Anda di halaman 1dari 15

Makalah Simulasi dan

Komunikasi
Digital
Pasca-Produksi Film

Disusun Oleh :
 Andreas Yudha W (6)
 Ani Setyorini (7)
 Dionisius Lucky N (10)

SMK N 2 SALATIGA
Jurusan TKJ 2019/2020
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Editing............................................................................................................2
B. Elemen dan Hal-Hal yang Harus......................................................................................2
Diperhatikan Dalam Editing..................................................................................................2
C. Pedoman Editor................................................................................................................4
D. Tujuan Editing..................................................................................................................5
E. Tentang Video...................................................................................................................5
F. Beberapa Istilah dalam Editing.........................................................................................6
G. Metode Editing................................................................................................................7
H. Peralatan untuk Editing Video..........................................................................................8
I. Menghubungkan Player Video dengan Komputer............................................................9
J. Tahap-Tahap Video Editing..............................................................................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................................11
Kesimpulan.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok kami dengan judul : “Pasca-Produksi Film”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yan kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Salatiga, Agustus 2019

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah editing telah dikenal luas dan banyak orang memberi pemahaman sendiri, dan
dalam pembahasan kali ini kita sepakat editing berkaiatan dengan kerja-kerja dibawah ini:

1. Menata, menambahkan atau memindahkan klip video atau klip audio.


2. Menerapkan colour correction, filter dan peningkatan yang lain.
3. Membuat transisi antara klip.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Editing ?
2. Elemen apa saja dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam editing ?
3. Apa Pedoman Editor ?
4. Bagaimana Tujuan editing?
5. Apa itu video?
6. Apa saja istilah dalam video editing?
7. Bagaimana Metode Editing ?
8. Apa saja Peralatan Untuk Editing Video?
9. Apa saja Peralatan Untuk Editing Video?

C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kami ingin menginformasikan kepada pembaca tentang :

1. Pengertian Editing
2. Elemen dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam editing
3. Pedoman Editor
4. Tujuan editing
5. Video
6. Beberapa istilah dalam video editing
7. Metode Editing
8. Peralatan Untuk Editing Video
9. Menghubungkan Player Video dengan Komputer
10. Tahap – Tahap Video Editing

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah

1. Sebagai salah satu bahan acuan bagi para siswa yang ingin mengetahui beberapa
hal mengenai editing

1
2. Memberikan informasi bagi para siswa atau pun masyarakat tentang editing

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Editing
1. Pengertian editing (Roy Thompson and Christopher J. Bowen, 2009: 1)
menyebutkan:
“Editing for motion pictures is the process of organizing, reviewing, selecting, and
assembling the picture and sound “ footage ” captured during production. The
result of these editing efforts should be a coherent and meaningful story or visual
presentation that comes as close as possible to achieving the goals behind the
original intent of the work — to entertain, to inform, to inspire, etc.”

(Editing adalah proses mengorganisir, reviewing, memilih, dan menyusun gambar


dan suara hasil rekaman produksi. Editing harus menghasilkan tayangan gambar
yang padu dan cerita yang penuh makna sesuai apa yang telah direncanakan
sebelumnya yaitu untuk menghibur, menginformasikan, memberi inspirasi dan
lainnya)

2. Editing yaitu kegiatan memotong-motong gambar yang panjang, menyambung


potongan-potongan gambar yang bercerita (memiliki sekuen) dalam durasi yang
ditentukan, dan siap ditayangkan pada waktunya. (B Wahyudi: 2004)

B. Elemen dan Hal-Hal yang Harus

Diperhatikan Dalam Editing


Editing dibangun oleh beberapa elemen. Hasil dari sebuah editing tergantung pada
bagaimana elemen tersebut digunakan, bagus tidaknya dan apakah gambar mengganggu atau
tidak saat ditonton. Pada prinsipnya editing bukan hanya memotong dan menyambung shot,
namun yang perlu diperhatikan bahwa setiap shot memiliki aspek ruang dan waktu. Maka
perhitungkan bagaimana susunan shot tersebut efisien dan tidak bertentangan dengan logika
penonton. Hal tersebut bisa dicapai dengan cara sebagai berikut dan elemen-elemen itu
adalah:

2
1. Motivasi
Dalam mengedit harus selalu ada motivasi atau alasan yang jelas pada saat
memindah, menyambung, atau saat menggunakan perpindahan serta fade. Motivasi
ini bisa dalam gambar, suara maupun kombinasi gambar dengan suara.

