Secara etimologis atau asal kata resensi berasal dari bahasa Belanda yaitu resentie
yang berarti “diskusi atau pembahasan”. Sedangkan dalam bahasa inggris resensi
dikenal dengan “Review”
Istilah resensi diartikan sebagai pembahasan atau mengulas kembali baik buku, film,
drama, maupun karya lain yang dimuat di media massa.
Media massa yang digunakan untuk publikasi cukup beragam, ada yang menggunakan
media online, media digital, dan media offline.
Penulis atau reviewer harus mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang diulas.
Tujuannya adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sebuah judul buku.
Sehingga resensinya pasti akan menjelaskan apa kelebihan yang dimiliki buku
tersebut, lengkap dengan kekurangannya.
Sehingga dengan selalu membaca calon pembaca akan mulai mengetahui seberapa
bagus isi sebuah buku.
Selain memberikan gambaran isi buku, reviewer juga perlu memberikan masukan
kepada penulis.
Sehingga reviewer juga bertujuan untuk memberikan masukan, baik berupa kritik
maupun saran kepada penulis.
Dengan mengetahui alasan mengapa buku itu diterbitkan, resensi yang ditulis juga
bertujuan untuk mengetahui alasan atau latar belakang mengapa sebuah buku
diterbitkan. Baik diterbitkan atas keinginan penulis atau penerbit.
Seorang reviewer wajib mengetahui dan menguji kualitas sebuah buku. Kamu harus
membeli atau membaca buku yang akan kamu ulas hingga selesai.
Nah setelah mengetahui pengertian dan tujuan resensi, kamu juga perlu mengetahui
jenis-jenis resensi buku. Berikut penjelasannya:
1. Resensi Informatif
Sudah sangat jelas bahwa resensi informatif berarti jenis resensi yang mengandung
informasi.
Isi dari ulasan yang ditulis haruslah berisi informasi yang akurat dan jelas serta mudah
dipahami oleh pembaca terkait karya yang diulas tersebut.
2. Resensi Deskriptif
Hal ini dilakukan dengan menyatakan maksud dan tujuan penelitian yang dirasakan,
sering kali menggabungkan bagian-bagian yang dikutip dari teks yang menyoroti
elemen-elemen kunci dari karya tersebut.
Selain itu, mungkin ada beberapa indikasi tingkat membaca dan audiens yang
diantisipasi.
3. Resensi Kritis
Menjelaskan dan mengevaluasi buku dalam kaitannya dengan standar sastra dan
sejarah yang diterima dan mendukung evaluasi ini dengan bukti dari teks dan, dalam
banyak kasus, berbeda dengan dan dibandingkan dengan penelitian orang lain.
Jenis resensi ini yakini cara penjabarannya berbentuk paragraf, narasi atau cerita yang
kemas dengan epi, sehingga pembaca akan lebih mudah memahami apa yang ditulis
atau yang diulas.
Unsur Resensi Buku
Menulis resensi sangat penting, karena dengan menyusun resensi, kamu membantu lebih
banyak pembaca untuk berinvestasi dalam membeli buku yang tepat.
Selain itu, membantu penulis untuk lebih produktif sekaligus meningkatkan kualitas mereka
dalam menulis.
1. Judul
Untuk membuat pembaca tertarik membaca ulasan buku yang kamu tulis, maka kamu perlu
membuat judul retensi kamu semanarik mungkin.
Judul harus sesuai dengan buku yang kamu ulas, jangan lupakan untuk membuat judul yang
membuat calon pembaca penasaran sehingga mereka membaca ulasanmu.
2. Identitas
Selain judul, unsur yang paling penting dalam sebuah resensi buku adalah identitas, tentunya
buku identitas yang telah disusun oleh resensi.
Hal ini penting karena setiap reviewer yang diterbitkan dijamin akan menunjukkan identitas
buku tersebut. Tidak hanya berupa judul dan nama pengarang tetapi juga nomor halaman dan
identitas lainnya.
Namun, pada dasarnya ada empat poin unsur identitas yang secara umum dicantumkan dan
telah memenuhi unsur identitas dalam kajian tersebut.
Mulai dari judul buku, nama penulis, tahun terbit, dan jumlah halaman. Namun
menambahkan informasi detail lainnya juga tidak menjadi masalah, justru semakin lengkap
semakin baik.
3. Ikhtisar
Unsur kedua adalah ikhtisar, yaitu ringkasan yang menggambarkan secara singkat isi buku
berdasarkan beberapa poin pembahasan dalam buku.
Mengenai ringkasan, bentuk atau teknik penyusunannya akan berbeda antara resensi buku
fiksi dan buku nonfiksi.
Jadi, gambaran sebuah buku fiksi akan didasarkan pada rangkaian peristiwa penting yang
penulis cantumkan di dalam buku tersebut. Sedangkan ringkasan buku nonfiksi atau sains
berdasarkan intisari buku yang diresensi.
4. Isi Resensi
Yang tak kalah penting adalah isi resensi. Kamu wajib menyajikan isis ulasan sejelas
mungkin sehingga membuat pembaca mengetahui isi buku tersebut sehingga mereka dapat
memutuskan apakah perlu membaca atau tidak buku yang kamu ulas.
Unsur berikutnya tentu saja kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi, namun tidak
ditulis sembarangan. Intinya belum tentu menyebutkan kekurangan ini dan itu.
Melainkan penentuan kekuatan dan kelemahan didasarkan pada aspek-aspek tertentu dalam
dunia penulisan.
Yakni berdasarkan aspek tema, penokohan atau pengembangan karakter yang dilakukan
pengarang, gaya bahasa yang digunakan pengarang, alur cerita seperti apa, dan sebagainya.
Agar tidak langsung menulis kekurangan buku hanya karena ending buku bikin sedih atau
menggantung. Masih ada pegangan atau alasnya.
Yang terakhir adalah penutup dan kesimpulan. Disini kamu dapat memberitahu calon
pembaca buku yang kamu ulas.
Langkah pertama dalam menyusun resensi adalah mengenal semua aspek buku terlebih
dahulu. Aspek-aspek tersebut meliputi tema buku, deskripsi buku, dan juga jenis buku.
Mengetahui aspek ini penting untuk mengetahui jenis buku apa yang akan diresensi, dan
bagaimana memulai kalimat dalam resensi.
2. Membaca Buku
Langkah kedua setelah mengetahui semua aspek buku yang akan diresensi adalah membaca
buku.
Jadi, jangan hanya membaca sinopsis di bagian belakang buku atau halaman pertama atau
bab di tengah yang menyampaikan esensi atau konflik (dalam buku fiksi).
Sebaliknya, baca seluruh buku, jadi apa? Sehingga review yang ditulis lebih lengkap dan bisa
detail.
Jika Anda tidak mengetahui setiap bagian dari buku dan jalan ceritanya, dijamin Anda akan
bingung mau menulis apa.
Jadi, wajib membacanya sekali setelah memahaminya dan kemudian melanjutkan ke tahap
berikutnya.
Selama proses membaca buku, penting juga untuk menandai semua bagian yang dianggap
penting.
Terutama bagian buku yang cocok atau pantas untuk disertakan saat menyusunnya. Bagian
penting ini perlu diberi tanda agar tidak terlewatkan untuk dimasukkan dalam ulasan.
Setelah membaca dan mengetahui bagian mana dari sebuah buku yang penting dan dapat
dimasukkan dalam resensi. Jadi langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau menyusun
intisari.
Penyusunan sinopsis ini kemudian akan dikembangkan, sehingga seluruh aspek buku diulas
secara detail namun tetap singkat.
Langkah selanjutnya atau langkah terakhir dalam menulis resensi buku adalah memberikan
penilaian.
Penilaian ini, tentu saja, menyebutkan beberapa kekuatan dan kelemahan buku ini. Sehingga
pembaca lainnya dapat mengetahui seberapa bagus kualitas buku yang diulas tadi.