Anda di halaman 1dari 75

Proses Buku Terbit (2)

Preparation Forum, Unique Selling Point/Proposition, Desain


dan Struktur Buku, Strategi Promosi

Ambhita Dhyaningrum, S.S., M.Hum


Preparation Forum
• Ketika naskah sudah dinyatakan lolos dari
seleksi substansi (dari tim editorial), naskah
masih harus melewati penilaian dari sisi
marketing.
• Dalam hal ini, editor harus dapat meyakinkan
tim marketing bahwa naskah memang layak
dari sisi substansi, dan dapat dijual.
• Diadakanlah forum antara tim editor dan
marketing
Sinopsis
• Judul dan penulis
• Uraian isi naskah secara lengkap, mulai dari
awal hingga akhir.
• Jika fiksi maka diceritakan dari prolog hingga
epilog.
• Jika naskah teks diuraikan dari bab
pendahuluan hingga penutup.
Unique Selling Point
• Setiap bisnis harus memiliki “USP”: a Unique
Selling Proposition. USP adalah hal yang
membedakan produk dari kompetitor lainnya,
hal ini menjadikannya spesial. Tanpa USP
maka produk akan tenggelam di tengah-
tengah lautan persaingan yang ketat.
• USP membuat posisitioning dan pangsa pasar
meningkat.
Bagaimana mengembangkan USP?

• USP adalah apa yang ditawarkan kepada konsumen.


• USP harus menarik sehingga dapat digunakan untuk
menjual produk yang ditawarkan.
• Ungkapkan USP dari segala sisi. Misalnya penulis (jika
penulis sudah punya nama), kategori buku dan genre, dari
sisi substansi (misalnya temanya sedang trend), atau dari
sisi fisik/tampilan buku, baik dari sisi ukuran, grafis, jenis
kertas, finishing, maupun bonus atau suplemen. Yang paling
penting adalah apa yang membuatnya berbeda dari produk
sejenis lain yang sudah ada di pasaran.
1. Kenali Konsumen
• Kenali konsumen (dalam hal ini pembaca), sehingga Anda dapat
memahami hambatan atau kendala yang menghalangi pelanggan
membeli produk Anda dan apa saja yang membuat produk Anda
menjadi pilihan utama mereka.
• Penjualan produk ditentukan oleh apa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh pengguna. Anda tidak akan menghasilkan apa pun
dengan menjual sesuatu yang tidak diinginkan atau dibutuhkan oleh
orang lain. Selain itu, menjual sesuatu yang dibutuhkan tetapi tidak
diinginkan seseorang atau sebaliknya jugalah tidak berguna.
• Anda dapat menemukan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen dengan melakukan wawancara, diskusi, ataupun
melakukan survei baik pada konsumen atau survei langsung ke
pasar (toko buku).
2. Manfaatkan keunggulan produk untuk membedakan dari kompetitor