2. Informasi
Gambar yang memiliki informasi adalah dasar dari sebuah editing. Setiap shot
baru berarti mempunyai informasi yang baru pula dan susunan harus ideal agar
gambar menarik. Karena semakin penonton mendapatkan banyak informasi dan
mengerti maka ia akan semakin menikmati dan seperti terlibat dalam cerita sebuah
tayangan. Tugas seorang editor untuk mendapatkan gambar yang penuh informasi
dalam sebuah program, namun tanpa kesan menggurui penonton.

3. Komposisi
Meskipun editor tidak bisa menciptakan suatu komposisi gambar, namun salah
satu tugas editor adalah memilih dan menyusun shot yang ada dengan komposisi
menjadi dapat diterima. Karena komposisi shot yang buruk adalah hasil dari proses
shooting yang buruk.

4. Suara
Suara adalah elemen penting dalam editing, suara bukan hanyalebih langsung dari
gambar namun juga lebih abstrak. Suara dapat membangun suasana dan emosi yang
menjadi suatu daya tarik serta dapat digunakan untuk menyiapkan penonton dalam
pergantian scene ataupun cerita.

5. Angle kamera
Adalah elemen paling penting dalam editing, pada prinsipnya saat perpindahan
shot yang satu dengan yang lain harusnya berbeda angle. Perbedaan angle satu
objek/subjek adalah kurang dari 45o, sedangkan untuk garis khayal antara dua objek
adalah tidak lebih dari 180o, jika melebihi ini maka akan terjadi jumping gambar.

3
6. Kontinuitas (continuity action)
Kontinuitas atau kesinambungan gambar dimana setiap perpindahan shot baru
dengan agle dan komposisi baru merupakan kelanjutan dari shot sebelumnya.
Kesinambungan ini mencakup kontiniti konten, pergerakan, posisi dan suara. (Roy
Thompson and Christopher J. Bowen, 2009: 58). Aksi yang terdapat pada suatu shot
dengan shot berikutnya tidak mengalami perubahan mendadak dalam kecepatan
gerakan dan arah gerakan.

7. Arah layar (screen direction)


Objek/subjek yang sama pada setiap shot harus mempertahankan arah gerakan
yang sama.

8. Garis mata
Garis mata subjek yang melihat ke suatu arah haruslah sesuai dengan arah yang
dipercaya penonton merupakan tempat apa yang dilihat subjek.

C. Pedoman Editor
Agar hasil edit memiliki cerita menarik, memiliki taste dan bisa membawa penonton
menikmatinya, ada beberapa pedoman editor yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Memahami konsep cerita/naskah.


2. Melihat terlebih dahulu (preview) seluruh gambar dan mencatat shot yang penting
dan menarik
3. Selalu gunakan gambar terbaik sebagai gambar pembuka.
4. Mengatur komposisi dan durasi shot baik shot statis dan shot bergerak
(pan,zoom,dll)
5. Hindari perpindahan gambar dan suara secara mendadak, tambahkan efek jika
diperlukan. Setiap efek yang digunakan selain memberi makna tertentu juga akan
memberi kesan tersendiri.
6. Memberikan jeda gambar dan suara sejenak dengan atmosfer, untuk memberi
kesempatan penonton untuk menikmati.
7. Untuk program yang memakai narasi dan wawancara jangan meletakkan terlalu
rapat biarkan ada jeda, ini membantu penonton untuk memahami bahwa ada
pergantian pembicara.
8. Jika program memakai narasi, ingatkan narator untuk membaca narasi tidak terlalu
cepat maupun lamban.
4
D. Tujuan Editing
Ada banyak alasan kita melakukan pengeditan dan pendekatan editing sangat
bergantung dari hasil yang kita inginkan, yang terpenting adalah ketika kita melakukan
pengeditan, pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing. Namun, secara
umum, tujuan editing adalah sebagai berikut:

1. Memindahkan klip video yang tak dikehendaki.


2. Memilih gambar dan klip yang terbaik.
3. Menciptakan arus.
4. Menambahkan efek, grafik, musik dll.
5. Mengubah gaya dan suasana hati dan langkah dari gambar.
6. Memberikan sudut yang menarik bagi hasil rekaman.

