Anda di halaman 1dari 77

1

KATA PENGANTAR

Modul pelatihan ini disusun sebagai Modul pelatihan ini disusun

sebagai media atau alat bantu belajar bagi para peserta pelatihan Video and

Audio Editing untuk dapat mencapai standar kompetensi tertentu.

Modul ini didesain dengan menggabungkan aspek teori dan aspek

praktis dengan harapan para peserta akan segera dapat mengaplikasikan apa

yang mereka pelajari dari pelatihan ini di dunia pekerjaan atau industri,

Maka disusunlah modul ini dengan judul “Video and Audio Editing”

Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, maka

dari itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan saran dan

masukan agar modul ini bisa menjadi alat pembelajaran yang efektif.

Demikian kami sampaikan, semoga modul dan pelatihan ini bisa

menjadi bagian dalam menciptakan individu yang berkompeten di

bidangnya.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... 2


Tujuan Umum ........................................................................................................ 4
BAB 1 Membuat Storyboard................................................................................... 5
BAB 2 Daftar Istilah ............................................................................................. 21
Contoh Naskah dan Storyboard ............................................................................. 54
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 77

3
A. Tujuan Umum:

Modul pelatihan pengenalan umum naskah dan storyboard ini

dimaksudkan untuk memberikan pendahuluan materi naskah dan

storyboard pada pembuatan editing. Peserta mengetahui elemen

yang terdapat pada naskah dan storyboard untuk kebutuhan

pembuatan video.

✓ Tujuan Khusus

Peserta pelatihan dapat memahami pembuatan storyboard.

✓ Pembahasan

Pengenalan Storyboard

Pembuatan Storyboard

4
BAB 1

MEMBUAT STORYBOARD

Storyboard disebut juga Naskah dalam bentuk Gambar, artinya

potongan-potongan gambar skesta kasar yang merupakan bentuk-bentuk

shot atau adegan yang dihasilkan atas dasar shot utama adegan.

Storyboard ibaratnya gambaran/hasil produksi yang ingin dibuat.

Fungsi storyboard antara lain sebagai standar dari apa yang ingin

diproduksi, juga sebagai rujukan bagi seluruh unit produksi sekaligus

standar pengawasan hasil produksi, untuk itu Storyboard dilengkapi :

✓ Bagaimana pengambilan gambarnya seperti shot size, sudut

gambar/angle, komposisi.

✓ Pergerakan Lensa atau Pergerakan Kamera (Lens or Camera

Moving) seperti Zoom-In/Out, Tilt-Up/Down, PanLeft/Right,

Track-In/Out, Swing Left/Right.

✓ Keterangan nomor yang berfungsi untuk menandai atau sebagai

panduan tim produksi mencari teks atau narasi yangada di kertas

5
terpisah.

Penjelasan tentang strategi maupun pendekatan kreatif iklan


televisi komersial sebagai berikut: Menurut Altstiel dan Grow (2007),
pendekatan yang umum dipakai di TVC adalah gaya penceritaan(style of
commercials), yang di antaranya sebagai berikut. Slice of life
(problem/solution) menyajikan adegan dramatisasi kehidupan sehari-hari.
Menyajikan problem dan solusinya. Pendekatan seperti ini sangat
populer dan mudah diterima umumnya orang Indonesia. Demonstration
menekankan pada peragaan kemampuan produk yang diiklankan.
Misalnya, kemampuan atau daya bersih sebuah sabun cuci
didemonstrasikan secara langsung. Bahkan kadang-kadangdisertai
perbandingan dengan produk sejenis denga merek yang lain. Spokerson
menyajikan testimoni seseorang (biasanya figur terkenal) terhadap suatu
produk/merek tertentu. Musical adalah kekuatan pada ilustrasi musik
pada iklan selain gaya penceritaan, dari sisi teknis

6
produksi (creative technic) juga mengenal gaya tersendiri, di antaranya:
Mtv influence, sejak kemunculan MTV, gaya musik video memengaruhi
teknik dengan gaya khas tersendiri; Motion graphic style adalah
kombinasi grafis-teks-animasi, gambar/foto/footage indah dan kemajuan
digital visual efek dan animasi dalam film menjadi daya tarik tersendiri;
Live shot, paling umum dipakai, pengambilan gambar langsung lewat
kamera film/video dan editing yang baik. Umumnya, teknik ini terbukti
efektif dan mudah; Animation adalah proyeksi sekuen gambar baik
animasi klasik (2D) maupun teknologi terkini dengan animasi 3D,
umumnya selalu fresh dan banyak dipakai untuk produk anak-anak;
Cinemagraph merupakangabungan antara fotografi dengan animasi
sebagian unsur gambarnya, tetapi format masih seperti foto. Gerakan
hanya sedikit, misalnya di rambut model. Gaya ini tidak bisa diterapkan
di metode cetak, harus berbasis komputer/tv, berformat gif biasanya.
Gaya ini banyak dipakai di website yang menuntut unsur gerak; Fotografi
dan animasi merupakan gabungan antara fotografi dengan animasi,
dengan penekanan pada gerakan animasi, fotografi sebagai unsur
pembentuk visual.

Logika yang dipakai dalan kasus kali ini adalah pendekatan


simbolik dan penekanan suatu adegan yang menggunakan komponen

7
dari rokok sebagai elemen cerita dan menjadikannya penyambung
menuju logo. Berikutnya adalah tiga tahapan yang harus tim pembuatan
Motion Graphic ini, yaitu: Pre Production, Production dan Post
Production. Berikut ini adalah penjabarannya.
Pendekatan dari suatu masalah menimbulkan pencarian data dan
bukti-bukti yang kemudian disatukan menjadi sebuah solusi konsep. Dari
konsep inilah muncul sebuah benang merah atau premis yang mendasari
sebuah penceritaan. Mengacu pada durasi yang telah disepakati di
masyarakat, maka durasi akan dirancang dalam durasi 30 detik.
Selanjutnya, akan disusun naskah yang lebih menjelaskan secara
mendalam sebuah premis yang telah muncul, lalu breakdown naskah
yang berupa storyboard akan muncul beserta dengan timeline dan budget
produksi.
Strategi kreatif merupakan hasil simpulan dari kebutuhan atau
keinginan klien mengenalkan produk tersebut ke masyarakat, yang
kemudian dirumuskan menjadi sebuah terobosan atau solusi ide kreatif
yang mampu memberikan dampak pada target terkait. Tahap ini adalah
tahap terberat dalam semua urutan proses, tetapi setelah tahap ini dilalui
akan membuat proses produksi lebih mudah dan nyaman. Fakta kunci
yang ada dan sudah melalui pattern yang

8
dipercaya pada dunia industri selama bertahun-tahun akan dipakai dalam
strategi kreatif kali ini. Misi utama dari komersial ini adalah Rebrand
Mild Seven sehingga kekuatan look atau visual sangat ditonjolkan.
Sehingga audience akan ditempatkan pada posisi terpukau dan penasaran
pada brand baru Mild seven, visual yang catchy akan mengakibatkan
penonton mengingat sebuah brand dalam waktu yang singkat.
Proses produksi dapat dijabarkan dalam alur bagan seperti berikut.
Ide akan selalu muncul pertama dibarengi dengan konsep untuk
mengemas iklan tersebut. Pembahasan kali ini akna dibatasi dalam ruang
lingkup preproduksi saja

Gambar 1 Pipeline Produksi Iklan Televisi

9
Story akan dibuat dan ditentukan mana yang akan mempresentasikan
secara efisien dan mengena dalam waktu 30 detik. Dari cerita akan dibuat skrip
yang menjabarkan lebih detail tentang cerita tersebut dibentuk. Skrip akan
dijabarkan dalam bentuk panel cerita, panel gambar, dan panel suara ditujukan
untuk memudahkan proses produksi dan mengelompokkan adegan dan suara
sehingga semua dapat terorganisasi dengan baik dan dapat dilakukan secara
bertahap dan teratur.
Setelah skrip terbentuk, akan dimulai look development yang sesuai
dengan tema iklan. Studi referensi adalah yang pertama dilakukan untuk
mencari tahu pendekatan yang telah dilakukan sebelumnya di dunia industri
untuk melakukan pendekatan grafis dari suatu brand atau produknya secara
langsung. Atau penggunaan simbol-simbol tertentu sehingga produk tersebut
lebih terwakili dari segi visual. Dari sini akan muncul beberapa desain yang
kemudian dipilih untuk dijadikan final artwork. Warna dan mood visual juga
akan ditentukan dari desain awal yang kemudian menjadi panduan untuk
gambar-gambar dari storyboard serta final artwork. Dari sini terjadi proses art
direction yang dapat dilihat tentang pendekatan sebuah komponen sponge dari
filter rokok yang dianalogikan menjadi bentuk partikel-partikel yang berkumpul
dan terikat satu sama lain. Jika ada yang kurang cocok, akan dilakukan
pembenahan dan desain ulang. Perhatikan gambar 2 berikut.

