Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Resensi Buku


Kata resensi berasal dari kata “recensie” (bahasa Belanda) yang berarti membicarakan
dan menilai/borderland en besproken. Sepadan dengan bahasa Belanda, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna resensi merupakan pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa resensi merupakan sebuah kegiatan menilai atau menimbang
kembali.
Oleh karena itu, resensi buku ialah memberikan tinjauan kritis atau penilaian terhadap
kualitas suatu  buku. Meresensi sebuah buku berarti merupakan aktivitas seseorang untuk
menyampaikan gagasan secara tertulis dalam hal mengukur baik buruknya suatu buku.
Hal-hal yang diukur dari satu buku tersebut meliputi isi, struktur penyajian, serta
manfaatnya bagi pembaca.
Bukan hanya buku saja, berbagai hal dapat kamu resensikan. Seperti pada buku The Art
of Restaurant Review yang mengulas mengenai cara menjadi jurnalis boga yang baik dan
membuat resensi sebuah restoran yang baik.

B. Tujuan Resensi Buku


1. Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang
diresensi, 
Meresensi suatu buku memberikan sekilas informasi terkait informasi isi dari buku
berupa alur cerita secara singkat, terdiri dari berapa bab, jumlah halamannya dan lain
sebagainya
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi
Tanpa sadar juga kegiatan meresensi buku telah memberi penilaian terhadap suatu
buku. Biasanya pembaca sebelum membaca suatu novel atau karya lainnya akan
melihat reviewers terlebih dahulu agar tidak salah pilih, sama sepertinya hal juga
ketika akan melihat film di bioskop para penonton senantiasa melihat rate nya ada di
angka berapa jika rate nya tinggi, tak salah film yang akan dilihat pasti berkualitas.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan, 
Mengetahui terlebih dahulu mengapa, dan alasannya suatu buku layak untuk
diterbitkan dan dibaca  oleh sekian banyak orang nantinya.
4. Mengetahui perbandingan buku-buku karya penulis lain yang sejenis
Bisa juga lho dengan teknik ini, jadi tahu kelebihan dan kekurangan satu buku dengan
yang lain memiliki karakter yang sejenis.
5. Bagi penulis buku, informasi sangat bermanfaat bagi kreatifitasnya
Penulis karya buku yang sedang diulas dapat digunakan sebagai masukan berharga
bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya.
C. Unsur-unsur Resensi Buku
Unsur-unsur yang perlu banget kamu resensi diantaranya
1. Judul Resensi
Judul merupakan bagian pemikat sebagai daya tarik pada pandangan pertama bagi
membaca. Bagian inilah yang bisa mencuri hati pembaca untuk mengenal suatu buku.
Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik
yang membuat pembaca ingin terus membaca hingga akhir kalimat bahkan sampai
membuktikannya dengan membeli sendiri suatu buku yang usai diresensi.
2. Identitas Buku
Identitas buku merupakan gambaran umum yang ada dari dalam buku yang berisi yakni
judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi
buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku.
3. Intisari Buku
Pada bagian ini yang dibahas adalah sinopsis. Saat menulisnya, tidak perlu memperhatikan
kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis secara bebas. Perlu banget dengan
merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca tanpa perlu
menulis secara lengkap isi dari buku sehingga dengan tulisanmu membuat pembaca
terbius dan membaca buku aslinya.
4. Biografi Pengarang
Unsur berikutnya membicarakan tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya
ditulis secara ringkas. Di dalamnya terdapat kehidupan si penulis mulai dari latar
belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Ketika sedang menulis biografi pengarang
merupakan unsur yang esensial di dalam resensi karena track record, citra seorang penulis
yang namanya banyak dikenal akan memunculkan rasa penasaran pembaca.  Di samping
itu, pembaca mempunyai gambaran mengenai kisah dan karir penulis selama ini dan
penghargaan maupun prestasi selama ia berkarir. Bagian ini menjadi salah satu poin
petunjuk pembaca untuk menentukan suatu buku.
5. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Unsur vital yang harus ada selanjutnya adalah pandangan terhadap sebuah buku serta isi
didalamnya. Umumnya berisi penilaian kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah
yang berisi pendapat terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dilihat kembali
secara seksama oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau
tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak.
6. Kesimpulan
Bagian unsur terakhir yakni pada penulisan sebuah kesimpulan. Kamu dapat menulis opini
tentang buku. Isinya bisa berupa kritikan dan masukan  yang ditujukan kepada penulis
buku. Kamu tidak bisa memberikan rekomendasi kepada pembaca.
Wah, sudah pada tahu nih apa-apa saja yang perlu ada saat meresensi buku, lalu apa saja
manfaat menulis resensi buku? Seorang yang menggeluti di bidang ini ada julukannya
yakni “resensator”.