Kenali kelebihan produk yang ditawarkan. Apa yang diinginkan oleh


konsumen adalah keuntungan yang mereka dapatkan dari produk. Bagaimana
produk yang ditawarkan dapat mengatasi masalah atau memperbaiki hasil
yang didapatkan oleh konsumen. Kunci utama untuk mendorong mereka
membeli produk yang ditawarkan adalah dengan menawarkan keuntungan
melebihi apa yang ditawarkan oleh kompetitor. USP harus fokus terhadap hal
hal berikut:
• Keuntungan apa yang paling penting yang dapat ditawarkan.
• Keuntungan apa yang hanya dapat ditawarkan oleh Anda, dan bukan
kompetitor.
• Melalui USP, Anda harus menunjukkan bahwa produk Anda berbeda dan
unik sehingga konsumen akan memilih produk Anda.
3. Penuhi USP yang ditawarkan
USP yang unik / menarik/ kuat dapat membuat
produk sukses, tetapi jika Anda tidak memenuhi
apa yang ditawarkan maka hal ini dapat merusak
reputasi Anda.
Siapa Kompetitor?
• Kompetitor adalah perusahaan (penerbit) lain
yang memproduksi buku sejenis.
Struktur Buku
• Suwarno (2011: 77) menyebutkan mengenai
bagian-bagian penyusun buku secara
umum. Struktur atau bagian-bagian buku
secara umum tersebut adalah sebagai berikut.
Cover
Cover atau sampul buku merupakan bagian pelindung
paling luar buku yang berguna untuk penyajian judul
halaman publikasi, nama penulis, penerbit yang disertai
gambar grafis untuk mendukung daya tarik pembaca.
Berdasarkan peletakan atau posisinya maka cover atau
sampul buku terdiri dari:
• Cover depan, merupakan tampilan depan atau muka
buku yang terletak di bagian awal buku
• Cover belakang, merupakan cover yang terletak pada
bagian akhir atau belakang buku yang menjadi penutup
buku
• Punggung buku, biasanya ada pada buku-buku yang
tebal dimana terletak pada samping atau antara cover
depan dan belakang sebagai pelindung ketebalan buku
• Endorsement, merupakan kalimat dukungan yang
diberikan oleh pembaca awal yang ditulis pada cover
buku bagian belakang sebagai bentuk penguatan dan
daya pikat sebuah karya cetak
• Lidah cover, dibuat untuk kepentingan estetika terbitan
atau juga menunjukkan keeksklusifan dan sesuatu yang
berbeda dari buku. Lidah cover biasa berisi foto
beserta riwayat hidup penulis atau ringkasan buku yang
biasa juga disebut dengan telinga buku atau jaket buku.
Halaman Preliminary
• Halaman preliminary ini merupakan halaman
pendahuluan yang sangat perlu disertakan
sebelum informasi atau isi utama buku
disampaikan, peletakannya tepat diantara
cover dan isi buku. Halaman preliminary dapat
terdiri atas:
• Halaman judul, berisi judul, sub-judul, nama
penulis, nama penerjemah, hingga penerbit.
Banyak juga buku yang menambahkan halaman
prancis atau halaman kulit ari yang hanya berisi
judul buku saja
• Halaman kosong, biasanya terletak dibalik
halaman prancis yang tidak memuat informasi
apapun. Beberapa penerbit memanfaatkan
halaman ini untuk menampilkan undang-undang
hak cipta
• Catatan hak cipta (copy right) pada halaman
ini memuat judul buku, nama
penulis/pengarang/penerjemah, pemilik hak
cipta hingga tim publikasi seperti desaner
sampul dan ilustrasi
• Halaman tambahan, halaman tambahan berisi
prakata atau kata pengantar dari penulis
• Daftar isi
Bagian Utama (Isi)
• Bagian isi ini tentu saja bagian yang memuat dan
membahas informasi atau materi inti dari buku tersebut.
• Pendahuluan, merupakan sebagai awalan sebelum
pembaca membaca pokok permasalahan sehingga
pembaca mengetahui mengapa pokok permasalahan
tersebut perlu dibahas
• Judul Bab, sebuah buku biasanya terdiri dari beberapa bab
dimana masing-masing bab membahas mengenai topik
umum tertentu
Penomoran Bab
• Alinea, atau paragraf ini merupakan bagian dimana penulis
menuangkan isi atau apa yang hendak disajikan
• Perincian, deskripsi mengenai objek agar pembaca
tidak bingung terhadap objek yang sedang dibahas,
biasanya untuk objek atau istilah asing
• Kutipan
• Ilustrasi
• Judul lelar, biasanya ditempatkan diatas atau dibawah
teks biasanya berisi judul buku atau judul bab atau
nama pengarang sebuah buku
• Inisial, penegasan awalan huruf atau kalimat pada
masing-masing bab dilakukan dengan mencetak tebal
dan membuat ukuran sebuah huruf lebih besar dari
huruf lainnya.
Bagian Postliminary
• Bagian Postliminary ini merupakan bagian
akhir untuk menutup isi buku. Diletakan
antara bagian utama dengan cover belakang
buku. Bagian postliminary ini terdiri atas:
• Catatan penutup, biasanya berisi kesimpulan
atau ringkasan atau penambahan materi atau
informasi yang relevan
• Daftar istilah atau glossary
• Lampiran
• Indeks, berupa daftar istilah yang terdapat
dalam buku yang disertai dengan halaman
kemunculan istilah tersebut tanpa disertai arti
dan disusun secara alfabetis agar
mempermudah pencarian
• Daftar pustaka
• Biografi penulis
Ukuran Buku
Standar Ukuran Buku yang sering digunakan:
1. Ukuran 13 x 18/19 cm [Novel]
2. Ukuran 14 x 20 cm
3. Ukuran 14,8 x 21 cm [A5]
4. Ukuran 15 x 23 cm
Untuk ukuran buku dengan spesifikasi di atas biasanya
akan memiliki biaya cetak yang sama. Pada dasarnya
ukuran maksimal 15 x 23 cm ( tergantung dicetak
menggunakan mesin apa), jadi jika kurang dari 15 x 23 cm
pun, biaya produksi cetak akan tetap sama.
Ukuran-ukuran lain
5. Ukuran 17,6 x 25 [B5]
6. Ukuran 21 x 29,7 [A4]
7. Ukuran 29,7 x 420 [A3]
Ukuran tersebut adalah standar alternatif untuk ukuran di
atas 15 x 23 cm. Ukuran B5 dengan 17,6 x 25 cm biasanya
digunakan untuk buku-buku khusus seperti portofolio. Ukuran
ini cukup unik untuk meski ukurannya tanggung karena akan
banyak sekali kertas yang dibuang dan harganya akan sama
dengan orang yang mencetak dengan ukuran A4 (21 x 29,7).
Uukuran ini juga banyak digunakan untuk buku-buku sekolah
tingkat dasar atau buku-buku bergambar dan majalah.
Orientasi halaman

