Anda di halaman 1dari 11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Film

Dalam Kamus Bahasa Indonesia tahun 2005 mendefinisikan film dalam arti
fisik. Menurutnya film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat
gambar negatif atau untuk tempat gambar positif. Menurutnya pula film adalah
lakon gambar hidup. Tentang selaput tipis yang dimaksud, menjelaskan selaput
tipis tersebut terdiri dari beberapa lapisan (Purnamawati, 2009: 3)

Film merupakan sebuah alat audio visual yang menarik perhatian banyak
orang, karena film sendiri memuat sebuah cerita serta adegan yang terasa
hidup. Film menjadi sebuah hiburan bagi seseorang pada saat mereka
meluangkan waktunya. Kelebihan film dapat memikat hati penonton, penonton
dibuat penasaran akan sebuah karya visual itu. Setelah menonton film,
seseorang akan mengembangkan suatu realitas rekaan sebagai bandingan
terhadap realitas nyata yang dihadapi. Film dapat dipakai penonton untuk
melihat hal-hal di dunia ini dengan pemahaman baru (Sumarno, 1996: 22).

Film dapat menyediakan informasi untuk tujuan hiburan, dokumentasi dan


pendidikan. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan
visual yang berkelanjutan. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya daya tarik tersendiri.

2.2 Genre dalam film

A. Drama
Genre ini menampilkan berbagai konflik dalam suatu cerita yang kompleks,
tujuan genre ini yaitu untuk mengajak penonton ikut merasakan kejadian
yang dialami tokohnya, sehingga penonton akan terbawa alur saat menonton,
penonton pasti akan merasa sedih, kecewa, marah saat menyaksikan.
B. Aksi
Genre ini lebih menonjolkan adegan perkelahian mulai dari konflik bersenjata,
adegan babak belur. Adegan perang secara berkelompok antara tokoh yang
baik (protagonis) dengan tokoh yang jahat (antagonis), sehingga penonton
ikut merasakan ketegangan, was-was, takut, bahkan bisa ikut bangga
terhadap kemenangan si tokoh.
C. Komedi
Genre comedy tentunya berhubungan dengan hal yang berbau mengasyikan,
dapat menghibur penonton dengan lawakan yang disajikan dalam film
tersebut.
D. Horor
Genre ini menampilkan sebuah adegan yang menyeramkan sehingga
membuat penonton merasa merinding karena ketakutan. Hal ini karena film
horor selalu berkaitan dengan dunia gaib atau magis, yang dibuat dengan
special affect, animasi, atau langsung dari tokoh-tokoh dalam film tersebut

2.3 Pengertian Video Editing

Editing video adalah sebuah proses edit terhadap klip-klip video hasil
dari proses shooting, dimana pada proses ini seorang editor memilih atau
menyunting gambar dalam bentuk Video tersebut dengan cara memotong
klip-klip video (cut to cut) kemudian menggabungkan potongan potongan
video tersebut, menjadi sebuah video yang utuh untuk kemudian menjadi
sebuah video yang baik untuk ditonton.
Dalam proses editing, seorang editor memang harus memperhatikan
detail setiap komponen yang akan diberi sebuah effect, sehingga video akan
lebih menarik saat ditonton. Oleh karena itu editing menjadi sebuah elemen
penting dalam dunia sinematografi dan tidak bisa dipisahkan dalam dunia
broadcasting
Dalam proses editing, tidak cukup hanya menggabungkan gambar
begitu saja, tetapi banyak sekali hal yang harus diperhatikan, misalnya editor
harus memperbaiki angle camera yang kurang rapi, kebocoran audio, noise
pada video, dan lain-lain.
2.4 Software Video Editing

