Anda di halaman 1dari 6

MODUL-2

MANAJEMEN PRODUKSI FILM

FX. YATNO KARYADI

Program Studi Televisi dan Film


Institut Seni Indonesia
Padangpanjang
PRODUKSI FILM (2)_

Departemen produksi
Peran di departemen produksi secara teratur tumpang tindih tergantung pada pengalaman tim
produksi dan persyaratan produksi. Mungkin ada line producer serta manajer produksi pada
serial TV besar atau film berbiaya besar, karena ada banyak hal yang harus dilakukan. Garis
batas antara peran-peran ini bervariasi.
Koordinator produksi berbasis di kantor produksi dan merupakan pendukung utama
bagi line producer (dengan asumsi tidak ada manajer produksi), memulai kontrak pemeran dan
kru, mengawasi perizinan, memesan kru harian tambahan dan peralatan tambahan, mengelola
tim produksi dan umumnya menerima semua panggilan yang masuk ke kantor produksi. Peran
ini mencakup spektrum tanggung jawab yang begitu besar sehingga seluruh bahasan dapat
dikhususkan untuk koordinator produksi saja.

Departemen Akunting
Akuntan produksi adalah kunci bagi line producer yang mengendalikan anggaran
produksi, dan akan mengelola anggaran berdasarkan informasi yang diberikan oleh line
producer setiap hari. Mereka juga akan mengambil informasi anggaran dari kontrak pemain dan
kru serta pesanan pembelian/purchase order (PO).

Casting
Casting Director dan asisten casting mungkin telah menghubungi agensi aktor jauh
sebelum line producer datang, karena banyak produksi yang ditugaskan atau berdasarkan
aktor/aktris terkemuka yang dillibatkan. Namun, casting masih diperlukan, dan akan berlanjut
hingga hari pertama pengambilan gambar utama (periode syuting utama). Casting director akan
menegosiasikan kesepakatan dengan agen atas nama produksi, berdasarkan anggaran
pemeran, tetapi dengan persetujuan line producer.

Asisten Sutradara
Asisten Sutradara pertama (1st AD) bekerja bersama sutradara selama masa pra-
produksi dan masa syuting. Selama persiapan, adalah tugas Astrada-1 untuk membuat jadwal
pengambilan gambar yang dapat dicapai berdasarkan naskah pengambilan gambar final dan
mempertimbangkan persyaratan khusus dari sutradara.
Asisten Sutradara kedua (2nd AD) jika tidak diperlukan di set biasanya bekerja dari
kantor di sekitar basis lokasi, menangani koordinasi kebutuhan sehari-hari set. Selama
persiapan, Astrada-2 terutama berkaitan dengan para pemeran dan figuran, mengatur jadwal
latihan bersama dengan sutradara, serta perlengkapan kostum dan biaya khusus jika diperlukan
(seperti mengemudi, berkuda, melatih dialog atau memainkan alat musik). Astrada-2 juga

1
mem-breakdown naskah di samping jadwal untuk mengidentifikasi hari-hari untuk figuran,
stuntman atau pemeran pengganti, kendaraan aksi, dll.
Asisten sutradara ketiga (3rd AD) memiliki persiapan yang lebih sedikit - mungkin cukup
dengan menguasai naskah dan menghadiri latihan pemeran. Peran utamanya di lokasi syuting
selama pembuatan film, bekerja untuk Astrada pertama, mengatur aksi figuran, dan juga
menjaga lokasi tetap tenang. Astrada-3 bertanggung jawab untuk membagikan dan mengawasi
semua walkie-talkie/handy-talkie dan head-setnya.

Departemen Naskah
Pengawas naskah bertanggung jawab untuk mengatur waktu naskah sebelum
pembuatan film dimulai, dan juga untuk mengatur waktu naskah selama pembuatan film.
Timings sangat penting untuk produksi drama, karena sebuah program memiliki durasi yang
sangat spesifik. Meskipun banyak yang bisa dilakukan dalam editing, mempertahankan adegan
ke waktu selama pengambilan gambar, berarti menghindari pemborosan dan memastikan
rekaman yang memadai untuk dikerjakan dalam editing.