E. Tentang Video
Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu
waktu dengan kecepatan tertentu. gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame
dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per
second). karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus,
semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Lebih
jauh mengenal frame rate. ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh
mata manusia, maka suatu keajaiban terjadi. jika gambar-gambar tersebut dimainkan dengan
cepat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasar film, video dan
animasi.

Negara yang memakai format standar NTSC (national television standards comitte)
yaitu amerika serikat, jepang, kanada, meksiko dan korea memiliki frame rate sebesar 30 fps
(tepatnya 29.97 fps)

Untuk negara Indonesia, Inggris, Australia, Eropa dan China format video standar yang
digunakan adalah format PAL (phase alternate line) dengan frame rate sebesar 25 fps.

Sedangkan negara perancis, timur tengah dan afrika menggunakan format video standar
SECAM (sequential couleur avec memoire) dengan frame rate sebesar 25 fps.
5
F. Beberapa Istilah dalam Editing
1. Capture device : adalah alat atau perangkat keras yang mengubah atau
mengkonversi video analog ke video digital

2. Compressors and codec : adalah perangkat lunak atau program yang memadatkan
atau menghilangkan. compress atau pemadatan untuk membuat ukuran video
menjadi lebih kecil

3. Editing : proses mengubah dan memanipulasi serta mengumpulkan klip video,


audio track, grafik dan material lain menjadi suatu paket tayangan yang menarik
dan baik. Editing juga membuat transisi antar klip. Editing menjadi bagian dari
proses post production atau pasca produksi.

4. Edit decision list (edl) : daftar keputusan mengenai hal-hal yang dimasukan atau
dikeluarkan dalam proses editing.

5. Encoding adalah proses mengubah klip video dalam format tertentu. misalnya
format 3gp menjadi format avi, wmv, mpeg, dat.

6. Linear editing : juga dikenal sebagai tape to tape editing. adalah suatu metode
editing yang mengubah video klip dari tape satu ke tape yang lain sesuai hasil yang
diharapkan.

7. Non linear editing adalah suatu metode editing yang menggunakan perangkat lunak
komputer untuk mengubah klip video.

8. Transisi adalah jalan atau cara mengubah/memadukan satu shot ke shot berikutnya

9. Post production adalah segala sesuatu yang terjadi pada klip video atau audio
setelah produksi atau setelah klip video atau audio direkam atau dishooting. Post
production atau pasca produksi meliputi pekerjaan mengedit video dan audio,
memberikan judul, membuat grafik dan efek serta menyesuaikan atau mengoreksi
warna.

6
G. Metode Editing
Ada beberapa metode dalam pengeditan video dan masing-masing metode ini
mempunyai proses yang berbeda. Meski saat ini, metode non linear editing paling banyak
digunakan, utamanya para editor profesional, ada baiknya bagi kita mempelajari berbagai
metode editing ini.

1. Film splicing/penyambungan film


Secara teknis ini bukanlah video editing, tapi film editing. Namun, amat penting bagi
kita untuk mengetahui metode ini karena, metode ini adalah metode edit pertama yang
mengedit gambar-gambar bergerak atau hidup dan secara konseptual, metode ini adalah dasar
dari semua editing video.

Secara tradisi, metode ini dilakukan dengan memotong bagian film, mengolahnya dan
membuang bagian yang tak diperlukan. Proses sangat langsung dan mekanikal. Secara teori,
penyambungan film dilakukan dengan gunting dan tape peyambung, namun kenyataannya,
menggunakan mesin penyambung banyak dilakukan dan menjadi solusi praktis.