Video editing pasti membutuhkan sebuah Software untuk menyunting


sebuah video yang akan di sunting. Software yang digunakan juga tergantung
kebutuhan, karena setiap software memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing. Software itu diantaranya :
1. Adobe Premiere Pro
Adobe Premiere Pro CS6 merupakan software untuk melakukan editing
video. Seperti yang ditulis oleh Razaq & Ispantoro (2011) dalam buku
The Magic of Movie Editing, software keluaran Adobe Corporation ini
memang sudah umum digunakan untuk mengedit video baik untuk
keperluan film,iklan dan lain lain. Adobe Premiere Pro CS6 memiliki
keunggulan bisa menerima hampir semua ekstensi
video,seperti .avi, .mov , .wmv dan lain lain. Pada buku itu juga ditulis
dasar-dasar pengenalan tools dari Adobe Premiere Pro CS6 .
2. Adobe After Effect
Adobe After Effect merupakan software yang banyak digunakan untuk
keperluan effect dalam sebuah film. Software ini memiliki banyak sekali
fitur yang mendukung editor dalam memberikan sebuah sentuhan
effect agar dapat menarik penonton saat menonton
(Syahfitra & Satria, 2021)
.

2.5 Metode Editing Video

Dalam metode ini, gambar atau clip di capture kemudian disimpan


dalamhardisk yang kemudian akan di edit dengan menggunakan perangkat
lunak yang merupakan program atau software tertentu. Biasanya setelah
proses editing sudah selesai dilakukan, maka gambar hasil dari proses editing
tersebut akan kembali dipindahkan ke pita kaset tape atau ke optikal disk
atau CD. Tentu memakai metode ini mempunyai keuntungan yang lebih dari
linear editing, karena metode ini sangat flexibel. Dalam metode ini seorang
editor dapat mengedit gambar sesuka hati dan tidak perlu dilakukan secara
linear, itulah kenapa metode ini disebut sebagai non linear. Walaupun metode
ini lebih baik dari metode linear bukan berarti tanpa kekurangan, karena
sebenarnya metode ini juga memiliki kekurangan yaitu metode ini amat
bergantung pada perangkat keras atau hardware serta perangkat lunak atau
software yang kita pakai. selain itu, dalam beberapa hal ada juga hasil
pangambilan gambar atau standar Video yang tidak compatible atau tidak
cocok dengan sofware yang kita gunakan. Metode non linear ini memang
memerlukan proses pembelajaran khusus, karena proses editing seperti ini
lebih sulit dipelajari ketimbang linear editing, namun jika kita sudah
memahami cara kerjanya dengan baik maka kita dapat melakukan sebuah
proses editing yang lebih baik dan tentu cepat (Sugihartini et al., 2017)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian


kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga
disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data
dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang
yang berada di tempat penelitian.

Diharapkan dengan metode kualitatif penelitian ini dapat menghasilkan


data yang sifatnya deskriptif, seperti hasil wawancara, catatan lapangan,
gambar, rekaman video dan lain-lain.Metode penelitan kualitatif ini diperlukan
kedekatan dengan orang-orang yang ahli di dalam bidangnya, sehingga
mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai keadaan dan kenyataan di
lapangan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Metode observasi adalah Teknik pengumpulan data dan informasi
dengan sumber yang jelas berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Dalam tahap ini dilakukan penelitian langsung mengenai semua hal yang
berhubungan dengan proses editing pada film “Mencuri Raden Saleh”
2. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mencari referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari
berbagai sumber wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan.
Studi pustaka dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data melalui internet, mencari buku yang membahas
Editing video.
3. Dokumentasi
Peneliti mendokumentasikan kegiatan ke dalam dokumen laporan.

3.3 Analisis Data

Analisa data dilakukan agar data dan informasi yang terkumpul bisa
mendapatkan sebuah kesimpulan akan masalah yang diteliti. Proses analisa
data dengan membaca dan meneliti seluruh sumber (hasil-hasil metode
penelitian), kemudian dipelajari dan ditelaah. Langkah berikutnya yaitu
mengukur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan
mengkategorikannya dalam sekumpulan informasi yang memungkinkan adanya
penarikan kesimpulan dari hasil wawancara dan dokumentasi tersebut.

Kemudian dianalisis agar mudah dipahami, setelah itu dilanjutkan dengan


pencatatan, pengertian dan penyutingan yang akhirnya dikelompokkan dalam
ciriciri yang sama (diverifikasikan) lalu disimpulkan. Jika masih terdapat data
yang penting dan belum dimasukkan, maka dilakukan kembali dimulai dari
pengumpulan data, pemeriksaan data, dan seterusnya.

