Anda di halaman 1dari 50

KURIKULUM 2013 REVISI BUKU PELAJARAN

KELAS X SMK
PRODUKSI DAN SIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN

DASAR SENI AUDIO VISUAL

PENULIS

ZUSIDA VARISKO, S.St


KATA PENGANTAR

Segala puji dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan buku Dasar
Seni Audio Visual semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum SMK 2013 edisi revisi. Diharapkan
dengan adanya buku ini dapat membantu para guru sebagai buku pegangan dan
mempermudah para siswa dalam mempelajari konsep-konsep dasar seni audio visual,
khususnya bagi para siswa/siswi SMK Broadcasting.
Penyusun sebagai manusia biasa menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi isi, teknis maupun tata bahasa. Oleh karenanya penulis
mengharapkan kesediaan bapak/ibu guru dan pembaca sekalian untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat menambah wawasan baru bagi pembaca
sekalian.

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................................1
DAFTAR ISI .................................................................................................................2
Sejarah Perkembangan Media ........................................................................................3
A. Media Cetak ............................................................................................................3
B. Media Elektronik ....................................................................................................8
Seni Audio Visual ..........................................................................................................20
A. Pembagian Seni .......................................................................................................20
B. Estetika Seni Audio Visual .....................................................................................22
C. Jenis-Jenis Media Audio Visual .............................................................................24
D. Karakteristik Media Audio Visual ..........................................................................27
E. Kelebihan Dan Kekurangan Media Berbasis Audio Visual ...................................28
F. Format Genre Media Audio Visual ........................................................................31
Peralatan Audio Visual ..................................................................................................38
Kru Produksi Audio Visual ............................................................................................43
Naskah Audio Visual .....................................................................................................51
1. Fungsi Naskah .........................................................................................................52
2. Tahapan-tahapan pembuatan naskah audio visual ..................................................52
Media Digital..................................................................................................................59
Dasar Produksi Media Audio Visual .............................................................................66
Daftar Pustaka

2
SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA

Pada zaman Romawi kuno sekitar 60 SM muncul media untuk pernyataan


umum yang dikenal dengan nama Acta Senatus atau Acta Diurna Populi Romawi.
Acta Diurna ini terbit setiap hari yang isinya memuat pengumuman dari Kaisar
Roma dan berita kegiatan kekaisaran lainya yang ditempel atau di pasang di pusat
kota yang disebut Forum Romanum. Orang yang menjual jasa untuk mencatat isi
beritanya disebut dengan Actuari. Semakin lama jumlah Actuari semakin banyak
sehingga berita dibacakan setiap pagi selama dua jam oleh pegawai istana.
Acta Diurna diterbitkan oleh Julius Caesar pada tahun 59 SM dan bertahan 4
abad sampai runtuhnya kekaisaran Roma pada tahun 476 M. Dizaman kekaisaran
Augustus cara penyampaian berita banyak diperbaiki, yaitu dengan cara beranting.
Para pakar menyebut masa sebelum Acta Diurna sebagai Masa Prajunalis dan masa
setelah Acta Diurna sebagai Masa Jurnalis.

A. Media Cetak
Penemu pertama Media Cetak adalah Johannes Gutenberg pada tahun 1455
terutama di Negara Eropa. Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun
atau tanah liat sebagai medium bentuk media sampai percetakan. Gutenberg
mulai mencetak Bible melalui teknologi cetak yang telah ditemukannya.
Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorong peningkatan produksi buku
menjadi hitungan yang tidak sedikit. Teknologi percetakan sendiri menciptakan
momentum yang justru menjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya
untuk berkembang lebih jauh.
Tanda-tanda perkembangan media cetak adalah melek huruf (kemampuan
untuk bacatulis). Memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum
elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok, bahasa latin
misalnya. Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong
perkembangan orang yang melek huruf. Perkembangan sosial pun mendorong
kemampuan baca tulis orang kebanyakan, sehingga perkembangan dramatis
media cetak pun semakin luas.

3
Berikut beberapa jenis media cetak :
1. Surat Kabar
Ts’ai Lun pegawai istana Kaisar Ho Ti membuat kertas pertama dari kulit
murbei, sebelum itu orang menulis diatas papyrus dan kulit kambing atau lembu.
Teknik pembuatan kertas baru dikenal orang Eropa sekitar abad ke-12 dan sejak
itu kertas mulai digunakan secara luas.
Surat kabar tertulis pertama di Venesia dan Roma sekitar abad pertengahan
yang mereka sebut dengan Gazetta yang berisi seputar pengumuman pemerintah
Venesia dan berita – berita lain. Johan Gutenberg (1450) menemukan mesin
cetak pertama di Jerman dan mulai dikenallah istilah press (pers).
Surat kabar harian pertama terbit di Leipzig (1660) dengan nama Leipziger
Zeitung. Lalu menyusul Daily Courant di Inggris tahun 1720, Journal de Paris
di Prancis tahun 1777, Daily Advertaiser di AS (Philadelpia) tahun 1784,
Algemeen Handelsblad di Belanda tahun 1830, Sourabaya Courant di Hindia
Belanda tahun 1837 yang merupakan surat kabar pertama di Indonesia.
Media cetak (surat kabar) merupakan media massa yang muncul pertama
dank arena proses cetak yang dilakukan dengan cara menekan kertas diatas
susunan huruf (image) dengan menggunakan silinder atau penekan dater lainnya,
sehingga disebut pers (press).
Perkembangan teknologi percetakanlah yang telah mengakibatkan proses
pencetakan semakin cepat, sehingga surat kabar semakin terjangkau oleh
masyarakat karena harganya murah. Menjelang akhir abad ke-18 itu pula, surat
kabar terus menunjukkan peningkatan yang berarti dari segi kualitas penyajian.
Pada tahun 1878, untuk pertama kalinya, iklan terlihat sehalaman penuh
surat kabar, dan tahun 1880, giliran fotografi yang terlihat pada surat kabar
untuk pertama kalinya. Seiring dengan perkembangan yang sudah sangat
signifikan surat kabar yang telah kita kenal sudah semakin baik. Dan surat kabar
yang kita ketahui sekarang sudah memiliki kebutuhan, penemuan, khalayak luas,
perusahaan bebas, dan ukuran yang professional.

4
2. Majalah
Majalah ang paling awal diterbitkan pada tahun 1663-1668 yaitu Erbauliche
Monaths - Unterredungen oleh Johann Rist, yang merupakan seorang teolog dan
penyiar dari Hamburg, Jerman. Pada awal terbitnya, majalah hanya didesain untuk
kalangan terbatas. Penerbitnya lebih suka disebut sebagai pengelola quality
magazine. Sumber lain mengatakan bahwa majalah pertama yang terbit di Inggris
pada tahun 1731 yaitu Gentleman Magazine. Majalah ini berisi berbagai topik
tentang sastra, politik, biografi, dan kritisisme. Majalah ini menjadi contoh
karakter umum majalah yang biasa dijumpai saat ini, misalnya berisi humor, esai
politik, sastra, musik, teater, hingga kabar orang-orang ternama.
Sepuluh tahun sesudahnya, muncul majalah pertama di Amerika Serikat.
Namun sumber lain seperti Encyclopedia Americana menyebutkan, majalah
dalam bentuk sebagai sisipan dari surat kabar sudah terbit sejak 1665 di Prancis,
yakni Le Journal de savants. Majalah periodik ini berisi berita penting dari
berbagai buku dan penulis, komentar seni, filsafat, dan iptek.
Penyebaran teknik cetak foto (photoengraving) sejak akhir abad 19
memudahkan dan mempercepat reproduksi aspek seni koran dan majalah.
Biayanya pun menjadi lebih murah jika dibandingkan dengan teknik lama yang
masih menggunakan batangan-batangan kayu, zincograph, dan pelat-pelat baja.
Pada umumnya, majalah yang mampu bertahan ialah majalah yang bersifat
khusus. Maka, diciptakanlah majalah yang isinya sesuai dengan selera dan
kepentingan orang banyak. Munsey’s dan McClure’s mulai menyajikan liputan
olahraga di Harvard yang disusul dengan artikel olahraga umum, tulisan tentang
perang, lagu-lagu populer, para pesohor (selebritis), dan sebagainya. Curtis lalu
menerbitkan majalah khusus kaum ibu, Ladies’ Home Journal, yang kemudian
menjadi majalah pertama yang mencapai tiras 1 juta. Majalah-majalah khusus seni
dan arsitektur, kesehatan, dan sebagainya segera ikut bermunculan.

B. Media Elektronik
Perkembangan teknologi komunikasi kini sudah semakin pesat, seiring
dengan kemajuan zaman yang semakin modern. Hal ini dibuktikan dengan

5
ditemukannya media elektronik. Namun kemajuan ini secara sadar ataupun tidak
sadar telah banyak merubah pola perilaku masyarakat.

