Anda di halaman 1dari 6

5 Langkah Singkat Membuat Video Presentasi yang Informatif

Membuat video presentasi tidaklah sulit. Kamu hanya perlu merencanakan dan menyusun kerangka ide
untuk kemudian dijadikan sebuah video. Namun, tentu saja dalam membuat video tidak bisa
sembarangan. Dibutuhkan kerja keras untuk mencapai hasil yang maksimal dan memuaskan.
Bagaimana jadinya bila video presentasi yang kamu bikin mendapat cemoohan atau kritikan dari para
audiens? Memalukan bukan? Itu tandanya kamu kurang mempersiapkan hal-hal kecil yang seharusnya
kamu lakukan dengan matang.
Maka, simak yuk langkah-langkah dalam membuat video presentasi

1. Tentukan Topik Presentasi


Langkah pertama yaitu menentukan topik. Pilih topik yang sedang hangat diperbincangkan, atau
topik yang menarik untuk dibahas secara mendalam. Pemilihan topik yang tepat dapat berpengaruh
pada respon audiens pada saat presentasi dilakukan. Jika sulit menemukan topik yang menarik, maka
carilah sesuatu yang biasa lalu kamu olah agar menjadi luar biasa dan menarik perhatian.

2. Buatlah Storyboard untuk Shooting


Setelah berhasil menemukan topik, maka langkah selanjutnya adalah membuat rancangan gambar
yang bercerita. Rancangan gambar ini disebut sebagai storyboard. Urutan cerita dibuat sedemikian
rupa agar membentuk alur yang rapi dari awal hingga akhir. Jangan sampai audiens tidak mengerti
jalan cerita pada video yang kamu buat. Storyboard juga akan memudahkan kamu dalam
melaksanakan proses produksi nantinya.

3. Membuat Script untuk Shooting


Jangan sampai kamu melupakan langkah yang satu ini. Script untuk membuat sebuah video sangatlah
penting, sekalipun video yang kamu sajikan adalah video bisu (alias tidak ada dialog). Alangkah
lebih baiknya kamu juga menampilkan subtitle untuk memperjelas dialog. Sebuah script sangat
membantu dalam pembuatan video presentasi, produksi (shooting) menjadi lebih mudah dan
terstruktur.

4. Proses Shooting & Editing


Selanjutnya adalah proses shooting dan editing. Proses pengambilan gambar ini dibutuhkan keahlian
khusus. Camera person harus mengetahui bagaimana mengambil angle yang bagus, oleh karena itu
dibutuhkan script dan storyboard untuk membantu camera person dalam mengambil gambar. dengan
begitu proses shooting menjadi lebih cepat dan tertata rapi. Adapun setelahnya adalah proses
mengedit video agar menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. Seorang editor bertugas mengumpulkan
dan menyatukan footage video yang diambil, untuk kemudian diolah dengan menambahkan berbagai
suara atau musik dan komponen lainnya (seperti efek, teks, dan colour grading).

5. Final Checking
Langkah terakhir yaitu melakukan pemeriksaan. Biasanya pemeriksaan dilakukan sebelum video
tersebut tayang (dipresentasikan) di hadapan audiens. Kamu perlu memastikan secara berulang kali,
apakah video tersebut layak untuk ditonton oleh audiens atau tidak. Dan pastikan bahwa tidak ada
alur cerita yang terlewat di dalamnya. Sebab jika satu saja terlewat, maka bisa dipastikan
presentasimu tidak akan berjalan sesuai yang kamu harapkan.
 Apa Itu Storyboard?

Pengertian storyboard adalah serangkaian sketsa yang mewakili pengambilan gambar yang direncanakan
untuk membuat video, film, atau komersial.

Mereka sering menyertakan arah untuk sudut kamera, pencahayaan, dan transisi, bersamaan dengan
dialog dan catatan lainnya. Sama seperti penulis yang baik, yang akan memulai artikel mereka dengan
membuat garis besar. Marketer yang baik, memulai video mereka dengan membuat storyboard.
Storyboard juga digunakan untuk film animasi. John Lasseter, Chief Creative Officer di Pixar menyebut
storyboard adalah versi buku cerita komik. Mungkin ada beberapa dari kamu yang keberatan, apakah
storyboard benar-benar penting untuk video marketing? Meskipun storyboard yang dibuat tidak sedetail
seperti yang digunakan oleh studio-studio film, storyboard adalah hal penting.

