masuk kedalam kejadian filmis. Gambar dan imaji diproyeksi oleh proyektor. Proyeksi dari
kehidupan batiniah penonton. Hubungan timbal balik antara imaji filmis dengan penonton
disebut FOTOJENI. Dalam film terdapata Dunia Virtual dan waktu filmis. Selain itu ada
proses identifikasi. Identifikasi adalah proses penonton menyerap kejadian di layar ke dalam
dirinya. Sementara itu Penghayatan Filmis merupakan proyeksi dan identifikasi optik,
proyeksi dan identifikasi emosional dan proyeksi dan identifikasi imajiner.
Materi diklat dasar #9 Kine Klub UMM
Oleh : DR. Arif Budi Wurianto
(pembina UKM Kine Klub UMM)
Diposkan oleh Soraya di 06.41 2 komentar:
Setelah synopsis jadi, selanjutnya dibuatlah script, story board, director script. Menurut
pengalaman story board, meskipun cukup sulit dibuat namun cukup berguna, hanya saja
jangan sampai terjebak dalam proses ini, karena kadang pembuatannya terlalu memakan
waktu dan kurang akurat dengan kondisi saat syuting.
Director script cukup penting dibuat untuk kemudahan bagi sutradara pada pelaksanaan
syuting. Director script juga sangat membantu dalam efesiensi waktu dan juga akurasi dalam
memvisualisasikan script. Adapun format lain dalam penyususnan desain pra produksi ini
yaitu :
a. Ide dan tema cerita
b. Sinopsis
c. Outline
d. Skenario
e. Analisa scenario :
1. Analisa pesan
2. Analisa karakter
3. Analisa setting
4. Analisa property
5. Analisa wardrobe
f. Breakdown & Sub breakdown
g. Hunting Plan
h. Hunting
i. Hunting report ( pemain, property, wardrobe, lokasi, transportasi, logistic, akomodasi )
j. Direcror shot
k. Floor plan
l. Storyboard
m. Desain proses & jadwal
n. Desain budget
o. Konsep penyutradaraan, art, kamera, sound, editing
p. Estimasi budget art dan kamera termasuk kedalam desain budget
q. List property dan wardrobe yang termasuk kedalam hunting report
r. Crew list
c. Persiapan Produksi
Setelah proses diatas berjalan dan selesai, proses selanjutnya adalah sebagai berikut :
Pembentukan tim kerja
Pemilihan talent dan ekstras (dengan audisi)
Penyediaan art properties, costum dll
Pencarian lokasi dan perijinan
Penyediaan peralatan syuting
Proses-proses tersebut diatas sangat penting demi kelancaran syuting. Apabila salah satu
proses terabaikan, maka kegiatan syuting akan terganggu. Meskipun kita bekerja dengan
budget yang rendah namun proses diatas harus tetap dijalankan. Penghematan biaya biasa
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan meminimalkan jumlah kru ( tetap ada
batasan maksimal ). Atau dengan menggunakan fasilitas gratis.
2. Produksi
Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser
atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini.
Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah :
a. Manajemen Lapangan
Manajemen lapangan mencakup beberapa hal, yaitu:
Manajemen lokasi ( perijinan, keamanan, keselamatan )
Talent koordinasi ( koordinasi kostum, make up dll )
Manajemen waktu ( koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat )
Crew koordinasi ( koordinasi para kru )
Attitude dalm bekerja merupakan hal yang sangat penting. Kesabaran, pengertian dan
kerjasama merupakan attitude yang diperlukan untuk mencapai sukses. Berdoa sebelum
bekerja dan briefing sebelum memulai merupakan hal yang baik untuk menyatukan
semangat, visi dan attitude yang diinginkan. Jangan pernah kehilangan control emosi pada
saat syuting. Apalagi semua bekerja dengan keterbatasan waktu.
b. Kegiatan Shooting
Tahap ini adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan kru sangat menentukan.
Kualitas gambar adalah selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan kamera dan
ligthing sangatlah penting. Untuk mencapai hasil maksimal dengan alat yang kita gunakan,
ada beberapa hal yang harus kita ketahui.