3.4 Metode Video Editing

Dalam proses penyuntingan gambar, metode editing terbagi menjadi 2


yaitu cut dan transisi.

1. Cutting adalah proses pemotongan gambar secara langsung tanpa adanya


manipulasi gambar.
2. Transisi adalah proses pemotongan gambar dengan menggunakan transisi
perpindahan gambar.

Dalam sebuah film pasti nya terdapat beberaoa metode salah satunya
cutting, cutting sendiri digunakan untuk memotong video agar sesuai
keinginan, dalam film “Mencuri Raden Saleh” pasti tidak luput dari metode
terseut. Cutting terbagi menjadi :
a. Straight Cut
Pemotongan dasar; misalnya shot A tiba-tiba berakhir dan shot B tiba-tiba
mulai tanpa interupsi dan transisi. Perpindahan gambar dari extreme long shot
menjadi long shot, hasil yang didapat dari teknik ini adalah dapat
memperlihatkan kedetailan adegan.

b. Match Cut

Penggabungan dua shot dengan frame yang sama bersama-sama; misalnya


shot bola mata yang di match cut menjadi jam dinding bentuk lingkaran
dengan syarat objek dalam shot besarnya sama sehingga dapat benar-benar
menyembunyikan transisi dari penonton.

c. Jumpt Cut

Suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus karena


lompatan dari shot yang lain berbeda waktunya; misalnya pergantian scene
dari malam menjadi pagi hari.

d. Contrast Cut

Proses pemotongan gambar untuk menperlihatkan kontradiksi dua adegan.

e. L- Cut

Teknik editing yang menghasilkan potongan yang terjadi pada waktu yang
berbeda untuk audio daripada untuk video. Sebagai contoh, kita mungkin
mendengar suara-suara karakter 'beberapa detik sebelum kita melihat mereka
di film’. Dalam rangka untuk mencapai efek ini, editor harus membuat cut
berbentuk L pada filmstrip itu sendiri. Bahkan saat ini dengan munculnya
sistem editing non-linear terkomputerisasi, representasi digital film dalam
program masih membutuhkan penampilan berbentuk L.

Transisi yang digunakan dalam film “Mencuri Raden Saleh” sebagai berikut :

a. Fade in/Fade out


Pergantian antar gambar yang satu dengan gambar yang lainnya melalui
blank. Fade in adalah suatu shot yang bermula dari keadaan gelap
kemudian secara perlahan muncul gambar (visual) hingga normal.
Sedangkan fade out adalah dari gambar terang (normal) berangsur secara
perlahan menjadi gelap.

b. Dissolve
Perpindahan gambar A ke gambar B menggunakan transisi seperti
memudar sehingga gambar akan terlihat menumpuk secara halus. Transisi
ini dapat digunakan untuk adegan membayangkan sesuatu.
c. Wipe
Efek perpindahan gambar dimana satu frame disapu oleh frame berikutnya
sehingga tampak terdorong keluar dari layar dan digantikan oleh shot
berikutnya
d. Morph
Efek khusus dalam film dan animasi yang menunjukkan perubahan dari satu
gambar atau bentuk yang lainnya melalui transisi yang halus.
Daftar Pustaka

Sugihartini, N., Agustini, K., Made, I., & Pradnyana, A. (2017). Pelatihan Video Editing Tingkat Smk Se-Kota
Singaraja. Jurnal Widya Laksana, 6(2).

Syahfitra, M. F., & Satria, T. D. (2021). APLIKASI VIDEO EDITING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA
MATA KULIAH PRAKTIK INSTRUMEN PERKUSI LANJUTAN DI PRODI PENDIDIKAN MUSIK. Gondang:
Jurnal Seni Dan Budaya, 5(2). https://doi.org/10.24114/gondang.v5i2.28236

Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka

Istiyono. 2011. Materi Mata Kuliah Editing 21 Februari 2011. PDF


ANALISIS TEKNIK VIDEO EDITING

DALAM FILM “MENCURI RADEN SALEH”

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah metode penelitian terapan

Oleh :

Damardas Muhammadi

213140707111118

BIDANG MINAT FILM & TELEVISI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022

Anda mungkin juga menyukai