Mengapa Storyboard Penting Sebelum Membuat Video?

Storyboard membantu kamu merencanakan video, benar-benar dari awal hingga akhir. Dalam
storyboard akan ada catatan seperti seperti apa pencahayaannya, bagaimana alur ceritanya,
menggunakan narator atau dialog. Storyboarding memungkinkan kamu berkolaborasi dengan anggota
tim lain untuk menyempurnakan visi bersama. Storyboarding memungkinkan kamu mengidentifikasi
celah yang mungkin ada dalam video, sebelum kamu menghabiskan anggaran untuk produksi.
Mengerjakan hal-hal tersebut sebelumnya membantu memastikan hasil akhir sama seperti apa yang
kamu bayangkan. Storyboard adalah media yang juga akan membantu kamu untuk memberikan arahan
pada mereka yang akan mengatur, memfilmkan, memotong, dan mengedit video. Pastikan video
marketing kamu sesuai dengan yang kamu inginkan. Jadi, mulailah dengan membuat storyboard.

Struktur Dasar Dalam Membuat Video Marketing

Untuk membuat video marketing, kamu bisa mengikuti struktur yang mendasar, yaitu pembuka, rumusan
masalah, solusi, dan call to action.

Pembuka
Pada bagian pembuka, kamu harus bisa langsung menarik perhatian audiens. Kamu perlu membangkitkan
minat mereka dan mendorong mereka untuk terus menonton sampai akhir. Bagian pembuka bertujuan
untuk membangun rasa urgensi atau misteri dalam video kamu.

Rumusan masalah
Pada bagian ini, video kamu berusaha untuk menguraikan permasalahan yang dihadapi oleh audiens.
Ketika kamu menentukan ruang lingkup permasalahan, perhatikan siapa target audiens kamu. Misalnya
target audiens kamu adalah para Account Executive. Pesan yang kamu tampilkan akan lebih bertarget,
seperti “Bagaimana jika Anda bisa terhubung dengan pelanggan lebih cepat?”

Solusi
Kamu sudah memikat audiens dengan pembuka yang menarik. Kemudian kamu memberikan uraian
masalah yang juga dihadapi oleh audiens tersebut. Nah, sekarang adalah waktunya untuk menunjukkan
kepada mereka bagaimana produk yang kamu tawarkan bisa menyelesaikan permasalahan khusus
tersebut. Di sinilah kamu akan masuk lebih detail, dengan menunjukkan bahwa banyak orang senang
menggunakan produk kamu.

Call to action
Call to action adalah tempat kamu benar-benar mengajak audiens untuk mengambil tindakan, seperti
mengisi formulir, mengunjungi situs web, atau membeli produk kamu. Pastikan nama merek, alamat situs
web, dan CTA semuanya jelas pada bingkai akhir video kamu dan ditampilkan cukup lama untuk bisa
diproses oleh audiens.
Cara Membuat Storyboard Untuk Video Marketing

Sekarang, ketika kamu sudah punya gagasan tentang bagaimana video bisa sangat menarik, saatnya untuk
meninjau langkah-langkah untuk mengembangkan storyboard.

Berikut ini adalah langkah-langkah mudah untuk membuat storyboard:

1. Membuat Timeline

Storyboard adalah tentang struktur. Pada langkah pertama, kamu perlu membuat urutan kejadian di video
kamu. Narasi seperti apa yang ingin kamu sampaikan? Sebagai garis besar timeline, kamu bisa
menggunakan keempat urutan di atas, yaitu pembuka, rumusan masalah, solusi dan call to action.

