjadi menyerupai sandaran dan dudukan bangku.Kedua objek yang telah dibuat lalu disatukan
dan disusun agar menjadi suatu bentuk bangku taman yang utuh. Dapat dilihat pada Gambar 4.
2. Penempatan Objek
Pada tahapan ini, penulis menempatkan seluruh objek yang dibuat kedalam sebuah lembar kerja baru
karena pada tahapan sebelumnya penulis membuat masing-masing objek pada file yang berbeda-
beda. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah penulis dalam mengubah bentuk objek jika
kedepannya diperlukan, membuat masing-masing objek dalam file yang berbeda juga memudahkan
penulis dalam mengatur seluruh file. Objek-objek tersebut kemudian di import kedalam lembar kerja
baru yang kemudian disusun. Dapat dilihat pada Gambar 6.
3. Texturing
Pemberian tekstur pada objek 3D sangat penting karena bertujuan membuat objek tersebut lebih
terlihat menarik. Seluruh objek yang ada pada lembar kerja belum memiliki tekstur, maka dari itu
pada tahap ini penulis memberikan dan mengimplementasikan tekstur pada setiap objek yang ada.
Ditahap ini juga penulis menggunakan material-material yang sebelumnya telah dikumpulkan pada
tahap pra-produksi. Penulis menggunakan gambar-gambar .JPG dan .PNG sebagai tekstur untuk
diterapkan pada objek. Dapat dilihat pada Gambar 7.
4. Animating
Animating adalah proses untuk menggerakkan beberapa objek yang ada dan kemudian hasilnya
akan berbentuk suatu video. Dalam penelitian perancangan animasi 3D taman kota ini penulis
hanya menggerakkan objek kamera yang nantinya akan bergerak mengitari wilayah taman atau
biasa disebut denganwalktrough. Kamera itu sendiri sudah disediakan secara default didalam
aplikasi 3DS Max, penulis hanya tinggal membuat path atau jalur lintasan untuk kamera tersebut
bergerak menggunakan line. Setelah persiapan awal dilakukan penulis menggunakan fitur path
constraint. Fitur tersebut memudahkan seorang animator untuk membuat pergerakan pada objek
yang nantinya akan mengikuti jalur yang telah dibuat.Path constraint merupakan suatu fitur yang
telah disediakan secara default oleh 3D studio max. Setelah mengaplikasikan path constraint
secara otomatis kamera menjadi terintegrasi dengan path yang ada.
5. Rendering
Rendering merupakan tahapan akhir untuk menciptakan suatu animasi yang nantinya berupa video
yang dapat ditonton dan dilihat. Dalam perancangan animasi 3D taman kota ini penulis melakukan
render animasi dengan menggunakan software rendering yang bernama Lumion. Penulis memilih
menggunakan software ini dikarenakan didalam lumion terdapat banyak tools dan plug-in yang
dapat digunakan secara gratis. Tidak hanya itu, lumion sendiri memiliki suatu kelebihan
dibandingkan dengan default scanline renderer yang ada secara default pada aplikasi 3D studio
max. Kelebihannya selain memiliki plug-in yang beragam, hasil video yang sudah di render dengan
lumion terlihat begitu realistis dan menarik, sehingga memberikan suatu hasil video animasi yang
menarik untuk ditonton seperti yang sudah penulis sebutkan pada rumusan masalah sebelumnya.
Di dalam aplikasi lumion ini juga, penulis memasukkan beberapa objek yang telah disediakan
langsung berupa mobil, karakter manusia dan hewan, dan pohon-pohon serta tumbuhan.Hal
tersebut dikeranakan, di dalam aplikasi 3D studio max sebelumnya, penelulis hanya fokus pada
pembuatan objek-objek, dan juga dikarenakan 3D studio max tidak memiliki objek-objek default
yang dibutuhkan. Setting rendering dan proses rendering dapat dilihat pada Gambar 4.24 di bawah
ini:
1. Output size : HDTV 720p
2. Resolution : 1280px × 720px
3. Frame Rate : 24 FPS
4. Format : AVI
5.2. Saran
Adapun saran-saran yang diberikan penulis untuk pengembangan pada perancangan animasi 3D
taman kota:
1. Perancangan animasi 3D taman kota ini belum sempurna dikarenakan kesulitan dalam hal
rendering animasi di 3D Max. Kedepannya penulis berharap agar dapat dikembangkan dengan
konsep dan materi yang lebih lengkap dan baik.
2. Untuk menciptakan video animasi 3D dengan kualitas yang bagus diperlukan hardware dengan
spesifikasi tinggi.
3. Dalam perancangan animasi 3D, keahlian menggunakan perangkat lunak sangat penting untuk
menciptakan hasil karya yang baik.
Daftar Pustaka
[1] Anshor, S. (2015). Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar Geografi. Jurnal jurusan fakultas ilmu sosial, 4.
[2] Foley, Dam, V., Feiner, & Hughes. (1997).
[3] H.Siregar, H., & E.Kusuma, H. (2015). Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015. Tingkat Kenyamanan
Taman Kota sebagai Ruang Interaksi-Masyarakat Perkotaan, 1.
[4] Hamid, H. N. (2016). Komputer: Kelebihan dan Kekurangan Blender, 3DS Max, AutoCad. Dipetik
Maret 1, 2018, dari blogsejutaumat.com: http://www.blogsejutaumat.com/2015/04/kelebihan-dan-
kekurangan-blender-3d-max-autocad.html
[5] Ibrahim, A. (2015). Teknologi: Pengertian multimedia dan jenis multimedia. Dipetik Februari 16,
2018, dari pengertiandefenisi.com: https://pengertiandefinisi.com/pengertian-multimedia-dan-jenis-
multimedia/
[6] Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015). Jurna Elektronik UNDIP Volume 1 Nomor 3. Penyediaan
Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi
Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang, 104.
[7] MADCOMS. (2008). Mahir dalam 7 hari: Adobe Premiere Professional CS3. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.
[8] Saputra, S. (2017, Mei 8). Pengertian Jenis Format Video. Dipetik Februari 18, 2018, dari
Teknobos.com: https://teknobos.com/pengertian-jenis-format-file-video/
[9] Satria. (2014, Juni 12). Dipetik Februari 16, 2018, dari satriamultimedia.com:
http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_multimedia.html
[10] Setiawan, W. E. (2014, July 1). Defenisi Lumion. Dipetik August 2, 2018, dari
http://applicadindonesia.com/news/definisi-lumion
[11] Sora. (2014, November 17). Pengertian Audio dan Media Audio Secara Lengkap. Dipetik Februari
18, 2018, dari www.pengertianku.net: http://www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-audio-dan-
media-audio-secara-lengkap.html
[12] Sugianto, M. (2011). Photoshop CS5 for Business. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[13] Suhendar, A., & Fernando, A. (2016). Aplikasi Virtual tour Berbasis Multimedia Interaktif
Menggunakan Autodesk 3Ds Max. Jurnal ProTekInfo Vol. 3 No. 1 September 2016, 31.
[14] Syahfitri, Y. (2011). Teknik Film Animasi Dalam Dunia Komputer. Jurnal SAINTIKOM Vol. 10 /
No. 3 / September 2011, 215.