Anda di halaman 1dari 20

Jenis jenis tulisan dan resensi

Disusun :

M. Rahmat Ramadhan Adibra (2022000023)

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

FILM DAN TELEVISI

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA


Pengertian Resensi Secara Umum

Kata resensi ini berasal dari bahasa Belanda “recensie” yang berarti


membicarakan dan menilai/beorordelend en bespoken. Dari makna inilah,
maka media cetak Belanda menyediakan halaman atau kolom khusus sebagai
wadah pembicaraan buku ini (Lasa, 2006).

Pengertian Resensi Menurut Para Ahli

Menurut Sitepu (2013), dikaji secara etimologi dari bahasa Latin (recensere
atau revidere) dan bahasa Inggris (review), resensi mengandung makna
dasar “memeriksa, mencermati, meninjau atau melihat kembali” sesuatu.
Dengan pengertian dasar yang demikian, objek resensi tidak hanya
terbatas pada buku tetapi dapat berupa film, drama, pameran, dan
berbagai bentuk/tampilan tulisan.

Menurut (gorys keraf , 1994;274) – Resensi didefinisikan sebagai sebuah


tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku.

Menurut Yus Rusyana (1996:1) – memberikan definisi bahwa resensi


adalah tulisan mengenai buku pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia,
dan sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan, menjelaskan,
dan menilai buku

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI (1991) resensi adalah


pertimbangan atau pembicaraan buku, atau ulasan buku yang baru saja
terbit. Sedangkan Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai ”Suatu
tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku” (Keraf,
2001). Dari pengertian tersebut muncul istilah lain dari kata resensi yaitu
kata pertimbangan buku, pembicaraan buku, dan ulasan buku.
Syarat Penyusunan Resensi
Ada beberapa syarat dal menyusun resensi antara lain :

1. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit dan tebal
buku.
2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi
pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
3. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

Tujuan Resensi
Meresensi suatu buku mempunyai tujuan nya yaitu sebagai berikut :

 Agar bisa memberikan sebuah pemahaman & informasi secara komprehensif


kepada suatu masyarakat atau sih pembaca tentang isi buku yang diresensi
nya.
 Mengajak sih pembaca agar mendiskusikan dan memikirkan lebih jauh
tentang apa masalah yang diangkat yang ada di dalam buku tersebut.
 Agar memberikan suatu pertimbangan kepada sih pembaca tentang pantas
atau tidaknya buku itu untuk dibaca atau diterbitkan.
 Agar memberikan suatu jawaban mengenai sebuah pertanyaan-pertanyaan
dari pembaca ketika buku baru diterbitkan.
 Memberikan sugesti kepada pembaca, apakah sebuah buku atau film patut
dibaca atau ditonton
 Melukiskan dan memaparkan pendapatnya melalui sebuah pertimbangan
atau penilaian
 Memberikan kriteria-kriteria yang jelas dalam mengemukakan pendapatnya
itu.
Unsur Resensi

Unsur-unsur dalam resensi meliputi :


1. Judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar  menjiwai seluruh  tulisan atau inti
tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah
penulisan resensi selesai. Yang perlu di ingat, judul resensi harus selaras dengan
keseluruhan isi resensi.

2. Data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:

1. Judul buku (jika buku itu termasuk buku hasil terjemahan, judul aslinya juga
harus ditulis)
2. Pengarang (jika ada, tulis juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti
yang tertera dalam buku)
3. Penerbit
4. Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa)
5. Tebal buku (berapa halaman)
6. Harga buku (jika diperlukan)

 Pembukaan (lead)
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini.

1. Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan


prestasi apa yang diperoleh.
2. Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh
pengarang sendiri maupun pengarang lain.
3. Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang.
4. Memaparkan keunikan buku.
5. Merumuskan tema buku.
6. Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku.
7. Mengungkapkan kesan terhadap buku.
8. Memperkenalkan penerbit.
9. Tubuh atau isi pertanyaan resensi buku

 Tubuh atau isi


pertanyaan resensi buku biasanya memuat hal-hal dibawah ini :

1. Sinopsis atau isi buku secara benar dan kronolois.


2. Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya.
3. Keunggulan buku.
4. Kelemahan buku.
5. Rumusan kerangka buku.
6. Tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit).
7. Kesalahan cetak (jika ada)

 Penutup resensi
Bagian penutup, biasanya berisi saran atau pertanyaan bahwa buku itu penting
untuk siapa dan mengapa.

