Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

OLEH:

NAMA : I GUSTI BAGUS DYAN FEBRIANA


NIM : 160030152
KELAS : AA 163

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

STIKOM BALI
2019
Sebelum masuk ke tahapan terlebih dahulu saya membahas mengenai siklus penjualan yang
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sales untuk mendapatkan konsumen baru.
Siklus penjualan bersifat taktis dan meliputi serangkaian tahapan, seperti mencari prospek,
membangun hubungan, melakukan riset, presentasi dan closing

1. Tahapan-tahapan Siklus Penjualan

a. Mencari Prospek

Mencari prospek adalah tahap mencari calon konsumen yang sesuai dengan produk
Anda. Kesesuaian ini dapat dilihat dari kebutuhan konsumen terhadap produk yang Anda
jual. Untuk mencari prospek, sebaiknya perlu melakukan metode inbound atau pencarian
prospek berdasarkan data yang sudah ada. Data itu dapat berupa data kontak orang yang
memiliki ketertarikan untuk membeli produk Anda.

b. Membangun Hubungan

Dari data kontak tersebut, Anda dapat langsung menghubungi prospek untuk melakukan
penjualan. Ketika menghubungi prospek, Anda perlu memperhatikan etika. Selain
menggunakan kata sapaan yang sopan pada prospek, Anda juga harus memperkenalkan
diri Anda. Setelah itu, jelaskan keunggulan-keunggulan dari produk Anda yang dapat
membantu mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan prospek. Lalu, tanyakan apakah
ada hal lain yang ingin diketahui prospek tentang produk Anda.

c. Melakukan Riset

Jika prospek tertarik mengetahui lebih banyak tentang produk Anda, gunakan
kesempatan ini untuk mengenali konsumen lebih dalam. Hasil akhir dari riset ini adalah
mengetahui seluruh kebutuhan konsumen dan apakah produk Anda sesuai untuk
memenuhi kebutuhan itu.
d. Presentasi

Setelah mengetahui seluruh informasi tentang konsumen, saatnya melakukan presentasi.


Dalam melakukan presentasi, pastikan Anda menjelaskan masalah yang dihadapi prospek
secara rinci. Jabarkan pula kebutuhan dan harapan penyelesaian masalah prospek. Setelah
itu, jelaskan tentang produk yang Anda tawarkan serta sebutkan keunggulannya. Lalu,
jelaskan bagaimana produk serta keunggulan produk itu dapat memenuhi kebutuhan dan
menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi prospek.

e. Closing

Setelah presentasi, tentunya akan ada banyak pertanyaan dan sanggahan. Pastikan Anda
menjawabnya dengan baik dan tetap fokus pada keunggulan produk, tetapi jangan
melebih-lebihkan. Closing adalah tahap akhir dari seluruh tahapan penjualan. Tanyakan
apakah prospek akan membeli produk Anda. Agar prospek memutuskan untuk membeli,
Anda mungkin perlu menekankan lagi keunggulan produk dan memberikan prospek
waktu untuk berpikir. Jika, mereka menolak, maka Anda bisa menanyakan alasannya atau
langsung undur diri.
Dibawah ini adalah Flowchart Penjualan
Tahapan- tahapanSiklus pembelian adalah suatu tahapan kegiatan atau transaksi
pembelian, baik itu secara tunai maupun kredit dalam suatu organisasi.

2. Tahapan-tahapan siklus pembelian

Adapun tahapan-tahapan siklus pembelian secara tunai dan kredit

a. Tahapan sistem pembelian tunai dan kredit:


b. Selanjutnya pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah
persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan.
c. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan, memilih memasok, dan
membuat pesanan pembelian.
d. Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang persediaan dari pemasok.
e. Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbarui catatan
persediaan.
f. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok.
g. Buku besar menerima ringkasan informasi dsri utang usaha dan pengendali persediaan.
Dibawah ini adalah Flowchart Pembelian Tunai dan Kredit