Berikut beberapa jenis media elektronik :


1. Radio
Guglielmo Marconi (Italia) pada tahun 1874 menemukan radio. Dia
berhasil membuat peralatan yang diperlukan untuk mengirim tanda-tanda tanpa
kabel . Tahun 1899 ia sanggup mengirim berita melalui gelombang
elektromagnetic menyeberangi selat Inggris. Dan tahun 1901 Marconi berhasil
mengirim berita radio dari Inggris ke Newfoundland melintasi Atlantik.
Timbul kekhawatiran Belanda atas saluran komunikasi tersebut, mengingat
Inggris terlibat dalam Perang Dunia Pertama tersebut sedangkan Belanda ingin
bersikap netral. Oleh karenanya, dilakukanlah berbagai percobaan dengan
menempatkan beberapa stasiun relay di Malabar, Sumatra, Srilangka dan
beberapa tempat lagi.
Radio Malabar merupakan cikal bakal amatir radio di Indonesia dan
merupakan radio pertama di Indonesia untuk komunikasi jarak jauh. Frekuensi
yang digunakan masih sangat rendah dalam panjang gelombang sangat
panjang, tidak mengherankan jika antenna yang digunakan harus dibentangkan
memenuhi gunung Malabar di Bandung Selatan. Sisa-sisa Radio Malabar
masih terdapat di sana, yaitu berupa tiang-tiang antena-antena besar dan tinggi
di tengah hutan.
Guglielmo Marconi juga memicu berkembangnya penyiaran radio tahun
1920-an. Radio digunakan untuk keperluan hiburan, promosi dan juga sebagai
media penyampaian berita. Peristiwa yang terjadi pada hari ini langsung dapat
diketahui hari itu juga. Lalu muncul istilah jurnalisme radio (radio journalism
atau broadcasting journalism).
Radio pada awalnya bekerja dengan prinsip modulasi amplitude (AM),
namun gelombang radio yang ditransmisikan menggunakan modulasi
amplitude rentan akan gangguan cuaca. Pada tahun 1933 ditemukan sistem
modulasi frekuensi (FM) yng menhasilkan suara lebih jernih dan tidak

6
terganggu cuaca buruk. Hingga saat ini, sebagian besar statsiun radio analog
menggunakan sistem FM.
Radio pertama di Indonesia adalah Radio Republik Indonesia (RRI)
didirikan pada tanggal 11 September 1945. Sebulan setelah dihentikannya
siaran radio Hoso Kyoku. RRI digunakan sebagai alat komunikasi antara
pemeritahan RI dengan rakyat. Meski kalah oleh hadirnya televisi, radio masih
tetap bertahan. Dan sekarang setelah muncul internet, radio berevolusi menjadi
radio digital (online), yang disiarkan dengan cara mentransmisikan gelombang
suara lewat internet (streaming).
2. Film
Film ditemukan sejalan dengan ditemukanya pita seluloid. Berita film
popular pada tahun 1930-1960 yang dikenal dengan nama movie news atau
newsreel. Seiring perkembanganya film justru mengarah ke seni pertunjukan.
Film tumbuh mengikuti para pembuatnya, sejak awal ditemukanya gambar
bergerak oleh Thomas Alva Edison (1847-1931). Joseph M.Boggs dalam
bukunya The Art of Watching Film mencoba menjelaskan bahwa latar belakang
film condong berkembang sebagai media pertunjukan adalah semata-mata
untuk membuat orang merasa terhibur.
3. Televisi
Penemu Televisi Adalah J.L. Baird & C.F. Jenkins berasal dari Negara
Amerika. Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai
penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom
(hitam putih) maupun warna Penemuan televisi melibatkan banyak pihak
namun tidak dapat dipisahkan dari penemu dasar tentang Gelombang
Elektromagnet yaitu Joseph Henry dan Michael Faraday (1831). Berikut para
penemu yang terlibat dalam penemuan massal tersebut baik perorangan
maupun badan usaha :
1876-George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan
dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen
Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu
dinamakan sebagai sinar katoda.

7
1884-Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik
menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi
18 garis. 1888-Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan
kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD.
Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
1897-Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman,
Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena
sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung. 1900-Istilah Televisi
pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi
Dunia di Paris. 1907-Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan
terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
1927-Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat
mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya
tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televise. 1929-Vladimir
Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan
kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. 1940-
Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343
garis.
1958-Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan
dikemukakan Dr. Glenn Brown. 1964-Prototipe sel tunggal display Televisi
Plasma pertama kali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini
dilanjutkan Larry Weber. 1967-James Fergason menemukan teknik twisted
nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968-Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin
George Heilmeier. 1975-Larry Weber dari Universitas Illionis mulai
merancang layar plasma berwarna.
1979-Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan
jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus
mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter
Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang
ringan.

8
1981-Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV
dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
1987-Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display
pertama kali.
1995 Setelah puluhan tahun Melakukan penelitian, akhirnya proyek layar
plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih
stabil dan cemerlang. Dekade 2000-Masing-masing jenis teknologi layar
semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan
produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Berdasarkan penelitian pada tahun 1994, 98% keluarga di Amerika
memiliki sebuah televisi. Di Indonesia juga berlaku hal yang sama, saat ini
hampir semua keluarga di Indonesia memiliki televisi di rumahnya. Tayangan
yang disiarkan televisi beragam, mulai dari film, sinetron, acara musik, dan
terutama siaran berita. Baik berupa berita politik, atau kejadian yang terjadi di
sekitar.
Dengan berkembangnya internet, peran televisi semakin tergeser. Sebab
berbeda dengan televisi yang menyajikan berita sesuai program, dan tidak
dapat diulang. Internet dapat menyajikan berita atau informasi apapun sesuai
dengan yang pengguna cari, dan dapat diulang sebanyak apapun selama konten
tersebut masih tersimpan. Namun beberapa satsiun televisi telah beinovasi
dengan menyediakan siaran televisi secara online.
4. Telegraf/Telegram
Samuel F. B. Morse seorang berkebangsaan Amerika adalah orang
pertama yang menemukan telegram sebagai alat pengirim telegram. Telegram
mulai dipopulerkan pada tahun
1920-an. Pada saat itu tarif pengiriman telegram lebih murah daripada tarif
telepon. Tarif mengirim telegram dihitung berdasarkan jumlah karakternya,
termasuk tanda baca. Jangkauan pengiriman berita melalui telegram meliputi
lokal maupun internasional. Waktu yang dibutuhkan untuk mengirim telegram
adalah kurang dari satu hari. Keunikan dari telegram adalah tanda baca
dituliskan. Telegram yang popular di Indonesia berada dibawah naungan
perusahaan Telkom.

9
Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis
Jenkins(1867-1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk
menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta
penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan
sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada
waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray
Tube).
Kata telegram terdiri dari dua kata yaitu tele yang berarti jauh dan gram
artinya tulisan. Secara umum pengertian telegram adalah tulisan, atau yang
dikirim dan jarak jauh dengan bantuan pesawat telegram Alat untuk mengirim
telegram disebut telegraf.
Telegraf mengirimkan pesan dalam rupa sandi atau tanda-tanda morse. Di
Indonesia penggunaan telegram dalam surat menyurat tak dapat dipisahkan
dari jasa Perusahaan Umum Pos dan Telekomunikasi (Perum Postel). Penulisan
telegram terikat dengan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Perum Postel.
Blangko telegram, tata cara penulisan, penetapan tanda baca, dan penghitungan
biaya, semuanya diatur oleh Perum Postel.
5. Telepon
Telepon diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876. Bell
bersama Watson asistennya melakukan uji coba percakapan telepon
pertamanya. Mereka berada di ruangan yang berbeda dan melakukan
percakapan melalui pesawat telepon. Pada tanggal 7 Maret 1876, Bell
menerima hak paten atas sistem dan alat telepon ciptaannya itu.
Tahun 1877, seorang banker bernama Roswell C. Downer membangun
jaringan telepon komersil pertama yang menghubungkan rumah dengan
kantornnya.
Tahun 1910, cikal bakal telepon seluler muncul. Itu ditemukan oleh Lars
Magnus Ericsson. Dia merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini
dikenal dengan perusahaan Sony Ericsson.
Dengan semakin berkembangnya zaman, banyak muncul perusahaan-
perusahaan yang memproduksi telepon genggam. Mereka berlomba-lomba

