Mekanisme Produksi Film merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui saat memproduksi
sebuah film. Mekanisme produksi film dibagi menjadi tiga tahap yaitu Tahap Pra-produksi,
Tahap Produksi, Tahap Pasca-produksi
Mekanisme produksi film tidak terlepas dari tiga pihak yaitu penulis skenario, sutradara, dan
produser. Kombinasi tiga pihak ini sering disebut juga Triangle System atau Three
Corpoation. Produser
FILM
Pada umumnya, tim kerja yang terlibat dalam sebuah pembuatan film terbagi dalam
departemen-departemen berikut ini:
1. Departemen Produksi, dikepalaiolehproducer.
2. Departemen Penyutradaraan, dikepalai oleh sutradara.
3. Departemen Penulisan Skenario, dikepalai penulis skenario (script writter).
4. Departemen Kamera, dikepalai oleh penata fotografi (DOP).
5. Departemen Artistik, dikepalai penata artistik (art director).
6. Departemen Suara, dikepalai oleh penata suara (sound director)
7. Departemen Editing, dikepalai oleh editor.
Tugas beberapa kru dalam proses pembuatan film:
1. Departemen Produksi
a. Executive Producer
Ini di pegang oleh salah satu atau lebih orang yang turutmengusahakandan
bertanggungjawab terhadap penggalangan dana produksi.Dalam produksi film di
Kine Klub UMM, executive produceradalahKineKlub UMM itu sendiri.
b. Producer
Seseorang yang memimpinpembuatan film dan bertanggung jawab atas
filmnya secara langsung dan melaksanakannya secara sadar.Tugas dan
tanggungjawabseorangproducer:
- Menentukan sutradara dan kru produksi
- mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi
- membuat proposal produksi berdasar ide cerita/ skenario
- menyusun rancangan produksi
- menyusun rencana distribusi
- mengelola anggaran dana untuk produksi
- mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua
departemen
- producerbertanggungjawabatas kontrak kerja secara hukum dengan
berbagai pihak dalam produksi yang dikelola
- bertanggung jawab atas seluruh produksi
c. Line Producer
Semua urusan operasional produksi dari hari ke hari menjadi
tanggungjawabnya, supervisi laporan harian, jugamembantuproducerdalam proses
penyusunan dan perekrutan kru. Jugamembantuproducerpelaksanadanschedule ass
director (astradapenjadwalan) menyusunjadwalproduksi.
d. Production Manager
Mengatur dan meyediakan fasilitas untuk produksi, mengatur kebutuhan
produksi, mengkoordinir unit-unit dibawahnya sekaligus menjamin jalannya
produksi lancar dari segi anggaran.
e. Financial Manager
Seseorang yang bertugas mengatur seluruh bentuk pemasukan dan
pengeluaran keuangan produksi.Financial Manager bersama Production Manager
nantinya akan membuat breakdown budget, dimana mereka berkewajiban
menentukan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk proses produksi film dari
pra hingga pasca produksi, serta memikirkan sumber dana yang akan diperoleh.
f. Location Manager
Bertanggungjawab mencari tempat yang cocok untuk
pengambilangambarserta mengurusi masalah biaya dan penyajian lokasi yang
akan dipakai saat produksi, manager lokasi berurusan dengan orang luar pihak
produksi film seperti: penanggungjawabtempat, pemilik gedung dan
pihakkeamanansetempat. Manager lokasi tidak selalu dibutuhkan sepanjang
produksi dan bisa dipekerjakan sesuai kebutuhan. Pada produksi bersama,
manager lokasi bisa mempunyai satu assisten atau lebih.Ketikalokasisudah fix,
location manager membuat breakdown lokasi.
Contoh:
LOCATION BREAKDOWN
“Story a Pair of Lovers in a Pressure”
Producer :
Director :
2. Departemen Penyutradaraan
a. Director (Sutradara)
Seseorang yang harus mengontrol aspek dramatis dan artistik selama
proses produksi berlangsung. Ia juga harus mengarahkan seluruh kru dan artis
untuk bisa mewujudkan film. Sutradara adalah story teller lewat medium film jauh
lebih penting daripada kepahaman tentang film itu sendiri. Kemampuan
memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman hidup juga sangat
diperlukan.
b. Setting Ass Director (Astrada set)
Membantu sutradara untuk menyiapkan segala sesuatu di lokasi shooting
(art, talent, dop) dan mengantikan sutradara dalam mengatur proses produksi.
c. Schedule Ass Director (Astradajadwal)
Membantu sutradara untuk menerjemahkan hasil director treatment ke
dalam script breakdown dan shooting schedule. Orang inilah yang
menginstruksikan segala keperluan syuting dan manager produksi. Sebagaikunci
info daridankeseluruhpihak, baikkejajaranproducersampaikejajarankru.
d. Talent Ass Director (Astrada talent)
Asisten sutradara yang melatih reading, mengatur acting, blocking dan
moving talent.Dan bertugas mengkoordinir semua talent yang telah terpilih dalam
hal persiapan shooting.
e. Script Continuity
Seseorang yang bertugas mencatat kesinambungan (kontinuiti) adegan,
serta mencatat perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di lapangan yang tidak
sesuai dengan script/scenario untuk kebutuhan editing.
k. Cleaper
Seseorang yang bertugas memberi tanda pengambilan shoot dalam
produksi film. Clipper juga membantu Script Continuity dalam penyelarasan
catatan waktu dengan camera person.
