Anda di halaman 1dari 9

1.

1LATAR BELAKANG

Dikalangan para pelajar, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan
tinggi, tak pernah lepas dari kebutuhan dalam meresensi buku. Biasanya
resensi sering dianggap sulit oleh para pelajar, dan sering menemui
kesusahan dalam meresensi. Kesusahan atau kesulitan yang dialami tersebut
biasanya mengenai pemilihan buku yang bagus dan langkah-langkah apa saja
yang harus dilakukan terlebih dahulu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimanakah cara meresensi sebuah buku?

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui cara meresensi sebuah buku

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Resensi


Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere
atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai.
Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan
atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi
diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya

baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan datadata, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari
sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis
yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap
cara penulisan, isi, dan substansi buku
Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi
secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap
bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan
metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan
objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah
resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.
Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar
resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah
beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul
yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.

2. Menyusun data buku

Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:


a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;

3. Isi resensi buku


Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan
kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka
buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan
kepada siapa buku tersebut ditujukan
Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.

1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku
yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat
anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat
resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu
mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
Menentukan judul resensi.
Membuat ringkasan secara garis besar.
Memberikan penilaian buku.
Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
CARA MERESENSI BUKU
Ini adalah cara membuat resensi buku sehingga bisa membuat ringkasan
buku lebih baik dan memiliki keahlian di bidang tersebut.

1 : Biasakan dengan satu genre buku.


Membiasakan diri dengan genre buku, akan membantu membantu Anda
menulis review buku dengan ilmu pengetahuan dan menyiratkan wibawa
dibenak pembaca, juga dalam pandangan pembuat buku yang Anda review.
Jangan memaksakan diri membuat resensi buku, dimana Anda kurang
memiliki pengetahuan dengan genre buku tersebut.
2 : Baca buku sambil membawa catatan
Kemanapun Anda pergi bawalah sebuah catatan. Apakah itu secarik kertas
yang diselipkan dalam buku yang Anda baca, maupun buku khusus untuk
membuat resensi buku. Jelaskan buku yang And abaca secara singkat.
Sentuhlah subjeknya, ruang lingkup, dan pernyataan penting dari sang
penulis buku. Deskripsi lengkap tidak diperlukan, karena pembaca hanya
menginginkan gambaran umum dari buku yang Anda baca
3 : Berikan pendapat kritis
Memberikan pendapat kritis dari buku harus didukung dengan contoh-contoh
sesuai dengan pengetahuan Anda atau dengan fakta lain yang telah diteliti.
Jelaskan, apa kekuatan utama dari buku tersebut dan kelemahan yang mesti
diketahui pembaca.
4 : Gunakan kutipan pendek
Dengan menggunakan kutipan pendek, dapat membantu pembaca
memberikan kepercayaan dengan buku yang Anda resensi. Jika Anda memilih
untuk membaca kritikus lain yang telah menulis tentang buku yang sama,
pergunakan pendapat Anda sendiri untuk menghindari kesan telah
dipengaruhi oleh orang lain.
5 : Mulailah dengan pendahuluan
Yakinlah bahwa, resensi buku yang bagus akan menarik diawal dengan
pendahuluan yang menyajikan pendapat Anda tentang buku tersebut.
Membuat sebuah cerita penting dalam paragraph awal, akan mendorong
pembaca melanjutkan ulasan buku yang Anda resensi. Cukup buat
pendahuluan yang singkat. Dengan begitu, pembaca akan tertarik untuk
mempelajari mengapa Anda menukilkan pendapat Anda pertama. Buatlah
pembaca apakah setuju atau tidak dengan pendapat Anda tersebut.
6 : Tulislah Tubuh Utama Buku
Bagian utama dari tinjauan buku harus memberikan ringkasan isi. Ringkasan
harus singkat agar merangsang pembaca memahami pokok utama bahasan
dari buku tersebut. Dalam analisis, pergunakan pendapat Anda. Sertakan

kutipan dari buku yang relevan. Bertanyalah pada diri sendiri beberapa
pertanyaan akan membantu Anda menghasilkan beberapa pertanyaan
seperti: Apa ide utama dari buku ini? Apakah tujuan penulis dengan buku
tersebut? Apakah informasi dalam literatur disajikan dengan cara baru dan
memuaskan? Apakah penulis membuat informasi yang memadai? Apakah
Anda merekomendasikan atau tidak merekomendasikan buku tersebut untuk
dibaca?
Buatlah kesimpulan
Kesimpulan dari sebuah resensi buku harus merujuk kembali ke pendahuluan.
Pendapat yang sama harus diperkuat dengan contoh-contoh singkat. Ini
adalah ringkasan dari semua alasan yang mendukung posisi Anda memiliki
kualitas dari pekerjaan yang sudah Anda lakukan. Dengan kesimpulan yang
kuat, laporan buku akan review terpadu dari pekerjaan.
Tambahan: Resensi buku harus memiliki bentuk yang pasti. Tidak boleh hanya
sekedar kicauan Anda. Paragraf pembuka harus pendek dan harus membuat
pembaca tertarik untuk membaca. Jangan gunakan ungkapan-ungkapan
seperti: Saya pikir , Saya percaya bahwa .. dalam ulasan Anda.
Jagalah kata Aku keluar dari tulisan Anda.

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Sebuah resensi harus memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Data buku atau identitas buku
a. Judul buku
Jika buku yang akan kamu resensi adalah buku terjemahan, akan
lebih baik jika kamu menuliskan judul asli buku tersebut.
b. Penulis atau pengarang
Jika buku yang diresensi adalah buku terjemahan, kamu harus
menyebutkan penulis buku asli dan penerjemah.
c. Nama penerbit
d. Cetakan dan tahun terbit
e. Tebal buku dan jumlah halaman
2. Judul Resensi
Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks buku
itu.