10
menciptakan telepon genggam yang terbaik dan berlomba-lomba menarik
pengunjung.
Sekarang pun banyak jenis, bentuk dan fasilitas-fasilitas didalam telepon
genggam yang terus mengalami perkembangan. Yang awalnya bentuknya
besar dengan memiliki antena sekarang mengalami perkembangan menjadi
lebih tipis, tidak lagi terdapat antena bahkan sekarang bannyak telepon
genggam layar sentuh. Fasilitas yang disediakan pun bermacam-macam mulai
dari kamera, fasilitas Untuk online, wi-fi dan masih banyak lagi.
6. Era Digital
Teknologi digital adalah teknologi yang dilihat dari pengoperasionalannya
tidak lagi banyak menggunakan tenaga manusia. Tetapi lebih cenderung pada
sistem pengoprasian yang serba otomatis dan canggih dengan system
komputeralisasi/ format yang dapat dibaca oleh komputer. Teknologi digital
pada dasarnya hanyalah sistem menghitung sangat cepat yang memproses
semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris.
Teknologi digital dalam komunikasi adalah hal yang sangat penting.
Teknologi digital berkembang dengan menggunakan spektrum elektomagnetik
yang merupakan gabungan dari frekuensi magnetik, gelombang radio, sinar X,
gelombang cosmic, infrared, cahaya, gelombang radio, dan gelombang mikro.
Dari situlah televisi, radio, komputer, dan lain-lain dapat tercipta. Komunikasi
digital banyak membawa manfaat bagi kehidupan manusia.
Teknologi digital akan terus berkembang. Pada masa yang akan datang,
perkembangan teknologi ini dipengaruhi tiga hal, yaitu transisi digital,
konvergensi jaringan, dan infrastruktur
digital. Konvergensi jaringan yang terjadi adalah kegiatan di rumah, kesibukan
perjalanan pekerjaan kantor. Konvergensi ini bertendensi pada pemenuhan
kebutuhan manusia dalam lingkungan apa pun dan di mana saja. Saat ini kita
semua sudah tahu bahwa teknologi analog mengalami penurunan pertumbuhan,
sedangkan teknologi digital terus naik. Inilah era transisi digital.
7. Era Internet
Internet pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan
Amerikas Serikat untuk kepentingan militer. Proyek tersebut bernama

11
ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network). Pada tahun 1970,
lebih dari 10 komputer telah dapat dihubungkan dan saling berkomunikasi.
Pada tahun 1980an telah lebih dari 100 komputer yang dapat bergabung
dengan ARPANET dan membentuk jaringan.
Pada tahun 1990, Tim Bernes Lee menemukan program yang diberi nama
World Wide Web disingkat www. Sebuah program editor dan browser yang
bisa menjelajah antara komputer yang satu dengan komputer yang lain, dan
menciptakan jaringan. Tahun 1994, situs internet tumbuh dan berkembang
semakin banyak mencapai 3000 alamat, muncul pula e-retail (belanja online).
Pada abah ke-20 internet telah digunakan secara luas, dan menghubungkan
seluruh dunia.
Kemunculan jurnalisme online dimulai ketika Mark Druk, pencipta dan
editor situs kumpulan berita Amerika, mempublikasikan kisah perselingkuhan
Bill Clinton (Presiden Amerika saat itu) denga Monica Lewinsky. Setelah itu
jurnalisme online juga mulai berkembang di negara lain.
Di Indonesia sejarah jurnalisme online dimulai oleh majalah Tempo. Pada
6 maret 1996 majalah Tempo muncul dalam bentuk media online, sebab media
cetak Tempo pada saat itu sedang dibrendel. Media online lain yang cukup
populer adalah Detik.com. Media ini mulai online sejak 9 Juli 1998 dan hingga
artikel ini ditulis, Detik masih eksis mendedikasikan dirinya sebagai portal
berita online di Indonesia dan menjadi portal yang paling banyak diakses.
Pertumbuhan media online membuat media cetak tersaingi, sehingga
banyak media cetak kemudian mengembangkan diri dengan membuat portal
berita versi online. Contohnya Kompas Cyber, Media Indonesia, Republika
Online, JawaPos, dkk. Muncul pula media online baru yang mengikuti jejak
Detik.com seperti OkeZone.com, VivaNews.com, IDN news, dan lain-lain

12
SENI AUDIO VISUAL

Dalam perjalanan sejarahnya, pada umumnya manusia tidak bisa lepas dari
seni, bahkan seni merupakan bagian dari kehidupan manusia secara umum. Dengan
demikian seni termasuk salah satu kebudayaan yang memiliki nilai keindahan
(estetis).
Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain
agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis. Seni adalah segala
manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis,
warna, tekstur, volume dan gelap terang.
Mengapresiasi karya seni merupakan landasan pokok dalam memperdalam
ilmu seni budaya. Selain berguna untuk memperluas pengetahuan tentang seni, juga
sebagai pendekatan dengan seni. Sebuah hasil karya yang tercipta membuat efek lain
pada diri penciptanya dan orang lain. Suka maupun tidak suka, indah tidak indah,
senang atau tidak menyenangkan serta berbagai perasaan lain akan dirasakan oleh
orang yang melihat karya seni tersebut.

A. Pembagian Seni
Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman tidak terlepas dari
media yang dipilih, teknik yang dipakai, serta cara dalam menikmati seni.
Dengan demikian maka seni dapat dikelompokan menjadi seni audio, seni
visual, dan seni audio visual.
1. Seni Audio (Auditory Art)
Yaitu seni yang bisa dinikmati dengan menggunakan indra pendengaran
dalam menikmati wujud seninya, misalnya :
a. Seni musik, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada. Misalnya
pertunjukkan gamelan, piano.
b. Seni sastra, yaitu seni yang dapat dinikmati dengan kata, seperti
pembacaan puisi, cerita, atau drama.
c. Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui perpaduan kata dan
nada, seperti pertunjukan band.

13
Kesamaan dari ketiga seni tersebut adalah menampilkan nilai seni yang
terdapat pada pembawaan suara yang akan memukau indra pendengaran
para penikmatnya.
2. Seni Visual
Yaitu seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan (mata).
Termasuk di dalam seni visual seperti :
a. Seni dua dimensi yang mencakup garis, cahaya, warna, bentuk dan
gerak, tidak memiliki nilai volume pada karya seninya. Contohnya
lukisan, poster, seni grafis, dan sinematografi.
b. Seni tiga dimensi yang terdiri dari volume ruang dan wujud yang
nampak seperti nyata saat dilihat dari sudut mana saja, yang meliputi
ruang dan wujud yang bisa dicoba, seperti seni patung, arsitektur, seni
tari dan pantonim, juga merupakan seni visual karena masih bisa
dinikmati hanya dengan gerakan yang dapat dilihat tanpa suara yang
melengkapinya.
3. Seni Audiovisual (Auditory Visual Art)
Yaitu seni yang bisa dinikmati berdasarkan audio atau indra
pendengaran kemudian juga sekaligus visual atau indra penglihatan. Seni
yang satu ini jelas menjadi terobosan baru dan menutupi kelemahan seni-
seni yang sebelumnya. Contohnya :
a. Seni tari merupakan perpaduan antara gerak dan nada.
b. Seni drama merupakan perpaduan gerak, kata, dan visual.
c. Seni opera merupakan perpaduan gerak, nada, dan visual.

B. Estetika Seni Audio Visual


Yang menjadi dasar dalam seni audio visual ialah kemampuan dalam
mengolah gerak yang dapat menggunakan mata sebagai media melihatnya dan
suara ataupun musik yang dapat dinikmati. Jika telah menguasai kedua
kemampuan tersebut maka menciptakan seni audio visual dengan tren baru
sangatlah mudah dan menjamin. Karena pada dasarnya audiovisual
memanfaatkan teknik olah suara dan gerak untuk memperoleh apresiasi dari
penikmat dan apresiator seni audio visual.

14
Seni audio visual yang paling sering nikmati adalah teater ataupun film.
Pada film sisi audio visual yang diberikan sangat lengkap dan beraturan.
Terdapat seni gerak, seni drama dan teater, seni musik dan penambahan seperti
efek cahaya dan cuaca. Saat ini bentuk seni audio visual sudah sangat beragam.
Tidak usah memakai banyak pengeluaran seperti untuk memproduksi suatu film.
Karya anak-anak bangsa yang memanfaatkan berbagai barang yang diubah
menjadi property yang memadai dengan harga terjangkau. Dan tempat
pertunjukkan seni juga tak perlu mewah seperti dijalanan maupun balai desa.
Nilai estetika pada seni audio visual terletak pada keindahan dan
keselarasan antara pertunjukkan audionya dan visualnya. Seperti kecocokan
antara perpindahan badan dan music yang menemaninya. Sehingga ketika
seseorang melihatnya maka akan tumbuh rasa kagum dan memberikan apresiasi
baik pada si seniman.

C. Jenis-Jenis Media Audio Visual


Media audio visual adalah media yang memiliki komponen atau unsur
audio dan visual yang merupakan unsur suara dan gambar, media ini berfungsi
dengan baik sebagai sarana pembelajaran karena sarana ini merupakan sarana
yang terbaik karena memiliki tampilan dan ukuran serta keunggulan pada
tampilan dapat menarik minat.
Media audio visual ini biasanya digunakan untuk pembelajaran karena
mampu merangkup suara dan gambar sehingga murid dapat mengerti dan
tertarik belajar menggunakan suara dan tulisan yang tampak. Penggunaan media
audio visual dalam pembelajaran sangatlah efektif karena mampu memberi
kemudahaan dan keterjangkauan bagi siswa. Pembelajaran menggunakan media
audio visual juga sangat memotivasi bagi siswa dan siswi untuk belajar lebih
giat lagi. Selain menarik dan memotivasi media audio dan visual juga dapat
memberikan materi lebih banyak untuk pembelajaran.