Departemen lokasi
Manajer lokasi akan menjadi salah satu anggota kru awal yang dipekerjakan, bahkan
kadang-kadang mereka mungkin bertugas sebelum line producer. Ini karena lokasi utama sering
kali menentukan di mana kantor/basis produksinya, terutama jika syuting di kota besar yang
bisa memakan waktu beberapa jam hanya untuk berpindah dari satu sisi kota ke sisi lain.
Manajer lokasi akan mendapatkan lokasi yang sesuai (terkadang dengan bantuan pencari
lokasi), memotretnya dan memberikan opsi-opsi untuk dipilih oleh sutradara.

Kru kamera
Director of Photography (DOP) adalah orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan
tampilan produksi. Mereka akan menentukan format pengambilan gambar (jika ini belum
ditentukan sebelumnya) dan kamera mana yang akan digunakan. Ada banyak pilihan kamera
akhir-akhir ini, yang mencakup mulai dari kamera film tradisional 35mm dan 16mm, hingga
kamera High Definition dan format tanpa pita. Tentu, selalu ada implikasi biaya dalam
keputusan ini, sehingga masukan dari produser dan line producer sangat penting. Seringkali,
seorang line producer diminta untuk menyiapkan berbagai perbandingan biaya dari pilihan yang
berbeda, yang akan mencakup biaya material (film atau kaset) dan rute pasca produksi yang
tersedia.
DOP terkadang mengoperasikan kamera juga, tetapi jika anggaran memungkinkan, akan
mempekerjakan operator kamera. Anggota lain dari departemen kamera akan menjadi focus
puller (atau asisten kamera pertama, 1st AC), clapper loader (atau asisten kamera ke-2, 2nd AC),
camera trainee dan pada produksi yang lebih besar ada video assistant, yang tugas utamanya

2
merekam apa yang sedang difilmkan ke tape untuk playback. Jika pengambilan gambar dengan
format tanpa tape, diperlukan DIT (Data Information Technician). Peran ini melibatkan back-up
dan download rekaman secara rutin sepanjang hari, jadi jika ada yang salah dengan kamera
data selalu aman.

Departemen Grip
Key grip adalah orang yang mengontrol pergerakan dolly kamera, dengan cara mendorong dolly
di sepanjang track; mereka juga melakukan segala rigging kamera ke crane atau jib arm. Dolly
adalah platform beroda untuk menempatkan kamera dan operatornya. Dolly biasanya
ditempatkan di trek yang dapat bergerak di sekitar aksi, dan sangat berat: grip, bersama dengan
asisten grip, harus mengarahkan dolly ke posisinya pada setiap set-up kamera di masing-masing
lokasi dan meletakkan trek yang dilalui dolly itu sesuai kebutuhan aksi.

Departemen Lighting
Gaffer adalah sebutan kru lighting paling senior di departemen ini. Dia akan bekerja bersama
DOP untuk membantu menciptakan tampilan pencahayaan yang dibutuhkan. Bestboy (belum
diketahui mengapa disebut demikian!) adalah penghubung antara gaffer dengan kru lighting
lainnya, dan akan menjadi kontak utama antara departemen lighting dan line producer.
Mungkin ada dua hingga belasan kru lighting tambahan yang diperlukan di lokasi, ditambah
operator genset. Untuk alasan Kesehatan & Keselamatan, teknisi listrik harus memiliki
kualifikasi yang diperlukan, dan mungkin bersertifikat teknisi.

