Anda di halaman 1dari 10

1.

Produser

Produser adalah pemain utama di televisi, film dan video industri.


Seorang yang mendisain sebuah produksi program acara sekaligus
bertanggung jawab terhadap teknis eksekusi produksi program tersebut dan
bertugas untuk mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi dalam
sebuah produksi program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap
aspek teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah
gagasan / naskah / rundown sebuah program acara ke dalam pelaksanaan
produksi program siaran. Permulaan ide dari sebuah proyek seringkali datang
dari produser dan mereka mengawasi proyek dari perencanaan sampai
selesai. Mereka terlibat dalam proses marketing dan distribusi seperti mereka
memantau shooting. A producer must has good taste, seorang produser
harus mempunyai selera yang baik. Untuk itu seorang produser harus
mempunyai wawasan yang luas tentang film, baik teknis maupun non teknis.
Produser bekerja sama dengan sutradara dan staf produksi dalam proses
shooting dan selalu terlibat di dalamnya.

Job description

Singkatnya, seorang produser dapat membawa sebuah konsep ke


dalam layar. Orang yang dapat melakukan semua kemungkinan.

Produser terlibat dalam setiap pertunjukan dalam sebuah program


televisi, film atau video, dari awal proyek sampai akhir, baik di studio ataupun
di luar studio. Dia adalah team leader yang paling penting dan bergantung
pada ukuran proyek dan didukung oleh production assistant, koordinator
fasilitas dan unit manager.

Aktifitas khusus meliputi :

1. Membuat rencana anggaran biaya


produksi
2. Mengembangkana yang akan diproduksi
3. Mengatur-masalah yang timbul pada saat
waktu shooting
4. Supervisi progress proyek dari produksi
dan pasca produksi
5. Mengelolasumber daya (SDM, keuangan dsb) dengan baik agar
pelaksanaan pembuatan suatu paket produksi dapat berjalan sesuai
target.
6. Melakukansi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses pembuatan
paket produksi, intern maupun ekstern
7. Melakukani harga dengan pemain
8. Mengantarkan sebuah produksi sesuai dengan budget.

2. Program Director – Pengarah Acara Atau Sutradara

Seorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis


pelaksanaan produksi satu mata acara siaran, menyutradarai Program Acara
Televisi baik untuk Drama ataupun Non Drama dalam Produksi Single atau Multi
Camera.

Visi Program Director adalah membimbing kru-nya dalam mencari lokasi


yang tepat, melakukan casting, mendesain set dan lighting serta terlibat dalam
proses editing dan dubbing.

Oleh karena itu, hal yang terpenting adalah kemampuan dalam memimpin.
Yang meliputi kemampuan dalam bekerjasama dengan banyak orang, pemilihan
artistik, mengetahui masalah teknis serta mempunyai kemampuan dalam
menangani perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan. Program Director
diharapkan dapat bekerja keras di bawah tekanan. Tidak ada latar belakang yang
jelas mengenai darimana seorang sutradara mendapatkan ilmunya, beberapa
dari mereka memiliki pengalaman dalam bidang produksi, kamera ataupun
editing. Tapi yang paling utama adalah mereka harus memiliki pengalaman
dalam bidang industri ini.

Syarat :

a. Memahami Type Of Program


b. Menguasai Manajemen Produksi
c. Mendalami Sinematografi
d. Mendalami Dramaturgi
e. Mampu menggunakan Peralatan Produksi dan dapat menterjemahkan
gagasan kedalam eksekusi sebuah program acara TV (mengabungkan hal
teknis & seni)

Aktifitas khusus meliputi :

a. Merepresentasikan naskah
b. Brainstorming ide dengan produser dan penulis naskah
c. Mem-breakdown naskah ke dalam syuting list
d. Melakukan casting calon pemain
e. Memimpin crew produksi di lapangan
f. Bertanggung jawab terhadap proses pengambilan gambar
g. Mengarahkan para pemain di lapangan
h. Men-supervisi di bagian editing.