Fungsi Resensi

1. Fungsi informatif, yakni menginformasikan keberadaan buku atau film


tertentu sehingga pembaca merasa tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut
2. Fungsi komersial, yakni mempromosikan produk baru untuk kepentingan
komersial ( keuntungan materi)
3. Fungsi akademik, yakni interaksi antara penulis buku, penerjemah, editor,
dan peresensi dalam membentuk wacana keilmuan serta berbagai
pengalaman dan sudut pandang tentang topik tertentu yang dijadikan fokus
resensi.
Jenis Jenis Resensi
Berdasarkan isi sajian atau isi resensi nya , resensi buku di golongkan menjadi :

 Resensi informatif
            Resensi informatif  hanya berisi informasi tentang hal-hal penting dari
suatu buku . pada umumnya , isi resensi informatife hanya ringkasan dan paparan
mengenai apa isi buku atau hal-hal yang bersangkutan dengan suatu buku .

 Resensi evaluatif
Resensi evaluatif  lebih banyak menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku
atau hal-hal yang berkaitan dengan buku .informasi tentang isi buku hanya
disajikan sekilas saja bahkan kadang-kadang hanya dijadikan ilustrasi.

 Resensi informatif –evaluatif


Resensi informatif-evaluatif merupakan perpaduan dua jenis resensi tersebut .
resensi jenis ini disamping menyajikan semacam ringkasan buku atau hal-hal
penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku .
resensi jenis ketiga lah yang dikatakan paling ideal karna bisa memberikan laporan
dan pertimbangan secara memadai.

Tahap dan Teknik Pembuatan Resensi


Ada tiga macam teknik meresensi buku yang dapat dilakukan, yakni :
1. a)        Teknik Cutting and Glueing

Meresensi buku dengan teknik ini berarti merekatkan potongan-potongan tulisan.


Potongan tersebut berupa materi yang menarik perhatian Anda yang terdapat di
dalam buku yang akan Anda resensi. Selain bagian materi yang menarik perhatian,
bagian yang dipotong itu hendaknya mencerminkan gagasan-gagasan inti si penulis
buku. Kumpulan potongan materi yang sudah terpilih itu, lalu disusun dan
dirangkaikan ke dalam sebuah susunan yang logis.

Proses ini disebut tahap pelekatan atau penempelan. Yang harus dijaga dalam
proses ini adalah kesatuan dan kepaduan gagasan antara potongan yang satu
dengan potongan lainnya. Upayakan agar resensi Anda seolah-olah menghadirkan
si penulis dalam menyampaikan gagasan-gagasannya. Peran Anda dalam resensi
itu hanya dalam konteks menyambungkan, mengalirkan dan mengaitkan gagasan
yang satu dengan yang lainnya.

Mengenai kesan dan pandangan Anda terhadap objek resensi harus terefleksikan
dalam judul. Selain itu, Anda dapat memasukkan kesan dan opini Anda pada
kalimat/paragraf pada bagian kesimpulan. Teknik ini merupakan teknik yang
paling sederhana dalam berlatih menulis resensi.

b)        Teknik Focusing

Teknik ini berkaitan dengan memusatkan perhatian kepada satu aspek tertentu
yang disajikan dalam objek resensi. Pemusatan perhatian itu harus tetap berpangkal
pada sesuatu yang menonjol, dan menarik perhatian.
Bagian yang dianggap menonjol itu bisa terletak pada aspek tema, metode
pembahasan yang digunakan penulis, sampul luar, sosok pengarang, gaya
penyajian, atau latar belakang penerbitan buku tersebut.

1. c)        Teknik Comparing

Teknik ini mengajak seorang peresensi untuk melakukan pembandingan-


pembandingan atas hal-hal yang terdapat dalam objek resensi dengan sumber lain
mengenai topik sejenis. Pembandingan itu dapat dilakukan atas dasar topik atau
tema yang sama dari pengarang yang berbeda atau pengarang yang sama mengenai
topik-topik yang berbeda.