Departemen sound
Sound recordist mengawasi semua rekaman suara saat pengambilan gambar, baik itu dialog,
musik atau ʻatmos' (suara background atau atmosfer). Dia dibantu oleh operator boom yang
memegang boom pole dan mikrofon, dan memasangkan mikrofon ke artis. Seringkali jika ada
peserta trainee membantu memberi label pada memory card, membantu mengganti baterai,
dll. Sebagian besar produksi merekam suara ke dalam hard drive dan menyimpan back-up
untuk tujuan keselamatan.

Departemen Art
Besar kecilnya departemen art sangat bervariasi tergantung pada ukuran produksinya
dan periodenya. Production designer menciptakan tampilan dan desain, dan akan ada art
director yang menindaklanjuti desain tersebut. Mungkin juga ada asisten art director, desainer
grafis, dan asisten departemen art. Stand-by Art Director dipekerjakan untuk stand by di set
saat syuting untuk menyempurnakan desain di saat-saat terakhir, untuk memeriksa kontiniti
properti.

3
Konstruksi dan set operations
Ini tergantung pada ukuran produksinya, mungkin akan ada sejumlah kru konstruksi.
Seorang construction manager mungkin dipekerjakan untuk mengawasi semua konstruksi yang
diperlukan, bisa juga melalui perusahaan konstruksi khusus. Stand-by carpenter dan
stand-by painter dipekerjakan selama pengambilan gambar pada pembuatan film: Stand-by
carpenter akan membantu memastikan trek kamera diletakkan secara merata.

Departemen kostum
Costum designer menciptakan tampilan untuk setiap aktor baik individu maupun tampilan
keseluruhan untuk produksi. Sekali lagi, akan ada masalah anggaran yang perlu didiskusikan dan
disepakati dengan line producer selama periode persiapan. Jumlah figuran akan berdampak
besar pada anggaran kostum, terutama pada produksi drama periodik; dan setiap pemeran
tambahan perlu mengenakan kostum khusus. Bagian kostum lainnya dapat terdiri dari costum
supervisor, set-dresser, dress-maker dan wardrobe assistant.

Departemen Make-up
Make-up designer bisa memiliki tim yang terdiri dari make-up supervisor, beberapa make-up
artist, dan mungkin specialist hairdresser. Pada produksi tertentu perlu special effect, akan ada
prosthetic artist juga.

Departemen Editing
Umumnya editor memiliki satu atau dua edit assistant. Peralatan editing saat ini umumnya
adalah peralatan non-linier. Ini mungkin bisa berubah di masa mendatang. Pada produksi yang
lebih besar, seorang post-production supervisor akan dipekerjakan untuk mengambil alih
manajemen proses pasca produksi. Peran ini sering kali tumpang tindih dengan peran line
producer, tetapi setelah produksi selesai dan semua peralatan, properti dan kostum wrapped
dan dikembalikan, line producer menyerahkan pengawasan produksi kepada post-production
supervisor.

Departemen Transportasi
Unit driver dipekerjakan untuk mengantar artis ke dan dari lokasi. Dalam produksi film tidak ada
penundaan yang dapat dihindari karena para aktor diharapkan tiba di lokasi lebih awal untuk
melakukan make-up dan kostum. Pengemudi juga dapat menjalankan tugas-tugas produksi lain,
seperti mengambil dan menurunkan peralatan, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
Banyak artis ternama yang meminta supir pribadi. Pengemudi truk/mobil box sering
dipekerjakan secara khusus untuk mengemudikan kendaraan teknis seperti mobil kamera,
mobil grib, angkutan properti, lighting, dll.

4
Kesehatan & Keselamatan
Meskipun tidak ada aturan yang tegas mengenai adanya unit medis di set setiap saat
pada sebuah produksi film, namun merupakan persyaratan hukum untuk setidaknya ada
pertolongan pertama yang memenuhi syarat. Unit medis khusus, biasanya dihadirkan di lokasi
pembuatan film yang memiliki risiko kecelakaan.

Anda mungkin juga menyukai