2. Tentukan Adegan Utama

Selain mengakhiri video dengan call to action, tentukan poin-poin penting dalam video kamu. Bagian-
bagian yang harus kamu perhatian misalnya, adegan yang menunjukkan perbedaan produk kamu dengan
produk lainnya, review pelanggan yang menggunakan produk, atau bagian pembuka yang menarik.
Intinya, bagian mana yang dinilai mampu memikat penonton dan mendorong mereka untuk mengambil
tindakan.

3. Tambahkan Detail yang Diperlukan ke Setiap Adegan

Tentukan pendekatan seperti apa yang ingin kamu pakai. Pendekatan yang sederhana, fokus pada
animasi, atau kamu ingin konsep yang lain. Apapun itu, usahakan jangan sampai penonton susah
menangkap pesan. Pendekatan apapun yang kamu ambil, pastikan produk dan pesan kamu sampai dengan
baik di benak penonton.

4. Tulis Naskah Video

Baik itu berbentuk dialog, pengisi suara, atau kombinasi keduanya, skrip yang kamu buat harus
menguraikan semua kata yang diucapkan di video. Catatan tentang kata-kata yang diucapkan, perlu kamu
tambahkan di setiap kotak adegan yang sesuai.

5. Pilih Alat Untuk Membuat Storyboard

Kamu tidak perlu bersusah payah membuat storyboard secara manual. Sekarang sudah banyak alat
membuat storyboard yang bisa kamu pilih. Namun jika kamu suka dengan cara lama yang menggunakan
pena, spidol, pensil warna, dan kertas, silahkan saja. Alat yang bisa digunakan untuk membuat storyboard
adalah:

 Perangkat lunak presentasi, seperti Microsoft PowerPoint atau Google Slides


 Perangkat lunak desain grafis, seperti Adobe Illustrator dan Adobe InDesign
 Perangkat lunak iPad, seperti adobe Photoshop Sketch
 Perangkat lunak Storyboarding, seperti Amazon Storyteller atau Storyboard That

Saat menyiapkan template untuk storyboard kamu, pastikan thumbnail yang kamu gunakan memiliki
ukuran yang kira-kira sama dengan dimensi video kamu.

6. Membuat Sketsa

Di sinilah kamu mulai benar-benar mengerjakan sketsa adegan video kamu. Kamu akan menggambar
karakter dan latar belakang yang digunakan. Kamu tidak perlu khawatir kalau kamu merasa tidak pintar
menggambar, alat untuk membuat storyboard sudah banyak yang menyertakan gambar orang, lengkap
dengan ekspresi dan gayanya, serta latar belakang yang menunjang.
7. Beri Catatan Dengan Detail Pada Setiap Adegan

Storyboard adalah alat visual, namun kamu perlu menambahkan detail yang bersifat non-visual untuk
mendapatkan hasil terbaik. Tambahkan dialog atau voice over dari skrip kamu ke setiap thumbnail.
Tambahkan catatan arah untuk orang-orang yang akan mengerjakan video, seperti pencahayaan yang
diinginkan dan sudut pandang kamera.

8. Tambahkan Potongan (Cuts)

Potongan atau Cuts adalah kapanpun video diperbesar lebih dekat untuk menyoroti tindakan. Jangan lupa
sertakan ini di dalam storyboard kamu, serta petunjuk lain tentang transisi atau jalan cerita video kamu.

Storyboard adalah media yang bisa membantu orang lain memahami visi kamu. Tentukan narasi, buat
sketsa dan dialog, serta arahkan setiap adegan. Sangat disarankan membuat storyboard dengan pensil,
sehingga kamu bisa membuat perubahan yang diperlukan selama proses produksinya. Kamu juga bisa
membuat storyboard di papan tulis supaya terlihat lebih jelas oleh tim kamu. Apapun itu, pastikan kamu
menggunakan media yang mudah untuk diubah sewaktu-waktu, supaya tidak memakan waktu lama jika
harus memperbaiki bagian tertentu.