Adapun jenis-jenis media audio visual adalah sebagai berikut:


a. Audio-Visual Murni

15
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak
yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak, unsur suara maupun unsur gambar tersebut berasal dari suatu
sumber.

1) Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk
hiburan seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan
tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam pembahasan ini ialah film
sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang
baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan
dengan apa yang dipelajari. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
 Sesuai dengan tema pembelajaran
 Dapat menarik minat siswa
 Benar dan autentik
 Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
 Sesuai dengan tigkat kematangan siswa
 Perbendaharaan bahasa yang benar.
2) Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak,
semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang
disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat informative,
edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat
digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan
kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media audio
visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan
pembelajaran.
3) Televisi

16
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur
gerak.

b. Audio-Visual tidak murni


Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda. Audio-visual tidak murni ini sering
disebut juga dengan audio-visual diam plus suara yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti Sound slide (Film bingkai
suara).
Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual
yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide
atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus
suara.
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system
multimedia yang paling mudah diproduksi. Media pembelajaran gabungan
slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai
tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna
menginformasikan atau mendorong lahirnya respon emosional.

D. Karakteristik Media Audio Visual


Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur
gambar. Alat-alat audio visual merupakan alat-alat audible artinya dapat
didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yaitu
media audio dan visual.
Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangakat
keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan
proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media
audio-visual adalah sebagai berikut:
1. Mereka biasanya bersifat linier
2. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis

17
3. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya
4. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
5. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
6. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan
interaktif murid yang rendah.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Media Berbasis Audio Visual


Media audio-visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
Ada dua jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual
diam.

1. Media Audio Visual Gerak


a. Kelebihan dan kekurangan Film Sebagai Media Audio Visual Gerak.
Kelebihan film :
- Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan
suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
- Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu
- Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
- Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni.
Kekurangan film :
- Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang
diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan
mengganggu konsentrasi audien.
- Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar
terlalu cepat.
- Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali
secara keseluruhan.
- Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
b. Kelebihan Dan Kekurangan Video Sebagai Media Audio Visual Gerak
Kelebihan video :

18
- Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan lainnya.
- Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt
memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
- Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan
penyajiannya.
Kekurangan video
- Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang
dipraktekkan.
- Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan
pencarian bentuk umpan balik yang lain.
- Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara
sempurna.
c. Kelebihan Dan Kekurangan Televisi Sebagai Media Audio Visual Gerak
Kelebihan televisi:
- Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang
sebenarnya.
- Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai
negara.
- Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
Kekurangan Televisi:
- Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
- Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada
kesempatan untuk memahami pesan-pesan nya sesuai dengan
kemampuan individual siswa.
- Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum
disiarkan.
d. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual Diam
Kelebihan film bingkai sebagai media pendidikan adalah:
- Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara
serentak

19
- Perhatian anak-anak dapat dipusatkan pada satu butir tertentu
- Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas
Kekurangan film bingkai suara adalah:
- Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang
atau tertukar apabila penyimpanannya kurang baik
- Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still)
e. Kelebihan dan kekurangan film rangkai
Kelebihan film rangkai yaitu:
- Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur
- Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang
berbeda dalam satu rangkai
- Ukuran gambar sudah pasti
Kelemahan film bingkai :
Film rangkai sulit diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu
rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan
laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai.

F. Format Genre Media Audio Visual


Macam-macam jenis format/genre pada video, audio dan grafik adalah :
1. Format video
a. AVI (Audio Video Interleaved)
AVI diperkenalkan oleh microsoft pada tahun1992 sebagai teknologi
video for windows. File AVI menyimpan data audio dan video dan data
audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas
dan kapasitas tergantung pada codec dan secara khusus codec yang
digunakan adalah MPEG.
b. MPEG
MPEG adalah format kompresi untuk video maupun audio yang
distandarisasi oleh moving picture experts group .Contohnya MPEG-4
dapat mengompres file ketika menyimpan video, lalu ketika video
tersebut diputar, codec MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file

20
ini, jadi tingkat penurunan kualitas video maupun audio menjadi sangat
minimal dengan ukuran kompresi file yang maksimal
c. 3GP (3GPP Format File)
3Gp adalah sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh
Third Generation Partnership Project untuk 3G UMTS jasa multimedia.
Yang digunakan di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada
beberapa 2G dan 4G. Ukuran-nya pun lebih kecil dari pada AVI dan
MPEG.
d. FLV (Flash Video)
FLV adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk
mengirimkan video melalui internet mengunakan Adobe Flash Player.
Format FLV juga memiliki ukuran yang lebih kecil dari AVI dan MOV,
tetapi lebih besar dari format SWF dan MPEG.

e. SWF
SWF adalah format file untuk multimedia, grafik vektor dan
ActionScript.Format SWF memiliki ukuran sedang, kira – kira setengah
ukuran AVI.
f. MOV
MOV format video yang dibuat oleh Apple Computer untuk
membuat, mengedit, menerbitkan, dan melihat file multimedia. MOV
format file video dapat berisi video, animasi, grafis, 3D dan virtual
reality konten.
MOV format video berfungsi sebagai wadah multimedia file yang
berisi satu atau lebih track.

2. Format audio
Secara umum ada 3 kelompok utama format file audio :
a. Format file audio tanpa kompresi seperti file WAV, AIFF, AU dan raw
header-less PCM.
b. Format file audio dengan kompresi lossy seperti MP3, Vorbis,
Mousepack, AAC, ATRAC, dan lossy Windows Media Audio (WMA).

21
c. Format file audio dengan kompresi lossless, seperti FLAC, Monkey’s
Audio (filename extension APE), WavPack (filename extension WV),
Shorten, Tom’s lossless Audio Kompressor(TAK), TTA, ATRAC
Advanced Lossless, Apple Lossless, MPEG-4 SLS, MPEG-4 ALS,
MPEG-4 DST, Windows Media Audio Lossless (WMA Lossless).
Format-format tersebut terbagi menjadi 3 bagian, yaitu free dan open,
free, dan proprietary.
1. Free dan open : wav, ogg, mpc, flac, aiff, raw, au, dan midi.
2. Free : gsm, dct, vox, aac, mp4, dan mmf
3. Proprietary : mp3, wma, atrac, ra, ram, dss, msv, dvf, m4p, 3gp,
amr, dan awb.
d. MP3 (Audio Layer 3)
MP3 adalah salah satu format be rkas pengodean suara.MP3 memakai
sebuah transformasi hybrid untuk mentransformasikan sinyal pada
ranah waktu ke sinyal pada ranah frekuensi.
MP3 mempunyai beberapa batasan limit:
 Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s ,beberapa encoder dapat
menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit
dukungan untuk mp3-mp3 yang memiliki bit rate tinggi.
 Resolusi waktu yang digunakan mp3 rendah untuk sinyal-sinyal
suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.
 Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window
 Tidak ada scalefactorband untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8
kHz
 Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame
 Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, Tetapi, beberapa
encoder seperti LAME dapat menambahkan metadata tambahan
yang memberikan informasi kepada MP3 Player.
e. MIDI
MIDI menyediakan format file musik instrumen .Seperti catatan dan
informasi instrumen kontrol yang diperlukan untuk memutar lagu.
Standarisasi ini memungkinkan satu paket perangkat lunak untuk

22
membuat dan menyimpan file yang nantinya dapat dimuat dan diedit
oleh program lain yang sama sekali berbeda, bahkan pada berbagai
jenis komputer. Hampir setiap sequencer software musik mampu
memuat dan menyimpan file standar MIDI.
f. AAC
AAC merupakan format audio menggunakan lossy compression (data
hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres
secara sempurna, karena ada data yang hilang).
Cara kerja dari AAC adalah Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan
dibuang, sinyal yang redundan dihilangkan, dilakukan proses MDCT
(Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat kompleksitas
sinyal, adanya penambahan Internal Error Correction,kemudian sinyal
disimpan atau dipancarkan.
g. WAV
WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga seluruh sampel
audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital.
Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai file
audio di Internet.WAV merupakan format file audio yang
dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai standar untuk
menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM
(Pulse Code Modulation).

3. Format grafik
a. Bitmap
Merupakan standar grafik yang dikembangkan oleh Microsoft untuk
menampilkan gambar pada Windows.
b. JPEG
Joint Photographic Experts Group (JPEG) adalah format gambar yang
digunakan untuk menyimpan gambar-gambar hasil foto dengan ukuran
lebih kecil. Mampu menayangkan warna dengan kedalaman 24-bit true
color. JPEG mengkompresi gambar dengan sifat lossy.
c. GIF (Graphic Interchange Format)

23
GIF adalah format setandar untuk publikasi elektronik dan internet.yang
mampu menyimpan animasi dua dimensi. Format file ini mampu
mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW.
Format GIF mampu menayangkan maksimum sebanyak 256 warna
karena format GIF menggunakan 8- bit untuk setiap pixel-nya.

4.