l. Scipt timecode
Bertugas mencatat waktu atau shoot yang diambil dalam produksi untuk
kemudian diselaraskan dengan catatan Script Continuity untuk kebutuhan
editing.Berikut contoh script timecode:
SCRIPT TIMECODE
Camera Sound
No Slate Scene Shoot Take Information
G NG C G NG C
4. Departemen Kamera
a. DOP (Director of Photography)
Seseorang yang bekerjasama dengan Sutradara dalam mengambil
keputusan yang berhubungan dengan pengambilan gambar sebuah film. DOP
juga harus mempunyai kemampuan managerial, kemampuan networking, dan
komunikasi, karenabertanggungjawabmengkoordinir unit-unit di bawahnya.
b. Camera Person
Menjalankan konsep dari penata fotografi (director of photography),
bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dalam suatu
adegan, sertadapatmengoperasikankamera.
c. Ass Camera Person
Bertindak sesuai instruksi dari kameraman utama dan melakukan
penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting, serta
bertanggungjawab terhadap seluruh perlengkapan kamera.
d. Gaffer
Gaffer sebagai chief atau kepala di bagian pencahayaan, melakukan
perhitungan kebutuhan lampu dalam proses produksi, mengatur seting lampu
sesuai dengan permintaan sutradara di lapangan, berusaha untuk mengatasi
masalah pencahayaan di lapangan dengan berbagai cara untuk menghasilkan
tata cahaya yang diinginkan, melihat kebutuhan listrik dan mencari titik listrik
pada setiap seting, jika harus menggunakan genset, maka order tambahan daya
untuk kebutuhan pencahayaan.
e. Lightingman
Membantu gaffer menentukan intensitas cahaya yang masuk, tugas
utamanya adalah sebagai penata cahaya.
f. Storyboard Artist
Seseorang yang membuat sketsa yang menggambarkan aksi didalam
atau bagian khusus film yang disusun teratur pada papan buletin dan
dilengakapi dialog yang sesuai waktu, atau orang yang membuat deskripsi
adegan dalam bentuk gambar.
5. Departemen Artistik
a. Art Director
Bertanggungjawab terhadap piñata anartistik dan mengkoordinir
unit-unit dibawahnya untuk mencapai kebutuhan dalamskenario selama
produksi berlangsung.
b. Property
Bertanggungjawab terhadap peralatan dan perlengkapan seting
yang akan digunakan dalam pembuatan film, dan memastikan bahwa
benda-benda itu tersedia di set ketika diperlukan.
c. Setting
Menata eksterior/interior yang dibangun untuk memunculkan
suasana yang diperlukan cerita di lokasi syuting.
d. Make-up
Bertanggungjawab terhadap tampilan aktor dan aktris sebelum
pengambilan gambar dimulai, serta bertugas menyiapkan peralatan
makeup sesuai kebutuhan syuting.
e. Wardrobe
Bertanggungjawab atas pemilihan pakaian yang akan dipakai oleh
actor danaktris dalam film, disesuaikan dengan karakter tokoh sesuai
dengan skenario.
6. Departemen Suara
a. Sound Director
Bertanggung jawab atas semua suara yang dibutuhkan
olehSutradara sesuai dengan skenario pada waktu produksi.
b. Soundman
Membantu sound director dalam menyiapkan jenis microphone,
mengambil suara pada saat syuting, memahami kualitas sound pada saat
syuting.
c. Boomer
Seseorang yang mengoperasikan microphone yang digunakan
untuk merekam dialog setiap adegan dalam produksi.
d. Record
Seorang yang bertanggungjawab untuk merekam setiap suara
yang diperlukan dalam film.
e. Music Director
Bertanggungjawab untuk mengatur dan atau menyediakan musik
yang akan digunakan dalam film. Menciptakan komposisi musik sebagai
bagian dari penceritaan sebuah film. Bertugas membuat atau memilih
musik yang sesuai dengan nuansa dalam produksi film. Dalamhalinikarya
yang dihasilkan, adalahkaryasendiri/ orisinil.
f. Ass. Music director
Membantu music director dalam mengatur dan menyediakan musik
yang akan digunakan dalam film.
7. Departemen Editing
a. Editor
Seseorang yang bertugas dalamhal pemilihan gambar yang
telahdiambilolehkameraman, memberiwarna, memotong dan atau
menggabungkan hasil syuting sesuai skenario. Ia juga bertanggungjawab
pada tahap offline editing.
b. Ass. Editor
Orang yang membantu editor untuk memotong film yang telah
dihasilkan, dan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren.
c. Sound Engineer
Bertanggungjawab dalam menata ulang semua materi audio yang
dibutuhkan dalam film.
d. Loader
Seorang yang bertanggungjawab dalam menyimpan dan
menyediakan semua hasil rekaman audio dan visual yang diperlukan
dalam pembuatan film.
SHOOTING SCHEDULE
“ Story a Pair of Lovers in Pressure “
Production Company :
Date :
Project Title :
Producer :
Sutradara :
PenulisSkenario :
Bersambung.....
Disadur dari:
Manajemen Produksi Program Acara Televisi Format Acara Televisi Drama (Anton Mabruri
KN)
Dongeng Sebuah Produksi Film (Tino Saroenggalo)
Materi Manajemen Produksi #15 Kine Klub UMM (Lizya OK, Maharina Novi, Distya Putri)
Materi Manajemen Produksi #12 Kine Klub UMM (Vicky Arief H)
Materi Manajemen Produksi Film #11 Kine Klub UMM (Taufana Gustiyan)
Job Deskripsi Produksi Bersama 2012 Kine Klub UMM (Divisi Produksi Kine Klub UMM)