Apa saja yang perlu dilakukan ?

Brain Strorming :

1. Membuat /menentukan detail konsep bersama-sama dengan Producer,


Creative.
2. Melakukan analisis script/scenario /rundown berdasarkan konsep/ ide yang
telah disepakati.
3. Menentukan peralatan pendukung teknis meliputi : Kamera, Lighting, Audio
dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program

Koordinasi :

Melakukan koordinasi dengan crew pendukung teknis meliputi :


Kameraman, Switcherman, Audioman, Lightingman menyangkut konsep
acara dan kebutuhan peralatan produksi Me-review kembali kebutuhan teknis
produksi dengan Producer dan Creative

Eksekusi :

1. Membuat /menentukan bloking kamera

2. Melakukan supervisi terhadap penataan set panggung, lighting, kamera,


audio, switcher, CG etc.
3. Bersama-sama TD memastikan kesiapan perangkat teknis lainnya.

4. Memandu jalannya Gladi Bersih bersama FD.

5. Berkoordinasi dengan producer dan krabat kerja yang lain.

6. Melakukan Briefing bersama seluruh crew pendukung acara mengenai


rundown acara SHOOTING PROGRAM ( Live / Taping ) Mengarahkan
produksi Program Acara.

Evaluasi :

Bersama Produser dan crew pendukung teknis lainnya melakukan


evaluasi

Editing :

Mengikuti proses editing program bila Dibutuhkan

Bahasa Komando

- Standby

Aba-aba untuk meminta kepada seluruh pendukung acara baik crew maupun
talent/presenter untuk bersiap-siap memulai acara/program.

Dapat juga berarti aba-aba untuk kameraman agar jangan merubah


komposisi gambar karena akan di ambil .

Contoh : “Studio standby….Crew, Standby….” Atau “… Camera 1 Standby


….Camera 1 Take ….”

- Countdown

Hitungan mundur untuk memberi aba-aba agar program di mulai tepat sesuai
waktu yang ditentukan.

Dapat juga berarti memberikan jeda waktu pada proses recording antara satu
adegan ke adegan berikutnya, untuk mempermudah pada proses editing

Contoh : “ Standby … 5…4…3…2…1…action !!!...”


- Cue / Action

Aba-aba untuk artis, talen, presenter atau performer yang lain untuk memulai
adegan atau aksinya sesuai dengan script/ naskah.

Dalam produksi program besar yang melibatkan banyak orang, komando dari
Director diteruskan kepada Floor Director

Contoh : “… 3…2…1…Cue (talen)…!!” atau “Camera ..!!! ..Action…!!” “

- Take” / “On”

Aba-aba untuk kameraman sebagai tanda gambarnya di ambil, biasanya


dilakukan untuk produksi program dengan multi kamera.

Contoh : “ Camera 1 Standby… Camera 1 Take” atau “ Camera 1 …On..!!”

- Take two, Take Tree…

Isyarat untuk meminta untuk dilakukan pengambilan gambar ulang, karena


pengambilan gambar pertama terjadi kesalahan atau hasilnya tidak
memuaskan.

- Rolling / Play

Aba-aba kepada VTR operator untuk memulai pemutaran video tape, bisa
juga berlaku sebagai aba-aba untuk memulai perekaman.

Contoh : “… standby VTR… rolling, VTR….” Atau “ Stndby VTR …rolling


record VTR… 3..2..1..”

- Wide Shoot / Tide Shoot

Perintah kepada kameraman untuk pengambilan sudut gambar lebar atau


sempit

Contoh : “… Camera 1 wide….”

- Cut

Perintah untuk memotong adegan


- Bungkus/ Clear

Komando sebagai isarat bahwa seluruh kegiatan produksi telah usah. Dapat
juga berarti proses pengambilan gambar pada satu scene telah usai atau
pengambilan gambar pada satu tempat telah usai, diteruskan ke tempat
berikutnya .