D. Manfaat Meresensi Sebuah Buku


Inilah beberapa manfaat menulis resensi buku yang perlu kamu tahu
1. Mengasah penalaran kita untuk terus berkembang
2. Memahami secara mendalam isi buku yang diresensi
3. Mendapat pemasukkan jika resensi yang dipajang di media massa baik cetak maupun
online
4. Dikenal dan direkrut untuk terus meresensi buku oleh penerbit buku jika kiat berlatih
dan produktif membuat resensi buku
5. Mendapat pengalaman dan pengetahuan baru dari sekian banyak buku-buku yang
telah diresensi
6. Mendapat mitra kerja yang akan bertambah luas dan banyak.
Jadi, tak perlu ragu nih untuk meresensi sebuah buku karena banyak manfaat bagi pembaca,
penulis, dan pengarang buku. Tapi, belum pada tahu ya langkah demi langkah agar kamu
yakin untuk menulis resensi buku? Tenang saja, setelah akan dijelaskan secara urut langkah-
langkah membuat resensi buku.

E. Langkah-langkah Resensi Buku


Berikut ini langkah-langkahnya, jangan sampai terlewat ya! Ada enam langkah
sederhana meresensi sebuah buku yang juga bisa kamu gunakan ketika akan
menyampaikan resensi terhadap karya yang bukan hanya buku saja…
Upss, ada baiknya sebelum mendengar semua tahapannya, kamu harus mengenal dia
lebih dekat, eh … buku
1. Memahami atau menangkap isi dan tujuan si pengarang buku dengan karya yang
dibuatnya,
2. Memiliki arah dalam membuat resensi buku, jadi kamu harus tahu kepada siapa
resensi itu untuk dibaca
3. Mengenal atau mengetahui selera dari segala usia pembaca dan tingkat pemahaman
dari para pembaca
4. Menguasai segala ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu sebagai tolok ukur
ketika menuturkan keunggulan dan kelemahan buku, dan
5. Menjadi pengamat buku sekaligus rajin membaca buku apapun itu karena sudah
banyak fasilitator atau penyedia layanan baca buku online seperti Perpus yang
dikelola oleh Gramedia untuk membuka jendela ruang pintu ilmu.
Sudah mantap kenal dekat nih dengan buku yang akan diresensi? Jika sudah, ini lho cara
membuat resensi buku.

F. Cara Menulis Resensi Buku

Jadi saat menulis resensi maka kamu menyertakan terhadap enam unsur di atas. Unsur-unsur
tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah, merinci dan mengetahui unsur-unsur
resensi, ulasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku.  Lalu, apa langkah-
langkahnya?
1. Menentukan Pilihan Buku yang Akan Diresensi
Menentukan pilihan buku mana yang akan diresensi. Apakah buku tersebut bergenre fiksi
atau non-fiksi, pelajaran, pengetahuan atau sebuah novel? Menulis resensi buku pada
dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis
cerita.

Adapun yang perlu kamu perhatikan terhadap beberapa poin ketika memutus buku yang
akan diresensi. Buku tersebut harus memenuhi parameter berupa isinya tentang persoalan
aktual, kualitas buku yang bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru.

