PENERBITAN BERKALA
• Penerbitan serial yg diberi batasan sebagai salah satu
bentuk penerbitan dengan judulnya sendiri,
mengandung beberapa artikel yg ditulis lebih dari
seorang penulis & diterbitkan dengan selang waktu
tertentu yg kurang dari 1 tahun tanpa ditetapkan
sebelumnya, kapan penerbitan terakhirnya.
• Contoh majalah, surat kabar, jurnal ilmiah atau terbitan
akademis. Penerbitan berkala bisa dilakukan dengan
berbagai medium,seperti kertas sebagimana
penerbitan konvensional/medium digital.
PENERBITAN NON-BERKALA
• Menurut UNESCO 1992, terbitan non-berkala adalah
satu karya yg diterbitkan semuanya pada waktu yang
sama atau berdasarkan volumenya baik dengan
interval waktu yang tak tertentu, namun tetap pada
rentang wktu 1 thn atau lbh. Kategori penerbitannya:
• Buku, yg didefinisikan sbg publikasi tercetak non-
berkala dengan jumlah halaman tidak kurang dari49
halaman, di luar sampul.
• Pamflet/brosur, penerbitan tercetak nonberkala
dengan jumlah halaman tidak kurang dari 5 & tidak
lebih dari 48 hal di luar sampul.
Sejarah Penerbitan
di Indonesia
1. Penulis
2. Penerbit
3. Percetakan
4. Distributor
5. Toko buku
6. Pembaca
Jenis-Jenis Pekerjaan
di Penerbitan
1. Direktur/pimpinan perusahaan
bertugas mengatur laju perusahaan dan
departemen di bawahnya.
2. Sekretaris
Tugas sekretaris di penerbitan relatif sama dengan
sekretaris di industri pada umumnya: mengurus
surat masuk dan keluar, melakukan kegiatan
administratif, membuat catatan meeting redaksi,
dan seterusnya. Yang membedakan dengan industri
lain adalah tugasnya mengurus surat kerja sama
penerbitan buku antara penulis dengan penerbit.
Terkadang, di beberapa penerbit, sekretaris juga
bertugas mengarsip naskah-naskah masuk, baik
yang dikirim melalui email maupun printed out.
2. Keuangan
Tugasnya sama dengan bagian keuangan pada
umumnya; mengatur arus kas, membuat
laporan penjualan, mengatur gaji karyawan, dan
seterusnya. Tentu saja yang membedakan
dengan industri lain adalah tugasnya
menghitung dan membayar royalti penulis.
3. Personalia
Bagian ini juga relatif sama dengan industri lain:
mengurus karyawan, dari mulai absensi, hak
cuti, memberikan surat peringatan, dan
seterusnya.
4. Pemasaran (Marketing)
Sama halnya dengan marketing di industri lain,
tugas marketing adalah memasarkan barang
(dalam hal ini buku) agar lebih banyak diketahui
orang, kemudian dibeli. Di sebuah penerbitan,
marketing biasanya juga punya “suara” apakah
sebuah buku layak terbit atau tidak disesuaikan
dengan selera pasar ataupun target marketnya.
5. Produksi
Bagian produksi biasanya dipimpin oleh seorang
yang disebut kepala produksi, dia bertanggung
jawab penuh pada jadwal cetak buku serta hasil
cetakannya (apakah sudah sesuai dengan yang
diharapkan atau belum). Kepala produksi akan
menjadi quality control atas hasil cetakan buku-
buku penerbitannya.
6. Distribusi
Bagian ini bertugas mendistribusikan buku-buku yang
sudah selesai dicetak. Dia akan berhubungan dengan
toko-toko buku konvensional dan juga toko buku online.
Dia juga bertugas memastikan bahwa stok buku di gudang
penerbit cukup aman sehingga tidak kehabisan stok jika
ada toko yang melakukan repeat order. Jika stok buku
sudah mulai sedikit, dia harus melaporkan kepada kepala
produksi agar dipertimbangkan untuk segera cetak ulang.
Sebaliknya, jika buku di gudang terlalu banyak, dia akan
berdiskusi dengan bagian marketing untuk membuat
event-event tertentu agar stok buku cepat berkurang.
Struktur Organisasi
Direktur
Artistik (setting,
Editor Akuisisi Promosi
layout, desain)
Proofreader
Proses Penerbitan
• “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi
selama ia tidak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis
adalah bekerja untuk keabadian.” (Pramoedya
Ananta Toer)