Anda di halaman 1dari 4

Videografi dan Sinematografi

a. Konsep
Mengenai videografi, bidang ini merupakan pengembangan dari still
image. Manusia mengembangkan keinginan untuk mengabadikan momen
dalam rangkaian gambar bergerak. Pada dasarnya, produksi video bisa
dikatakan lebih simpel, kamera video memberikan kita kesempatan untuk
mendapatkan gambar secara instan dari aksi atau event yang akan kita
rekam. Peralatan produksinya ditujukan untuk penggunaan yang mudah,
handling yang tidak rumit, tanpa meninggalkan tujuan utamanya yaitu,
mengkomunikasikan pesan kepada penonton. Peralatan yang
dipergunakan untuk karya videografi bersifat lebih fleksibel, dan kadang
sudah bersifat mobile, seperti penggunaan handphone untuk membuat
video.

Produksi video merupakan wilayah yang sangat luas, yang melibatkan


aturan produksi tradisional secara team hingga produksi secara individu,
dari pra produksi hingga pasca produksi. Medium yang dipergunakan
hampir selalu kamera video, yang menghasilkan video yang disimpan
melalui pita, maupun media penyimpanan digital.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sinematografi adalah


teknik perfilman; teknik pembuatan film. Menurut Merriam Webster
dictionary, sinematografi didefinisikan sebagai seni atau ilmu mengenai
fotografi gambar bergerak. Oxford Dictionary menyebutkan bahwa
sinematografi adalah seni fotografi dan kamera dalam pembuatan film.
Sinematografi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu “cinematography”,
yang diadopsi dari bahasa Latin “kinema” yang berarti “gerakan” dan
“graphein” yang berarti “menggambar”. Pemahaman ini bisa disimpulkan
bahwa sinematografi berarti “menggambar” dengan “gerakan”, dalam
hal ini, diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dan membahas teknik
menangkap gambar. Membuat film adalah syuting, tetapi, sinematografi
lebih dari sekedar aksi mengambil gambar, namun sebagai proses
menterjemahkan ide, kata-kata, aksi, emosi, tone, dan semua aspek
komunikasi non verbal dan membentuknya kedalam rupa visual.

Sinematografi membahas hal yang lebih kompleks dalam usaha


menciptakan karya audiovisual. Dalam hal ini, sinematografi akan merujuk
pada pengelolaan teknis dan kreatif untuk membuat film dengan
pendekatan sinematik didalamnya. Sebagai gambaran mudah, boleh kita
menganggap bahwa sinematografi berkaitan dengan hal-hal untuk membuat film
(layar lebar) sebagai acuan umum. Acuan ini sebagai dasar berfikir, tanpa melupakan
bahwa perkembangan teknologi sudah memberikan kita ruang yang sangat luas dan
media yang sangat beragam untuk menikmati film. Youtube, Iflix, Netflix, HOOQ,
dan banyak lagi laman dan aplikasi internet yang bisa dimanfaatkan untuk
menikmati karya film. Perlu ditekankan, bahwa teknologi akses dan tayangan adalah
alat untuk menikmati hasil film, bukan prosesnya.

Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai fotografi, videografi dan


sinematografi, tabel berikut berisi poin-poin penting pembeda ketiganya
Alat yang
Kamera foto Kamera video Kamera sinema
dipergunakan
profesi fotografer videografer Sinematografer
hasil Still image video Film
tujuan Dokumentasi Dokumentasi sinema
Karya seni visual Karya produksi
presentasi audio visual
presentasi
b. Produksi videografi & sinematografi
Bagaimana kita memproduksi film/video bergantung pada landasan
pengertian mengenai:
1) Mengerti bagaimana mengoperasikan peralatan sesuai prosedur dan
mengerti efek yang dihasilkan dari macam-macam kontrol alat yang
dipergunakan.
2) Mengerti bagaimana cara mengefektifkan penggunaan alat, terutama
untuk mendapatkan material audio dan video.
3) Mengerti bagaimana memvisualisasikan ide dengan meyakinkan
4) Mengerti bagaimana mengorganisasikan kegiatan dengan sistematis,
mulai dari perencanaan hingga paska produksi

