Anda di halaman 1dari 13

TAHAPAN PROSEDUR

PRODUKSI PROGRAM/KONTEN

Hans Utama
Secara umum SOP proses produksi sebuah
program/konten ada tiga tahapan :
1. Pra produksi (Pre production)
2. Produksi (Production)
3. Pasca Produksi (Post Production)
1. Pra produksi (pre production)

• Pra produksi (pre production) adalah tahapan pelaksanaan pembahasan dan pencarian ide,
gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi acara (talent), lokasi,dan kerabat kerja (kru).
• Pada tahapan ini yang bertanggung jawab adalah eksekutif producer, producer, director
(program director) dan kreatif. Mereka duduk bersama dalam forum brainstorming yang disebut
sebagai meeting planning, mencari dan mengelola gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk
proposal, penulisan rundown, naskah, dan time schedule program.
• Melalui planning meeting setiap ide dipresentasikan dan diuji dari sudut pandang estetika dan
informatif dengan melihat peluang ekonomi dan sosial ataupun sebaliknya.
• Planning meeting dapat dilakukan lebih dari satu kali pertemuan. Pada pertemuan pertama bisa
saja dihadiri oleh eksekutif produser, produser dan kreatif, tetapi pertemuan berikutnya dihadiri
pelaksana teknis seperti technical director, audio, engineer, lighting art director, dan desain grafis
sebagai langkah untuk menghubungkan ide satu dengan ide lainnya.
• Konsep yang dibuat dalam planning meeting tidak selalu dibuat dalam bentuk
proposal program, tetapi bisa saja ide-ide yang muncul langsung dibentuk dalam
bentuk rundown.
• Rundown adalah susunan isi dan alur cerita dari program acara yang dibatasi dengan
durasi dan segmentasi. Rundown tersebut tidak final tetapi mengalami revisi
berulang kali hingga siap tayang.
• Revisi rundown biasanya pada pengisi acara, materi, susunan atau tahapan acaranya.
Pertimbangannya masalah daya tarik, muatan emosi program sebagai suatu
tontonan yang dapat dinikmati penonton di rumah.
• • Pada Program spesial, khususnya siaran langsung (live) dengan beragam materinya dan pengisi acaranya.
Rundown harus dibuat sedetail mungkin. Tidak hanya sebatas program rundown saja, tetapi buat juga dalam
bentuk master rundown menjadi pedoman kerja bagi kru dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
kesempurnaan pelaksanaan produksi juga dibuat operasional rundown.
• Jadi ada tiga bentuk rundown yang dibuat yaitu : program rundown, master rundown, dan operational
rundown. Namun tidak semua program harus dibuatkan ketiga jenis rundown tersebut. Kembali kepada
kepentingan program apakah program tersebut membutuhkan ketiga jenis rundown. Ini biasanya untuk
program live di studio.
• Pada tahapan praproduksi telah tersusun program rundown, operational rundown, timetable, dan set design.
Kemudian dilaksanakan production meeting dengan tim kerja untuk berkoordinasi tentang kesiapan
pelaksanaan produksi dengan melibatkan art director, technical director, cameraman, audioman, lightingman,
kreatif, asisten produksi, asisten administrasi, unit manajer, wardrobe, make-up, properties, special effect dll.
• Kehadiran pengisi acara dalam technical meeting diperlukan karena berhubungan dengan rehearsel dan
wardrobe serta kelengkapan fasilitas yang akan mendukung performanya.
2. Produksi (Production)

• • Produksi adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audiovideo (AV). Produksi berupa pelaksanaan
perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).
• Bagi format program hiburan setelah set up dan reherseal baru dapat dilakukan perekaman atau siaran
langsung.

