Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam produksi sebuah produk multimedia salah satu tahapan penting yng harus dibuat terlebih dahulu
adalah Story Board. Sttory Board merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media
untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen
desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan
dapat diterima oleh sasarannya.

1.1 Pengertian Storyboard


Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan
storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah,
karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga
menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.

Pengertian lain mengenai Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang
yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi
multimedia. Storyboard menggabungkan alat bantu narasi dan visual pada selembar kertas
sehingga naskah dan visual menjadi terkoordinasi.
Dalam kata lain storyboard dapat diartikan sebagai alat perencanaan yang menggambarkan
urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana

Ada pula pengertian tentang storyboard, yakni Storyboards adalah penyelenggara grafis seperti
rangkaian ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan untuk tujuan pra-visualisasi
gambar bergerak, animasi, motion graphic atau urutan media interaktif, termasuk interaktivitas
situs.

Masih dalam pengertian storyboard, Storyboard adalah visualisasi ide dari aplikasi yang akan
dibangun, sehingga dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard
dapat dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline dari sebuah
proyek, ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan istilah scene

Storyboard merupakan area berisi dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat
perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita. Ibarat kata
storyboard bentuk seperti komik namun tana blon dialog dan beda fungsi.
Dwi Hartanto, M.Kom 1|Story board
Tujuan utama storyboard adalah untuk menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita.
Storyboard juga berperan dalam pewaktuan pada sebuah sequence, sudut pandang kamera,
perpindahan dan kesinambungan anatara elemen dalam satu frame.

Storyboard berperan menjadi gambaran dasar dari sebuah produk yang akan kita bangun
berikutnya, ini merupakan cetak biru atau algoritma dari apa yang akan kita bangun. Pada awalnya
storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian
dalam sebuah produksi film, termasuk film animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi
sutradara atau pembuat scenario tentang bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. Begitu pula
halnya dengan pembuatan aplikasi multimedia interaktif.

Salah satu tahapan penting dalam produksi film adalah membuat storyboard, setelah sutradara
dan pengarah fotografi membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis
storyboard untuk menterjemahkan gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah
rancangan-rancangan shooting, dan ketika dirasa ada sesuatau yang kurang pas atau ada kendala-
kendala dalam pengambilan gambar nantinya segera dapat dilakukan revisi.

Dengan mengacu pada rencana shooting dalam storyboard para pemain dan krue dapat
mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat dan tepat. Storyboard secara gamblang
memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.

Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda- beda
menjadi sesuai dengan skenario dengan lebih mudah dan cepat.

Biasanya pembuatan Multimedia interaktif melibatkan beberapa orang dalam sebuah tim,
setidaknya melibatkan dua orang pakar, seorang pakar yang mengerti konten materi
pembelajaran dan seorang lagi seorang pakar dalam cooding program atau yang mengkompilasi
materi pembelajaran menjadi suatu program aplikasi multimedia pembelajaran yang interaktif
(MMI).

Jadi diharapkan dengan sebuah format storyboard yang dibangun bisa dibaca dengan mudah baik
oleh sang pembuat ataupun oleh orang-orang yang terlibat dalam pembuatan produk tersebut
dan mengerti urutan kejadian yang dimaksudkan oleh storyboard tersebut.

Dwi Hartanto, M.Kom 2|Story board


Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan multimedia interaktif diperlukan agar dapat:
a. Memahami alur gambar/cerita yang dibuat secara sistematis sehingga kecil kemungkinan ada
bagian penting yang terlewatkan.
b. Tidak lupa dengan alur gambar/cerita yang sudah kita rencanakan (sebagai pedoman atau
pengingat) pada saat pengambilan gambar atau video maupun editing gambar atau video
yang telah diambil.
c. Mudah membaca isi cerita secara visual.
d. Dapat memilih rekaman yang akan diambil sesuai kebutuhan sehingga tidak akan terjadi
pemborosan bahan baku shooting (kaset) Sehingga video/animasi yang dihasilkan sesuai
dengan harapan dan keinginan kita.

Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling
mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat :
a. Bentuk adegan/potongan-potongan gambar sketsa
b. Bentuk (alur cerita) untuk memperjelas gambar sketsa
c. Bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karakter tertentu)

Contoh Story board:

Dwi Hartanto, M.Kom 3|Story board


Di dalam dunia film animasi, storyboard berperan penting sebagai panduan bagi orang yang terlibat
didalamnya, mulai sutradara, penulis cerita, lighting, kameramen, dsb. Kesemuanya itu dimulai dengan
Storyboard. Untuk melengkapinya, maka diberia kata-kata(dialog) yang diambil dari naskah\script yang
diterjemahkan ke dalam gambar.

Storyboard sekarang lebih banyak digunakan untuk membuat kerangka pembuatan websites dan proyek
media interaktif lainnya seperti iklan, film pendek, games, media pembelajaran interaktif ketika dalam
tahap perancangan /desain.

Baru-baru ini istilah “Storyboard” telah digunakan dibidang pengembangan web, pengembangan
perangkat lunak dan perancangan instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan kejadian
interaktif seperti suara dan gerakan biasanya pada antarmuka pengguna, halaman elektronik dan layar
presentasi. Sebuah Storyboard media interaktif dapat digunakan dalam antarmuka grafik pengguna
untuk rancangan rencana desain sebuah website atau proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk
perencanaan isi.

Sebaliknya, sebuah site map (peta) atau flow chart (diagram alur) dapat lebih bagus digunakan untuk
merencanakan arsitektur informasi, navigasi, links, organisasi dan pengalaman pengguna, terutama
urutan kejadian yang susah diramalkan atau pertukaran audiovisual kejadian menjadi kepentingan
desain yang belum menyeluruh.
Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami
perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara
cepat menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran
dan ketertarikan.

Dwi Hartanto, M.Kom 4|Story board


Para illustrator (seniman pembuat storyboard)menggambar panel-panel yang berisi karakter, aksi sang
karakter, dan lingkungan sekitanya. Selain itu tujuan dari pemakaian storyboard adalah memungkinkan
seseorang pembuat film untuk menvisualisasikan ide-idenya dan juga sebagai alat untuk
mengkomunikasikan ide dari keseluruhan film. Storyboard pada dasarnya sama dengan storyline tapi
dalam bentuk gambar. Biasanya orang awam akan lebih mengerti jika diberi storyboard karena
bentuknya panel gambar dibandingkan storyline yang berupa cerita. Karena cerita perlu berimajinasi
dan membayangkan jalan cerita yang ada

Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk
mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus,
komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau
dalam sebuah bagian tiam. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat
perubahan terhadap hasil kerja mereka.
Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan
kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain
yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.

1.2 Pengertian Storyboard Menurut Para Ahli


Storyboard sebagaimana didefinisikan menurut para ahli, yaitu:
a. Menurut Halas
Storyboard merupakan rangkaian gambarmanual yang dibuat secara keseluruhan sehingga
menggambarjan suatu cerita
b. Menurut Luther, storyboard merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara jelas
menggambarkan objek multimedia serta perilakunya.

1.3 Sejarah Storyboaqrd


Proses membuat storyboard, pertamanya dikembangkan oleh studio Walt Disney pada awal 1930,
setelah beberapa tahun dari proses yang sama digunakan di Walt Disney dan studio animasi
lainnya.
Menurut John Canemaker, storyboard pertama di Disney berasal dari buku komik seperti sketsa
cerita yang diciptakan pada tahun 1920 untuk mengilustrasikan konsep untuk subjek pendek
kartun animasi.
Tetapi menurut Christopher Finch, Disney meminta animator Webb Smith dengan menciptakan
ide menggambar scene pada lembar kertas yang terpisah dan meggantungkannya pada papan

Dwi Hartanto, M.Kom 5|Story board


buletin untuk menceritakan sebuah cerita secara berurutan, dan akhirnya memunculkan
storyboard yang pertama.
Storyboard sekarang lebih banyak digunakan untuk membuat kerangka pembuatan websites dan
proyek media interaktif lainnya seperti iklan, film pendek atau games ketika dalam tahap
perancangan/desain.

