Anda di halaman 1dari 10

MEDIA PEMBELAJARAN “DOREMINEGA”

Oleh : Dra. YAYUK INDARTI

A. Nama Media Pelajaran: Media DOREMINEGA

B. Tujuan :

1. Menambah kosa kata siswa dalam berkomunikasi menggunakan


bahasa inggris
2. Membantu siswa dalam mengungkapkan suatu objek dengan
menggunakan bahasa inggris
3. Membantu keberhasilan pelajaran penggolongan kata
benda

C. Manfaat:
1. Mampu menambah kosa kata siswa dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa inggris
2. Dapat embantu siswa dalam mengungkapkan suatu objek dengan
menggunakan bahasa inggris
3. Mampu membantu keberhasilan pelajaran penggolongan kata
benda

D. Teori Terkait
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses
komunikasi yang harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan
penyampaian dan tukar-menukar pesan atau informasi oleh setiap
guru dan peserta didik. Pesan atau informasi dapat berupa
pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya.
Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan
dihayati orang lain atau peserta didik. Agar tidak terjadi kesesatan
atau ambiguitas dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana
yang membantu proses komunikasi yang disebut media. Dalam

1
proses belajar mengajar, media yang digunakan untuk memperlancar
komunikasi belajar mengajar disebut Media Pembelajaran.
Media diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk. Menurut
Schramm dalam Sudjana dan Rivai (2005), media digolongkan
menjadi media kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan
serentak seperti TV, radio, dan faksimile, (2) liputan terbatas pada
ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape, dan (3) media
untuk belajar individu, seperti buku, modul, program belajar dengan
komputer dan telepon.
Fungsi media dalam pembelajaran menurut Nurgiyantoro
(2010) adalah (1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2)
mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya nalar, (3)
menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa
dengan sumber belajar, dan (4) memungkinkan siswa belajar mandiri
dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
Media Doreminega sebagai media pembelajaran merupakan
sebuah media yang diinspirasikan dari permainan kartu remi, adalah
sekumpulan kartu seukuran tangan yang digunakan untuk permainan
kartu. Kartu ini sering juga digunakan untuk hal-hal lain,
seperti sulap, enskripsi, permainan papan, dan pembuatan rumah
kartu. Kata “remi” itu sendiri sebenarnya adalah nama salah satu
permainan kartu. Sejarah Kapan dan siapa penemu kartu remi tidak
diketahui secara pasti. Diduga embrionya berasal dari
daratan Cina atau Hindustan (Indian) sekitar tahun 800. Bagaimana
ceritanya sampai bisa masuk ke Eropa pun agak samar-samar.
Mungkin dibawa oleh para pedagang, tentara, atau suku-
suku nomaden. Yang jelas jenis permainan kartu ini entah datang
dari Timur, Mesir, atau Arab, dan muncul di Italia kira-kira akhir
tahun 1200.

2
E. Desain Media
1) Media doreminega

2) Beberapa Alat dan Bahan Pembuatan Media


Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan media
doreminega meliputi gunting, perangkat komputer, penggaris, dan
printer. Bahan yang diperlukan misalnya kertas remi, kertas HVS dan
lem.
Alat-alat:
Per angkat komputer dan Printer

Gunting, Penggaris dan Lem

Bahan-bahan:
Kertas HVS

3
kertas remi

F. Prosedur Pembuatan Media


Proses pembuatan media tidaklah rumit. Setelah semua bahan
dan alat tersedia, penulis mempersiapkan kartu remi yang akan
digunakan sebagai penampang Doreminega. Setelah itu, dibutuhkan
Daftar kata benda sebagai kelompok-kelompok kata benda yang
direkatkan pada penampang kartu remi. Secara ringkas, proses
pembuatan media Doreminega adalah sebagai berikut.
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Pembuatan media Doreminega dimulai dengan
mempersiapkan alat dan bahan. Alat yang dimaksud adalah barang
yang dipakai untuk mengerjakan/ membuat media. Sementara itu,
yang dimaksud bahan adalah barang yang akan dipakai untuk
membuat barang lain, yaitu media doreminega. Alat yang digunakan
antara lain gunting, perangkat komputer, printer, dan penggaris,

4
sedangkan bahan yang diperlukan antara lain kertas remi, kertas HVS
dan lem.
2. Membuat desain Kartu doreminega
Membuat desain tampilan kata benda yang dilengkapi gambar. Untuk
membedakan rumpun/golongan kata benda yang satu dengan yang
lain dibedakan dengan jenis gambar kartu. Kemudian mencetak
gambar Doreminega pada kerta HVS untuk masing-masing gambar.
Sebelum dicetak, gambar ditata sesuai dengan ukuran kotak yang
ditentukan, yaitu 5 cm x 8 sesuai ukuran kartu.
3. Menggunting gambar yang sudah dihasilkan dan ditempel pada kartu
remi. Gambar yang sudah dicetak selanjutnya digunting dan
ditempelkan pada kartu doreminega. Penempelan menggunakan lem
kertas. Saat pengguntingan yang perlu diperhatikan adalah ketepatan
ukurannya sehingga bisa pas ketika ditempelkan pada kartu
doreminega.