• - Set up
• Set up untuk produksi non drama prosesnya dimulai secara berurutan dari set up dekorasi (stage), Lighting
dan audio, dan terakhir set up broadcast audio, video, dan tape rekaman.
• Tahapan ini dilaksanakan karena set up lighting dan audio menyesuaikan dari set up stage.
• • - Rehearsal
• Untuk pelaksanaan rehearsal tidak hanya dilakukan kepada pengisi acara, tetapi juga kepada kru yang
bertugas diantaranya switcherman, lightingman, audioman, floor director, cameraman, dan properties yang
dipimpin oleh PD.
• Sebelum dimulai rehearsal akan dilakukan briefing atau pertemuan singkat untuk memberikan penjelasan
dan pengarahan secara lisan kepada kru dan pengisi acara.
• Setelah itu dilakukan breakdown script atau rundown, blocking camera dan rehearsal dalam bentuk run
througt atau full dress rehearsal.
• • Berikut beberapa jenis tehnik produksi :
• a. Taping
• merupakan kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi bentuk audio video (AV). Materi hasil rekamannya
akan ditayangkan pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya. Misalnya, rekaman dilakukan pada minggu
lalu dan akan ditayangkan minggu ini atau rekaman dilakukan pagi hari dan disiarkan malam hari.
• Pelaksanaan rekaman dapat dilakukan dengan cara :
• # Produksi dilaksanakan seluruhnya di studio.
• # Di Luar studio.
• # Dilakukan di dalam dan di luar studio.
• • Beberapa tehnik yang dilakukan dalam perekaman siaran televisi yaitu :
• @ Live on tape : Produksi program yang direkam secara utuh dangan konsep siaran langsung. Menggunakan
beberapa kamera dan direkam terus menerus menggunakan VTR melalui Vision mixer, hasilnya akan diedit
sebelum disiarkan. Live on tape disebut juga dengan istilah MCR (Multi Camera Remote)
• @ Multi Camera Recording : Rekaman yang dilakukan dengan beberapa kamera pada satu adegan. Di
mana setiap kamera merekam sendiri-sendiri adegan tersebut, dengan komposisi dan ukuran berbeda. Hasil
rekaman ini akan disatukan dalam proses editing sebelum disiarkan.
• @ Single Camera : Produksi rekaman dengan satu kamera. Di mana hasilnya melalui proses editing,
gambarnya disusun untuk dapat menjelaskan makna dan informasi sesuai kebutuhan program.
• Single camera dapat disebut juga dengan ENG (Elektronic News Gathering) biasa untuk program berita
menggunakan kamera VCR Portable dgn mikrofon.
• • b. LIVE
• Live atau siaran langsung, dalam peraturan KPI Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang perilaku penyiaran
disebutkan, siaran langsung adalah segala bentuk program siaran yang ditayangkan tanpa penundaan waktu.
• Dalam teknis pelaksanaan produksi, siaran langsung dipersiapkan lebih detail dari program rekaman. Karena
dalam program live jika terjadi kesalahan tidak akan bisa disempurnakan lagi, sehingga sebelum siaran
langsung dilakukan check and recheck seluruh fasilitas produksi dan kesiapan seluruh pengisi acara dan kru
yang bertugas.
3. Pascaproduksi (Postproduction)

• • Pascaproduuksi (postproduction) adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum on air.
• Dalam tahapan pascaproduksi yang sudah direkam harus melalui beberapa proses, diantaranya editing offline,
online, insert graphic, narasi, effect visual dan audio serta mixing.
• a. Editing adalah penyuntingan, pemotongan, penyambungan, merangkai gambar secara runtut dan utuh dari
bagian-bagian dari hasil rekaman gambar dan suara.
• b. Offline Editing . Pada editing linear dan non linear seluruh materi melalui offline editing, yaitu editing
awal untuk memilih gambar yang baik dari rekaman asli hasil liputan (master shooting). Offline ediitng juga
dpt dilakukan dengan menambah gambar dan stock shoot sesuai kebutuhan.
• Hasil offline selanjutnya akan masuk tahap online editing untuk menyempurnakan agar layak disiarkan.
• • C. Online Editing , proses akhir editing program untuk materi yang siap disiarkan, atau proses akhir
program yang tidak / belum untuk disiarkan.
• Online editing merupakan kelanjutan dari offline editing.
• Materi program yang sudah melalui offline editing akan disempurnakan audio video (AV) dengan
menambahkan effect visual, graphic, telop, tamplate atau running text.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai