Anda di halaman 1dari 13

Pipeline Animasi

1. Pre-production ( pra-produksi ) : merupakan suatu tahap yang dimulai dari suatu ide cerita,
pengembangan cerita animasi, pembuatan concept , design karakter, storyboard serta animatic
awal untuk mengetahui timing animasi secara keseluruhan.

2. Production ( produksi ) : yaitu suatu tahap dimana proses pembuatan modeling 3d suatu
karakter dan props yang sudah disetujui dimulai. Diikuti dengan proses texturing, rigging
karakter, layout animasi untuk preview dan penggerakkan animasi sesuai dengan timing dari
layout yang sudah dibuat , lighting serta rendering dan pemberian visual effect.

3. Post Production ( post-produksi ) : merupakan tahap dimana hasil animasi dari tahap
produksi digabungkan dalam proses compositing, pemberian effect tambahan, pembetulan warna
( color correction ), pemberian audio, serta finalisasi sampai menjadi suatu produk animasi akhir.

Pre-Production ( Pra-produksi )

Tahap pra-produksi animasi sarat dengan banyaknya perencanaan serta pengembangan cerita
sebelum tahap pembuatan animasi benar-benar dimulai. Pengembangan cerita sendiri merupakan
suatu tahap yang sangat penting, karena tanpa cerita yang baik, animasi serta visual effect yang
terbaik sekalipun tidak akan bisa menutupi cacat yang dapat dihasilkan sebagai hasil dari cerita
yang buruk.

Di dalam tahap pra-produksi animasi, kita mengenal adanya tahap :

– Story Script
Di tahap ini, ide cerita yang pada awalnya terpikirkan, mulai dituangkan ke dalam sebuah script.

Cerita yang ada biasanya meliputi perjalanan yang terselesaikan, masalah yang terpecahkan,
benda yang berhasil di dapatkan, keputusan yang akhirnya di ambil dan opini yang dapat di putar
balikkan.

Cerita yang baik pada akhirnya merupakan cerita yang dapat menyentuh emosi dari audience dan
menyampaikan pesan moral yang bisa dibawa pulang oleh para audiencenya.

– Character Development & Design

Suatu cerita bisa berfokus pada karakter atau berfokus pada settingan cerita animasinya secara
keseluruhan. Dalam pembuatan karakter untuk menjadi karakter utama dari suatu cerita, kita
harus bisa mengetahui sifat utama dari karakter tersebut, responnya terhadap situasi berbahaya,
keinginan serta kebutuhan dari karakter ini.

Pada tahap pengembangan karakter animasi ini, penentuan nama serta style karakter juga sudah
mulai ditentukan. Apakah style dari karakter ini realistis, lebih mengarah ke karikatur, kartun
atau memakai style abstrak. Serta kemudian elemen visual seperti warna dari karakter ini, bentuk
tubuhnya, baju dan aksesoris yang dipakai, ekspresi wajahnya.

Tidak kalah penting yaitu penentuan pembawaan sikap dari si karakter. Bagaimana karakter ini
bersikap terhadap pilihan-pilihan yang akan dihadapinya. Bagaimana akhirnya karakter tersebut
mengalami pertumbuhan menjadi lebih dewasa setelah mengalami berbagai macam rintangan
dan masalah dalam perjalanan petualangannya. 

– Art Direction

Tahap ini merupakan tahap penentuan style dari film animasi yang akan diproduksi. Apakah
style animasi yang akan dipakai merupakan style realistik, semi realistik, cartoony, abstract
( symbolic ). Kemudian penentuan warna film animasi secara keseluruhan, latar belakang
suasana, warna serta mood suasana pencahayaan.

– Storyboard

Pada tahapan ini, script cerita yang sudah dibuat diterjemahkan menjadi panel-panel gambar
yang dinamakan Storyboard. Panel-panel gambar ini akan memperjelas adegan-adegan yang
sudah di tentukan dalam script cerita yang sudah dibuat terutama dari segi camera angle ( sudut
kamera ) yang akan dipakai dalam adegan-adegan di film animasi tersebut.

Melalui Storyboard, adegan pada film animasi yang nantinya akan diproduksi bisa lebih terlihat
jelas untuk pergerakan kameranya serta posisi penempatan kameranya, penempatan urutan
adegan demi adegannya, yang nantinya akan di bawa lebih lanjut lagi ke tahap berikutnya yaitu
tahap Animatic.