Kegiatan proses pembuatan Doreminega


Membuat desain dan Mencetak gambar

5
6
Menggunting dan menempel pada kartu remi

7
4. Mempersiapkan aturan permainan
Sebagai bentuk media baru diperlukan aturan permainan. Aturan
permainan disusun secara praktis sesuai dengan langkah-langkah
permainan.
Cara permainannya;
a. Masing – masing pemain dibagikan tujuh kartu. Sisanya disimpan
sebagai kartu ambilan
b. Pemain pertama yang bisa dipilih secara acak atau terserah
kesepakatan membuang kartu ke meja
c. Pemain berikutnya (berputar searah jarum jam) harus membuang
kartu yang sama gambarnya dengan kartu pemain tadi.
d. Setelah semua pemain dalam satu putaran membuang satu kartu,
maka pemain yang membuang kartu yang paling besar angkanya
dialah yang menjadi pemain pertama putaran berikutnya.
e. Pemain putaran berikutnya membuang kartu ke meja. Begitu terus
ulang nomor 3. Pemain yang lebih dahulu habis dialah
pemenangnya
f. Jika pemain tidak memilik kartu dengan gambar yang sama. Maka
dia harus mengambil kartu dari tumpukan kartu ambilan satu per
satu sampai menemukan kartu dengan gambar yang sama.
Kemudian membuang ke meja
g. Jika kartu ambilan habis, maka pemain tersebut harus mengambil
kartu di atas meja yang sedang dimainkan tersebut.
h. Pemain dinyatakan kalah apabila pemain tersebut masih
memegang kartu sendiri sementara yang lain sudah habis, dengan
hukuman membacakan semua Doreminega yang masih tersisa di
tangannya.

G. Penggunaan Media dalam Pembelajaran


Media Doreminegamerupakan salah satu media pembelajaran hasil
inovasi yang diinspirasikan dari permainan kartu remi. Kartu remi yang
digunakan berisi berbagai kata benda beserta gambarnya. Sangat sulit

8
bagi siswa untuk memahami jenis-jenis kata benda apabila siswa tidak
memiliki pemahaman yang cukup tentang kata benda. Di sinilah
pentingnya media ini untuk mencapai tujuan pembelajaran kata benda.
Penggunaan media Doreminega dalam pembelajaran
penggolongan kata benda dimulai dengan menuliskan kompetensi
dasar yang hendak dicapai di papan tulis. Penulisan kompetensi dasar
ini diperlukan untuk memberi pemahaman kepada siswa tentang arah
pembelajaran yang akan diperoleh.
Setelah menuliskan kompetensi dasar, guru mengeluarkan
media Doreminega sambil menjelaskan tentang penggunaannya.
Penjelasan dilakukan guru dengan menggunakan LCD. Penjelasan
difokuskan pada urutan penggunaan media Doreminega dan
bagaimana menentukan pemenangnya. Selain itu dijelaskan bahwa
pemain yang kalah diberi hukuman dengan membaca kartu yang
menjadi bagiannya.
Selanjutnya guru mempersilakan siswa membentuk kelompok
dan mengatur bangku menjadi lima kelompok. Para pemain bersiap
menerima doreminega.
Dalam permainan Doreminega, siswa memegang beberapa
kartu yang berisi beberapa kelompok kata benda. Dengan bermain
Doreminega, siswa mendapat tambahan perbendaharaan terhadap
kelompok-kelompok kata benda. Setelah semua bermain, siswa
mengumpulkan media kepada Ibu guru.

Siswa sedang belajar Bahasa Inggris melalui media Doreminega

9
Untuk mengetahui tingkat daya serap siswa terhadap
penggolongan kata benda, guru melakukan tes. Seperti halnya saat
pretest, siswa diberi lembar kerja. Siswa dapat menuliskan maksimal lima
golongan kata benda. Apabila siswa menuliskan dengan benar akan
mendapatkan skor maksimal atau nilai sempurna.
Di akhir pembelajaran, guru mempersilakan siswa membaca
wacana eksposisi yang berhubungan dengan kata benda. Pemahaman
terhadap kata benda dapat membantu siswa dalam memahami kosa kata.
Selain itu, siswa juga diberi waktu untuk bertanya apabila ada yang perlu
dipertanyakan.

10

Anda mungkin juga menyukai