24
PERALATAN AUDIO VISUAL

Dalam produksi karya audiovisual, terdapat tiga unit pokok peralatan yang
diperlukan, yakni unit peralatan yang memenuhi fungsi perekam gambar, unit alat
yang memenuhi fungsi perekam suara, serta unit peralatan penunjang pencahayaan.
Untuk itu, dianjurkan setiap unit memiliki daftar peralatan (equipment list) sendiri-
sendiri. Daftar tersebut setiap saat bisa dipakai untuk pengecekan kelengkapannya,
baik ketika produksi hendak dimulai maupun ketika sebuah momen produksi hendak
diakhiri.
1. Unit peralatan perekam gambar berupa kamera video beserta lensa tambahan
jika diperlukan (dan tersedia), kaset video, berikut penunjang kelengkapannya
seperti tripod kamera, dolly (jika perlu), kabel kamera, monitor pengambilan
gambar untuk pengendalian pengambilan gambar oleh sutradara, clip serta clip
note untuk menandai adegan demi adegan dalam pengambilan gambar. Dalam
pengambilan gambar,
2. Unit peralatan tata cahaya. Maka beberapa macam sarana seperti lampu
(standard, broadlight, spotlight), tripod/stand lampu, filter lampu, kabel listrik
untuk tiap-tiap lampu, dan reflector perlu dipersiapkan secara cermat. Dengan
kamera berikut kelengkapannya serta pencahayaan berikut kelengkapannya yang
berkualitas, dimungkinkan dapat menghasilkan gambar yang berkualitas.
3. Unit peralatan perekam suara merupakan peralatan yang cenderung kurang
memperoleh perhatian cukup, padahal persoalan mutu rekaman suara merupakan
persoalan sangat menentukan mutu hasil produksi karya audio visual secara
keseluruhan. Oleh karenanya macam-macam mikrofon berikut kelengkapannya
seperti boomer/shotgun, clip-on/lavalier, mikestand, monopod mic, kabel audio
serta jack/konektor yang sesuai kebutuhan, perlu dicermati dari awal.

a. Peralatan Produksi Media Audio Visual


Berikut adalah fasilitas peralatan produksi media audio visual :

25
1. Kamera digital Adalah kamera yang tidak tergantung pada film negative
(klise). Kamera merupakan peralatan fotografi kedua yang terpenting,
disinilah tempat sensor kamera yang sangat sensitif.

2. Kamera video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu


menyimpan gambar digital dari mode gambar analog.

3. Tripod atau kaki tiga adalah alat untuk membantu agar badan kamera bisa
berdiri tegak dan tegar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kelelemahan
kameramen ketika pengambilan gambar dan mengurangi gangguan/ noise
yang ditimbulkan oleh guncangan kameramen. Tripod biasanya digunakan
bila melakukan shooting dalam waktu yang lama, dan pada saat bukaan
lensa kamera menggunakan kecepatan yang rendah.

4. Lighting adalah melukis dengan cahaya.


Unsur cahaya sangat berarti dalam pembuatan film. Dalam memproduksi film
cahaya dibutuhkan untuk membantu menyinari objek pada saat produksi,
sehingga objek dapat terlihat dengan jelas sesuai dengan konsep film, tanpa
cahaya maka sebuah film berfungsi untuk menyinari fobjek/ subjek,

26
menciptakan gambar yang artistik, menghilangkan bayangan yang tidak
diperlukan, serta membuat efek-efek khusus.

5. Microphone Berguna untuk memfokuskan suara objek yang akan kamu ambil.
Tanpa microphone, kamera akan merekam segala jenis suara yang ada di
sekitarnya sehingga suara yang kita butuhkan terkadang akan tercampur dengan
suara lain yang cender ung bentuknya noise (gangguan). Edisi murah yang biasa
saya pakai adalah microphone tipe clip-on dan juga shotgun mic untuk keperluan
film pendek, serta boom mic yang biasa dipakai untuk video reportase.

6. PC atau laptop dan software editing. PC maupun notebook bisa menjadi


komponen utama selanjutnya setelah kamera. Sebab, di sini hasil rekaman kamu
bakal diolah. Mulai dari penyusunan video, memotong adegan, edit suara,
menambah efek dan masih banyak lagi.

27
7. Dolly Adalah sebuah alat bantu untuk suport kamera agar tidak goyang. Alat ini
berbentuk seperti kursi yang memiliki roda dibawahya atau bisa juga terhubung
dengan rel, agar bisa leluasa bergerak kesegala arah, atau mengikuti arah rel,
sehingga kamera akan tetap stabil walaupun dalam keadaan bergerak.

8. Padestel Adalah sebuah alat bantu kamera yang panjang dan berbentuk seperti
be lalai, ujung padestal yang satu merupakan temapat memasang kamera,
sedangkan pada ujung lainnya terdapat pemberat dan pegangan tangan, sebagai
tempat untuk mengatur pergerakan kamera dari arah atas/ ketinggian.

9. Audio mixer berfungsi sebagai pencampur beberapa sumber input suara menjadi
satu atau dua output suara, sehingga hasil pen campuran suara tadi menjadi lebih
baik untuk didengar dan memiliki harmonisasi suara.

28
KRU PRODUKSI AUDIO VISUAL

Kru produksi atau tim produksi adalah orang –orang yang akan memadukan acara
Televisi tersebut menjadi suatu kesatuan yang mengandung arti dalam bentuk
gambar dan suara. Dalam proses pelaksananaan produksi audio visual terdapat
beberapa kru produksi yang menjalankan fungsinya masing-masing, yang tanpa
adanya mereka tidak mungkin tercipta acara-acara televisi yang bermutu.
Kru pembuatan karya audio visual terbagi kedalam beberapa bagian, seperti :
1. Bagian Umum
a. Produser Eksekutif, biasanya terdiri dari beberapa orang, dengan tugas utama
untuk membiayai pembuatan film yang dilakukan oleh pembuat film atau
production house (PH).
b. Produser, adalah orang yang langsung berhubungan dengan progres pembuatan
film. Tugas Produser Film adalah untuk melakukan segala kordinasi, kontrol,
evaluasi hingga melakukan berbagai pembayaran yang terkait dengan
pembuatan film dari awal hingga selesainya pembuatan film. Selain itu, tugas
produser adalah untuk mencari dan merekrut orang-orang untuk dijadikan kru
pembuat film.
c. Manajer Produksi, Orang yang memiliki jabatan sebagai manajer produksi
berada dibawah garis tugas produser dan bertugas untuk melakukan
pengawasan terhadap seluruh kegiatan pembuatan film mulai dari seluruh
personil kru, teknologi yang digunakan, keuangan yang dikeluarkan, jadwal
pengambilan gambar atau jadwal shooting, melakukan pembayaran sewa
peralatan, gaji karyawan dan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan
konsep kreatif dalam pembuatan cerita pada film itu.
d. Manajer Unit, orang dengan jabatan ini akan mengelola salah satu unit di
pembuatan film, misalnya unit transportasi.
e. Koordinator Produksi, memiliki tugas untuk melakukan koordinasi terkait
dengan segala informasi produksi yang diberikan oleh manajer produksi. Orang
dengan jabatan ini juga memiliki tugas untuk bertanggung jawab terhadap

29
seluruh keperluan produksi, mulai dari logistik, perekrutan kru hingga
menentukan artis dan mencari peralatan.
f. Post-Production Supervisor, memiliki tugas untuk melakukan pengawasan
setelah produksi film dilakukan.
g. Sutradara atau Director, bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi film,
mulai dari ide kreatif film, alur cerita dan konten cerita, memberitahukan aktor
atau aktris tentang adegan yang dilakukan, memilih lokasi pembuatan film,
menentukan sountrack lagu pada film, menentukan durasi film dan menentukan
waktu pengambilan film. Sutradara juga langsung berhubungan dengan para
produser.
h. Asisstan Director atau Asisten Sutradara, tugasnya membantu, memastikan dan
mengawasi seluruh tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh sutradara agar
apa yang diperintahkan oleh sutradara dapat berjalan dengan baik.
i. Asisten Produksi, bertugas untuk menyiapkan seluruh perlengkapan yang akan
digunakan dalam pembuatan film dan membantu Asisten Sutradara 1 dan
pekerjaan yang berhubungan dengan produksi film lainnya.
j. Script Supervisor, bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap naskah film
yang telah dibuat. Mencatat bagian naskah yang sudah diambil adegannya dan
membuat catatan ketika ada naskah yang salah serta mencatat setiap take shoot
yang dilakukan.
k. Stunt Coordinator, memiliki tugas untuk merekrut para pemain pengganti, jika
aktor atau aktris tidak mampu melakukan agedan yang diinginkan. Biasanya,
orang-orang yang dicari akan digunakan dalam adegan-adegan berbahaya dan
memiliki kesulitan tinggi

2. Bagian seni, artistik dan design


a. Desainer Produksi, bertugas untuk menciptakan tampilan fisik pada sebuah
film yang dibuat, mulai dari make up, properti yang digunakan, kostum,
setting gambar, dan sebagainya.
b. Art Director, memiliki tugas untuk menjamin apa yang diinginkan desainer
produksi dapat terlaksana, mengawasi kerja desainer property, seniman grafis