3. Production Switcher / Switcherman

Seseorang yang bertanggungjawab terhadap pergantian gambar, baik


atas permintaan Pengarah Acara atau sesuai dengan shooting script/rundown
yang telah disusun sebelumnya. dalam perkembangannya posisi ini sudah
dirangkap oleh pengarah acara.

Pada produksi TV akan ditemukan editing dalam 3 bentuk :

a. Video switching in real time mempergunakan production switcher ( video


mixer)
b. Post production videotape editing
c. Film editing

Meskipun secara mekanis masing-masing prosesnya berbeda, efek


artistiknya bisa jadi hampir sama.Yang perlu diperhatikan pada saat editing
adalah :

a. Moment yang dipilih untuk diganti dari satu shot ke shot lainnya. (cutting
point)
b. Bagaimana pergantian shot tersebut (cut,mix,dsb) dan kecepatan transisi.
c. Order of shots (sequence) dan durasinya (cutting rhythm).
d. Mempertahankan kualitas gambar yang baik dan kesinambungan audio.
e. Menggabungkan adegan yang diambil pada waktu dan tempat berbeda,
apabila adegan diambil dengan satu kamera.

Untuk sebuah produksi televisi, rundown merupakan panduan yang


dijadikan acuan seorang program director atau pengarah acara dalam
menjalankan sebuah acara televisi.
Rundown biasanya disusun oleh produser dan didiskusikan dengan tim
produksi. Format pembuatan rundown tidak mutlak, sangat tergantung dari
karakteristik format acara televisi itu sendiri.

Rundown format berita misalnya agak sedikit berbeda dengan rundown


untuk acara berformat non drama (quiz, gameshow, music, variety
show,magazine ,dll).

Rundown merupakan susunan isi cerita dari sebuah program acara


yang dibatasi oleh durasi (panjangnya item acara), segmentasi dan deskripsi
atau bahasa naskah.

Untuk acara berdurasi 30 menit biasanya dibagi menjadi empat


segment, namun beberapa acara berdurasi setengah jam ini juga kadang
terbagi menjadi 3 segment. Sedangkan acara berdurasi 60 menit biasanya
terbagi atas 5 atau 6 segment.

Salah satu fungsi pembuatan segmentasi ini adalah untuk keperluan


penempatan commercial break atau iklan. Misalnya, total konten program
acara berdurasi 30 menit adalah 24 menit,sisanya yang 6 menit untuk iklan.

Selain kolom “Segment”, hal penting lainnya adalah “Description”. Di


kolom ini dijelaskan tentang apa saja isi dari setiap segment. Sedangkan jika
ada catatan penting lainnya, bisa dimasukan ke dalam kolom “Note” atau
“Remark”.

4. Production Assistent/ Asisten Produksi

Asistent produksi mempunyai peran sebagai kunci dalam menjalankan


proses produksi secara baik, membantu produser dalam mengatur proses
produksi agar sesuai dengan jadwal serta budget.

Unit produksi menjalankan proses administrasi terhadap produser dan


director dan masuk ke dalam semua proses produksi dari pra produksi hingga
post produksi.
Job description

Unit Produksi selalu terlibat dalam sebuah program dengan cara


mengamati langsung di lapangan sebagai koordinator lapangan dan
memastikan semua apa yang terjadi di lapangan.

a. Mengkoordinir dan mengkomunikasikan persiapan produksi & fasilitas


yang dibutuhkan
b. Mengkoordinir perencanaan meeting serta mencatat hasil meeting
c. Membantu produser menyusun rencana anggaran biaya
d. Membantu produser menyusun schedule produksi
e. Mendistribusikan naskah kepada pemain dan kru yang membutuhkan
f. Mencari dan menghubungi calon pemain
g. Mengkoordinir akomodasi dan transportasi (bila diperlukan)
h. Surat menyurat (Bookingan)