1.4 Membuat storyboard


Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu
dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan visual untuk
mempertegas dan memperjelas tema. Batasan produksi terakhir akan dijelaskan supaya sesuai
dengan jenis produksi yang ditentukan, misalnya Storyboard akan digunakan untuk film, iklan,
kartun ataupun video lain.

Untuk mempermudah membuat proyek, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar
pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi
membantu untuk mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun
supaya pekerjaan dapat berjalan.

Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan
produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile,
sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang
berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera,
sound atmosfir, dan lain sebagainya.

Penggunaan Storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus dicantumkan:
1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu.
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
5. Narasi jika ada. (Narasi atau teks untuk storyboard individual dapat ditulis pada selembar
kertas terpisah, tetapi Anda harus referensi nomor storyboard yang sesuai)
6. Animasi jika ada.
7. Video, jika ada.
8. Audio, jika ada.
Dwi Hartanto, M.Kom 6|Story board
9. Interaksi dengan penonton, jika ada.
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.

1.5 Daftar cek Storyboard :


a. Harus ada Storyboard untuk tiap halaman, layar atau frame
b. Tiap Storyboard harus diberi nomor.
c. Setiap detail yang berhubungan (warna, grafik, suara, tulisan, interativitas, visual
dicantumkan).
d. Setiap teks atau narasi dimasukkan dan diperiksa sesuai dengan nomor Storyboard yang
berhubungan.
e. Setiap anggota produksi harus mempunyai salinan atau akses yang mudah ke Storyboard.

Jangan beranggapan bahwa Storyboard itu hal yang susah, bahkan point-point saja asalkan bisa
memberi desain besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari cukup. Cara membuatnya juga
cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai, tidak perlu muluk-
muluk menggunakan aplikasi pembuat Storyboard professional.

Beberapa alasan mengapa menggunakan Storyboard:


a. Storyboard harus dibuat sebelum tim membuat animasi.
b. Storyboard digunakan untuk mengingatkan animator.
c. Storyboard dibuat untuk memudahkan membaca cerita.

1.6 Syarat Dalam Pembuatan Story Board


Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk
menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain
grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan
gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Storyboard juga tidak terbatas hanya pada pembuatan
iklan saja karena produksi game, cd multimedia dan elearningpun menggunakan story board.

Pada penulisan/pembuatan storyboard ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan,yaitu:


a. Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar) yaitu pesan visual/ ide yang
disampaikanharus asli atau tidak meniru
b. Komunikatif, yaitu bahasa yang digunakan mudahditerima dengan baik dan lancar
c. Efisien, yaitu pesan yang disampaikanmempunyai keteraturan sehinggasesuai dengan apa
yang diingikan
Dwi Hartanto, M.Kom 7|Story board
d. Efektif yaitu pesan yang disampaikan tepat dan lancar sesuai tujuan dansasaran yang ingin
dicapai
e. Estetis Yaitu pesan atau gagasan yang disampaikan memiliki unsur atau nilai keindahan.
Dengan lima prinsip tersebut diharapkanStoryboard yang dibuat memenuhi kebutuhan apa
yang ingin disampaikan danmemiliki daya tarik secara visualisasi

1.7 Karakter desain dalam storyboard


Dalam storyboard kita mengenal adanya character design, Character design dapat dibedakan
menjadi dua yakni :
1. Trait Vs Trait,yaitu dimana tujuan karakter dibedakan menjadi 2 yang saling seimbang dan
cacat sehingga membuat karakter tersebut sulit mendapatkan yang dia inginkan
2. Double edge sword,yaitu apa yang dibuat karakter yang kita buat menjadi seorang pahlawan
dan sekaligus merasakan menderita

1.8 Teknik Dasar Dalam Pembuatan Story Board


Clip, cut, paste, trace, copy dan color adalah teknik dasar dalam pembuatan Storyboard. Orang
dengan kemampuan seni lebih dapat melakukan ini lebih baik tetapi setiap orang harus
mencobanya sendiri.
a) Pengertian Clip, Cut dan Paste dalam membuat Storyboard
1. Clipping adalah proses paling efektif untuk memperoleh gambar-gambar yang menarik.
2. Cut adalah memotong koleksi gambar yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
3. Paste adalah menyalin gambar-gambar yang menarik guna menggali ide-ide kreatif.

b) Clip, Cut dan Paste dalam membuat Storyboard


Dengan melakukan Clip, Cut atau paste kita bisa menemukan pola yang bisa saja muncul
sebagai “sesuatu yang baru”. Bentangkan hasil clipping yang ada sehingga kita dapat
mengambil dan memilih untuk memperoleh koleksi yang baik yang kita inginkan.

Kunci sukses dalam hal ini adalah kita melakukan proses asosiasi bebas untuk memandu kita
memilih. Kemudian kelompokkan gambar dalam kategori atau subjek yang sama. Setalah kita
memiliki gambar yang cocok dan kata-kata dibawah panel, lanjutkan ke panel berikutnya.

Perlu diingat kalai kita dapat memotong,menyalin dan menempel dengan menggnakan koleksi
gambar yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan membuat sebuah adegan yang
membantu menerangkan cerita. Bentangkan Storyboard kita pada sebuah papan poster dan
Dwi Hartanto, M.Kom 8|Story board
temple dengan selotip. Sekarang kita memiliki satu set Storyboard yang dapat digunakan untuk
mengetahui cerita kita.

Gunakan kata “bagaimana jika…” dan bermainlah dengan clipping tersebut. Atur dan susun
ulang mereka sampai sesuatu muncul di imajinasi kita. Jika masih memiliki keraguan tentang
kekuatan teknik ini, cobalah dengan cara lain…

1.9 Tujuan Story Board


a. Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis
cerita, lighting, dan cameramen
b. Memungkinkan seorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya.
c. Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film
d. Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
e. Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan dengan sudut
pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen
dalam sebuah frame

1.10 Kelemahan Story Board


Ketidak dapatannya untuk menunjukkan gerakan-gerakan kamera, beserta efek optikal, seperti
penglarutan atau pemudaran (Blur, Disolving)
Solusinya.
Dengan tulisan dan gambaran skematis untuk mendiskripsikan apa yang tidak dapat digambarkan
Perlu diperhatikan batas pinggir dari sebuah stryboard (bingkai) untuk menunjukkan sudut
pandang, yang dipilih dari keseluruhan ruang

Yang Menggunakan Storyboard:


a. Advertising, untuk menjual produk ke klien
b. Video Games, menggunakan banyak pra-rencana termasuk brainstorming konsep dari game
dan interaksi pemakai
c. Serial TV, dipakai hanya pada sequence yang kompleks
d. Mulitimedia, CD-Rom untuk edukasi, pelatihan atau program-program tutorial
e. Web Design, untuk mengembangkan team dalam pembuatan web design, mendifinisikan
dan mengelompokkan elemen-elemen seperti gambar, animasi, video dan ilustrasi
f. Industri dan video-video pemerintahan, untuk menampilkan ide-ide pada saat pembuatan
sebuah proyek video-video pemerintahan.
Dwi Hartanto, M.Kom 9|Story board
1.11 Konsep dan Strategi serta Proses Perancangan Grafis
A. Konsep
Konsep 5 W + 1 H yaitu : ‘What, Why, Who, Which, Where, How’
1. Pesan apa yang ingin disampaikan ?
2. Apa jenis dan cakupan ?
3. Apa keunggulannya dan bagaimanakonsep membawakannya ?
4. Kepada siapa pesan ini diperuntukkan ?
5. Bagaimana cara pendekatan denganaudience ?
6. Apa peluang dan target dari yang ingindicapai ?
7. Apa yang diperlukan untuk menggalipotensi audience ?
8. Kebiasaan, cara dan pola masyarakat?
9. Pendekatan komunikasi dan kreatif apayang tepat untuk itu ?

