3.1 Ringkasan
Kegiatan penulisan kembali suatu karangan atau pembicaraan salah satunya
dapat dilakukan melalui kegiatan meringkas/merangkum. Ringkasan/rangkuman
adalah garis besar bacaan berupa pokok-pokoknya; ringkasan merupakan kumpulan
pokok pikiran tiap-tiap paragraf.
Meringkas berarti memendekkan suatu bacaan dengan mengambil intisari
tampa mengubah struktur wacana. Jadi, secara struktural tetap, tetapi bentuknya lebih
pendek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), merangkum diartikan sebagai
kegiatan menyatukan atau merangkai pokok-pokok pembicaraan (uraian) yang
terpencar. Dengan demikian, ringkasan/rangkuman merupakan bentuk tulisan atau
karangan baru yang lebih singkat dari karangan aslinya.
Penulis ringkasan harus mampu memilah dan memilih mana gagasan utama
dan gagaan tambahan. Dalam hal ini, perlu juga diperhatimbangkan kronologis
dalam karangan asli sehingga dalam ringkasan bagian-bagian yang diringkas akan
proporsial.
3.2 Ikhtisar
Ikhtisar adalah garis besar suatu karangan. Ikhtisar hampir sama dengan
kerangka karangan. Perbedaannya adalah kerangka karangan disusun sebelum
mengarang, sedangkan ikhtisar disusun setelah karangan jadi.
Membuat ikhtisar berarti memendekkan suatu bacaan dengan mengambil
bagian-bagian bacaan yang penting, tanpa harus terikat pada struktur wacana dan
tanpa harus memperhatikan urutan yang diikhtisarkan. Ikhtisar hanya
mengungkapkan inti atau pokok masalahnya. Selain dapat dinyatakan dalam bentuk
kalimat, sebuah ikhtisar juga dapat dinyatakan dalam bentuk bagan, kerangka,
resume, dan sebagainya.
Langkah dalam membuat ringkasan dapt dijaikan pula pedoman dalam
menyusun iktisar.
3.3 Resensi
3.3.1 Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu karangan yang berisi penilaian terhadap suatu buku atau
karya (naskah/ film). Di dalam karangan ini diungkapkan kelebihan dan kekurangan
karya yang diresensi. Resensi ditulis untuk memperkenalkan suatu karya (dalam hal
ini buku) kepada masyarakat pembaca dan membantu masyarakat pembaca untuk
memilih buku yang benar.
Seorang penulis resensi (resensator) hendaknya membuat penilaian dengan
jujur. Pada dasarnya, suatu resensi bukan iklan yang membujuk pembaca untuk
membeli karya yang diresensi, melainkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat pembaca dengan benar. Oleh karena itu, seorang resensator hendaknya
mempunyai pengetahuan objektif yang cukup luas tentang topik yang dibahas dalam
karya (buku) yang diresensinya.
Resensi buku disebut juga timbangan buku. Resensi harus mampu
menampilkan segi-segi keunggulan dan kelemahan buku. Resensi harus menjelaskan
kualitas buku. Bila sebuah resensi tidak dapat memberikan informasi ini kepada para
pembaca.
3.4 Rangkuman
Dalam bab ini dijelaskan tentang pengertian ringkasan, iktisar, dan resensi.
Selain itu, dipaparkan pula langkah-langkah yang perlu dilakukan dan hal-hal
penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun ringkasan, ikhtisar, dan resensi.
3.5 Evaluasi
Wewenang (Authority)
Manusia merupakan unsur terpenting dalam manajemen karena
tujuan manajemen ditetapkan oleh manusia; setiap aktivitas untuk
mencapai tujuan tersebut harus dengan bantuan tenaga kerja manusia
dan tujuan itupun digunakan untuk memenuhi kepuasan/kebutuhan
manusia. Unsur manusia dalam manajemen, dilihat dari pekerjaan dan
tingkat authority yang dimilikinya, digolongkan atas:
1. Manajer (administrative management) yaitu pemimpin yang titik berat
pekerjaannya adalah dalam bidang pemikiran (kerja pikir) ,
manajerial, fungsi-fungsi manajemen serta menentukan
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur yang akan ditempuh
untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
2. Pelaksana (operative management), yaitu pejabat yang titik berat
pekerjaannya adalah dalam bidang teknis yang langsung
melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau
organisasi.
3. Interpreter, yaitu pejabat manajemen yang berperan dalam dua bidang,
artinya pada suatu saat sebagai administrative management dan pada
kesempatan lain sebagai operative management. Pejabat ini
menerjemahkan hasil kerja manajer ke dalam bahasa yang operatif.
Peranan pejabat interpreter ini sangat penting, sebab hasil kerja
operatif lebih banyak berupa detil teknis kerja, sedangkan
administrative management hanya gans-garis besar dan umum serta
berbentuk kebijaksanaan yang lebih banyak mengandung bahasa pikir
daripada bahasa kerja. Untuk memudahkan para pejabat pelaksana
melaksanakan teknis pekerjaannya, adalah tugas interpreter untuk
menguraikannya.
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu dengan
mempergunakan tenaga orang lain. Jadi, orang lainlah yang harus
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan itu dan orang lain itu
harus bekerja sesuai dengan keinginan, perintah manajer. Administratwe
management, operative management, interpreter baru dapat melakukan
kegiatan atau aktivitasnya jika mereka telah mempunyai wewenang dan
secara otomatis berkewajiban mempertanggungjawabkan wewenang
tersebut. Dan kalau demikian, apakah wewenang itu, dari mana sumber-
sumbernya dan bagaimana kaitannya dengan tanggung jawab tadi?
Wewenang merupakan kunci pekerjaan manajerial, yakni:
a. hak yang dengannya para manajer dapat menuntut kepatuhan orang-
orang bawahannya terhadap keputusan-keputusan. bujukan-bujukan
Buku setebal 344 halaman ini dikemas dengan cetakan yang lux dengan warna
dasar hitam dan judul yang menonjol juga dilatarbelakangi oleh gedung
Danamon tempat kantor BPPN berada. Yang istimewa ilustrasi sampul buku
ini digambarkan dengan alat penghancur kertas dan sekaligus berfungsi
sebagai tempat sampah. Itu sebabnya BPPN oleh penulisnya diibaratkan tempat
masuk dan keluarnya sampah.
.................................................................................................................................