5. Penulis Naskah Atau Script Writer

Naskah adalah blue print sebuah film/produksi, tugas diantaranya :

1. Melakukan survey dan riset awal suatu cerita


2. Menulis sebuah naskah/script yang akan diproduksi
3. Melakukan brain-storming naskah dengan produser dan sutradara
4. Melakukan revisi naskah sesuai dengan hasil brain-storming

6. Floor Director / Pengarah Lapangan

Bertugas sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan- pesan


Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis pendukung dalam
produksi suatu acara dengan bahasa tubuh terutama tangan, PA
berkommunikasi dengan FD melalui alat komunikasi Clearcomm/Hand Tallky
(HT)

7. Cameraman/Penata Gambar

Kameraman dapat mengoperasionalkan kamera dalam setiap kondisi,


menghasilkan sebuah gambar sesuai dengan permintaan director dengan
menggabungkan antara skill yang dimiliki dengan teknologi. Seorang
kamerawan, dibawah komando seorang DOP (Director of Photography)
harus dapat mengasilkan shot terbaiknya.

1. Membaca dan mempelajari naskah film


2. Melakukan persiapan dan setting peralatan kamera, termasuk di dalamnya
adalah tripod, monitor, lampu, kabel, headphone
3. Memberikan masukan kepada DOP untuk menghasilkan shot terbaik
dalam tiap scene
4. Mempelajari naskah
5. Menemukan solusi teknis bila menemui masalah di lapangan
6. Selalu kreatif dan perhatian terhadap visual yang dihasilkan dari angle-
angle shot
7. Selalu siap melakukan inovasi dan melakukan ekperimen dengan
berbagai macam ide
8. Interlinking with a range of functions and equipment;
9. Melakukan intruksi dari director maupun DOP
10. Berkoordinasi terus dengan kameraman lain termasuk dengan soundman
dan lightingman serta aktor
11. Selalu menjaga hubungan baik dengan asisten kamerawan
12. Bekerja cepat, karena waktu sangat berharga pada saat produksi berjalan
13. Selalu bertanggung jawab dalam situasi apapun yang berhubungan
dengan hasil gambar
14. Merencanakan pekerjaan dengan ketelitian. Ketika dalam sebuah scene
ada adegan ledakan, maka hanya perencanaan yang matang dan
ketelitian yang dapat menghantarkan adegan tersebut dapat
menghasilkan gambar yang baik, mengingat adegan seperti ini sangat
mahal
15. Selalu mengikuti perkembangan teknis kamera dan peralatan lainnya.

8. Lighting Director / Penata Cahaya

Bertugas sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap


keberhasilan penataan cahaya baik secara artistik maupun yang mampu
menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskahnya.
Syarat :

1. Mengenal tata cahaya


2. Mengenal fungsi berbagai jenis lampu, kabel, filter, reflektor, genset, listrik,
alat kontrol lampu/mixer
3. Mempunyai seni tata lampu
4. Mengenal lokasi produksi
5. Kordinasi dengan D.O.P (Departement Of Photography)
6. Membaca dan mempelajari naskah
7. Chief Lighting mengikuti pra produksi agar mengetahui konsep setiap
scene dan look secara keseluruhan film
8. Melakukan perhitungan kebutuhan lampu untuk setiap produksi
9. Mengatur setting lampu sesuai dengan permintaan sutradara di lapangan
10. Berusaha untuk mengatasi masalah pencahayaan di lapangan dengan
berbagai cara untuk menghasilkan tata cahaya yang diinginkan
11. Melihat kebutuhan listrik dan mencari titik listrik pada setiap setting

Jika harus menggunakan genset, maka order kebutuhan daya setting


untuk kebutuhan lampu

9. Audioman

Audioman adalah petugas yang mengatur perimbangan suara dari


berbagai sumber, antara lain melakukan set up microphone, musik /
backsound dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai