1. Judul Resensi
Judul merupakan bagian pemikat sebagai daya tarik pada pandangan pertama bagi membaca.
Bagian inilah yang bisa mencuri hati pembaca untuk mengenal suatu buku. Selain
menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik yang
membuat pembaca ingin terus membaca hingga akhir kalimat bahkan sampai
membuktikannya dengan membeli sendiri suatu buku yang usai diresensi.
2. Identitas Buku
Identitas buku merupakan gambaran umum yang ada dari dalam buku yang berisi yakni judul
buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku,
penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku.
3. Intisari Buku
Pada bagian ini yang dibahas adalah sinopsis. Saat menulisnya, tidak perlu memperhatikan
kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis secara bebas. Perlu banget dengan merangkai
sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca tanpa perlu menulis secara
lengkap isi dari buku sehingga dengan tulisanmu membuat pembaca terbius dan membaca
buku aslinya.
4. Biografi Pengarang
Unsur berikutnya membicarakan tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya
ditulis secara ringkas. Di dalamnya terdapat kehidupan si penulis mulai dari latar belakang,
keahlian, sampai karya-karyanya. Ketika sedang menulis biografi pengarang merupakan
unsur yang esensial di dalam resensi karena track record, citra seorang penulis yang namanya
banyak dikenal akan memunculkan rasa penasaran pembaca. Di samping itu, pembaca
mempunyai gambaran mengenai kisah dan karir penulis selama ini dan penghargaan maupun
prestasi selama ia berkarir. Bagian ini menjadi salah satu poin petunjuk pembaca untuk
menentukan suatu buku.
6. Kesimpulan
Bagian unsur terakhir yakni pada penulisan sebuah kesimpulan. Kamu dapat menulis opini
tentang buku. Isinya bisa berupa kritikan dan masukan yang ditujukan kepada penulis buku.
Kamu tidak bisa memberikan rekomendasi kepada pembaca.
Wah, sudah pada tahu nih apa-apa saja yang perlu ada saat meresensi buku, lalu apa saja
manfaat menulis resensi buku? Seorang yang menggeluti di bidang ini ada julukannya
yakni “resensator”.
1. Memahami atau menangkap isi dan tujuan si pengarang buku dengan karya yang
dibuatnya,
2. Memiliki arah dalam membuat resensi buku, jadi kamu harus tahu kepada siapa
resensi itu untuk dibaca
3. Mengenal atau mengetahui selera dari segala usia pembaca dan tingkat pemahaman
dari para pembaca
4. Menguasai segala ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu sebagai tolok ukur
ketika menuturkan keunggulan dan kelemahan buku, dan
5. Menjadi pengamat buku sekaligus rajin membaca buku apapun itu karena sudah
banyak fasilitator atau penyedia layanan baca buku online seperti Perpus yang dikelola
oleh Gramedia untuk membuka jendela ruang pintu ilmu.
Sudah mantap kenal dekat nih dengan buku yang akan diresensi? Jika sudah, ini lho cara
membuat resensi buku.
2. Membaca Buku
Tentunya membaca buku sebelum menulis resensi, karena dengan tidak membaca isinya
secara gamblang, kamu tidak tahu isi, tujuan, makna dan pesan yang terdapat di dalam buku
sebagai suara hati pengarang buku dengan nyata. Ketika sedang membaca buku jangan lupa
untuk menandai poin-poin penting yang akan dimuat sebagai salah satu bahan untuk menulis
resensi.
Proses membaca buku nantinya kamu akan merasakan sendiri bagaimana pengarang
menceritakan kisah-kisah yang tertuang dengan mendapat feeling dan emosi saat memahami
alur ceritanya, serta mendapatkan hikmah yang tersirat dan informasi sehingga kamu
mendapatkan ide-ide dan kerangka untuk mengulas buku tersebut.
Selain itu, kamu dapat menentukan sisi yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat
ke dalam ulasan yang perlu banget kamu bahas untuk diketahui pembaca dan pengarang juga
akan mengetahui bagian kesenangan dari penikmat karya yang ditulisnya dengan cara
memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi.
Teknik Cutting dan Glueing: teknik menulis resensi dengan merekatkan bagian-
bagian tulisan. Semua bagian tersebut isinya ada materi yang menarik perhatian, yang
terdapat di dalam buku yang hendak kita resensi, serta mencerminkan gagasan-gagasan
inti si penulis buku
Teknis Focusing: teknik menulis resensi dengan memusatkan perhatian kepada satu
aspek tertentu yang disajikan dalam objek resensi bisa fokus kepada si pengarang, tokoh-
tokoh ataupun alur ceritanya
Teknik Comparing: teknik menulis dengan membandingkan atas hal-hal yang terdapat
dalam objek resensi dengan sumber lain yang membahas topik sama.
4. Menulis lengkap enam unsur-unsur resensi
Pada tahap ini, kamu wajib banget tidak melupakan bagian penting yang ada di dalam unsur-
unsur resensi. Setelah mendapatkan cerita yang akan diangkat dalam resensi maka kamu
harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat intisari, memberikan
penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta
rekomendasimu bila dibutuhkan.
Identitas Buku :
Judul buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Pengarang: Mark Manson
Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
Tanggal Terbit: 20 Februari 2005
ISBN: 9786024526986
Tebal halaman: 256 halaman
Lebar: 14.0 cm
Panjang: 21.0 cm
Sinopsis Buku:
“Apapun masalahnya, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya
bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka menghadapi
masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut: penyangkalan atau mentalitas korban”
(hal 37)
Isi Resensi:
Buku ini menceritakan seorang Charles Bukowski seorang pecandu alkohol senang bermain
perempuan,penjudi kronis,kasar, kikir,dan tukang utang.Ia bercita-cita menjadi seorang
penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal tersebut tidak
membuatnya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Sehingga dengan
pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat
Dalam bukunya yang berisi makna cuek yang bukan berarti tidak peduli terhadap apapun,
Charles Bukowski gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup dalam
memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak
ada ujungnya.
Kelebihan Buku:
Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna
tersendiri untuk bersikap cuek, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami
Kekurangan Buku:
Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, tapi ternyata tidak cuek
disini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan.
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-resensi-buku/