Anda di halaman 1dari 11

Photo by ready made on 

Pexels.com

Pengertian Cover Buku


Cover Buku (sampul buku) adalah pelindung bagian dari isi buku yang berupa
lembaran-lembaran, fungsinya juga sebagai pengikat lembaran-lembaran kertas
isi buku agar tidak mudah lepas.
Fungsi Cover Buku sendiri tak hanya menjaga isi buku. Cover Buku bertujuan
untuk menandai buku agar mudah dikenali serta menginformasikan sedikit
mengenai isi sebuah buku.
Secara keseluruhan mengenai cover buku, baiknya memiliki desain yang
menarik; agar mudah dikenali dan menjadi identitas buku itu sendiri. Jadi pas
dijejerkan pada rak buku, kita sudah tahu buku mana yang kita cari, tanpa harus
membaca judul satu persatu.
Pada Cover buku sendiri terdiri dari 3 bagian :

 Sampul Depan : pada sampul depan terdiri dari Judul Buku dan Nama
Penerbit
 Sampul Belakang : umumnya berupa ringkasan penjelasan atau petunjuk
dari isi buku, Nama Penerbit serta barcode ISBN
 Punggung Buku (samping buku) : Judul Buku, Nama Penulis serta
Nama Penerbit. Pada punggung buku sendiri harus sesuaikan ketebalan
buku, kalau terlalu tipis sebaiknya tidak menggunakan.

Jenis Cover Buku


Cover buku sendiri awalnya berbentuk Hardcover, dan seiring perkembangannya
hadir cover buku berjenis Paperback (Softcover) agar mudah dibawa dan lebih
murah harganya.
Berikut penjelasan Jenis Cover Buku :

1. Paperback (Softcover) adalah cover buku berbahan kertas sedikit tebal


dan lentur yang ketebalannya variatif mulai dari 210 gsm, 230 gsm, 260
gsm hingga 310 gsm, ini tergantung pilihan sendiri. Softcover biasanya
menggunakan jenis kertas Art Carton dan kertas Ivory yang dilaminasi
glossy atau doff.
2. Hardcover adalah cover buku berbahan tebal, keras dan kaku. Hardcover
sendiri terdiri dari Carton Board (papan berbahan kertas) yang dilapisi
kertas tipis seperti Art Paper 120 gsm atau 150 gsm, dan ada tali pita
pembatas.
Lihat Standar Ukuran Buku disini.

Pada era modern jenis cover buku digunakan sesuai kebutuhan


(segmen), Hardcover acapkali bertujuan untuk memberi kesan eksklusif pada
sebuah buku dibandingkan Softcover.
Tapi tetaplah kita berpegang; jangan menilai sebuah buku dari covernya,
jadikanlah buku sebagai jendela dunia.
Lihat juga harga cetak buku kami ya.

Jenis Jilid Buku


Jilid buku bertujuan untuk mengikat lembaran-lembaran kertas pada buku. Pada
awalnya, buku diikat dengan benang agar lembaran teks menjadi rapi dan
mudah dibaca.
Seiring perkembangan zaman, cara menjilid telah berkembang lebih jauh dan
lebih efektif.
Karena kebutuhan waktu serta kuantitas buku yang banyak, cara menjilid pun
menjadi purna rupa bentuk dan metodenya.
Berikut Macam-macam Jenis Jilid Buku :
1. Perfect Binding
Perfect Binding (Lem Panas) salah satu jenis jilid yang paling umum pada dunia
Penerbitan. Tak hanya hasil jilid yang kuat, waktu pengerjaan relatif singkat.
Bukan berarti cepat ya, karena setelah dijilid, lem buku harus didinginkan agar
menempel erat.
2. Jahit Kawat {Staples)
Metode penjilidan ini paling umum kita lihat pada buku tulis. Jilid kawat menjadi
pilihan untuk buku yang memiliki lembaran halaman sedikit. Tidak disarankan
untuk buku yang tebal, karena mudah lepas.
3. Spiral Kawat
Jenis jilid ini biasa ditemui pada proposal serta buku notebook. Jilid spiral kawat
memiliki estetika yang menarik pada buku. Tapi bagi yang bertangan kidal,
jangan harap bisa menulis dibuku dengan nyaman pada buku spiral kawat
(sekedar curhat).
4. Jahit Benang
Jahit benang salah satu metode penjilidan buku paling lama, yang masih dipakai
hingga kini. Biasanya 4 hingga 8 lembar halaman dijahit, lalu disusun dan
disatukan menjadi buku, setelah itu dilem untuk memasangkan cover.
Sayangnya metode jilid ini memerlukan waktu relatif lama.
Dari semua jenis jilid buku diatas itu sendiri tergantung dengan kebutuhan serta
kegunaan buku sendiri. Yang paling penting adalah bagaimana kita merawat
sebuah buku. Sekuat apapun jenis jilidnya, kalau kita tidak mampu menjaga dan

merawat buku, tetap saja akan rusak. 


Pelajari materi : penyelesaian perencanaan pengendalian produksi

Daftar Isi
 11 Jenis Jilid Buku yang Perlu Diketahui Penulis 
o 1. Jenis Lakban (Tipe Binding)
o 2. Jenis Lem Panas (Perfect Binding)
o 3. Jilid Kawat/Staples Tengah (Saddle Stitching)
o 4. Loop Stitching
o 5. Jilid Hard Cover (Case Binding)
o 6. Jilid Jahit Benang (Sewn Binding)
o 7. Jilid Spiral (Wire Binding)
o 8. Jilid Spiral dengan 2 Pasang (Twin Loop Wire Binding)
o 9. Jilid Baut (Screw Binding)
o 10. Jilid Grip
o 11. Jilid Spiral Plastik

Bagi mahasiswa atau pendidik, tentu sangat akrab dengan kegiatan mencetak
tugas dan menjilid buku. Tapi saat melakukan jilid buku, banyak di antara Anda
yang bingung menentukan jenis jilid buku, mengingat memang banyak jenis
jilid buku yang ditawarkan oleh pemilik jasa jilid buku.

Sebelum mengetahui apa saja jenis jilid buku yang ada dan bagaimana
fungsinya masing-masing, pada dasarnya melakukan jilid buku atau penjilidan
adalah proses penyatuan atau merangkai kertas-kertas secara berurutan ke
dalam bentuk buku, dengan cara menyatukan lebih dahulu bagian demi bagian
untuk kemudian disatukan langsung dari satu per satu kertasnya.

Untuk melakukan penyatuan kertas demi kertas dan menjadikan sebuah


kesatuan, baik buku, makalah, dan lain sebagainya, diperlukan penjilidan.
Sehingga banyak jenis jilid buku yang ditawarkan tergantung bagaimana fungsi
dan kebutuhan Anda masing-masing. Teknik melakukan jilid buku umumnya
memiliki fungsi untuk meningkatkan image  buku itu sendiri.
Karena jenis jilid buku memiliki gaya yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhannya, maka Anda harus dengan tepat mempertimbangkan jenis jilid
buku yang ingin digunakan sebelum memutuskan untuk menjilid buku.
Pemilihan jenis jilid buku juga dibagi berdasarkan kualitasnya. Misalnya jenis
jilid buku tertentu bertahan lebih lama dari yang lain.

11 Jenis Jilid Buku yang Perlu Diketahui Penulis 


Jenis jilid buku juga bisa berdasarkan bentuk yang diinginkan, misalnya
memungkinkan bisa dibuka rata, dibuka ke atas, ke samping, dan lain
sebagainya. Untuk itu sebelum memilih jenis jilid buku, Anda harus mengetahui
dulu apa saja jenis jilid buku yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan
kebutuhan.

1. Jenis Lakban (Tipe Binding)


Jenis jilid buku lakban atau tipe binding ini merupakan jenis jilid buku yang
paling sederhana. Selain itu, jenis jilid lakban juga terbukti paling murah atau
paling ekonomis sehingga sering dijadikan pilihan saat melakukan penjilidan
pada jenis tertentu dan biasanya paling laris dan paling sering dijumpai di
percetakan.
Proses jilid lakban ini terbilang lebih cepat dan praktis pengerjaannya.
Pengerjaannya yakni lakban ditempelkan di bagian tepi dokumen yang sudah
distaples terlebih dahulu sehingga lebih kuat. Meski sudah distaples, biasanya
hasil jilid lakban tidak lebih awet daripada jenis jilid lainnya. Jenis jilid lakban ini
juga lebih mudah lepas dibandingkan jenis jilid buku yang lainnya.

Biasanya, jenis jilid lakban ini digunakan oleh anak sekolah untuk menjilid
tugasnya yang tidak terlalu tebal atau tidak terlalu banyak halamannya. Di
bagian depan atau bagian paling atas dari jilid buku akan diberikan mika
bening dan kertas karton sebagai cover buku, dan beberapa juga memberikan
mika dan kertas karton di bagian belakang buku kemudian direkatkan dengan
staples dan lakban.
Baca Juga:

Mengembangkan Ide untuk Menulis Buku  

Merasa Buntu Kehabisan Ide?