• Portrait, atau
• landscape.
Jumlah Halaman
• Dalam proses penjilidan
buku/majalah, kuras atau katern (berasal
dari bahasa Belanda) adalah susunan halaman-
halaman buku atau majalah dalam selembar
kertas besar. Setelah kertas besar itu dilipat,
halaman-halaman ini akan tersusun sesuai nomor
halamannya.
• Satu katern biasanya terdiri dari 4, 8, atau 16
halaman bolak balik (kelipatan 4). Selembar kuras
akan menjadi satu lembar film (klise).
• Contoh penyusunan katern 8 halaman. Setelah dilipat dan
dipotong, halaman-halamannya akan tersusun sesuai urutan.
• Katern dengan 16 halaman
• Kalau jumlah halaman dalam sebuah buku tidak
sampai kelipatan 4, 8, atau 16, bisakah kita
tempelkan secukupnya saja halaman ‘sisa’ itu
pada katern yang ada?
• Tidak semudah itu. Halaman yang tidak dibentuk
dengan sistem akan mudah lepas dari buku.
Karena itu pihak penerbit biasanya
menggenapkan jumlah halaman. Mereka
biasanya membiarkan halaman itu kosong atau
mengisinya dengan konten lain.
• Pernah lihat iklan dari penerbit di belakang buku,
kan?
• Beberapa penerbit menambahkan tanda air
(watermark) yang berbunyi: “intentionally blank
page” atau kalimat lain yang menunjukkan bahwa
halaman tersebut memang dikosongkan. Ini
untuk mengantisipasi dugaan pembaca bahwa
terjadi kesalahan cetak pada buku tersebut
(terutama pada buku yang berfungsi sebagai
petunjuk seperti instruksi manual)
• Walau demikian, ada penulis yang memang
sengaja menyisipkan halaman kosong dalam
bukunya. Tujuannya macam-macam. Beberapa
penulis buku self-help memberikan halaman
kosong bagi penggunanya untuk menuliskan hasil
introspeksi dirinya atau menempelkan karya yang
dibuat sang pembaca, sesuai petunjuk dalam
buku tersebut.
• Di luar negeri, ada penulis yang sengaja
menerbitkan buku dengan halaman kosong
dengan tujuan parodi atau satir.
Contoh jumlah halaman
- Buku anak/cergam: 36, 64
- Buku umum: novel atau buku teks lain: 132,
240, 256, dst
Jenis-Jenis Kertas
HVS
• Kertas ini berwarna putih dengan gramatur
70, 80, dan 100 gr.
• Standar untuk isi buku cukup menggunakan
HVS 70 gr, karena jika terlalu tebal, untuk buku
dengan lebih dari 200 halaman akan terasa
tebal sekali dan berat. Tentunya membuat
buku Anda tidak efisien.
Book Paper
Kertas ini sering dipakai untuk buku-buku novel
dan buku-buku cerita lain. Cirinya berwarna
agak cream atau kecoklat-coklatan, dengan
gramatur 55, 57,5, dan 70 gr. Yang banyak
digunakan adalah 55 atau 57.5 gr. Kertas ini juga
sering disebut kertas storenso.
Art Paper (100 gsm, 120 gsm, 150 gsm)
• Art Paper adalah kertas berwarna putih
mengkilap dengan ketebalan antara 100-180 gsm.
namun untuk isi biasanya standar maksimal
adalah 150 gsm karena buku akan terasa tebal
sekali jika menggunakan ketebalan di atas itu.
Biasanya Art paper digunakan untuk buku-buku
dengan isi yang dicetak berwarna seperti
majalah, portofolio, company profile dll.
Matte Paper
• Matte Paper tidak berbeda jauh dengan Artpaper,
kertas ini adalah versi redupnya dari Artpaper, dengan
ketebalan sama seperti Artpaper namun matte paper
tidak begitu mengkilap. Gramaturnya 100, 120, dan
150 gr.
• Ketika buku dicetak dengan teknologi digital printing,
memilih kertas Art paper atau Matte paper tidak akan
begitu berpengaruh karena kebanyakan tinta teknologi
digital printing ada lapisan yang membuat cetakan
terlihat mengkilap.
Kertas Art Carton
• Di kedua permukaan dari jenis kertas ini sama
persis dengan permukaan art paper, halus dan
licin. Hanya saja, kertas art carton mempunyai
ketebalan yang lebih. Wajar saja sebab kertas