– Animatic

Tahap Animatic merupakan tahap dimana panel-panel yang ada di storyboard mulai ditentukan
untuk timing serta cepat atau lambatnya adegan-adegan yang terdapat pada panel storyboard
animasi tersebut.

Di dalam animatic, biasanya sudah terdapat di dalamnya suara dialog yang terjadi antar karakter,
suara-suara efek dasar pada adegan animasi tersebut, dan mungkin juga soundtrack yang masih
belum final untuk tetap melihat preview secara keseluruhan kelangsungan adegan film
animasinya.
Contoh Animatic dari film animasi dari Pixar “Toy Story” yang disandingkan langsung dengan
hasil animasi akhirnya.

Skenario & Storyboard lama pengerjaan 1 Tahun karena pada tataran level produksi
ini harus matang sekali dari segi ide cerita yang dirubah menjadi sebuah skenario lalu di
visualisasikan kedalam gambar dalam storyboard yang sudah memiliki tingkat
kedetailan visualisasi hingga ke angle camera untuk membantu Cinematography film.

- Setelah Skenario & Storyboard selesai maka masuk ke tahap Visual Development
yang mendesign warna & tampilan dari Film 3D Animasi ini dalam tiap adegannya
berfungsi untuk membantu team pencahyaan nantinya ketika masuk ke Stage Process
Lighting , proses visual Development ini berlangsung 4-6 Bulan.

- Casting & Take Audio berjalan bersamaan dengan Visual Developmnet


didepartement masing-masing, setiap aktor direkam suaranya untuk mendapat
character suara yang pas Proses casting audio berlangsung 2-3 bulan.

- Setelah itu masuk ke proses 3D Modeling yang membuat model character 3D


Animasi, baju, sepatu, paku, atap, rumah dan lain lain. tugas 3D Modeling adalah
menyiapkan Aktor / Aktris, Lokasi, Property digital untuk keperluan shooting
bayangkan betapa banyak yang harus dibuat oleh 3D Modeler departement, mereka
harus membuat modeling sampai ke rambut dan kuku dari setiap aktor dalam film 3D
Animasi proses nya memakan waktu 4 Bulan dan dibuat oleh puluhan 3D Modeler.
- Setelah semua proses Modeling selesai masuk ke tahap 3D Riging, setiap 3D
Modeling yang dibuat masih kaku layaknya patung, mereka harus diberi tulang agar
bisa bergerak, maka tugas memberikan tulang dan persendian ini diserahkan kepada 3D
Rigger prosesnya memakan waktu 4 Bulan dan dikerjakan oleh puluhan 3D Rigger.

- Setelah Modeling selesai di Rig ( diberikan tulang dan sendi ) maka masuklah ke tahap
Layout yang mana fungsinya untuk mengatur angle kamera 3D agar mendapat
cinematography yang bagus setiap adegan film 3D Animasi wajib diatur sedemikian
rupa cinematography nya agar film di layar bioskop menghasilkan sudut pandang
camera yang bagus dan bisa mendukung suatu adegan dan menambah kesan tersendiri
kepada penonton , Layout memiliki 2 tugas Rough Layout dan Final Layout proses
memakan waktu 4 Bulan

- 2 Bulan tahap layout masih berjalan masuklah ketahap 3D Animating yang


fungsinya menggerakkan Character 3D, seorang 3D Animator harus bisa berakting,
tetapi perkembangan sekarang 3D Animating telah didukung dengan alat Motion
Capture dan Facial Motion Capture yang berfungsi mempercepat proses produksi 3D
Animating, Basic Function dari Motion Capture dan Facial Motion Capture adalah
menangkap gerakan tubuh dan wajah dari aktor lalu dirubah menjadi data digital yang
kemudian diaplikasikan ke setiap character 3D bahasa mudahnya Motion capture
fungsinya mengcopy gerakan dari aktor manusia untuk character 3d agar bergerak sama
persis dan natural prosesnya memakan waktu 4 - 6 bulan

- Proses 3D Animating masih berjalan proses Texturing sudah mulai bekerja, pada
saat Character 3D selesai dimodeling hasil outputnya masih berwarna abu-abu belum
ada texture sama sekali, kini dibuatlah texturenya apakah texture nya memerlukan efek
basah kena air, atau hangus kena api dan lain sebagainya. proses 4 bulan

- 2 bulan teaxture masih berjalan produksi mulai masuk ke departement Visual Effect
yang memberikan dan menambahkan adegan ledakan, tanah retak, hal-hal yang tidak
mungkin menjadi mungkin dengan visual Effect proses pembuatan 6 Bulan

- 2 Bulan proses visual Effect masih berjalan proses produksi masuk ke tahap Lighting,
Lighting atau pencahayaan sangat penting dalam proses produksi Film 3D Animasi,
karena Film 3D Animasi membutuhkan pencahayaan yang indah untuk menghasilkan
gambar film yang indah proses produksi 4-6 bulan.