Teknik Menemukan Ide Menulis Buku  

Tips Memperkuat Ide Menulis Buku  

Menemukan Ide untuk Menulis Buku  

2. Jenis Lem Panas (Perfect Binding)


Jenis jilid buku yang kedua adalah jenis lem panas atau perfect binding. Lem
panas atau teknik jilid lem panas termasuk metode menjilid buku yang dinilai
paling aman dan sempurna. Cara pengerjaannya yakni direkatkan dengan lem
khusus jilid yang sangat kuat. Jenis lem yang digunakan juga khusus, yaitu
jenis lem panas.
Sesuai dengan namanya, lem panas diaplikasikan dengan cara dipanaskan
terlebih dahulu dan akan mengeras dengan sangat kuat saat dingin. Biasanya,
jenis lem panas atau perfect binding ini digunakan untuk melakukan jilid buku
yang tebal, seperti untuk finishing soft cover atau hard cover pada jilid skripsi,
majalah, novel, buku paket, atau laporan tahunan.
Untuk pengerjaan lem panas atau perfect binding ini, salah satu sisi kertas
akan diberi lem panas untuk merekatkan ke cover bukunya. Jenis jilid buku lem
panas atau perfect binding ini hanya cocok untuk menjilid berbagai buku yang
tebal. Minimal ketebalan bukunya memiliki 60 halaman atau sekitar 5-7 mm.
Untuk soft cover, perlu digunakan jenis kertas tebal dari isi halaman agar bisa
menambah laminasi untuk melindungi buku.
Agar mendapatkan hasil yang kuat, pada bagian pinggir halaman buku harus
direkatkan dengan sampul bungkus atau cover  buku ke
punggung cover menggunakan lem atau perekat dengan teknik yang tepat dan
agar kekuatannya bisa terjamin. Biasanya dibutuhkan jenis perekat pilihan
yang kuat agar halaman demi halamannya tidak mudah terlepas.
Walaupun kuat, jilid jenis buku lem panas atau perfect binding ini tergolong
jenis jilid yang cukup sulit, karena dibutuhkan peralatan atau kemampuan
atau skill khusus yang sudah dimiliki atau dikuasai agar mendapatkan hasil
jilidan yang rapi dan kuat. Meski demikian, jilid lem panas atau perfect
binding ini akan lebih efektif, kuat, dan awet tahan lama.
Jenis jilid buku menggunakan lem panas ini bisa dikombinasikan dengan teknik
jilid lain, misalnya jilid benang atau jilid kawat agar lebih kuat.

3. Jilid Kawat/Staples Tengah (Saddle Stitching)


Jenis jilid buku yang ketiga yaitu jenis jilid kawat atau saddle stitching atau
yang disebut staples tengah. Jenis jilid buku ini sering digunakan
sebagai finishing jilid buku untuk majalah, company profile,
katalog, booklet  dan buku yang tidak terlalu banyak jumlah halamannya,
antara 4-80 halaman dalam satu buku.
Cara pengerjaannya yakni lembaran kertas dilipat menjadi dua dan diberi
kawat atau staples pada bagian tengahnya. Tidak jauh berbeda dengan teknik
jilid lakban, jilid kawat atau staples tengah atau saddle stitching ini terbilang
jenis jilid buku yang paling murah, atau bahkan lebih ekonomis daripada jenis
jilid yang lainnya. 
Tetapi untuk menggunakan jenis jilid buku ini, jumlah halaman yang akan dijilid
harus memiliki kelipatan 4. Jika tidak, maka akan ada halaman yang memang
dibuat kosong. Jilid kawat atau staples tengah atau saddle stitching ini sangat
cocok untuk dokumen dengan soft cover.

4. Loop Stitching
Loop stitching merupakan jenis jilid buku yang pengerjaannya hampir sama
dengan jilid kawat atau staples tengah atau saddle stitching. Perbedaannya
adalah pada bagian luar punggung buku, kawat dibuat melengkung sehingga
membentuk lubang. Fungsi dari lubang yang terdapat dalam jilid buku ini agar
bisa memasukkan dokumen ke dalam binder besar.

Teknik jilid ini biasanya digunakan untuk membuat katalog pada perusahaan
besar yang memiliki jumlah banyak agar bisa disatukan atau dijadikan satu dan
bisa dipilah dan diambil dengan mudah.