ini biasa digunakan untuk mencetak kartu
nama, cover buku, map, dan sebagainya.
Gramatur yang tersedia pun lebih banyak,
mulai dari 190 gr hingga 400 gr.
Ivory
• Jenis kertas ini hampir sama dengan kertas art
carton, baik dalam ketebalan maupun kehalusan
permukaannya. Perbedaannya permukaan halus
pada kertas ivory hanya ada di satu sisi saja.
Sedangkan untuk sisi yang lain tanpa coating.
Kertas ini sangat cocok untuk paper bag atau dus-
dus kosmetik.
• Gramaturnya mulai dari 400 gr, 310 gr, 250 gr,
230, gr, dan yang terendah 210 gr.
Dupleks
• Kertas jenis ini mempunyai warna berbeda di
dua permukaannya. Di satu sisi berwarna
putih, sedangkan sisi lain berwarna abu-abu.
Biasanya kertas ini banyak digunakan bagi
Anda yang ingin mencetak dus pembungkus
makanan atau obat-obatan. Gramatur yang
disediakan, yaitu 500 gr, 450 gr, 400 gr, 350 gr,
310 gr, 270 gr, dan 250 gr.
Samson Kraft
• Kertas ini cukup kreatif sebab dihasilkan dari
proses daur ulang. Tak heran jika warna dari
kertas ini coklat. Biasanya kertas samson kraft
sering digunakan untuk membuat paper bag
atau bungkus yang lain. Ada dua gramatur
yang sering digunakan, yaitu 70 gr dan 80 gr.
Yellow Board
• Karena kertasnya yang cukup tebal, maka
membuat kertas ini banyak digunakan sebagai
rangka sebuah undangan jenis hard cover.
Kelemahan dari kertas ini adalah tidak bisa
dicetak di percetakan offset. Tak heran jika
kemudian kertas ini perlu dilapis dengan kertas
art paper atau dupleks saat pencetakan.
Beberapa gramatur yang bisa Anda pilih adalah
YB 40 dan TB 30.
Fancy Paper
• Keunikan dari kertas ini mempunyai banyak
ragam, baik karakteristik, jenis maupun
warnanya. Tak heran jika kertas ini sering
digunakan untuk membuat sebuah undangan
pernikahan.
• Beberapa jenis dari kertas fancy paper adalah
jasmine, hawaii, millennium, java emboss, dan
masih banyak lagi. gramatur yang disediakan pun
cukup beragam, yaitu 300 gr, 220 gr, 100 gr, dan
80 gr.
Corrugated
• Kertas ini mempunyai ciri bergelombang pada
permukaannya dan berwarna coklat. Biasanya
kertas ini digunakan sebagai dus mi instan, dus
komputer, dan sebagainya. Seperti halnya
kertas yellow board, kertas ini membutuhkan
kertas lain jika perlu dicetak di percetakan
murah.
BW, BC, Linen Jepang, dan Concord
• Jenis kertas inilah yang lebih variatif. Sebab
selain permukaannya bertekstur, warna yang
disediakan pun cukup banyak. Kertas ini juga
cukup tebal sehingga sangat cocok digunakan
untuk mencetak kartu nama atau sertifikat.
Gramatur yang disediakan mulai dari 250 gr,
220 gr, atau 160 gr.
Jenis-Jenis Finishing
Finishing Buku
Finishing buku atau/ Jilid adalah sentuhan akhir
untuk menyatukan lembaran-lembaran kertas
menjadi sebuah buku yang sempurna. Banyak
pilihan jenis binding yang bisa diterapkan untuk
finishing buku
a. Perfect Binding
• Salah satu cara penjilidian buku dengan cara sisi lembaran kertas
yang akan dijadikan buku di milling/sayat dengan pisau untuk celah
agar lem bisa masuk sempurna untuk merekatkan lembaran kertas.
• Lem yang dipergunakan ada beberapa jenis antara lain adalah lem
putih, lem panas (hotmelt) dan lem PUR (Poly-Urethane), Contoh
aplikasi perfect binding adalah untuk finishing buku jenis soft cover
ataupun hard cover seperti magazine,novel,yearbook,skripsi.
• Biasanya untuk buku yang tebal terlebih dahulu akan di pilah-pilah
agar mudah disatukan/ katern dan disatukan dengan cara dijahit
dengan nilon. Untuk Buku Tahunan, finishing Perfect Binding (Lem
& Jahit) paling populer karena selain awet juga tidak merusak
halaman isi.
b. Wire Binding (Spiral)