- Selesai tahap Lighting masuklah ke Sound design yang memberikan warna suara
seperti orang berjalan, suara kain, suara kayu dan lain lain proses produksi 4 bulan.

- Selesai Soundesign masuk ke Music scoring orkestra yang memberika music


dalam setiap adegan menambahkan kesan tersendiri bagi penonton nantinya.
proses produksi 4 bulan

- lalu masuk ke Final mix audio proses produksi 3 bulan


- dan final produksi Color correction, editing proses produksi 4- 6 bulan

Semua yang diatas adalah proses produksi, masih ada Proses Marketing campaign
yang biasanya dimulai setelah proses produksi berjalan 80 - 90 % rampung.

Memasuki tahap produksi berarti film animasi yang ingin diproduksi sudah memasuki tahap
dimana semua proses pra-produksi yaitu penentuan cerita serta penulisan script nya, pembuatan
concept karakter dan props yang akan dibuat, alur cerita storyboard dan timing animatic sudah
disetujui oleh director, produser serta pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembuatan
animasinya.

Tahap yang terdapat dalam proses produksi yaitu :

1. Modeling

Suatu tahap dimana design dari concept art dari tahap pre-production mulai memasuki tahap
realisasi 3D modeling untuk bisa menjadi objek yang di animasikan. Untuk beberapa studio,
tahap modeling ini tidak hanya dilakukan secara digital tapi juga secara manual dalam bentuk
clay sculpting, dengan tujuan untuk mendapatkan dimensi dan bentuk yang lebih akurat pada
karakter yang akan dibuat model 3D nya.

2. Layout

Layout merupakan tahap penempatan karakter serta props ke dalam satu adegan scene dengan
angle kamera yang sesuai dengan storyboard. Tahap layout berfungsi untuk memberikan
panduan komposisi keseluruhan scene untuk tetap berpatokan pada komposisi scene animasi
yang sudah terdapat pada storyboard.
3. Texturing

Tahap texturing merupakan tahap dimana 3D model animasi yang sudah dibuat, diberikan warna
serta tekstur sesuai dengan panduan warna yang terdapat pada lembaran konsep.

4. Rigging

Rigging merupakan tahap pemberian sistem setup yang memungkinkan penggerakkan animasi
pada props dan karakter menjadi lebih mudah.

Misalnya penyusunan bone system ( tulang ) pada karakter dan penggerakkan satu set mesin atau
robot pada suatu props dengan hanya menggunakan system sliding control atau pemasukkan
angka yang akan dianimasikan pada props yang bersangkutan.
5. VFX

Tahap VFX merupakan tahap pemberian efek-efek yang dibutuhkan dalam animasi nya seperti
efek asap, api , partikel serta efek air dan lain sebagainya.

6. Animasi

Pada tahap ini, karakter yang sudah melewati tahap modeling, teksturing dan rigging akhirnya
bisa digerakkan untuk animasinya. Tahap animasi biasanya dimulai dari blocking animation
untuk membuat key pose atau pose-pose utama karakter tersebut. Panduan gerakan tetap berpacu
pada storyboard dan sang animator bisa melakukan sedikit improvisasi pada gerakan karakternya
sejauh tetap dalam koridor panduan supervisor, gerakan di storyboard dan tetap pada style
animasi yang sudah disepakati bersama.

7. Lighting
Tahap lighting merupakan tahapan pemberian pencahayaan yang bisa menentukan suasana dan
mood scene secara keseluruhan. Pencahayaan bisa memberikan nuansa keindahan dan cerita
sesuai dengan alur cerita yang terdapat pada story script animasi tersebut. Oleh karena itu, tahap
pencahayaan merupakan tahap yang sangat penting dalam pembuatan film animasi.

