Digital
MENGANALISIS PRODUKSI,ANIMASI,DAN ATAU MUSIK DIGITAL
3. Jenis Video
Pada tahap ini film belum dibuat tetapi persiapan telah direncanakan mulai
dari tema, dan dikembangkan menjadi sinopsis, sinopsis dikembangkan
menjadi storyline, storyboard.
Concept Art
Pada tahap ini mulai dibuat gambar-gambar sketsa. Semua sketsa yang
dibuat akan dibentuk dalam model 3D dalam tahap produksi.
Storyboard
Pada saat skenario dan concept art telah selesai, tuangkan ide cerita tersebut
ke dalam bentuk visual sehingga orang lain dapat memahami maksudnya.
Animatic Storyboard
Tahap ini dapat dianggap film telah memiliki kerangka acuan, karena alur
cerita jelas dan gambar-gambar dari storyboard yang telah di scanning akan
ditampilkan dengan tambahan sound dialog, narasi, sound FX.
Casting dan Recording
Para pengisi suara membacakan dialog yang telah dibuat.
Sound efect dan Music
Lagu tema dibuat berdasarkan alur cerita yang ada. Sebelum menciptakan
lagu, pencipta lagu akan membaca script, sehingga alur cerita dan tema lagu
dapat sejalan.
PRODUKSI
1.Modelling 2D ke 3D
Tahap ini merupakan tahap pembuatan film animasi yang berlangsung.
Diawali dengan menstransfer objek 2D yang dibuat menjadi objek 3D. Body
modeling,atau modeling lainnya yang masih dalam bentuk gambar 2D,
dikonversikan ke dalam objek 3D.
2.Pemberian Tekstur pada Karakter
Tahap Mapping Texture Character, untuk pemetaan material kulit pada
karakter.
3.Penganimasian
Proses pembuatan pergerakan atau penganimasian mencakup
proses rigging, skinning, dan animasi.
4.Rendering
Pada tahapan ini objek 3D yang sudah selesai diteruskan dengan pemberian
pencahayaan dan sifat bahan atau kulit pada objek, sehingga memberikan
kesan yang lebih alamiah terhadap objek 3D.
POSTPRODUKSI
1. Sweet Cocoon
IDE : Distraxion adalah contoh animasi reel yang dalam pembuatan nya
cukup sulit, namun ide dalam video animasi ini sangat unik dan banyak juga
terjadi di sekitar kita, ide yang di dasari suatu pengalaman biasanya akan
lebih mudah untuk di sampaikan kepada orang lain.
SINOPSIS & PLOT : Seekor ulat masuk ke tempat di mana dia merasa aman
menjalani metamorfosisnya. Kepompongnya terlalu kecil baginya untuk
masuk, untungnya ada dua serangga lain yang bisa membantunya.
Trio ini akan membawa kita ke beberapa situasi lucu tapi juga kupu-kupu
yang indah.
KONSEP : Konsep video ini mendasar dengan back sound dan sound effect
yang sesuai sehinnga membuat video ini tidak monoton, pembedaan karakter
dengan musik sebagai mediator pembedanya , sangatlah konsep yang biasa
namun memang sangat menyenangkan untuk di lihat dan di sajikan kepada
para penikmat film / video animasi.
CHARACTER OF ANIMATION : Tiga karakter yang berbeda antara seekor
ulat yang akan bermetamarfosis dengan 2 ekor kumbang. Ulat yang terus
berusaha masuk kedalam kepompongnya hampir putus asa, kemudian
lewatlah temannya, 2 ekor kumbang yang membantunya masuk ke dalam
kepompong. Musik dan instrumen lucu serta background dari animasi sanggat
menarik untuk dilihat.
COLOUR & SHARP IMAGE : warna dan ketajaman gambar Sangat baik
untuk sekelas ANIMASI 3D.
Jenis Pengambilan gambar dalam film ini:
1. The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
2. The bracketing syntagm (montage of brief shots).
3. The Sintagma (dua sekuens bergantian).
4. The paralel Sintagma (montase dari motif).
IDE : Distraxion adalah contoh animasi reel yang dalam pembuatan nya
cukup sulit, namun ide dalam video animasi ini sangat unik dan banyak juga
terjadi di sekitar kita, ide yang di dasari suatu pengalaman biasanya akan
lebih mudah untuk di sampaikan kepada orang lain.
SINOPSIS & PLOT : Menceritakan sebuah kisah mendalam tentang seekor
anak burung yang bernama Piper, tokoh utamanya, adalah seorang sandpiper
kecil yang berhak mendapatkan semua makanannya jatuh ke dalam mulutnya
oleh ibunya sementara burung kecil itu tinggal jauh dari pasang surut yang
menumbuhkan makanan lezatnya. Suatu hari, ibu tidak menurunkan makanan
di mulutnya lagi tapi meminta Piper untuk bergabung dengannya dalam
ketakutan yang tidak diketahui tentang pemulungan tiram. Piper memiliki
waktu yang sulit untuk mempelajari ujung tombak ketekunan, tapi cukup
tangguh untuk mengatasi trauma yang menimpanya.
KONSEP : Sebuah alegori tentang cara anak belajar dari orang tua mereka
dan dari anak-anak lain, Piper adalah sebuah cerita tentang menaklukkan dan
mengatasi ketakutan pribadi seseorang. Gaya fotorealistik enam menit yang
bergaya mengikuti puyuh lapar Piper, yang harus mengatasi rasa takutnya
akan air agar bisa makan.
CHARACTER OF ANIMATION : Seekor anak burung yang lapar, menunggu
makanan dari ibunya, yang ingin mengajarkannya langsung cara mencari
makan dipesisir pantai dengan ombak yang pasang surut. Ketika burung-
burung lain yang berlarian saat ombak pasang. Ia belajar menghindari ombak
dari 3 ekor kumang laut yang bersembunyi dibawah pasir.
COLOUR & SHARP IMAGE : warna dan ketajaman gambar Sangat baik
untuk sekelas ANIMASI 3D.
1) Tahap produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team
produksi. Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan
tim produksi, rembuk naskah, pemilihan pemain, latihan kering,
rekaman, editing dan mixing, preview, pembuatan master.
a) Membentuk Tim Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja kolaboratif (team work), yaitu
beberapa orang dengan keahlian atau keterampilan berbeda bekerja secara
bersama-sama dalam menyelesaikan media. Di sini, diperlukan koordinasi
antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang baik, menarik dan
komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu:
- Sutradara, yaitu: orang yang bertanggung jawab atas semua aspek
manajemen dan artistik dari sebuah produksi.
- Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas
hasil perekaman.
- Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap
pakai.
- Penata musik, menyiapkan musik dan sound effectsesuai dengan naskah.
- Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan
melakukan mixing tutur (dialog/drama) dengan musik dan sound
effect yang diperlukan sesuai naskah.
b) Rembuk naskah (script conference)
Setelah sutradara mempelajari naskah program media, kemudian dilakukan
rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media dan pihak-
pihak terkait.rembuk naskah dilakukan untuk menyamakan persepsi dan
pemahaman terhadap isi naskah, sehingga apabila diproduksi tidak terjadi
kesalahan yang fatal. Setelah penyamaan persepsi selesai, maka sutradara
segera mengubah naskah menjadi bahasa audio(skenario) yang menarik
minat, enak didengar, mudah dipahami, menyenagkan dan bermanfaat.
c) Menyusun Storyboard/skenario
Skenario adalah naskah panduan operasional dalam kegiatan produksi
(perekaman), oleh karena itu perlu disusun secara jelas dengan bahasa yang
mudah dipahami dan mearik minat pendengar. Pada skenario sudah
tergambar dengan jelas dan secara rinci mengenai siapa pemerannya,
dimana lokasinya, berapa lama durasinya, jenis musik dan lain-lain.
d) Penyusunan anggaran
Anggaran adalah total biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan media
tersebut, mulai dari perencanaan hingga kegiatan pasca produksi.
Penyusunan anggaran harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:
lamanya syuting, jumlah tim produksi, lokasi, biaya editing baik didalam
studio maupun diluar studio, jauh dekatnya dan berapa tempat, pemain:
bintang atau bukan dan jumlahnya, peralatan yang dipakai, setting dan
properti yang diperlukan, faktor kesulitan (stuntman, animasi), musik (buat
sendiri atau beli hak cipta) dan lain sebagainya
e) Pemilihan pemain
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemilihan
pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam
naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang
dituntut dalam naskah sehingga akan membuat media audio bagus dan
menarik.
f) Latihan kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk
mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar
paham akan isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah
tersebut. Hal untuk menghindari bnayak kesalahan pada saat rekaman.
g) Rekaman (recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain.
Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalanya rekaman. Sutradara
bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.