5. Jilid Hard Cover (Case Binding)


Jilid hard cover atau case binding  ini merupakan jenis jilid buku yang dilakukan
dengan cara menyusun buku yang sudah dijahit dan sudah dilem pada bagian
ujung kertas dan kemudian ditempelkan lagi pada bagian punggung
sampul hard cover. Teknik jilid hard cover ini merupakan teknik jilid standar
yang sering dipakai untuk menyusun skripsi, karya ilmiah, dan tugas akhir.
Jilid hard cover ini tergolong elegan dan sangat awet. Jika dilihat dari segi
tampilan, hard cover ini memang terlihat lebih berkelas karena cover bukunya
lebih kokoh, kuat, dan kertas pada bagian dalam buku juga tidak mudah
tertekuk. Jilid hard cover ini biasanya menggabungkan dua teknik jenis jilid
buku lainnya.
Gabungan jenis jilid buku yang biasa dipakai adalah teknik jenis jilid buku jahit
dan lem panas. Dua jenis jilid buku tersebut digabungkan agar dapat
menyatukan lembaran kertasnya, karena kedua jenis teknik jilid buku tersebut
akan lebih membuat jilid buku kuat dan awet.

Pengerjaan jilid buku dengan teknik hard cover ini biasanya akan melewati


beberapa tahapan, yaitu adalah penyatuan halaman buku menggunakan teknik
jilid dan lem panas. Setelah itu dibuat cover  bukunya dan tantangannya adalah
saat mencetak cover buku menggunakan mesin hard cover.
Karena lebih rumit dibandingkan proses jenis jilid buku yang lain, proses
jilid hard cover ini memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi jika dilakukan
secara manual tanpa alat. Sehingga peluang bisnis jilid hard cover ini tidak
terlalu diminati karena prosesnya panjang dan memakan waktu lama sehingga
beberapa pelanggan merasa kurang puas.
Meski demikian, jenis jilid hard cover ini tetap banyak dibutuhkan, karena
selain digunakan pada skripsi, karya ilmiah, dan tugas lain, jenis jilid ini juga
biasa digunakan untuk menjilid buku yang mahal atau buku berkelas.
Baca Juga:

Tips Produktif Menulis

15+ Cara Memulai Menulis  

10+ Tempat yang Cocok untuk Menulis

Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula

6. Jilid Jahit Benang (Sewn Binding)


Jenis jilid buku selanjutnya adalah jilid jahit benang. Teknik ini juga tergolong
kuat. Meski begitu, jenis jilid benang ini biasanya digabungkan dengan jenis
jilid lem panas atau perfect binding. Tujuan dilakukan teknik lem panas pada
jenis jilid jahit benang ini agar hasil jilidan pada jahit benang memiliki daya
rekat yang lebih kuat pada tiap halamannya.
Jenis jilid buku jahit benang atau sewn binding ini sangat cocok untuk
mencetak buku hard cover, atau juga bisa diaplikasikan pada buku dengan
jumlah halaman yang tipis. Penentuan jumlah halaman yang dijahit ini
tergantung pada ketebalan dan berat (gramasi) dari kertas yang dipakai.
Karena semakin besar gramasi, maka semakin sedikit halaman yang dijahit
supaya dapat mempertahankan kekuatan.
Jenis benang yang digunakan dalam teknik jilid benang ini adalah
menggunakan jenis polyester, yang memiliki daya tahan jilid terbilang tinggi
dan kuat. Meskipun kuat, jenis jilid buku jahit benang ini kurang cocok jika
digunakan untuk menjilid buku yang tebal karena kurang kuat dan kurang rapi.

7. Jilid Spiral (Wire Binding)


Jilid spiral atau wire binding merupakan jenis jilid ini yang menyatukan
lembaran kertas menjadi bentuk buku. Biasanya, jenis jilid ini digunakan untuk
buku yang jumlah halamannya sedikit atau sedang, dan tidak memakai kertas
gramasi yang terlalu tebal karena ruang lingkupnya adalah roll atau ring binder.
Untuk menggunakan jenis jilid ini, Anda harus memberi jarak lebih dari satu sisi
pada setiap halamannya, agar gambar atau teksnya tidak terpotong oleh jilid
spiralnya. Jilid spiral ini dilakukan dengan cara melubangi tiap tepi halaman
pada salah satu sisi kemudian menyatukannya menggunakan kawat atau
plastik yang berbentuk roll. 