Teknik ini tidak mungkin dilakukan tanpa kegiatan membaca. Peresensi wajib
membaca beberapa sumber yang berbeda. Semakin kaya bacaan persensi, maka
semakin kaya pula wawasan yang dapat dijadikan input bagi kedalaman
pembandingannya. Peresensi dapat menemukan kelebihan atau kekurangan yang
terdapat di dalam sebuah buku. Oleh karena itu, membaca beberapa sumber bacaan
itu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menentukan kualitas resensi Anda.

Sistematika Struktur resensi


biasanya mengikuti pola berikut :

1. Judul resensi

Judul resensi ini harus menarik pembaca

2. Perwajahan (jati diri buku) meliputi :


 Judul buku
 Nama pengarang/penulis
 Nama penerbit dan tahun terbit
 Jumlah halaman
 Jenis huruf
 Halaman sampul (cover)
 Harga buku (boleh dicantumkan boleh tidak)

Pembukaan, merupakan alinea pembuka. Meliputi :

 Uraian, deskripsi, rangkuman, yang menjelaskan isi buku secara umum


 Kutipan bagian yang memperjelas isi buku
 Kaitannya dengan konteks situasi yang sedang hangat di masyarakat
 Bersifat pemancing untuk menarik perhatian pembaca

Pembahasan, berisi komentar, ulasan, analisis kritis, dan penilaian terhadap isi
buku. Inilah esensi dari suatu resensi, yakni si peresensi mengomentari atau
menilai suatu buku dari berbagai aspek yaitu aspek luar dan aspek isi, meliputi :

 Analisis terhadap isi buku disertai alasan dan bukti yang ada dalam isi buku
 Analisis kekuatan dan kelemahan (bila ada) isi buku yang diresensi
pembandingan dengan sumber-sumber yang berbeda
 Gagasan-gagasan penulis mengenai isi buku

 Penutup, meliputi penilaian penulis resensi mengenai perlu tidaknya


pembaca resensi membaca atau memiliki buku tersebut. Kalimat penutup ini
lebih mempresentasikan rekomendasi untuk para pembaca, meskipun
kadang-kadang tidak dinyatakan secara rinci.
 Identitas peresensi, sering juga dicantumkan dibagian akhir resensi guna
menunjukkan otoritas peresensinya.

Manfaat Resensi

 1. Bahan pertimbangan
Untuk Memberikan sebuah gambaran kepada para sih pembaca tentang
sebuah karya dan untuk mempengaruhi mereka atas karya tersebut.

 2. Nilai ekonomis
Untuk mendapatkan uang atau imbalan dari buku-buku yang diresensikan secara

gratis dari sih penerbit buku jika resensinya dimuat dikoran atau di majalah.

 3. Sarana promosi buku


Buku yang diresensikan yaitu buku baru yang belum pernah diresensi. oleh sebab
itu, resensi merupakan suatu media untuk mempromosikan buku baru tersebut.

 4. Pengembangan Kreativitas
Untuk mengembangkan sebuah kreativitas dalam menulis, Dalam membuat sebuah
resensi buku harus mempunyai sebuah unsur-unsur agar resensi tersebut jelas dan
berkualitas.

Jenis jenis tulisan

Narasi

Deskripsi

Eksposisi

Argumentasi

persuasi
Karangan Narasi

• Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang


biasanya disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen,
novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi

• Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa

• Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa


awal sampai akhir

• Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian

• Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

• Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya
berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.

• Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.

• Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik


lalu diarahkan menuju klimaks cerita.

• Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita


akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat,
ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan
pembaca untuk menebaknya sendiri

Contoh narasi berisi fakta:

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang


nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya
di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang
dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama
Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan
diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan
dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa
kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara
nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh
perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang

Contoh narasi fiksi:

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa,


membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua
telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa
begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku
ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah
kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada
yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya.
Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri,
dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

• Langkah menyusun narasi (fiksi):

melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide.

Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi


ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-
peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana
cerita itu dipaparkan.