30
hingga ilustrator. Art Director bekerja sama dengan bagian konstruksi untuk
mengawasi setiap property yang digunakan sesuai dengan yang di inginkan.
c. Desainer Set atau juru gambar bertugas untuk membuat gambar atau design
yang dibutuhkan dalam pembuatan film.
d. Ilustrator, bertugas untuk menggambarkan atau membuat ilustrasi gambar
yang keluar dari ide atau pikiran desainer produksi.
e. Set Decorator, memiliki tugas untuk membuat dekorasi dalam pembuatan
film, mulai dari meja, bangku, lampu, lukisan ataupun furniture lainnya yang
menjadi bagian dekorasi pada lokasi pembuatan film.
f. Set Dresser, bertugas untuk mengatur segala kelengkapan dekorasi, mulai
dari karpet, taplak meja, gagang pintu hingga seluruh bagian kecil dari
dekorasi yang akan terlihat dalam film.
g. Props Master, bertugas untuk mengepalai orang-orang yang akan membuat
properti besar, seperti pembuatan panggung, mesin, elektronis, dan
sebagainya
h. Make Up Artist, bertugas untuk membuat setiap artis pemeran dalam film
terlihat menawan sesuai dengan peran yang dimilikinya. Jika artis berperan
sebagai orang tua, maka make up artist harus membuatnya terlihat seperti
orang tua atau jika artis memerankan seseorang dengan wajah buruk, maka
make up artis harus mampu membuatnya.
i. Hair dresser (penata rambut), bertugas untuk menata rambut artis mulai dari
gaya, bentuk, warna hingga panjang atau pendeknya rambut sesuai dengan
kebutuhan pembuatan film.
j. Costume Designer (perancang busana), bertugas untuk menyiapkan segala
jenis kebutuhan mengenai kostum atau pakaian yang akan digunakan artis,
mulai dari rancangan hingga pembuatan kostum.

3. Bagian Kamera dan Sound


a. Director of Photography (DOP)
adalah orang yang mengepalai bagian kru kamera dan pencahayaan.
Tugasnya adalah membuat kebutuhan akan pencahayaan dan pembingkaian

31
adegan. DOP berkoordinasi dengan sutradara untuk memilih peralatan yang
tepat untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
b. Cinematographer
Hampir sama dengan DOP, hanya saja Cinematographer adalah orang yang
juga ikut mengoperasikan kamera.
c. Camera Operator
Bertugas untuk menjadi operator dan mengoperasikan kamera untuk
merekam setiap adegan sesuai dengan kebutuhan pembuatan film.
d. Loader
Bertugas untuk mengisi dan mengecek kesiapan memory, kaset atau film
pada setiap kamera sebelum digunakan.
e. Digital Imaging Technician (DIT)
Bertugas untuk melakukan editing atau manipulasi gambar menggunakan
teknik digital demi terciptanya kombinasi gambar yang sesuai dengan
kebutuhan film.
f. Production Sound Mixer
Orang yang menjadi pimpinan didalam divisi suara. Tugasnya adalah
bertanggung jawab atas kegiatan perekaman suara dalam pembuatan film,
menentukan peralatan perekaman suara yang akan dipakai, hingga melakukan
mixing atau pencampuran suara untuk menghasilkan efek yang dibutuhkan.
g. Boom Operator,
Bertugas untuk mengatur dan menempatkan setiap alat perekaman pada set
atau lokasi pengambilan adegan secara tersembunyi dan tidak terlihat oleh
kamera.

4. Bagian Grip, Lighting, dan Editor


a. Key Grip
Bertugas untuk menjadi kepala kru dalam divisi set operasi yang bekerjasama
dengan DOP. Tujuannya adalah untuk membuat atau mengatur setiap posisi
lighting sesuai kebutuhan.
b. Gaffer

32
Bertugas untuk menjadi kepala divisi perlistrikan yang akan mengatur setiap
keperluan listrik bagi kebutuhan pembuatan film.
c. Lighting Technician (LT)
Bertugas untuk melakukan penyetingan setiap perlengkapan pencahayaan
atau lighting.

d. Film Editor

Bertugas untuk mengedit atau menggabung setiap bagian film menjadi satu
bagian yang utuh berdasarkan keinginan sutradara dan kebutuhan film.
e. Graphics Designer
Bertugasnya untuk menghasilkan design grafis yang cocok dan sesuai
dengan kebutuhan dari visual efek yang dikombinasikan oleh compositor.
f. Sound Designer
Bertugas sebagai penanggung jawab atas setiap kebutuhan suara setelah
proses pembuatan film. Kru film ini dapat bekerja dengan orang-orang
dibagian divisi suara atau langsung bekerja bersama sutradara atau editor.
g. Re-recording Mixer
Bertugas untuk menyeimbangkan suara dengan dialog, suara musik ataupun
suara efek dalam bentuk audio track.

33
NASKAH AUDIO VISUAL

Media video adalah media yang menyajikan informasi dalam bentuk suara dan
visual. Sama halnya dengan media audio, unsur suara yang ditampilkan berupa
narasi, dialog, sound effect dan musik, sedangkan unsur visual berupa gambar/foto
diam (still image), animasi dan teks. Penulisan naskah secara teoritis merupakan
komponen dari pengembangan media. Secara lebih praktis, hal tersebut merupakan
bagian dari serangkaian kegiatan produksi media melalui tahap-tahap perencanaan
dan desain, pengembangan, serta evaluasi.
Produksi sebuah program video dan televisi selalu dimulai dari ide atau
gagasan yang kemudian dituangkan kedalam sebuah naskah atau script. Naskah
merupakan sebuah landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah program video
dan televisi apapun bentuknya. Penulisan sebuah naskah program video dan televisi
yang didasarkan pada sebuah ide biasanya mempunyai tujuan yang spesifik yaitu :
 Memberi informasi (to inform)
 Memberi inspirasi (to inspire)
 Menghibur (to entertain)
 Propaganda

A. Fungsi Naskah
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah program
video dan televisi. Fungsi naskah dalam produksi program video dan televisi
adalah sebagai berikut:
 Konsep dasar (basic concept)
 Arah (direction)
 Acuan (reference)

Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi
program video. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari sebuah
program. Sebuah naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang
pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama,

34
dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property atau segala hal yang berkaitan
dengan pembuatan sebuah program video dan televisi.
Sebuah naskah digunakan sebagai dokumen yang dapat mengarahkan
sutradara dan kerabat kerja (crew) dalam bekerja menyelesaikan produksi
program video. Sutradara dan kerabat kerja perlu mematuhi isi dan alur cerita
yang terdapat dalam sebuah naskah

B. Tahapan-tahapan pembuatan naskah audio visual


Langkah penulisan sebuah program video biasanya terdiri dari serangkaian
kegiatan yaitu :
1. Merumuskan ide
Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat
diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan
atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk
menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan
lain-lain
2. Riset
Riset sangat diperlukan setelah Anda telah menemukan sebuah ide yang akan
dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya
mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang
akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi
lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat
tentang isi atau substansi yang akan ditulis.
3. Penulisan outline
Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, anda dapat
membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan Anda tuangkan
menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi
yang akan Anda akan tulis menjadi sebuah script.
4. Penulisan sinopsis
Sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program yang akan Anda tulis.
Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian Anda pada
pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan sinopsis

35
harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program video atau
televisi yang akan kita buat.
5. Penulisan treatment
Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh
yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment harus berisi
deskripsi yang jelas tentang lokasi, waktu, pemain, adegan dan property yang
akan direkam ke dalam program video. Treatment juga menggambarkan
tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan
diproduksi.
Sebuah treatment yang baik selain memberi gambaran tentang urutan
adegan juga memberikan gambaran suasana atau mood dari program media
itu. Setelah treatment disetujui, treatment tersebut digunakan sebagai
pedoman dalam pengembangan naskah selanjutnya.
6. Membuat storyboard
Merupakan rangkaian kejadian yang dilukiskan pada treatment tersebut
kemudian divisualkan kedalam perangkat gambar atau sketsa sederhana pada
kartu berukuran lebih kurang 8 x 12 cm. tujuan pembuatan storyboard adalah
untuk melihat apakah tata urutan peristiwa yang akan divisualkan telah
sesuai dengan garis cerita (plot) maupun sekuens belajarnya. Serta melihat
kesinambuangan (kontinuitas) arus ceritanya apakah sudah lancar.
7. Penulisan naskah
Menulis naskah harus didasarkan pada rencana yang telah dibuat yang
meliputi outline, sinopsis dan treatment. Seorang penulis harus memiliki
kreatifitas dalam mengembangkan treatment menjadi sebuah naskah.
Format penulisan naskah film dan program video pada prinsipnya
sama, yaitu dalam bentuk halaman berkolom dua, seperti contoh dibawah ini :