8. Rendering

Setelah selesainya pemberian lighting pada scene yang ada, tahap berikutnya merupakan tahap
rendering untuk finalisasi hasil dari keseluruhan modeling, teksturing, rigging, vfx, animasi dan
lighting menjadi satu scene yang utuh.
Kini kita memasuki tahap akhir dari pipeline produksi dalam animasi, yaitu tahap Post
Production. Dimana semua shot-shot film yang sudah melewati tahap produksi akan di perbaiki
warnanya, di kompilasi semua elemennya dan diberikan effect tambahan dalam tahap
compositing, kemudian di berikan music dan sound effect bagi setiap adegannya.

Tahap – tahap yang terdapat dalam proses post produksi yaitu :

1. Compositing

Tahap ini merupakan suatu tahap dimana semua hasil dari shot rendering dipadukan dan
disatukan ke dalam satu scene film animasi yang utuh.

Masing-masing shot dari animasi biasanya terdiri dari beberapa pass render layer yang nantinya
akan digabungkan di tahap compositing ini. Pass yang dihasilkan melalui render pada umumnya
yaitu :

– Beauty pass : Pass ini berisi hasil dari render secara keseluruhan.

– Specular pass : Pass ini hanya berisi highlight dari benda yang mempunyai material yang
dapat memantulkan cahaya.

– Shadow pass : Pass ini hanya berisi bayangan dari objek-objek yang ada pada scene nya.

– Depth-map pass : Pass ini terdiri dari warna hitam putih dan warna abu-abu yang ada di
antaranya. Dimana biasanya benda yang dekat dengan kamera mempunyai warna putih dan
benda yang jauh dari kamera mempunyai warna abu-abu sampai kepada warna hitam.

– Reflection pass : Pass ini berisi bayangan pantulan dari benda-benda yang mempunyai
material memantul seperti kaca dan benda yang mempunyai refleksi lainnya.

– Ambient Occlusion pass : Pass ini berisi hasil render ambient occlusion yang bisa
memberikan kedalaman pada setiap benda yang ada di scene animasi tersebut.

– Lighting Pass : Pass ini hanya berisi cahaya saja, dimana bila dibutuhkan..kita bisa merubah
warna cahaya pada scene animasi kita dengan menggunakan pass ini.

Pada tahap compositing ini juga, background seperti matte painting mulai di satukan dengan
scene yang memang membutuhkan background matte painting di belakangnya.
 

2. Color Correction

Pada tahap ini, setelah semua elemen-elemen hasil rendering shot animasi sudah disatukan, maka
shot-shot ini harus diberikan koreksi warna supaya tema warna antara satu shot dengan shot
lainnya bisa menjadi seragam.

Warna serta kontras warna yang dipakai bisa tergantung dari genre dari animasi itu sendiri,
apakah animasi tersebut mempunyai genre komedi sehingga warna yang dipakai merupakan
warna yang terang dan hangat atau mempunyai genre action sehingga warna yang dipakai bisa
berupa warna yang monochrome serta mempunyai kontras yang tinggi.

3. 2D Visual effects

Pada tahap ini, penambahan effect – effect tambahan 2D bisa diberikan bila diperlukan seperti
efek api, magic dust, cahaya petir, bola energi dan lain sebagainya.

 
4. Music & Sound Effects

Sound effect dan musik merupakan tahap yang penting untuk penyelesaian tahap post produksi
suatu animasi. Dengan adanya sound effect dan musik yang baik, maka animasi kita akan
mempunyai daya tarik yang lebih baik juga. Sound effect yang digunakan dalam animasi bisa
berasal dari berbagai sumber. Suara yang dihasilkan bisa saja kita beli secara online dengan
membeli library efek-efek suara atau menggunakan bantuan studio produksi audio untuk
menghasilkan efek-efek suara yang lebih orisinil.

5. Motion graphic & Title

Pada tahap ini, animasi yang digarap sudah mencapai tahap akhir dan diberikan Motion graphic
atau text untuk pembuatan title awal dan title akhirnya. ( Contoh : Kungfu Panda )

Setelah semua tahap ini selesai, maka animasi tersebut sudah siap untuk masuk ke dalam tahapan
pemasaran dan distribusi secara massal. Demikianlah proses production pipeline animasi secara
umum, setiap studio mempunyai proses production pipeline yang berbeda-beda sesuai dengan
kebijakannya masing-masing…namun pada umumnya..tahap-tahap inilah yang terdapat pada
pembuatan film animasi pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai