Anda di halaman 1dari 8

TOPIK 1

Penyusunan Storyboard

Dalam Proses Pra-produksi

Sinematografi

1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi pada topik ini, Anda diharapkan dapat:

• Menerangkan definisi Storyboard

• Menguraikan manfaat penyusunan Storyboard dalam proses pra-produksi


sinematografi

• Menjelaskan prosedur penyusunan Storyboard

2
1. Definisi Storyboard

Menurut Effendi (2002: 152) Storyboard merupakan sketsa yang menggambarkan


aksi di dalam film, atau bagian khusus film yang disusun teratur pada papan buletin
dan dilengkapi dengan dialog yang sesuai dengan waktu dan deskripsi adegan.

Sedangkan menurut Halas, John dan Roger Manvell dalam Munir (2012:102)
Storyboard merupakan rangkaian gambar manual yang dibuat secara keseluruhan,
sehingga menggambarkan suatu cerita.

Singkatnya, Storyboard merupakan kumpulan sketsa gambar yang disusun


secara berurutan dan disesuaikan dengan naskahnya sehingga ide cerita bisa
disampaikan dengan mudah. Storyboard berisi catatan mengenai adegan, sound,
sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya.

3
Tujuan dibuatnya Storyboard
adalah para pelaku produksi
sinematografi mengetahui
tahapan apa saja / adegan
apa saja yang akan diambil
dalam pembuatannya.
Storyboard juga membantu
untuk mengurutkan kejadian
sesuai dengan naskah agar
disaat pengambilan gambar,
semuanya menjadi runtut dan
tingkat kesalahan semakin kecil.

Fungsi Storyboard secara umum adalah:

 Memberikan penjelasan tentang alur cerita beradasarkan gambaran besar, mulai


dari awal cerita, bagian tengah, hingga akhir cerita
 Sebagai media untuk perencanaan pembuatan video pendek atau film
 Memudahkan dalam membuat dan memahami sebuah alur cerita

Informasi yang harus dicantumkan di dalam Storyboard:


1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
5. Narasi jika ada
6. Animasi jika ada
7. Video, jika ada
8. Audio, jika ada
9. Interaksi dengan penonton, jika ada
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi

4
2. Manfaat Penyusunan Storyboard dalam Proses Pra-produksi
sinematografi
Storyboard memang merupakan langkah tambahan dalam proses pembuatan
sinematografi, namun storyboard dapat membantu proses pra-produksi
sinematografi menjadi lebih mudah. Berikut ini adalah beberapa manfaat membuat
storyboard untuk proses pra-produksi sinematografi

 Storyboard membantu mengatur ide-ide


Membuat storyboard membantu Anda memadatkan semua ide yang muncul di
kepala Anda menjadi satu visi yang koheren dan disempurnakan.

 Storyboard membantu merencanakan sinematografi yang lebih efektif


Sinematografi mengharuskan Anda untuk mengoordinasikan banyak detail kecil
namun penting. Karena ini, sulit untuk membuat sinematografi yang bagus
dengan cepat. Semakin menyeluruh Anda dapat merencanakan sinematografi
maka akan semakin baik hasil akhirnya.

 Storyboard membantu mengkomunikasikan ide-ide kepada orang lain


Anda mungkin dapat membayangkan persis bagaimana visualisasi
sinematografi yang akan dikembangkan, tetapi mungkin sulit untuk
menyampaikan ide Anda kepada orang lain hanya dengan menggunakan kata-
kata. Storyboard bisa menjembatani celah itu, membantu tim atau klien Anda
membayangkan jenis sinematografi yang ada dalam pikiran Anda.

 Storyboard membantu menyederhanakan semuanya


Berinvestasi dalam waktu dan upaya di depan dalam storyboard dapat
menghemat lebih banyak waktu, energi, dan frustrasi di kemudian hari. Jika
Anda memiliki storyboard yang bagus sebelum Anda mulai proses produksi,
Anda akan dapat menghidupkan sinematografi yang lebih efisien dan cenderung
tidak akan membuat kesalahan atau membuang waktu pada ide-ide yang tidak
berjalan dengan baik. Memiliki storyboard juga membuat pengeditan
sinematografi lebih mudah.

5
3. Prosedur Penyusunan Storyboard

1. Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template


Storyboard.
Anda bisa menggunakan papan putih yang dibagi-bagi perkolom untuk
menggambarkan setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang
lumayan besar. Jika ingin menggunakan software, Anda dapat menggunakan
“Adobe Illustrator”, “storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon’s
Storyteller”, atau “inDesign” untuk membuat template Storyboard dalam bentuk
vertikal maupun horisontal.

2. Membuat daftar kronologi cerita (timeline)


Seperti halnya dalam komik, Storyboard yang Anda buat juga harus memuat
kronologi cerita secara runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga harus dapat
menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta
suasana yang ada.

3. Tentukan jalan cerita secara terperinci


Setiap adegan dalam Storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara
keseluruhan. Ingatlah bahwa inti Storyboard adalah untuk memberikan kejelasan
visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Jika
film yang Anda buat berdurasi pendek, maka perhitungkanlah berapa banyak
adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.

4. Isi deskripsi pada setiap kolom Storyboard


Agar setiap adegan pada Storyboard Anda dapat menggambarkan cerita yang
ada pada setiap adegan, tulislah deskripsi bagian-bagian terpenting dari setiap
adegan yang ada. Hal-hal tersebut bisa berupa latar belakang, suasana, waktu,
tempat, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat proses pengambilan
gambar.

6
5. Buat dan desain sketsa gambar / adegan film
Mulailah membuat adegan dengan menggambar pada Storyboard Anda. Karena
namanya adalah sketsa, sehingga Anda tidak harus menyelesaikan setiap
gambar dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan
gambar oleh kamera, jenis pengambilan film/shot, properti, aktor, dan juga efek
khusus yang ada dalam setiap adegan film pendek Anda.

6. Tambahkan informasi dan deskripsi penting


Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan
juga berapa lama waktu pengambilan gambar tersebut. Anda juga bisa
memberikan nomor pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan referensi
ketika Storyboard itu didiskusikan dengan orang lain.

7. Berikan sentuhan akhir dan selesaikan Storyboard


Pada tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan Storyboard,
pewarnaan, atau juga berpikir dalam tiga poin perspektif. Saat proses
pengambilan gambar, berdirilah sedikit jauh dari kamera, dan kemudian berdirilah
lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih kecil dengan
kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat
lebih besar dengan kaki yang lebih rendah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Waryanto, Nur Hadi. 2005. Storyboard Dalam Media Pembelajaran Interaktif.


Yogakarta: FMIPA UNY

https://idseducation.com/articles/cara-membuat-Storyboard-film-pendek-dan-
contohnya/

https://www.dewaweb.com/blog/7-langkah-membuat-storyboard-untuk-video-
marketing/

Anda mungkin juga menyukai