36
Tujuan utama sebuah naskah program adalah sebagai peta atau
pedoman bagi sutradara dalam mengendalikan penganggaran substansi
materi kedalam suatu program. Dengan demikian skrip yang baik akan
dilengkapi dengan tujuan, sasaran, sinopsis, treatment. Dan yang terpenting
didalam sebuah storyboard termuat unsur video dan audio yang
memudahkan bagi pemain, sutradara, dan kameramen dalam kegiatan
latihan dan persiapan shooting.
8. Reviuw naskah
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat
kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah
harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program (content
expert) dan ahli media (media specialist).
9. Finalisasi naskah
Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan
kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan
hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert
dan ahli media.
Contoh naskah video pembelajaran
SQUANCE VISUAL AUDIO
1. COUNT DOWN TUNE
2. ”LOGO DINAS MUSIK INSTRUMEN
PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA
TIMUR”
3. “TULISAN UPT. MUSIK INSTRUMEN
TEKKOMDIK JAWA
TIMUR”
4. “LOGO SMK N 1 MUSIK INSTRUMEN
LAMONGAN”
5. “LOGO MUSIK INSTRUMEN
BROADCASTING”
6. ”mempersembahkan” MUSIK INSTRUMEN
7. video pembelajaran MUSIK INSTRUMEN
pengoperasian Audio
Mixer Amplifier.
8. Shot (FS) Presenter Hai teman-teman senang sekali saya
Sekar Sari/ kami dari SMK NEGERI 1
Lamongan dapat berjumpa dengan kalian
semua/ dalam program pembelajaran

37
untuk SMK jurusan Broadcasting,
Multimedia, dan Audio Video//

9. Presenter Opening di Nah mungkin/ sebagian dari kalian asing


depan B. mendengarkan kata Audio Mixer
Shot MCU Presenter Amplifier//
Namun/ bagi teman-teman yang
menggeluti dunia Broadcast tidak asing
bukan mendengar kata Audio Mixer
Amplifier//. Apakah kalian tahu apa itu
Audio Mixer Amplifier?Mari kita ikuti
bersama Video Pembelajaran Berikut ini/
SELAMAT MENYAKSIKAN//
…. .... ….
FS Audio Mixer Baik teman-teman/ pada Audio Mixer
Amplifier Ampilifier ini memiliki 2 panel yaitu
PAN RIGHT Panel panel depan(front panel) dan panel
Belakang. belakang(rear panel).//

… Peraga menujukkan channel 1 sampai channel 28 adalah


channel channel mono. Sedangkan channel 29
Pan left sampai channel 32 adalah channel stereo.
… Narator Itu tadi penjelasan dari panel depan//
Selanjutnya yang kita bahas adalah panel
belakang//
Pada panel belakang terdapat tempat
untuk memasukkan segala macam
connector atau jack input dan output
antara lain:
Line input/ microphone input/ insert/ aux
sends atau auxiliary/ group out/ main
outs/ microphone talk back/ power input
dan power switch//
Berikut penjelasannya//
… Presenter Nah teman-teman itu tadi bagian-bagian
pokok dari audio mixer amplifier /sudah
jelas bukan ?
Baiklah teman-teman/ kami harapkan
kalian semua mampu mengoprasikan
audio mixer amplifier dengan baik//usai
sudah perjumpaan kita kali ini /terima
kasih atas perhatiannya /dan sampai
jumpa SALAM PENDIDIKAN //
… musik closing Mars SMK N1 lamongan

38
MEDIA DIGITAL

A. Pengertian Media
Istilah "media" barangkali sudah akrab di telinga kita, dan setiap hari sekarang
ini hampir setiap saat kita berhubungan dengan sesuatu yang namanya media.
Pengertian media setidak-tidaknya dapat mengacu kepada dua hal yaitu
komunikasi dan komputasi. Sedangkan dalam bidang komputasi, media
merupakan sesuatu yang digunakan didalam piranti penyimpanan data komputer.

B. Jenis- Jenis Media


1. Media Analog
Media analog merupakan sebuah perangkat yang digunakan pada zaman yang
masih awam akan teknologi sekarang, masih menggunakan sebuah sistem yang
manual dengan alat yang masih sangat sederhana. Teknologi analog memiliki
beberapa jenis, salah satunya sinyal. Bentuk sinyal dari teknologi analog
berupa gelombang. Sinyal analog dapat berfungsi dengan mentransmisikan
suara dan gambar dalam bentuk gelombang. Tentunya teknologi analog
memiliki kelemahan yang cukup banyak, dari tidak bisanya mengukur sesuatu
atau mentransmisikan dengan cukup teliti karena disebabkan kemampuan
untuk secara konsisten terus menerus merekam perubahan yang juga terjadi
secara terus menerus. Dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh teknologi
analog ini selalu ada peluang keragu-raguan akan hasil yang dicapai karena
jika salah pengukuran akan berdampak besar dalam hasil akhirnya.
2. Media Digital
Media digital merupakan perangkat dalam bentuk media elektronik dimana
data disimpan dalam bentuk digital form. Perangkat ini juga sangat pesat
berkembang seiring dengan berjalannya kecanggihan teknologi saat ini.
Banyak orang telah menggunakan perangkat digital untuk mempermudah
aktivitas mereka maupun digunakan untuk hiburan semata. Asosiasi industri
media digital Florida, Digital Media Alliance Florida mendefinisikan media
digital sebagai konvergensi kreatif seni digital, ilmu pengetahuan, teknologi

39
dan bisnis untuk ekspresi manusia, komuniasi, interaksi sosial dan pendidikan.
Media digital penggunaanya pun sangatlah mudah tidak terkesan kuno seperti
alat alat analog yang masih menggunakan sistem manual. Pada perangkat
digital ini kita dapat mengerjakan sesuatu secara cepat atau istilahnya instan
tanpa banyak menggunakan tenaga manusia. Teknologi digital pada dasarnya
sistem yang menghitung secara cepat yang memproses semua bentuk informasi
sebagai nilai-nilai numeris. Teknologi ini juga dapat mengubah sinyal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (bilangan biner) untuk memproses
informasi yang lebih mudah, cepat dan akurat dan sinya tersebut disebut bit.

C. Perbedaan Media Analog dengan Media Digital.


Berikut merupakan perbedaan yang terdapat dari media analog dengan media
digital.
1. Media Analog :
a. Masih menggunakan sistem manual atau menggunakan tenaga manusia.
b. Alatnya sangatlah sederhana.
c. Peluang terjadinya salah perhitungan atau kesalahan cukup besar.
d. Sangat tidak efisien untuk data.
e. Kecepatan pengiriman data lambat.
f. Sinyal pada teknologi analog disebut baud.
2. Media Digital :
a. Sistemnya sudah bekerja secara otomatis.
b. Alatnya canggih.
c. Memiliki perhitungan yang sangat akurat dan jarang membuat
kesalahan.
d. Efisien untuk data.
e. Memiliki kecepatan cahaya dalam pengiriman data.
f. Dapat memproses informasi dalam ukuran yang besar.
g. Pemrosesan yang berulang-ulang tidak mempengaruhi kualitas dan
kuantitas sebuah data.
h. Kompresi dan mudah untuk ditransfer untuk ke media elektronik lain.
i. Sinyal pada teknologi digital disebut bit.

40
j.
D. Digital Media
Media digital merupakan bentuk media elektronik yang menyimpan data dalam
wujud digital, bukan analog. Pengertian dari media digital dapat mengacu kepada
aspek teknis (misalnya harddisk sebagai media penyimpan digital) dan aspek
transmisi (misalnya jaringan komputer untuk penyebaran informasi digital),
namun dapat juga mengacu kepada produk akhirnya seperti video digital, audio
digital, tanda tangan digital serta seni digital.
Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari.
Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai
sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena
itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari
angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer
menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan
istilah Bit (Binary Digit).

E. Digital Media Dikehidupan Sehari - Hari


1. Televisi Digital
Televisi digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem
kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.
Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV
digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah
informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.

Frekuensi TV Digital
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi
analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar
pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi digital adalah
1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8 MHz untuk satu
kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan
teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi
sekaligus.

41
Manfaat penyiaran TV digital
 TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat
membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog
serta dapat berinteraksi dengan TV Digital.
 Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi
tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan
daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat
diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan
tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.
 Memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada
televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka
secara digital dan memberi kesempatan terhadap
peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik,
dan bervariasi.

Keunggulan Televisi Digital


TV Digital memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat
menggunakannya seperti internet. Sistem siaran televisi digital DVB
mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan
operator melalui modul Sistem Manajemen Subscriber. Jalur tersebut
memerlukan modem, jaringan telepon atau jalur kembali televisi kabel,
maupun satelit untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada
aplikasi penghitungan suara melalui televisi.