Keterangan Siklus Pembelian Tunai:


a. Bagian Gudang
Bagian Gudang mengecek apakah diperlukan persediaan atau tidak. Jika bagian gudang
memerlukan barang untuk persediaan, bagian gudang membuat Laporan Permintaan
Barang (LPB) kepada Bagian Pembelian. Setelah diproses, Gudang akan menerima LPB
beserta Barang dari Bagian Penerimaan.
b. Bagian Pembelian
Dari LPB yang diserahkan oleh Bagian Gudang, Bagian Pembelian meminta daftar harga
ke Pemasok dengan membuat Surat Permintaan daftar harga barang yang dikirim ke
Pemasok. Nantinya dari daftar harga, Bagian Pembelian membuat Surat Pesanan
Pembelian Barang (SPPB) yang diberikan ke Pemasok.
c. Bagian Pemasok
Dari Surat Permintaan daftar harga barang yang dikirim dari Bagian Pembelian, Pemasok
segera membuat daftar harga yang diperlukan dan dikirim ke Bagian Pembelian. Lalu
Pemasok menerima SPPB yang langsung diproses oleh Pemasok dengan mengirimkan
Barang yang telah dipesan beserta Nota Pembelian (lembar pertama sebagai arsip) ke
Bagian Penerimaan.
d. Bagian Penerimaan
Barang dan Nota Pembelian yang dikirim oleh Pemasok dicek dahulu, lalu Bagian
Penerimaan membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) yang dirangkap 2, lembar
pertama diberikan ke Bagian Keuangan sedangkan lembar kedua beserta barang
diberikan ke Bagian Gudang,
e. Bagian Keuangan
LPB tersebut oleh Bagian Keuangan dibuat Kwitansi sebagai Bukti Pembayaran yang di
rangkap 2. Satu untuk Slip disimpan Bagian Keuangan sebagai dasar pembuatan Laporan
Pembelian Barang rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua diberikan
ke Pimpinan. Sedangkan Kwitansi satunya diberikan ke Pemasok beserta uang.
f. Pimpinan
Menerima Laporan Pembelian Barang dari Bagian Keuangan, lalu dijadikan arsip.
Keterangan Flowchart Siklus Pembelian Kredit:
a. Bagian Gudang
Bagian Gudang mengecek apakah diperlukan persediaan atau tidak. Jika bagian gudang
memerlukan barang untuk persediaan, bagian gudang membuat Laporan Permintaan
Barang (LPB) kepada Bagian Pembelian. Setelah proses, Bagian Gudang mendapatkan
Laporan penerimaan barang beserta barang dari Bagian Penerimaan.
b. Bagian Pembelian
Dari LPB yang diserahkan oleh Bagian Gudang, Bagian Pembelian meminta daftar harga
ke Pemasok dengan membuat Surat Permintaan daftar harga barang yang dikirim ke
Pemasok. Nantinya dari daftar harga, Bagian Pembelian membuat Daftar Barang yang
akan dibeli, lalu membuat Pesanan Pembelian Barang (PPB) yang diberikan ke Pemasok.
c. Pemasok
Dari Surat Permintaan daftar harga barang yang dikirim dari Bagian Pembelian, Pemasok
segera membuat daftar harga yang diperlukan dan dikirim ke Bagian Pembelian. Lalu
Pemasok menerima PPB yang langsung diproses oleh Pemasok dengan mengirimkan
Barang yang telah dipesan beserta Faktur Pembelian ke Bagian Penerimaan. Faktur
dibuat karena pembelian bersifat kredit. Setelah proses yang panjang, pemasok
mendapatkan surat pembayaran utang dari Bagian keuangan, lalu membuat faktur lunas 2
rangkap, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua diberikan ke bagian keuangan.
d. Bagian Penerimaan
Faktur Pembelian beserta barang yang dikirim oleh Pemasok dicek dahulu, lalu Bagian
Penerimaan membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB). LPB dan Barang lalu
diberikan ke Bagian Gudang, sedangkan Faktur Pembelian diberikan ke Bagian
Keuangan.
e. Bagian Keuangan
LPB yang diterima dari bagian penerimaan digunakan untuk mencatat utang. Lalu bagian
keuangan membat surat pembayaran utang 2 rangkap, lembar pertama diberikan ke
pemasok, lembar kedua untuk pimpinan. Faktur lunas yang diterima dari pemasok karena
telah membayar, dibuatkan laporan pengurangan utang rangkap 2, lembar pertama
sebagai arsip, lembar kedua untuk pimpinan.
f. Pimpinan
Menerima surat pembayaran utang dan laporan pengurangan utang dari bagian keuangan.

Anda mungkin juga menyukai