Sedangkan secara teknis yang berhubungan dengan peralatan yang


dipergunakan, videografi akan mengacu pada:

1) Anatomi kamera
2) Prosedur pengoperasian kamera
3) Format video
4) Lensa
5) Lighting
6) Audio
7) editing

Pada bahasan lanjut mengenai proses yang bersfat teknis dan praktek, istilah- istilah
pada videografi dan sinematografi akan banyak terdapat persamaan, maka dari itu,
untuk kegiatan yang bersifat praktis akan diisampaikan pada pembahasan kompetensi
dasar yang sesuai.

Sinematografi secara mendasar memiliki konsep mengenai:

1) Bagaimana membuat gambar bergerak (membangun dunia gambar)


Saat membuat film, salah satu tujuan utamanya adalah menciptakan dunia visual
untuk karakternya. Dunia visual ini sangat penting bagi penonton untuk menerima
cerita, melakukan identifikasi pada karakternya serta membangun persepsi secara
psokologis mengenai karakter dalam film.
2) Framing
Memilih frame merupakan dasar dari pembuatan film, sebagaimana seorang kreator
film harus mampu mengarahkan perhatian penonton. Memilih frame tidak hanya
untuk kepentingan penceritaan, namun juga merupakan usaha untuk menata
komposisi, ritme dari film dan perspektif yang diharapkan.
3) Lensa
Yang dimaksud bukan lensa secara fisik atau alat, namun pemahaman bahwa
masing-masing lensa memiliki kemampuan merender gambar dengan hasil yang
berbeda. Hal ini akan memberikan efek visual yang berbeda-beda, sehingga
tanggapan penonton terhadap gambar juga akan
beragam.
4) Cahaya dan warna
Juga merupakan salah satu hal yang paling fundamental dalam film. Cahaya
dan warna, dengan penataan yang beragam, juga akan memberikan kesan dan
emosi yang beragam bagi penonton.
5) Pergerakan
Pergerakan, baik kamera maupun subyek, obyek atau pemain merupakan hal
yang sangat penting dalam film. Film merupakan bentuk seni yang
mengakomodir pergerakan dan waktu.
6) Tekstur
Dalam beberapa produksi, baik film maupun video, baik komersial maupun
tidak, gambar dimanipulasi sedemikian rupa. Manipulasi ini, dalam bentuk
tekstur visual, bukan untuk membingungkan dengan gambar aslinya, namun
untuk lebih memperkuat informasi dan kesan gambar kepada penonton.
Secara digital, proses manipulasi gambar ini sudah bisa dikerjakan dengan
8 menggunakan banyak sekali alat bantu (software) berupa perangkat keras dan
lunak.
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK

7) Establishing
Merupakan kemampuan kamera untuk membuka informasi, bisa disamakan
sebagai eksposisi, sebagai usaha untuk menyampaikan informasi yang penting
kepada penonton secara visual.
8) Sudut pandang
Sudut pandang dalam film bisa diartikan sebagai usaha untuk menata hasil
syuting, atau perekaman gambar. Dalam film, kamera adalah “mata” dari
penonton, maka dari itu, apakah kamera akan di set sebagai sudut pandang
orang pertama, kedua, atau ketiga, akan memberikan dampak berbeda
sebagai perwujudan sudut pandang karakternya. Sinematografi juga bertujuan
untuk bagaimana mengarahkan pada penonton untuk
memahami cerita melalui sudut pandang tertentu.

Unsur-unsur dalam sinematografi


Unsur dalam sinematografi, sejauh ini, hanya terbagi dalam tiga bentuk dasar seperti yang
terlihat pada tabel dibawah ini:
Unsur Keterangan

Shot atau take Proses pengambilan video untuk setiap adegan. Dan setiap shot atau take itu akan membe

Scene atau adegan Scene atau adegan mengacu pada setting tempat pengambilan film

Sequence Sequence adalah kumpulan dari beberapa scene yang telah disatukan

Anda mungkin juga menyukai