2. Membaca Buku
Tentunya membaca buku sebelum menulis resensi, karena dengan tidak membaca isinya
secara gamblang, kamu tidak tahu isi, tujuan, makna dan pesan yang terdapat di dalam
buku sebagai suara hati pengarang buku dengan nyata. Ketika sedang membaca buku
jangan lupa untuk menandai poin-poin penting yang akan dimuat sebagai salah satu bahan
untuk menulis resensi.
Proses membaca buku nantinya kamu akan merasakan sendiri bagaimana pengarang
menceritakan kisah-kisah yang tertuang dengan mendapat feeling dan emosi saat
memahami alur ceritanya, serta mendapatkan hikmah yang tersirat dan informasi sehingga
kamu mendapatkan ide-ide dan kerangka untuk mengulas buku tersebut.
Selain itu, kamu dapat menentukan sisi yang menarik dari buku tersebut yang bisa
diangkat ke dalam ulasan yang perlu banget kamu bahas untuk diketahui pembaca dan
pengarang juga akan mengetahui bagian kesenangan dari penikmat karya yang ditulisnya 
dengan cara memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi.
3. Menentukan Teknik yang Tepat untuk Menulis Resensi
Saran penting nih untuk memilih tepat teknik menulis resensi yang akan digunakan. Ada
beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan
Teknik Comparing.
 Teknik Cutting dan Glueing: teknik menulis resensi dengan merekatkan bagian-bagian
tulisan. Semua bagian tersebut isinya ada materi yang menarik perhatian, yang terdapat
di dalam buku yang hendak kita resensi, serta mencerminkan gagasan-gagasan inti si
penulis buku
 Teknis Focusing: teknik menulis resensi dengan memusatkan perhatian kepada satu
aspek tertentu yang disajikan dalam objek resensi bisa fokus kepada si pengarang,
tokoh-tokoh ataupun alur ceritanya
 Teknik Comparing: teknik menulis dengan membandingkan atas hal-hal yang terdapat
dalam objek resensi dengan sumber lain yang membahas topik sama.
4. Menulis lengkap enam unsur-unsur resensi
Pada tahap ini, kamu wajib banget tidak melupakan bagian penting yang ada di dalam
unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan cerita yang akan diangkat dalam resensi maka
kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat intisari,
memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini
serta rekomendasimu bila dibutuhkan.
5. Mengecek Kembali Semua Resensi yang Telah Ditulis
Setelah selesai menulis resensi, maka tak ayalnya untuk mengoreksi tulisan mu dengan
cara membaca ulang,  memeriksa apakah ada typo, kesalahan terhadap struktur penulisan,
data yang belum lengkap, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut
menjadi epik dan indah sehingga pembaca pun tetap setia membacanya sampai akhir,
nyaman, dan mudah menangkap isi resensi nya.

G. Contoh Resensi Buku


Setelah ini, ada lima contoh meresensi sebuah buku bergenre non fiksi, fiksi, pengetahuan,
pelajaran dan novel.
1. Contoh Resensi Buku Non-Fiksi
Identitas Buku :
 Judul buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
 Pengarang: Mark Manson
 Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
 Tanggal Terbit: 20 Februari 2005
 ISBN: 9786024526986
 Tebal halaman: 256 halaman
 Lebar: 14.0 cm
 Panjang: 21.0 cm
Sinopsis Buku:
“Apapun masalahnya, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya
bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka menghadapi
masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut: penyangkalan atau mentalitas korban”
(hal 37)
Isi Resensi:
Buku ini menceritakan seorang Charles Bukowski seorang pecandu alkohol senang bermain
perempuan,penjudi kronis,kasar, kikir,dan tukang utang.Ia bercita-cita menjadi seorang
penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal tersebut tidak
membuatnya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Sehingga dengan
pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat
Dalam bukunya yang berisi makna cuek yang bukan berarti tidak peduli terhadap apapun,
Charles Bukowski gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup dalam
memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak
ada ujungnya.
Kelebihan Buku:
Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna
tersendiri untuk bersikap cuek, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami
Kekurangan Buku:
Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, tapi ternyata tidak cuek
disini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan.
2. Contoh Resensi Buku Fiksi

Identitas Buku
 Judul buku: Rapijali
 Pengarang: Dee Lestari
 Penerbit: Bentang Pustaka
 Tanggal Terbit: 24 Februari 2021
 ISBN: 9786022917724
 Tebal halaman: 368 halaman
 Lebar: 13.5 cm
 Panjang: 20.0 cm
 Berat: 0.22 kg
Sinopsis Buku
Ping merasa telah memiliki segala yang ia butuhkan. Dunianya yang damai di Pantai Batu
Karas, rumahnya yang penuh alat musik di tepi Sungai Cijulang, seorang sahabat terbaik,
serta kakek yang menyayanginya. Namun, diam-diam Ping menyimpan kegelisahan tentang
masa depannya yang buram.
Bakat musiknya yang istimewa tidak memiliki wadah, dan ia tidak berani bercita-cita.Hidup
Ping jungkir balik ketika ia harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga calon
gubernur. Ping mesti menghadapi sekolah baru, kawan-kawan baru, dan tantangan baru.
Mungkinkah ia menemukan apa yang hilang selama ini? Dan apakah Ping siap dengan yang
ia temukan, bahwa hidupnya ternyata tidak sesederhana yang ia duga.
Isi Resensi Buku