2. Tape to Tape (Linear)


Metode linear adalah metode origin elektronik sebelum penggunaan komputer dikenal
pada sekitar tahun 1990. Meski saat metode ini tidak mejadi pilihan favorit, tapi dalam hal-
hal tertentu motode ini masih banyak digunakan. Ketrampilan dalam metode editing ini
diyakini akan sangat bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Dalam metode linear
adalah mengcopy secara selektive dari satu tape ke tape yang lain. Dalam metode ini
setidaknya digunakan dua tape, satu sebagai sumber dan satu sebagai perekam/recorder.

3. Digital/Komputer (Non linear)


Dalam metode ini, gambar atau clip ditangkap dan disimpan dalam hardrive/harddisk
dan diedit dengan menggunakan perangkat lunak/program atau software tertentu. Namun,
setelah editing selesai, gambar kembali dipindahkan ke kaset tape atau ke optikal disk/cd.
Metode ini mempunyai keuntungan yang signifikan dari linear editing. Khususnya, karena

7
metode ini sangat flexibel. Editor dapat mengedit gambar sesuka hati dan tidak perlu
dilakukan secara linear-inilah sebabnya metode disebut non linear.

Kekurangan dari metode ini, adalah amat bergantung pada perangkat keras/hardware
dan perangkat lunak/software yang kita miliki.

4. Live Editing
Dalam situasi tertentu, misal dalam kondisi siaran langsung, beberapa kamera dan
video disambungkan dengan sentral mixing dan control, dan diedit dalam saat itu juga.
Contoh paling real dari live editing ini adalah dalam siaran langsung yang kita lihat ditelevisi.

H. Peralatan untuk Editing Video


Sejumlah peralatan berikut ini harus dipersiapkan untuk membuat sistem editing video :

1. Perangkat sumber video sebagai player kaset video, ini dapat berupa VCR,
camcorder, atau player khusus yang dirancang khusus untuk kebutuhan tersebut.

2. Satu unit komputer dengan spek tertentu tergantung software yang digunakan
untuk editing video. Software yang sederhana memerlukan komputer dengan
spesifikasi yang relatif minimal, sementara software editing video profesional
mempersyaratkan komputer berkinerja tinggi agar software tersebut dapat berjalan
dengan baik. Secara umum memang kita dapat mengharapkan kelancaran program
dan kecepatan proses editing seiring dengan makin tingginya spesifikasi komputer
yang digunakan, terutama dalam komponen prosesor, besar memori RAM, dan
kapasitas hard disk.

3. Peralatan capture video. Untuk dapat meng-capture video dari sumber analog
(seperti kaset VHS dan Video8), kita memerlukan peralatan yang dapat
mengkonversi kaset analog tersebut ke format digital. Ini dapat berupa peralatan
tambahan khusus yang kemudian ditancapkan ke slot khusus di motherboard
komputer, disebut dengan video capture card. Pada masa tahun-tahun terakhir ini
kaset analog sudah jarang dipakai dan berganti dengan kaset digital (Video8 digital,
atau MiniDV), maka peralatan capture yang kita butuhkan ialah IEEE-1394 Card
atau yang lebih dikenal dengan istilah firewire. Port USB yang sudah amat lazim
tersedia pada komputer juga bisa digunakan tapi resolusi gambar yang
dihasilkannya kurang cocok untuk proyek DV editing video yang lazim digunakan.

8
4. Kabel dan jack penghubung yang menghubungkan player dan komputer (yang
sudah dilengkapi dengan perangkat capture video). Untuk diingat bahwa untuk
beberapa kasus mungkin terjadi bahwa jack-nya tidak cocok sehingga masih
memerlukan konektor penyesuai (adapter), baik firewire adapter atau USB adapter.

5. Software untuk meng-capture, meng-edit, dan menghasilkan output video.

Banyak jenis produk dan merk yang tersedia di pasaran baik software maupun
hardware, yang dapat membuat kita bingung dalam menentukan pilihan produk
mana yang akan dibeli untuk dipakai. Saran sederhana : pertimbangkan sejumlah
ulasan yang bisa Anda temukan di sejumlah sumber (majalah komputer, suratkabar,
situs internet), lalu temukan sumber penjual hardware yang bisa Anda percayai,
lalu silakan bertanya dan berdiskusi dengannya tentang kebutuhan khusus Anda
dalam soal editing video ini.