10
Gambar 2 Look Development

Setelah look telah disepakati atau dipilih, dimulai proses pembuatan


scene berikutnya dan melakukan perancangan adegan-adegan yang kemudian
akan membentuk cerita secara utuh. Setting yang dipilih disesuaikan dengan
konsep yang telah dipilih. Ketika semua berbentuk visual efek partikel, maka
semua desain pun akan dibuat inline atau mengacu pada suatu gaya tertentu.
Proses pembuatan visual efek partikel ini meliputi desain dari partikel itu
sendiri yang tanpa mengurangi simplisitas yaitu adalah sebuah bola yang glossy
dan dikelilingi oleh bola- bola kecil lainnya. Bola-bola tersebut memiliki kesan
seperti kaca yang mempunyai permukaan reflektif (gambar 3).

11
Gambar 3 Desain Partikel

Setelah komponen partikel selesai maka mulai dipikirkan bagaimana


membuat partikel tersebut menjauh dan menjadi sebuah logo. Di sini
kreativitas dan teknik akan berkolaborasi mencari cara yang tidak rumit tetapi
dari sisi komunikasi visual tetap dapat menjawab cara membentuk sebuah logo
melalui transisi yang menarik dan indah. Tidak lupa elemen pendukung lainnya
untuk memberikan kesan dingin diberikan pada tiap-tiap scene seperti asap es
dan kristal es yang mempunyai tampilan seperti air yang mengeras (gambar 4).

12
Gambar 4 Komponen Desain yang Memiliki Kesan Es dan Dingin

Setelah proses kreatif selesai, naskah akan dibuat menjadi sebuah


storyboard yang mengacu pada tampilan visual yang telah ditentukan serta akan
menjelaskan tentang detail adegan dan detail tiap gerakan serta kamera. Seorang
storyboard artist mempunyai peranan penting di sini. Dia akan menerjemahkan
tiap adegan dalam bentuk gambar berpanel. Gambar ini akan memberikan
petunjuk bagi pelaksana produksi. Layout, blocking, gerakan kamera, detail
elemen yang digunakan untuk membangun sebuah scene serta supers atau teks
mungkin diperlukan akan digambar dalam satu panel sekaligus.

Storyboard mempunyai banyak gaya tergantung pada storyboard artist


tersebut. Ada yang menggunakan gambar tangan semua, dan ada pula yang
menggunakan kombinasi gambar dengan foto. Kali ini storyboard yang dibuat
adalah bentuk capture tiap-tiap adegan sesuai dengan tampilan visual yang telah
dirancang. Mood warna, desain partikel, serta komponen- komponen es akan
digabung menjadi satu dalam bentuk gambar berpanel.

13
Storyboard ini diharapkan cukup menjelaskan tentang suatu gambar
yang menceritakan suasana, mood warna, atmosfer dingin yang ingin
ditonjolkan serta treatment transisi menuju logo yang telah dirancang dengan
rapi dan indah. Tiap-tiap panel akan bercerita secara berurutan sesuai dengan
naskah yang ada, dengan keterangan pada tiap panel. Keterangan tiap panel
akan menjelaskan yang terjadi dengan gambar tersebut. Kamera berpindah dari
satu partikel ke partikel yang lain, partikel akan bertumbukkan dan yang paling
penting tiap panel akan menceritakan urutan adegan dan layout yang
memudahkan pelaksana produksi untuk melakukan set kamera pada p atau set
kamera pada software animasi yang berkaitan.