Isi dari cerita Rapijali berlatar belakang seorang anak yang sedang menikmati pengalaman
baru untuk mengikuti tren kekinian seperti mempunyai media sosial, smartphone, mengikuti
ajang pencarian bakat. Kita akan berkenalan lebih jauh dengan dunia Ping. Ada Oding
sahabatnya sejak kecil, yang jago surfing, Mang Acep Mulyana  dan Bu Lilis Sudrajat –
orangtua Oding- serta beberapa rekan satu band Kakeknya.
Pengarang membuat alur tentang Ping yang berbeda, agar lebih relevan dengan sekarang. Itu
semua tentunya tidak tersirat dalam naskah aslinya yang berlatar tahun ’90-an.
Kelebihan Buku
Kabarnya buku ini akan ada seri lanjutannya, kisah yang tertuang cukup menarik sebagai
hiburan untuk anak muda yang doyan dengan dunia musisi
Kelemahan Buku
Konflik yang diceritakan sangatlah halus
3. Contoh Resensi Buku Pelajaran

Identitas Buku
 Judul buku: Biologi untuk SMA & MA Kelas XII
 Pengarang: Dra. Irnaningtyas
 Penerbit: Erlangga
 Tanggal Terbit: 24 Februari 2018
 ISBN: 9786022987741
 Tebal halaman: 406 halaman
 Lebar: 18.0 cm
 Panjang: 25.0 cm
 Berat: 0.7 kg
Sinopsis Buku
Tidak ada karena merupakan buku kumpulan soal-soal
Isi Resensi
Buku ini dibuat oleh Tim Tentor Master diperuntukan untuk anak SMA kelas XIII sebagai
buku pelajaran atau sumber referensi bacaan mengenai materi-materi Biologi. Buku ini juga
dilengkapi oleh gambar, latihan soal dan bahan diskusi bersama siswa dan guru. Di mana
buku ini menempatkan peserta didik sebagai subjek yang melakukan kegiatan belajar mandiri
maupun bersama tutor untuk membahas materi-materi biologi yang ada.
Penyajian dalam buku ini berusaha untuk melatih kegiatan kognitif dalam membaca sebuah
buku dengan kebiasaan terhadap gambaran beberapa soal-soal yang akan digunakan untuk
menguatkan daya ingat siswa, berdiskusi juga bisa memahami terkait semua yang di dalam
buku biologi tersebut.
Kelebihan Buku:
Beragam materi Biologi untuk kelas SMA XII yang telah dipilih penulis dengan
menggunakan bahasa yang sederhana, tak lain untuk memudahkan siswa dalam belajar secara
mandiri. Selain itu,  terdapat beberapa soal dan kegiatan bersama yang dilakukan secara
bersama untuk melatih siswa dalam kelompok agar terbiasa berdiskusi berani untuk
mengungkapkan pendapat atau jawaban dari soal yang ada dan dapat menyelesaikan
persoalan baru di mata pelajaran khususnya biologi.
Kelemahan Buku:
Terdapat kata ilmiah yang mungkin belum pernah didengar oleh siswa, sehingga dalam
memakainya diperlukan kamus biologi sebagai pendamping belajar mandiri agar dapat
memahami dengan benar kata-kata ilmiah yang ditulis. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk
berpikir kreatif dalam menyelesaikan persoalan baru bila perlu belajar kelompok dengan
temannya ataupun dengan gurunya.
4. Contoh Resensi Buku Pengetahuan

Identitas Buku
 Judul buku: Why? Camera – Kamera
 Pengarang: Yearimdang
 Penerbit: Elex Media Komputindo
 Tanggal Terbit: 13 Januari 2021
 ISBN: 9786230022197
 Tebal halaman: 160.0 halaman
 Lebar: 18.0 cm
 Panjang: 24.0 cm
 Berat: 0.25 kg
Sinopsis Buku
Buku ini menceritakan tentang kamera yang dituangkan ke dalam bentuk komik untuk
menyampaikan informasi mengenai perkembangan penggunaan  kamera yang tidak hanya
digunakan untuk memotret pemandangan indah, bisa dipakai juga mengambil gambar dengan
sensor tiga dimensi dan realitas virtual yang memberikan rasa yang sangat nyata
Resensi Buku
Buku Why? Camera – Kamera, salah satu buku yang dikemas Yaerimdang secara simple dan
jelas melalui tokoh yang berbentuk komik. Buku ini berisi sejarah perkembangan kamera
hingga kamera menjadi alat yang digunakan untuk memotret sebuah objek yang bisa
diaplikasikan ke belum virtual reality.
Belajar pengetahuan umum dibutuhkan di abad ke-20 ini. Arus informasi semakin mudah
diakses dan berkembang sedemikian cepatnya, membuat kita harus belajar dengan cepat.
Belum lagi ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan meningkat.
Buku ini menawarkan konsep belajar cepat tanpa membuat pembacanya merasa kebosanan.
Oleh karena itu, buku ini akan memberikan foto, gambar tiga dimensi dan realitas virtual
yang memberikan rasa yang sangat nyata, hingga sebagai sensor untuk kecerdasan buatan.
Melalui buku ini, mari kita cari tahu dunia di balik kamera yang luar biasa.
Kelebihan Buku
Buku ini sangat informatif untuk segala usia. Penulis membuat buku ke dalam bentuk komik
yang tentunya tidak akan membuat jenuh pembaca. Bahasa yang digunakan juga mudah
dimengerti oleh awam, bisa juga dijadikan referensi.
Kelemahan Buku
Buku ini dibuat secara ringkas, padat dan lengkap sehingga isinya berupa informasi penting.
Tidak ada terlalu banyak memaparkan tentang kamera secara historis yang ditulis secara
panjang.
5. Contoh Resensi Buku Novel