I. Menghubungkan Player Video dengan Komputer


Dianggap Anda telah mempersiapkan semua peralatan seperti dijelaskan di atas. Kini
Anda dapat menghubungkan player video dengan komputer. Ini dapat berarti salahsatu dari
sejumlah alternatif berikut ini :

– Sebuah VCR (sebagai player kaset analog) dihubungkan ke komputer yang memiliki port
Audio Video yang bersesuaian.

– Sebuah camcorder tipe analog (sebagai player) dihubungkan ke komputer serupa dengan
kondisi di atas.

– Sebuah VCR atau camcorder tipe digital (yang dengan demikian memiliki port firewire atau
USB) dihubungkan dengan komputer yang juga memiliki port firewire/USB.

Hidupkan kedua peralatan yang terhubung tersebut, yaitu player video dan unit
komputer. Jika koneksi player dengan komputer ini berjalan baik, komputer biasanya akan
melakukan deteksi otomatis disertai pemunculan suara lembut (ding). Tergantung sistem
operasi yang digunakan, kita juga dapat mengharapkan tampilnya pop-up berupa pilihan
menu untuk tindakan selanjutnya, salahsatunya ialah tawaran untuk meng-capture lalu meng-
edit video menggunakan software tertentu yang sudah ter-install di sistem komputer kita.
9
J. Tahap-Tahap Video Editing
1. Logging

Mencatatat dan memilih gambar yang kita pilih berdasarkan timecode dalam masing-
masing kaset berdasarkan script continuity report (catata timecode).

2. Capturing

Proses pemindahan (transfer ) gambar yang terdapat dalam kaset video (tape) kedalam
komputer.

3. Online Editing

Proses penambahan efek-efek tertentu seperti efek transisi, efek warna, efek gerak,
caption dan efek-efek lainnya sesuai dengan kebutuhan cerita.

4. Offline Editing

Proses pemilihan (selection) dan penyusunan shot sesuai dengan susunan skenario
tanpa menerapkan efek-efek tertentu.

5. Sound Scoring

Proses pemilihan materi audio seperti ilustrasi musik, atmosfir, dan sound efek sesuai
dengan kebutuhan cerita.

6. Mixing

Proses pencampuran dan pengaturn materi audio mulai dari pengaturan level suara
hingga pengaturan filter ilustrasi musik untuk menekankan kondisi emosi tertentu.

7. Rendering

Proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline menjadi satu kesatuan
file yang utuh.

10
8. Export

Proses pemindahan (transfer) hasil penyuntingan kedalam bentuk yang sesuia dengan
kebutuhan seperti VCD, DVD, maupun kaset video (tape).

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

Editing yaitu kegiatan memotong-motong sekuen) dalam durasi yang ditentukan, dan
siap ditayangkan pada waktunya. (J.B Wahyudi: 2004)

Editing dibangun oleh beberapa elemen. Hasil dari sebuah editing tergantung pada
bagaimana elemen tersebut digunakan, bagus tidaknya dan apakah gambar mengganggu atau
tidak saat ditonton. Pada prinsipnya editing bukan hanya memotong dan menyambung shot,
namun yang perlu diperhatikan bahwa setiap shot memiliki aspek ruang gambar yang
panjang, menyambung potongan-potongan gambar yang bercerita (memiliki

dan waktu. Maka perhitungkan bagaimana susunan shot tersebut efisien dan tidak
bertentangan dengan logika penonton

Ada banyak alasan kita melakukan pengeditan dan pendekatan editing sangat
bergantung dari hasil yang kita inginkan, yang terpenting adalah ketika kita melakukan
pengeditan, pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing

Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu
waktu dengan kecepatan tertentu. gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame
dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per
second).

Ada beberapa metode dalam pengeditan video dan masing-masing metode ini
mempunyai proses yang berbeda. Meski saat ini, metode non linear editing paling banyak
digunakan, utamanya para editor profesional, ada baiknya bagi kita mempelajari berbagai
metode editing ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://ichsantikamilah.blogspot.com/2012/04/tahap-tahap-editing.html

11
http://sieditor.blogspot.com/2012/03/pengertian-editing.html

http://hari-sukabumi.blogspot.com/p/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

12

Anda mungkin juga menyukai