2. Kamera Digital
Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk
selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD (ada juga yang
menggunakan sensor CMOS) yang hasilnya kemudian direkam dalam
format digital ke dalam media simpan digital. Kemudahan dari kamera digital

42
adalah hasil gambar yang dengan cepat diketahui hasilnya secara instan,
kemudahan memindahkan hasil (transfer), dan penyuntingan warna, ketajaman,
kecerahan dan ukuran yang dapat dilakukan dengan relatif lebih mudah
daripada kamera manual.
DASAR PRODUKSI MEDIA AUDIO VISUAL

Media Televisi/Video merupakan media audio visual (Motion), termasuk jenis


media pandang-dengar. Media ini menjadi sangat ampuh menjangkau masyarakat
luas manakala disiarkan melalui media televisi, masuk kerumah-rumah manakala
diproduksi dalam bentuk kaset video/VCD yang hampir mematikan film layar lebar.
Isi programnya bervariasi, mulai dari program hiburan, pendidikan dan
pembelajaran. Dengan kemampuannya menampilkan unsur suara dan gambar,
mudah memanfaatkannya, serta variatif program yang disajikan, menjadi media ini
sangat memasyarakat.

A. Klasifikasi program media televisi/Video


Klasifikasi program media televisi/Video terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Pembelajaran. Program ini dibuat untuk mencapai tujuan
pembelajaran/pengajaran, dengan harapan terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri sasaran. Ciri dari program TV Pembelajaran adalah: 1)
Merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran sebagai bahan
pembelajaran, sehingga isi program bersumber dari kurikulum. Program
tersebut biasanya dilengkapi dengan bahan penyerta sebagai petunjuk
pemanfaatan. 2) Adanya evaluasi hasil belajar untuk memberi penilaian
setelah sasaran menyaksikan program.
2. Pendidikan. Program lebih mengarah pada informasi, apresiasi, sosial budaya
dan ilmu pengetahuan. Evaluasi tidak dilakukan untuk menilai
sasaran/penonton, tetapi untuk mengevaluasi program yang dilakukan dalam
jangka waktu tertentu.

43
3. Hiburan. Program bersifat rekreatif, sentuhan artistik dan konstruk gramatikal
lebih diutamakan. Beberapa program hiburan kadang-kadang memasukkan
unsur pendidikan.

B. Menajemen Produksi Film


S.O.P (Standar Operation Procedur) pada produksi media audio visual :
1. Ide atau Gagasan: ide cerita yang nanti akan dikembangkan menjadi sebuah
bentuk alur cerita
2. Sinopsis: ringkasan/kerangka pikiran dari awal hingga akhir
3. Tema: tujuannya adalahh untuk menentukan topik dan menentukan kelompok
sasaran
4. Riset: melakukan wawancara,pengamatan, dan pengalaman langsung,
pencarian data, referensi, dll.
5. Treatment: uraian tokoh utama, garis besar plot, alur cerita, uranian adegan-
adegan utama.
6. Scenario: dialog, keterangan detail adegan, waktu, lokasi, wardrobe, dan cast
yang terlihat.
7. Survey lokasi: mencari likasi yang sesuai dengan scenario
8. Storyboard: rangkaian gambar yang menggambarkan adegan, dialog, waktu,
ukurang shot, wardrobe, dan property yang dibutuhkan.
9. Shootlist: panduan kameramen dan DOP dalam melakukan pengambilan
gambar berdasarkan storyboard dan scenario.
10. Breakdown shoting: panduan dilapangan tentang adegan yang akan
dieksekusi berdasarkan waktu yang telah disepakati.
11. Shooting schedule: jadwal shooting untuk semua divisi yang terlihat.
12. Shooting: pelaksanaan semua perencanaan.
13. Logging atau pencatatan dan seleksi shot: menyeleksi shot-shot yang masuk
dalam katagori baik, untuk dijadikan panduan editor.
14. Offline edit on script editing: menyusun gambar sesuai dengan scenario.

C. Rundown Produksi
Langkah-langkah produksi media TV/Video, yaitu:

44
1. Pra produksi
a. Penulisan naskah (synopsis, treatment, skenario)
b. Menentukan (produser, penulis naskah, unit manager, director, editor,
tecnical director dan art director
c. Menetapkan rundawn produksi
d. Proses casting, survey lokasi, story board, budgeting, pemilihan
crew,dll
e. Cheeking equiptment, shooting schedule, shootlish set bocking
f. Pembentukan white book production
g. Bedah naskah all crew dan talent
h. Pengamatan dan latihan teknik dilokasi dan proses reading talent
2. Produksi
a. Crew call
b. Briefing all team productions
c. Reading talent, set up locations
d. Rehearsal
e. Stanby blocking
f. Take
g. Shooting report
h. Check equiptment
3. Pasca produksi
a. Editing offline
b. Editing mixing
c. Dubbing
d. Pemilihan musik, effek, soundtrack
e. Mastering
f. Lauching

Sedangkan kegiatan pokok dalam produksi tersebut, meliputi:


1. Penulisan naskah
2. Pengambilan gambar/suara (shooting)
3. Editing

45
46
DAFTAR ISTILAH

 Panning : gerakan kamera mendatar dari kiri ke kanan.


 Tilting (tilt): gerakan kamera secara vertikal,dari bawah ke atas atau seballiknya.
 Zooming : gerakan lensa mendekati atau menjauh objek secara optis, yaitu dengan
merubah lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar dan sebaliknya
 Rack focus: mengubah fokus lensa dari objek dilatar belakang ke objek latar
depan, atau sebaliknya
 Framing atau Bidang Pandang : Lebar sempitnya bidang pandang yang masuk
kedalam frame (bingkai kamera)
 ELS (extreme long shot): shot yang sangat jauh dan menghasilkan bidang
pandang yang luas. Objek utama tanpak lebih kecil
 LS (Long Shot): shot jauh dan menghasilkan pandangan yang lebih dekat
 MLS (Medium Long Shot): shot yang menghasilkan bidang pandang yang lebih
dekat, objek manusia diambil dari mulut hingga kepala.
 MCU (Medium Close Up): objek di lihat dari bawah dada sampai atas kepala
 CU (Close Up): objek menjadi pusat perhatian dari gambar. Untuk manusia di
tampilkan dari bahu sampai kepala
 BCU (Big Close Up) : shot yang hanya akan menampilkan bagian tertentu dari
sebuah objek dan gambar tersebut memenuhi frame pada kamera
 Two Shot, three shot: adalah shot yang berisi gambar 2/3 objek manusia
 OSS ( over the shoulder shot): shot dimana objek menhadap kamera, dengan
bingkai bahu dan kepala sabagian dari objek yang lain sebagai lawan bicara.
 ES (establising shot) pengambilan gambar dengan kamera yang tak bergerak.
 Kamera Angle: sudut dimana kamera mengambil gambar suatu objek.
 Normal angle: posisi ini kamera ditempatkan setinggi mata objek.
 High angle: posisi kamera lebih tinggi dari mata manusia atau objek yang sedang
di ambil gambarnya
 Low angle: posisi gambar berada di bawah ketinggian mata objek.
 Subjective angle: kamera diposisikan sebagai seorang tokoh yangtak kelihatan
dilayar, dan memberi kesan sudut pandang dari tokoh tersebut.
 Catatan singkat
 Shot: satuan adegan dalam film yang di rekam pada saat yang sama
 Take: satuan atau perekaman action
 Sinopsis: ringkasan cerita film, drama, tv show

47
 Skenario: naskah lengkap
 Screenplay: naskah lengkap
 A/V Script:naskah film atau televisi untuk berita, presentasi corporate atau
produksi iklan yang menggunakan 2 kolom.
 Shooting Script: naskah film dimana ditulis uraian lengkap dari setiap adegan
yang mau diambil.
 Recce: pengintaian atau penyelidikan unuk mengumpulkan informasi.
 Story Board: papan cerita atau deretan gamabr-gamba sketsa dari adegan-adegan
pokok dari suatu cerita
 Scene: adegan atau bagian dari suatu action dalam sebuah film atau iklan
 Sequence: babak atau bagian dari film yang terdiri dari beberapa scene yang
menunjukkan suatu peristiwa.
 Stand by: aba-aba sutradara pada seluruh kru yang terlibat produksi untuk siap,
shooting akan mulai.
 Rolling: aba-aba bahwa alat perekam (kamera atau VTR) sedan berjalan dalam
mode recording
 Cue: isarat sutradara kepada pemain untuk mulai berakting
 Action: aba-aba sutradara agar permain mulai berakting
 Talent: pemain dalam adegan

48
DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Perkembangan Media%20%20 katahindu.htm


Sejarah Media Massa dan Perkembangan Lengkap – PakarKomunikasi.com.htm
Pengertian dan Jenis Media Audio-VisuaL - jurnalgo.htm
NELY%20 MEDIA AUDIO VISUAL.htm
Jenis-Jenis Media Dan Format Atau Genre Media Audio Visual.htm
Media Analog dan Media Digital ~ SugikShare.htm
http://ismerisaelzahiera.blogspot.com/2011/12/produksi-media-audio-visual.html
8 CARA MENULIS NASKAH AUDIO VISUAL.htm
Tugas Kru Dalam Film - Susunan - Jabatan (Lengkap) - PakarKomunikasi.com.htm
Peralatan yang Diperlukan untuk Membuat Studio Rekaman - Audioengine Indonesia.htm
Ini 10 Peralatan Wajib untuk Membuat Video Dokumenter.htm
PRODUKSI MEDIA AUDIO VISUAL Ismerisa Elzahiera

49

Anda mungkin juga menyukai