• Jilid dengan menggunakan spiral, baik itu spiral kawat


ataupun spiral plastik.
• Jilid spiral ini tersedia dengan berbagai jenis ukuran
dari yang kecil sampai besar tergantung ketebalan
kertas yang akan dijilid.
• Selain itu ada beberapa macam pilihan warna untuk
menyesuaikan dengan hasil print.
• Proposal, portofolio, agenda, kalender, buku tahunan
tak jarang menggunakan finishing jenis ini.
c. Saddle Stiching

Jilid dengan menggunakan jahit kawat atau sering


disebut steples tengah.Lembaran kertas dilipat jadi
dua kemudian tengahnya diberi semacam kawat
pengikat.Contohnya adalah buku tulis yang biasa
kita temui sehari-hari. Bisa menjadi alternatif,
apabila ingin finishing yang cepat.
Finishing Cover

Cover buku memegang peranan penting dalam


menciptakan estetika buku. Cover dengan
design yang bagus dan indah harus disertai juga
dengan finishing yang tak kalah menarik.
a. Soft Cover dan Hard Cover
• Soft cover adalah cover yang tidak diberikan
tambahan board hanya laminasi sebagai
pelapisnya, dan biasanya diambil dari jenis
kertas yang agak tebal atau gramatur yang
agak tinggi.
• Hard cover dalah jenis cover yang diberikan
tambahan board (carton tebal), sebagai
penguat atau menimbulkan kesan lebih kokoh.
b. Laminasi
Laminasi ada bermacam-macam, disesuaikan dengan design buku itu
sendiri.
- Doff; yakni laminasi yang menimbulkan efek atau kesan lembut &
kesat
- Glossy; yakni laminasi yang menimbulkan efek atau kesan licin dan
mengkilat
- UV atau vernish adalah pelapis yang menggunakan bahan utama
cairan dan diolah khusus dimesin sehingga menghasilkan efek yang
sama seperti pelapis berbahan plastik.
- Penggabungan laminasi dan UV adalah UV SPOT, Spot UV biasanya di
pakai untuk beberapa bagian gambar pada cover yang ingin di
tonjolkan seperti logo atau tulisan. Biasanya tampak di company
profile perusahaan, logonya mengkilat tetapi bagian lainnya doff.
c. Emboss dan Deboss