Jenis Presentasi Video

Di era serba digital seperti sekarang, video memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan dan
menyajikan pembahasan tertentu. Media ini terbukti mampu menarik perhatian audiens sehingga pesan
yang ingin disampaikan pun bisa lebih mudah diterima dan dimengerti. Video juga bisa digunakan
sebagai media penunjang presentasi. Presentasi video dibuat sedemikian rupa untuk menyampaikan
beragam ide atau mengkomunikasikan gagasan dengan banyak orang.
Agar bisa menggunakan media ini dengan tepat, Anda perlu mengetahui jenis-jenis presentasi
video berdasarkan tujuannya. Berikut adalah beberapa tipe presentasi video yang bisa Anda temukan.

1. Presentasi Video Persuasi Atau Pitching


Jenis-jenis presentasi video dibuat dengan visi dan tujuan yang berbeda, termasuk jenis video yang satu
ini. Berisi konten-konten persuasif, video pitching  bertujuan untuk menarik perhatian calon klien atau
investor bisnis Anda.
Presentasi yang disampaikan melalui media audio-visual seperti video akan membuat bisnis Anda terlihat
positif dan profesional di mata calon investor. Pemaparannya pun akan terkesan lebih menarik dan mudah
dimengerti.

2. Presentasi Video Penjualan


Salah satu tujuan utama sebuah bisnis atau perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Untuk mencapai
target penjualan optimal, video presentasi yang tepat sasaran merupakan media yang bisa diandalkan.
Pemaparan tentang produk-produk yang akan dijual juga bisa ditampilkan dengan lebih terstruktur. Anda
pun dapat menambahkan sejumlah elemen menarik ke dalam video untuk meningkatkan daya tarik
penjualan.

3. Presentasi Video Promosi


Sekilas, presentasi video promosi terdengar serupa dengan video penjualan. Namun, dua jenis presentasi
ini ternyata memiliki tujuan dan karakteristik yang berbeda. Video promosi tidak selalu ditujukan untuk
meningkatkan penjualan. Anda bisa menggunakan media tersebut untuk memperkenalkan konsep produk
baru, memaparkan program, atau menjelaskan gerakan sosial bagi masyarakat.

4. Presentasi Video Informasi


Seperti namanya, tujuan presentasi video ini murni untuk menyampaikan beragam informasi. Isi
informasi yang disampaikan dapat berupa laporan cuaca, peristiwa, atau kondisi alam dan sosial.
Tujuannya memberikan pengetahuan kepada audiens agar mereka bisa lebih peka dan kritis terhadap
informasi yang didapatkan. Film dokumenter merupakan salah satu contoh video informasi yang paling
sering ditemui.
5. Presentasi Video Edukasi
Tak hanya memenuhi kebutuhan promosi dan penyampaian informasi, video presentasi juga bisa
digunakan sebagai media edukasi. Dengan menggunakan media audio-visual, aktivitas belajar-mengajar
di sekolah maupun perguruan tinggi akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Penggunaan jenis video presentasi ini tidak hanya bisa dilakukan saat pembelajaran tatap muka. Beberapa
portal online course di dalam dan luar negeri juga kerap menampilkan video edukasi sebagai bagian dari
sesi pembelajaran.

6. Presentasi Video Pelatihan


Saat membahas jenis-jenis presentasi video, video pelatihan adalah tipe yang tak boleh dilewatkan.
Presentasi video ini bisa digunakan dalam sesi training karyawan baru di sebuah perusahaan.
Isinya dapat berupa pengenalan perusahaan, profil pemimpin dan staf, hingga deskripsi pekerjaan dan
peraturan yang harus diikuti para karyawan baru. Presentasi yang disampaikan lewat video interaktif
biasanya akan membuat karyawan lebih termotivasi.

7. Presentasi Video Hiburan


Dibandingkan jenis-jenis presentasi video lainnya, presentasi video hiburan memiliki isi dan format
yang paling fleksibel. Presentasinya dapat berupa catatan perjalanan liburan, ulasan buku atau film,
hingga video musik. Karena tujuannya menghibur, presentasi video hiburan bisa dibuat oleh siapa saja
tanpa perlu berkaitan dengan konteks profesional.

Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:


a. Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
b. Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
c. Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
d. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat
dimainkan ulang.
e. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan

Anda mungkin juga menyukai