B. Strategi
Yang diperlukan dalam upayaproses menyampaikan pesan secaraefektif dan efisien : Cara
yang biasadipergunakan yaitu:
1. merancang strategi komunikasi
2. Merancang strategi kreatif
C. Proses
Langkah-langkah dalam Proses Perancangan yaitu :
1. Pengumpulan Data sebagai bahandasar untuk dianalisa. Data dapatberupa data tertulis
(verbal), dan data gambar (visual), atau data lainnya seperti suara (audio), data
teraba(bentuk 3 dimensi) dan aroma/ rasa.
2. Pengelompokkan atau Klasifikasi yaitu proses pemilahan, data dasardianalisa
untuk dirumuskan.Hasil rumusan tersebut merupakan bahan penyusunan :Konsep
Umum, lebih ditekankan padakonsep komunikasinya.Konsep Kreatif, lebih ditekankan
padakonsep kreatifnya.
3. Implementasi Adalah perwujudan visual(visualisasi) kreatif ke dalam mediayang telah
dipilih berdasarkankesesuaian dengan visi, misi,maksud, tujuan, sasaran pesan
agarefisien, efektif, komunikatif danmemiliki nilai keindahan. Pada proses implementasi
inidiperlukan strategi serta pemikiranproses produksi media dan penerapanpada media
serta penyebarannya,serta pemasangan di lokasi yang tepat(strategis).
4. PreTest, Biasanya akan dilakukan pretest ( ujicoba sebelum storyboard yang ditulis
dituangkan dalam bentuk visual danaudio.

Dwi Hartanto, M.Kom 10 | S t o r y b o a r d


1.12 Cara Membuat Story Board
a. Catat poin-poin penting, ide, dan konsep-konsep di bawah frame storyboard berturut-turut
(lihat terlampir).
b. storyboard Anda harus pada dasarnya merupakan jenis peta, menguraikan semua langkah
langkah utama yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran (s) untuk
pelajaran itu.
c. Membuat sketsa kasar visual untuk setiap frame. Jangan khawatir tentang semir pada titik
ini, Anda hanya ingin gagasan visual jelas digambarkan.
d. Baca presentasi Anda sambil melihat storyboard dan melengkapi checklist storyboard:
 Apakah visual saya dengan jelas menampilkan satu ide utama dari presentasi saya?
 Apakah bantuan saya sebagai visual sederhana yang saya bisa membuatnya?
 Dapatkah pemirsa saya memahami saya visual sepenuhnya dalam waktu kurang dari 30
detik?
e. Anda dapat membuat storyboard Anda di kertas atau berbagai perangkat lunak seperti
Microsoft Word, Microsoft PowerPoint, dan Inspirasi

1.13
1.14
1.15 z
1.16 x

https://teorimultimedia.wordpress.com/category/storyboard/
https://www.academia.edu/8200921/Contoh_Story_Board_Animasi_2_Dimensi
https://www.youtube.com/watch?v=ROipDjNYK4k

Dwi Hartanto, M.Kom 11 | S t o r y b o a r d


Dwi Hartanto, M.Kom 12 | S t o r y b o a r d
Dwi Hartanto, M.Kom 13 | S t o r y b o a r d
Dwi Hartanto, M.Kom 14 | S t o r y b o a r d
Dwi Hartanto, M.Kom 15 | S t o r y b o a r d
Dwi Hartanto, M.Kom 16 | S t o r y b o a r d
Contoh referensi gambar gerakan animasi 2 dimensi
1. Burung terbang 1

Dwi Hartanto, M.Kom 17 | S t o r y b o a r d


Burung terbang 2

Dwi Hartanto, M.Kom 18 | S t o r y b o a r d


2. Anjing berjalan & berlari

Dwi Hartanto, M.Kom 19 | S t o r y b o a r d


3. Manusia berjalan, berlari, dan melompat

Dwi Hartanto, M.Kom 20 | S t o r y b o a r d


Dwi Hartanto, M.Kom 21 | S t o r y b o a r d
Dwi Hartanto, M.Kom 22 | S t o r y b o a r d
4. Air

Referensi suasana desa di Bali


1. Terasering dan gunung

Dwi Hartanto, M.Kom 23 | S t o r y b o a r d


2. Referensi pohon kamboja & pintu gerbang dan logo SD

Dwi Hartanto, M.Kom 24 | S t o r y b o a r d


Dwi Hartanto, M.Kom 25 | S t o r y b o a r d

Anda mungkin juga menyukai