• Membuat bagian cover buku yang agak


menyembul (menggembung) keluar atau agak
mencekung ke dalam, itulah yang disebut emboss
dan deboss.
• Emboss untuk efek gambar yang menyembul, dan
deboss untuk efek gambar yang mencekung.
Biasanya emboss/ deboss diterapkan untuk
bagian gambar yang ingi ditonjolkan seperti logo
atau tulisan.
d. Foil Polymas (Poly emas atau silver)

• Hasil finishing dengan menggunakan Foil Polymas sering


disebut dengan poly emas atau silver akan terlihat
mengkilat pada bagian yg di-hotprint. Finishing ini
menggunakan mesin Hot Stamping Foil Machine.
• Juga sering dipakai untuk mencetak Undangan, Ijazah,
Sertifikat, Hardcover, dll untuk memperindah hasil akhir
barang cetakan. Finishing dengan poly emas biasanya
dipadu dengan finishing emboss atau deboss, sehingga
hard cover kamu akan tampak semakin eksklusif, terkesan
mahal dan tentunya sedap dipandang mata.
e. Pond
Pond adalah teknik memotong kertas dengan
menggunakan mesin. Pond biasanya untuk
melubangi atau memotong bagian cover sebagai
pemanis atau mengisinya dengan item seperti
foto atau gambar lainnya.
f. Lapisan Lainnya
Opsi untuk sentuhan akhir pada hardcover buku
anda dengan cara melapis hard cover dengan
bahan-bahan berikut sehingga terlihat mewah
dan eksklusif.
• Beludru
• Kulit sintetis
• Wallpaper
• Jins
3. Instalasi
Pop-Up
Pop-Up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang
dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi. Atau dengan
kata lain Pop-up adalah gambar 3 dimensi yang menyembul
keluar saat kita membuka halaman buku. Sekilas pop-up
hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini
mempergunakan tehnik melipat kertas. Walau demikian
origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau
benda sedangkan pop-up lebih cenderung pada pembuatan
mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara
lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan
bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin.
4. Packaging
Box
• Selain memperindah tampilan, box juga
berperan ntuk membuat buku lebih awet dan
tidak mudah rusak.
Wrapping
Strategi Promosi
• Media elektronik dan media sosial,
• memasang iklan,
• mengadakan bedah buku,
• menggelar konferensi pers,
• mengadakan komunikasi dengan resensator,
• memanfaatkan kolega,
• memanfaatkan kesempatan lain.
Tugas (kelompok)
• Membuat presentasi rencana penerbitan buku
• Buku dewasa (fiksi, nonfiksi), buku anak
(cergam, aktivitas), buku
penunjang/pendamping pelajaran
• Yang disajikan dalam presentasi:
Kelompok menjadi 6
Pertemuan ke-6
• Klp 1: 1-7 (nonfiksi)
• Klp 2: 8-14 (fiksi)
• Klp 3: 15-21 (buku anak)
Pertemuan ke-7
• Klp 4: 22-28 (fiksi)
• Klp 5: 29-35 (buku anak)
• Klp 6: 36-41 (nonfiksi)
• Tema:
- Fiksi (2)
- Nonfiksi (2)
- Buku anak (2)
1. Judul
2. Penulis
3. Sinopsis buku (lengkap)
4. Unique selling point
5. Kompetitor?
6. Struktur buku
7. Ukuran buku & orientasi (landscape/portrait)
8. Jenis kertas (isi dan cover)
9. Jumlah halaman
10. Bonus/suplemen (jika ada)
11. Strategi promosi

Anda mungkin juga menyukai