3. Ikhtisar Isi Buku


Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang hendak
diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau
rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak
mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus
sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi buku adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku asli
Penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk
mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang pengarang.
b. Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap penting
ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan
kelemahan buku yang disertai dengan ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
Penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku yang
diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan nama kamu
selaku peresensi.

Contoh resensi buku yang benar


Berikut adalah contoh meresensi buku yang benar

Judul buku : Desaku, Sekolahku


Penulis : Ahmad M. Nizar Alfian Hasan
Penerbit : Pustaka Q-Tha

Tahun Terbit : Agustus 2007


Tebal buku : XXV+189 hlm, 14 x 20 cm

Ketika sekolah semakin mahal dan membosankan, apa yang mungkin kita
lakukan untuk menghadapi situasi seperti ini? Biaya sekolah terus mengikuti
trend harga barang-barang di pasaran yang terus membumbung naik.
Sementara, kualitas lulusannya masih jauh dari yang diharapkan. Murid-murid
sendiri banyak yang menyatakan kebosanan, tidak menyenangkan dan tidak
menarik atas proses pembelajaran di Sekolah. Ke Sekolah dengan rasa
tertekan dan keterpaksaan. Belum lagi ketegangan dengan guru dan tugastugas sekolah serta pekerjaan rumah (PR) yang menyebalkan. Waktu untuk
mengekspresikan diri dan explorasi ketertarikan pada hal-hal di luar sekolah
habis ditelan tuntutan aktivitas di sekolah.

Formalitas sekolahan telah memandulkan kreativitas dan mengasingkan para


murid dari lingkungan hidupnya sendiri. Dan, bagaimana nasib anak-anak
dari keluarga miskin yang tersebar luas di Indonesia Raya ini ?
Dan pada akhir ritual sekolah yang ditunggu-tunggu pun tiba, ijasah adalah
symbol kebanggaan kelulusan yang konon bisa memberikan jaminan hidup
kedepan. Perlu disadari para mahasiswa bahwa ketika ijasah itu diterimakan,
ketika itu pula status anda berubah, bukan lagi menjadi mahasiswa sang
intelektual melainkan pengangguran bila anda belum produktif.

Sebagai sarjana, sudahkah anda memiliki kemampuan dan keterampilan


untuk menerapkannya dalam aktivitas kerja produktif di tengah-tengah
masyarakat membangun ini ? Pertanyaannya, apa yang bisa anda kerjakan/
hasilkan ? Apa yang bisa dibanggakan dengan ijasah di tangan tapi tidak
berdaya ?
Kenyataan cenderung mengatakan untuk menjadi pandai itu memang
mahal. Dan orang-orang miskin dilarang sekolah.

Proses belajar ditentukan sendiri oleh para murid dan kondisi yang nyaman
serta menyenangkan dengan sendirinya tetap terjaga. Ternyata suasana
informal justru sangat mendukung proses belajar yang kreatif, efektif dan

menyatu dengan masyarakat. Lompatan besar pun terjadi. Anak-anak SLTP


alternatif ini dengan kesadaran baru tidak mengejar penilaian dan ijasah,
melainkan pengetahuan dan kemampuan baru. Bukan kompetisi penilaian
yang dibangun, melainkan kompetisi memahami pengetahuan dan
membagikannya kepada kawan-kawan lainnya. Hanya 4 orang muridnya yang
ikut Ujian Akhir Negara (UAN) 2006 yang lalu; itu pun tujuannya adalah
penelitian. Persoalan pun dipecahkan bersama-sama.

Dalam buku ini tereksplorasi bagaimana anak-anak kelas-3 SLTP Alternatif


Qaryah Thayyibah mempunyai tugas akhir sebagai pengganti UAN--untuk
menandai kelulusannya dengan mengadakan dan menyelesaikan disertasi
masing-masing. Disertasi itu antara lain Pengadaan Ruang Belajar, Studio
Musik Bawah Tanah dan Kolam Belut di Rumah Asad; Laboratorium Tanaman
dan Pembuatan Briket Sampah di Rumah Amri; Ruang Belajar dan Budidaya
Tanaman Obat di Rumah Ulfa; Ruang Belajar di Rumah Amik; Menghidupkan
Kembali Kolam Renang Milik Keluarga Alm.Bapak Tafdil; Radio Sekolah dan
Gudang/Bengkel Karya di Rumah Bapak Bahrudin; dan lain-lain. Dan pada
akhirnya, perlu diambil hikmahnya: bahwa belajar itu tidak mengenal batas
ruang dan waktu, bahwa sekolah itu bisa murah dan berkualitas, dan
tentunya dengan adanya semangat dan upaya yang kuat dari semua pihak.
Inilah yang disebut Komunitas Belajar.

Djuneidi Saripurnawan,
RDC Plan Aceh, alumnus Studi Antropologi UGM Yogyakarta.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, maka dapat kami simpulkan bahwa
resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan
sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk
mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel,
maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan
terhadap karya tersebut. Sebelum melakukan resensi maka kita perlu
memperhatikan langkah-langkah sebelum menulis resensi agar tidak
mengalami banyak kesulitan dan dapat menghasilkan resensi yangbaik dan
benar
http://justblog-bali.blogspot.co.id/p/contoh-makalah-bahasa-indonesiaresensi.html

Anda mungkin juga menyukai