Untuk iklan komersial rokok ini, diskusi antara storyboard artist dan
director sangat penting. Mengingat semua scene adalah animasi, maka
perencanaan yang sangat matang amat dibutuhkan. Pendekatan komersial yang
menggunakan animasi ini memiliki keuntungan yaitu artwork dapat digunakan
sebelum produksi, dan membuat storyboard ini cukup dekat dengan produk
final. Adapun storyboard dari iklan ini adalah sebagai berikut.

14
Gambar 5 Final Storyboard Awal Terbentuknya Partikel

Dari tahap storyboard final ini kemudian akan diterjemahkan dalam


bentuk animasi. Beberapa elemen akan direproduksi dalam bentuk tiga dimensi
dan elemen dua dimensi yang sudah fixed dijadikan mapping texture dalam 3D.
Setelah itu animasi akan di-layout sesuai dengan storyboard yang ada, kemudian
akan digerakkan dan diberikan transisi antar-scene. Melalui storyboard yang
cukup jelas ini, pengerjaan di tahap produksi dan post-produksi menjadi sangat
mudah.

15
Gambar 6 Final Storyboard Perjalanan dan Tumbukan Partikel

Gambar 7 Final Storyboard Transisi ke Ending

16
CONTOH STORYBOARD

Product : Iklan Layanan Masyarakat

Judul :PENGGUNAAN JALUR KENDARAAN

Durasi : 30”

1. Antrian pada pintu tol

2. Di jalan tol

a) Bus pada lajur kanan

b) Truk pada lajur kiri

c) Kendaraan sedang menyalip dengan cara yang benar

Narasi/teks : “Gunakan lajur kendaraan sesuai yang telah


ditetapkan”.

3. HA Marka jalan
Narasi/teks : “Perhatikan marka jalan”.

4. Pada kemacetan lalu-lintas


a) Sebuah mobil sedang melintasi bahu jalan

b) Sebuah motor sedang melintasi trotoar

17
c) Angkutan umum melintasi bahu jalan

Narasi/teks : “Jangan gunakan bahu jalan tidak secara


semestinya, dan jangan gunakan trotoar
untuk kendaraan”.

5. a). Mobil behenti di tikungan, mobil lain tampak


gelagapan untuk menghindari tabrakan (sound
effect)

b). Mobil berhenti di jembatan, mobil lain tampak gelagapan


untuk menghindari tabrakan (sound effect)

Narasi/teks : “Jangan berhenti di tikungan. Jangan berhenti di


jembatan. Berbahaya!”

18
19
20
BAB II

DAFTAR ISTILAH

ACTION : Gerakan. Menurut pengertian kamera yang


disebut Action adalah gerakan dari sesuatu
yang melintas di kamera. Namun menurut
pengertian Skenario, gerakan itu bisa juga
terjadi terjadi pada diri manusia. Pada konflik
batin, umpamanya pertikaian antara dua Action
yang bertentangan antara kemauan buruk yang
ditentang oleh “hati kecil”.

AERIAL SHOT: Shot yang dibuat dari tempat yang tinggi


atau suatu ketinggian dengan menggunakan
pesawat terbang, helikopter atau crane. Tidak
selalu berupa shot yang bergerak (moving
shot).

21
ANGLE (CAMERA ANGLE): Sudut pandang kamera
menangkap subjeknya. Yang lazim dipakai
High Angle dan Low Angle, sering disingkat
HA dan LA. Pada High Angle kamera
memandang kebawah/menunduk ke arah
subjek, sedangkan pada Low Angle kamera
memandang keatas/mendongak ke arah subjek.

ANTAGONIS:Tokoh yang menentang atau menghalangi


jalan Protagonis mencapai tujuannya. Ada juga
yang berpendapat bahwa sesuatu, bukan
manusia, yang menghalangi Protagonis bisa
juga disebut Antagonis.

ANTI KLIMAKS : Turunnya garis Tangga Dramatik setelah


Tangga Dramatik mencapai Klimaks.

ART DIRECTOR : Penata Visual. Orang yang dalam


pembuatan film bertugas menyiapkan semua
bahan informasi visual sesuai

22
tuntutan skenario. Yakni, menyiapkan Set dan
hiasannya, Properti, tata rias pemain, tata
busana, dan lain-lain. Kata Art disini bukan
dimaksud sebagai sesuatu yang bersifat seni,
melainkan yang berhubungandengan keindahan
bidang visual.