Teknik ini biasanya digunakan agar dokumen atau buku yang dijilid dapat
dibuka 360 derajat atau dibuka penuh tanpa merusak halamannya. Jilid spiral
juga tergolong cukup awet dan memiliki kesan elegan dan eksklusif pada hasil
bukunya. Biasanya, jenis jilid spiral ini digunakan untuk membuat agenda,
laporan tahunan, buku menu, atau buku catatan biasa.

8. Jilid Spiral dengan 2 Pasang (Twin Loop Wire Binding)


Sama halnya dengan jilid spiral atau wire binding, jilid spiral dengan 2 pasang
atau twin loop wire binding ini juga menggunakan roll  atau ring binder.
Bedanya, kawat spiral yang digunakan berjumlah 2 pasang sehingga lebih kuat
dan kokoh. Meski demikian, jenis jilid buku spiral dengan 2 pasang ini tetap
tidak disarankan dipakai pada buku yang sangat tebal.
Hal ini karena meski jumlah kawat spiralnya sudah ditambah, tetapi
kemampuan dan kuatnya tidak bertambah banyak. Hanya saja bisa membantu
ketika Anda ingin menambahkan hard cover sebagai cover-nya, supaya lebih
kuat, elegan, dan tidak mudah rusak.
Sama halnya seperti jilid spiral atau wire binding, jilid spiral dengan 2 pasang
ini bisa digunakan untuk membuat agenda, laporan tahunan, buku menu,
catatan biasa, kalender, bahkan proposal. Jenis jilid ini juga tidak akan mudah
rusak meski dibuka penuh. Untuk lebih memudahkan, pengerjaannya biasanya
sudah memakai meskin jilid spiral.
9. Jilid Baut (Screw Binding)
Jilid baut atau screw binding ini merupakan jenis jilid buku yang jarang
ditemukan. Teknik yang digunakan sebenarnya mirip dengan jilid spiral, yakni
melubangi tepi halaman agar dapat digunakan untuk menyatukan kertas.
Tetapi perbedaan jilid spiral dan jilid baut ini adalah jilid baut digunakan untuk
menyatukan halaman menggunakan baut khusus yang dikencangkan.
Baut yang dipilih harus bisa menunjang estetika buku dan harus kuat.
Sehingga jilid buku yang satu ini bisa dijadikan pilihan untuk Anda yang ingin
hasil jilidannya lebih kuat. Jenis jilid buku baut ini biasanya dipakai untuk
menjilid buku dengan hard cover yang dibuat khusus, seperti katalog warna,
katalog pameran, katalog pakaian, buku menu, dan lain sebagianya.

10. Jilid Grip


Jenis jilid buku yang bisa dijadikan pilihan selanjutnya adalah jilid grip. Jilid grip
adalah sebuah teknik menjilid buku dengan menjepit lembut kertas
menggunakan plastik penjepit khusus kertas. Teknik grip ini terbilang
sederhana dan tidak memakan waktu yang banyak serta memiliki kesan simpel
nan estetik.

Buku atau kumpulan kertas disusun terlebih dahulu, disteples pada bagian
tengahnya, kemudian dijepit menggunakan grip atau plastik penjepit hingga
membentuk sebuah buku. Biasanya teknik ini juga bisa dipadukan dengan
teknik penjilidan lain, seperti teknik jilid kawat atau saddle stitching agar hasil
jilidannya lebih kuat lagi.

11. Jilid Spiral Plastik


Meski sama-sama menggunakan kata spiral, namun jenis jilid buku spiral
plastik ini agak berbeda dengan jilid spiral biasa atau jilid spiral kawat. Teknik
jilid spiral plastik belakangan ini cenderung populer dan banyak diminati
pelanggan. Cara melakukan penjilidannya adalah dengan menggunakan teknik
jilid spiral dengan menggunakan bentuk spiral yang modern.

Berbeda dengan jilid spiral kawat yang hanya bisa menjilid buku yang tidak
tebal atau hanya buku tipis, jenis jilid spiral plastik ini bisa menjilid buku yang
jumlah halamannya lebih tebal, maksimal 100 halaman, sehingga bisa
digunakan untuk menjilid makalah, modul, dan lain sebagainya.

Untuk dapat melakukan jilid spiral plastik, setiap lembar kertas disusun terlebih
dahulu dan setelah itu salah satu sisinya dilubangi dengan alat khusus, sama
halnya seperti jilid spiral kawat. Yang berbeda adalah lubangnya dilubangi
dengan bentuk kotak. Setelah itu, untuk menyatukan halaman dengan halaman
diperlukan spiral plastik yang berbentuk seperti cincin yang kemudian
dimasukkan ke lubang kotak.

Anda mungkin juga menyukai