Karangan Eksposisi

• Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi


keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

• Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi


Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya

• Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)

• Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakankehendak

• Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada

• Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

Contoh:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu


akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem
informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan
secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan
tersebut.

Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:

• Manfaat kegiatan ekstrakurikuler

• Peranan majalah dinding di sekolah -Sekolah kejuruan sebagai penghasil


tenaga terampil.

• Catatan: Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses
kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Contoh paparan proses:

Cara mencangkok tanaman:

Ø Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.

Ø Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-
kira 1,5 sampai 2 cm.

Ø Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai


bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
• Langkah menyusun eksposisi:

Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari


berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Karangan Argumentasi

• Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan


atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata.

• Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi

Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga


kebenaran itu diakui oleh pembaca

• Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar

• Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau


pandangan pembaca

• Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi


dan menjauhkan subjektivitas

• Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat


menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

Contoh:

Teknologi Komunikasi harus segera dikuasai

Seiring dengan perkembangan zaman seperti yang kita rasakan saat ini, teknologi
komunikasi sangat penting dalam kehidupan dan harus kita kuasai. Mengapa
demikian? Karena, dengan kita telah menguasai teknologi komunikasi, kita mampu
berkomunikasi secara global atau mendunia. Ada berbagai produk teknologi baru,
seperti satelite, komputer pribadi, printer laser, scanner, telefon seluler, laptop,
internet, LAN, HTML, camera digital, USB Flash Disk, dsb telah banyak memberi
kontribusi dalam kemajuan bidang komunikasi saat ini. Teknologi internet telah
merubah cara orang berkomunikasi, misalnya, melalui Email. Email merupakan
kunci utama perubahan cara berkomunikasi. Dengan hanya mempunyai satu
alamat email, kita dapat mengikuti berbagai model komunikasi yang ada di
Internet. Beberapa model komunikasi itu, diantaranya : Forum, Milis/Group, Situs
jejaring sosial, Blog, Situs sharing file, E-learning menggunakan teleconference.
Saat ini manusia sangat memanfaatkan penemuan-penemuan teknologi yang ada di
segala bidang, sehingga kemajuan teknologi itu memang saat penting bagi
manusia, terutama di bidang komunikasi. Oleh sebab itu sangat diharapkan akan
adanya kemajuan teknologi yang dapat menunjang perkembangan
positif.Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan
berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang
dimilikinya. Teknologi komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara
tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala
aktivitas.

• Karangan Deskripsi

Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu


seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi

• Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu

• Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
objek yang dideskripsikan

• Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang


dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan

• Penulisannya dapat menggunakan cara atau metoderealistis (objektif),


impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.

• Contoh deskripsi berisi fakta:


Keramaian di Alun-alun Garut

Udara sejuk dan cuaca yang cerah pagi itu, dimanfaatkan masyarakat untuk
berolah raga senam di alun-alun Garut , disana banyak pohon yang rindang sebagai
tempat untuk berteduh, kicau burung menambah suasana ramai, tempat yang bersih
dan nyaman membuat orang-orang berdatangan silih berganti ke alun-alun Garut.
Banyak masyarakat yang beraktivitas di sekeliling alun-alun Garut, seperti
berjualan asongan , berjualan es kelapa, dan menjajakan makanan lainnya juga,
senantiasa mereka menunggu para pembeli ,ada yang unik disana terlihat seorang
pria yang membuat kereta mini yang ditarik oleh domba, dan kereta ini hanya
dapat ditunggangi oleh anak-anak saja.Alun-alun Garut merupakan pusat kota
Garut, oleh karena itu, semua jenis angkutan umum melewati alun-alun , berderet
panjang menunggu penumpang. Ada sebuah sekolah depan alun-alun namanya
SMA 11 Garut, setiap jam pulang sekolah, alun-alun dijadikan tempat
bercengkrama dan bersenda gurau oleh siswa dari beberapa sekolah.

Contoh deskripsi berupa fiksi:

• Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke
ranting yang lain.

Karangan Persuasi

• Paragraf Persuasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan,


atau pendapat penulis dengan disertai dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi).

• Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan
dari ide tersebut.

• Paragraf persuasi memang memiliki banyak kesamaan dengan paragraf

argumentasi, bedanya paragraf persuasi lebih cenderung menjadi sebuah


ajakan

• Ciri-ciri paragraf persuasi :

• Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

• Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.

• Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui

• kepercayaan antara penulis dengan pembaca.

• Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak

• hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.

• Persuasi memerlukan fakta dan data.

• Contoh

Katakan tidak pada NARKOBA

Seperti yang kita ketahui bahwa Narkoba sangat berbahaya bagi tubuh.Narkoba
(singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya)
adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati
atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Kebanyakan zat dalam narkoba
sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian.Tetapi karena berbagai
alasan, mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status
sosial, ingin melupakan persoalan, dll. Maka narkoba kemudian disalahgunakan.
Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau
dependensi, disebut juga kecanduan. Biasanya penyalahgunaan ini diawali dengan
coba-coba, senang-senang, menggunakan pada saat keadaan tertentu,
penyalahgunaan dan ketergantungan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan
gangguan fisik dan psikis. Semua tergantung jenis narkoba yang dipakai, cara
penggunaan dan lamanya penggunaan. Gangguan itu yang terjadi antara lain;
kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, lambung, paru/pernafasan, jantung dan
pembuluh darah, penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik yang dipakai
bergantian, kelumpuhan otot, gangguan neurologis, kehamilan, kelainan hormon,
dan kanker. Sementara gangguan psikisnya adalah; sikap yang apatis, euforia,
emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku
sampai mengalami sakit jiwa. Akibat fisik dan psikis adalah kurang bisa
berhubungan sosial dengan orang lain, merugikan orang lain, contoh: perkelahian,
kecelakaan lalu lintas. Oleh sebab itu lah, Saya mengingatkan agar generasi muda
menjauhi narkoba. Jangan sekali pun mencoba jika tak ingin terjerumus lebih
dalam. ”Banyak hal positif yang bisa kita buat, karena, Narkoba akan membunuh
penggunanya pelan-pelan”.

Persamaan dan Perbedaan Karangan

Persamaan Argumentasi dan Eksposisi

• Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan


keyakinan kita

• Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat


atau diperjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar, dll.

• Argumentasi dan Eksposisi sama-sama memerlukan analisis dalam


pembahasan

• Argumentasi dan Eksposisi sama-sama menggali idenya dari:

Pengalaman

Pengamatan dan Penelitian

Sikap dan Keyakinan

Perbedaan Argumentasi dan Eksposisi

• Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca


memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentasi bertujuan untuk
mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat dan
keyakinan kita benar.
• Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dll. Untuk menjelaskan sesuatu yang
kita kemukakan . Argumentasi memberi contoh, grafik, dll. Untuk membuktikan
bahwa sesuatu yang kita kemukakan itu benar

• Penutup pada eksposisi biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang telah
diuraikan sebelumnya

• Penutup pada argumentasi biasanya berupa kesimpulan atas sesuatu yang


telah diuraikan sebelumnya.

Perbedaan & Persamaan Argumentasi dengan Persuasi

Perbedaan Argumentasi dengan Persuasi

A. Argumentasi :

• Tujuan untuk meyakinkan pembaca berisi gagasan, pendapat, atau tanggapan


tentang suatu masalah. Karangan Argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca,
sehingga pembaca akhirnya menyetujui bahwa pendapat keyakinan dan sikap
penulis benar.

• Penyertakan alasan dan bukti, pembaca yakin bahwa gagasan penulis adalah
benar.

• Di dalamnya disertakan bukti-bukti kuat

• Dalam paparan disertai dengan grafik, statistik dan lain-lain untuk


membuktikan

B. Persuasi :

• Bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu

• Untuk mencapai tujuan itu, penulis tidak menggunakan bentuk paksaan


terhadap pembaca, melainkan menggunakan upaya untuk merangsang pembaca
mengambil keputusan sesuai kemauan penulis. Salah satu upaya itu adalah
menyajikan bukti dan alasan.

• Di dalamnya disertakan alasan;bersifat motorik dalam karangan / pada


paparan
• Dalam paparan hanya disertai alasan penulis untuk mempengarahui,
meskipun terdapat data berupa bukti-bukti itu pun terdapat hanya sedikit

Anda mungkin juga menyukai