1. Shooting outdoor
Shooting outdoor biasa menekan budget, namun harus berhati-hati melakukannya karena
sangat bergantung dari keadaan cuaca saat syuting dilakukan. Beberapa yang harus
dipersiapkan saat syuting outdoor adalah :
cahaya matahari ( hard, soft )
reflector ( silver, gold )
hujan buatan
camera setting ( irish, speed, white balance, focus)
crowd control ( working with ekstras )
2. Shooting indoor
Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan
peralatan yang cukup lengkap. Antara lain :
penggunaan lighting sederhana
penggunaan filter
make up
pemilihan back ground
monitor
3. Visual efek
Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara
lain dengan :
reserve motion
fast motion ( normal lipsync )
slow motion (normal lipsync )
PELAKU SINEMATOGRAFI
Berikut beberapa penjelasan tentang profesi sinematografi yang ada pada proses pembuatan
film :
Produser
Adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kelahiran sebuah film. Seorang sosok
produser adalah sosok sentral yang menjalankan sebuah produksi film. Tidak dengan uang
tapi dengan visi. Sebab dengan modal visilah dia bisa memutuskan apakah cerita itu bisa
dikembangkan menjadi film layer lebar, kemampuan yang harus dimiliki yaitu : mengelola
keuangan, mencari dana, berbicara dengan calon investor, menyatukan sejumlah orang untuk
terjadinya sejumlah film. Para produser adalah orang yang bekerja lebih awal hingga paling
akhir dari produksi film. Artinya seorang produser harus memiliki kemampuan yang sangat
kompleks dari semua bagian yang ada di bawahnya untuk menjadikan dia mampu mengelola
sebuah film.
Manajer Produksi
Kerja manajer produksi bak coordinator harian yang mengatur kerja dan memaksimalkan
potensi yang ada di seluruh departemen yang ada. Dalam produksi sebuah film. Ialah yang
bertanggung jawab dalam operasi produksi mulai tahap pra produksi sampai produksi usai.
Tiap hari ia membuat ceklist mendaftar apa yang sudah dan yang belum dikerjakan, sambil
mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan menyiapkan alternative pemecahannya.
Sutradara
Profesi inipun kerap kali menjadi cita-cita banyak orang. Ketajaman visi sangat diperlukan
supaya dapat menghidupkan cerita untuk bisa dinikmati di layar lebar. Dia yang harus
mengontrol aspek dramatis dan artistik selama proses produksi berlangsung. Ia juga harus
mengarahkan seluruh kru dan artis untuk bisa mewujudkan film. Sutradara adalah story teller
lewat medium film jauh lebih penting dari pada kepahaman tentang film sendiri. Kemampuan
memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman soal hidup sangat juga diperlukan.
Asisiten sutradara I
Ditahap pra produksi, diperlukan seorang untuk membantu sutradara untuk menterjemahkan
hasil direktor treatment kedalam script breakdown dan shooting schedule. Orang ini diberi
predikat asissten sutradara I, orang inilah yang mendiskusikan segala keperluan shooting dan
manajer produksi.
Penulis skenario
Penilis skenario harus bisa mengatakan sesuatu dengan jelas. Memahami maksud dari cerita.
Memahami maksud cerita (berperan sama seperti arsirek untuk membangun cerita ), menulis
skenario adalah pekerjaan kolaboratif yang dilakukan si penulis dengan orang yang punya
visi yang sama, dalam hal ini sutradara dan produser.
Produser pelaksana
Menjadi produser pelaksana diperlukan kemampuan manajerial, kemampuan mengelola
anggaran. Kepemimpin, dan komunikasi. Tugasnya adalah memotivasi dan visi buat
terjadinya film, bekerja selama proses produksi berlangsung. Tugas utamanya adalah
memaksimalkan hasil produksi dalam bentuk film.
Penata kamera/ fotografi ( DOP )
Menguasai cerita, paham alat, tahu bagaimana menceritakan sesuatu, bisa menentukan