Produser
Job description
Oleh karena itu, hal yang terpenting adalah kemampuan dalam memimpin.
Yang meliputi kemampuan dalam bekerjasama dengan banyak orang, pemilihan
artistik, mengetahui masalah teknis serta mempunyai kemampuan dalam
menangani perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan. Program Director
diharapkan dapat bekerja keras di bawah tekanan. Tidak ada latar belakang yang
jelas mengenai darimana seorang sutradara mendapatkan ilmunya, beberapa
dari mereka memiliki pengalaman dalam bidang produksi, kamera ataupun
editing. Tapi yang paling utama adalah mereka harus memiliki pengalaman
dalam bidang industri ini.
Syarat :
a. Merepresentasikan naskah
b. Brainstorming ide dengan produser dan penulis naskah
c. Mem-breakdown naskah ke dalam syuting list
d. Melakukan casting calon pemain
e. Memimpin crew produksi di lapangan
f. Bertanggung jawab terhadap proses pengambilan gambar
g. Mengarahkan para pemain di lapangan
h. Men-supervisi di bagian editing.
Brain Strorming :
Koordinasi :
Eksekusi :
Evaluasi :
Editing :
Bahasa Komando
- Standby
Aba-aba untuk meminta kepada seluruh pendukung acara baik crew maupun
talent/presenter untuk bersiap-siap memulai acara/program.
- Countdown
Hitungan mundur untuk memberi aba-aba agar program di mulai tepat sesuai
waktu yang ditentukan.
Dapat juga berarti memberikan jeda waktu pada proses recording antara satu
adegan ke adegan berikutnya, untuk mempermudah pada proses editing
Aba-aba untuk artis, talen, presenter atau performer yang lain untuk memulai
adegan atau aksinya sesuai dengan script/ naskah.
Dalam produksi program besar yang melibatkan banyak orang, komando dari
Director diteruskan kepada Floor Director
- Take” / “On”
- Rolling / Play
Aba-aba kepada VTR operator untuk memulai pemutaran video tape, bisa
juga berlaku sebagai aba-aba untuk memulai perekaman.
- Cut
Komando sebagai isarat bahwa seluruh kegiatan produksi telah usah. Dapat
juga berarti proses pengambilan gambar pada satu scene telah usai atau
pengambilan gambar pada satu tempat telah usai, diteruskan ke tempat
berikutnya .
a. Moment yang dipilih untuk diganti dari satu shot ke shot lainnya. (cutting
point)
b. Bagaimana pergantian shot tersebut (cut,mix,dsb) dan kecepatan transisi.
c. Order of shots (sequence) dan durasinya (cutting rhythm).
d. Mempertahankan kualitas gambar yang baik dan kesinambungan audio.
e. Menggabungkan adegan yang diambil pada waktu dan tempat berbeda,
apabila adegan diambil dengan satu kamera.
7. Cameraman/Penata Gambar
9. Audioman