Identitas Buku
 Judul buku: Wingit
 Pengarang: Sara Wijayanto
 Penerbit: Elex Media Komputindo
 Tanggal Terbit: 16 Desember 2020
 ISBN: 9786230021831
 Tebal halaman: 256.0 halaman
 Lebar: 12.5 cm
 Panjang: 10.5 cm
 Berat: 0.15 kg
Sinopsis :
Penelusuran sebuah kompleks perumahan tua terbengkalai di daerah Jakarta Timur malam itu
awalnya berjalan menyenangkan. Sebelum masuk ke area kompleks, saya bersama Wisnu,
Fadi, dan Demian membuka vlog dengan gimmick seru untuk mencairkan suasana. Namun,
saat tiba di sebuah lokasi rumah tingkat yang dikelilingi pepohonan dan semak, saya melihat
semakin banyak makhluk tak kasatmata yang membuat saya terkejut.
Tidak jauh dari situ, saya merasakan kehadiran satu sosok hantu yang ingin berkomunikasi
dengan saya. Hantu tersebut ternyata berwujud seorang anak kecil laki-laki. Fadi mengambil
alih penelusuran saat makhluk tersebut berkomunikasi dengan saya. Selanjutnya, kami
menyebut hantu anak kecil tersebut dengan nama Adik.
Ia memiliki kebiasaan mengangkat kaki kanannya lalu menggesekkan tulang kering kaki
kanannya ke betis kaki kiri seperti merasakan gatal. Ternyata, Adik tidak sendirian. Ia
bersama dengan seorang kuntilanak yang ia panggil Tante. Adik bahkan menunjukkan di
mana lokasi Tante berada, tepatnya di sebuah pohon. Inilah penelusuran kisah Adik dan
Tante Kun….
Resensi Buku :
Novel bertema Horor menceritakan tentang pengalaman Sara Wijayanto selama
penelusurannya di tempat yang sudah lama tidak dihuni oleh penghuni dan di dalamnya
menyimpan kisah misteri, dianggap “angker” atau berpenghuni makhluk tak kasat mata.
kisah yang dituangkan dalam novel wingit berisi perjalanan hidup si sosok yang mendiami
suatu bangunan kosong, sudah lama ditinggal pergi sang pemilik rumah atau bangunan, Salah
satu sosok yang diceritakan ialah Siti mencoba bercerita lewat Sara, kisah semasa ia hidup.
Siti mengungkapkan keinginannya untuk menjadi wanita berprofesi sebagai wanita pada
umumnya, tidak pernah bermimpi bekerja sebagai wanita penghibur. Siti tidak bisa memilih
jalan karirnya karena lingkungan yang membawanya harus menjalani hidup dalam sisi gelap.
Kelebihan Buku :
Novel Wingit mengangkat cerita tentang sosok-sosok tak kasat mata yang ada pada setiap
bangunan, tujuan Sara menuliskan kisahnya dalam menelusuri sebuah lokasi dalam bentuk
buku, tak lain untuk memperkenalkan sosok yang dulunya pernah hidup dengan segala kisah
manis pahitnya hidup kepada kita yang masih diberi umur panjang agar tidak menyesal
seperti sosok-sosok yang dikisahkan Sara di dalam bukunya.
Kelemahan Buku :
Kita akan mendapatkan rasa takut karena terdapat gambar makhluk astral yang tidak bisa
dilihat secara kasat mata dan tidak semua makhluk astral itu jahil kepada manusia yang masih
hidup. Buku ini juga menceritakan kisah hidup seseorang yang sudah tidak ada dan sosoknya
telah diserupai oleh jin yang bersifat tahayul, oleh karena itu tidak semua orang percaya dan
peduli dengan adanya sosok tak kasat mata.

Anda mungkin juga menyukai