ASISSTANT DIRECTOR : Asisten Sutradara. Merupakan


tangan kanan Sutradara, bertanggung jawab
dalam hal pemanggilan shooting agar produksi
berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
serta menjaga keamanan dan disiplin pada saat
shooting. Di bidang kreatif ia bertanggung
jawab untuk adegan-adegan massal, breakdown
script/skenario, dan lain-lain.

AUDIO : Unsur informasi Suara atau segala


sesuatu yang dapat didengar.

23
BACKGROUND NOISE : Bunyi-bunyian atau suara- suara
yang tidak jelas yang ditambahkan pada
jalur/trek suara untuk meningkatkan rasa
realistik adegan.

BIG CLOSE UP (BCU) :Istilah ini berasal dari dunia film


Inggris, disebut juga Super Close Up (SCU)
atau Extreme Close Up (XCU) untuk
pengertian pengambilan gambar dengan jarak
sangat dekat terhadap detail dari objek,
misalnya bola mata.

BLOCKING :Penataan komposisi dari scene; Latihan umum


gerakan pemain; Penataan Set-up kamera,
lampu dan peralatan teknislainnya.

BREAKDOWN : Pemecahan atau pemilahan skenario


berdasarkan scene, para pemain, lokasi, dan
sebagainya.

24
CAST : Pemain atau para pemain yang muncul dalam
sebuah film, termasuk didalamnya adalah
pemeran utama, pemeran pembantu, figuran.
Cast(+ing) : adalah kegiatan memilih atau
menyeleksi para pemain yang akan digunakan
dalam sebuah produksi film.

CASTING DIRECTOR : Seseorang yang bertanggung


jawab dalam melaksanakan pemilihan dan
penetapan pemain untuk digunakan dalam
sebuah produksi film. Juga bertugas menyusun
kontrak kerja serta menentukan jumlah bayaran
yang akan diterimakan. Menghimpun data dan
foto para pemain yang ada dalam dunia film.

CLOSE UP (CU) : Jarak kamera yang mengambil bagian


suatu objek, sub-objek. Atau bisa diartikan
Shot penekanan untuk mengundang perhatian
terhadap suatu aspek dari subjek. Dalam
kaitannya subjek

25
adalah manusia, maka shot pada bagian wajah
saja, tangan saja, dada saja, atau kaki saja.

CLAPPER : Sepasang papan yang diberi engsel pada salah


satu tepinya yang dipukulkan satu sama lain
dimuka kamera pada awal pengambilan
gambar untuk
memungkinkan sinkronisasi suara dan gambar
cutting print ketika editing. Juga berfungsi
sebagai penanda kapan pengambilan gambar
dilakukan--pada scene keberapa--take
keberapa--dalam film apa--oleh sutradara siapa.

CREDIT : Atau lengkapnya ditulis Credit Title adalah


tayangan nama-nama para pendukung film,
biasanya secara lengkap ditampilkan pda
bagian akhir film/tayangan televisi. Di
Indonesia saat ini, dalam sebuah sinetron
misalnya, sampai supir atau penjaga diesel
juga

26
dicantumkan dalam credit title. Dulu, hanya
memuat memuat nama pemain, produser,
produser pelaksana dan tenaga- tenaga kreatif
pembuatan.

CUT : Aba-aba yang diberikan seorang sutradara


untuk menghentikan
pengambilan gambar; bisa juga merupakan
sebuah potongan pita seluloid yang
mengandung sebuah shot.

COMPOSITION :Komposisi. Pembingkaian (framing)subjek


ke dalam wilayah gambar untuk menentukan
pembagian atau
keseimbangan dari cahaya, sosok, bayangan,
warna dan gerakan; Pengaturan, penyusunan
dan penempatan unsur-unsur gambar (visual
elements) ke dalam bingkai(frame).

CONTINUITY TITLE : Judul atau teks yang dirancang


untuk menjembatani dis-kontinuitas

27
gambar. Terkadang juga disebut sebagai
Bridging Title, yakni teks yang muncul antara
adegan untuk membantu menjelaskan jalan
cerita.

DAY FOR NIGHT : Pengambilan adegan pada siang hari,


namun adegan itu dimaksud akan menjadi
adegan malam. Caranya antara lain dengan
memasang filter gelap di depan lensa, sehingga
hasil gambarnya menjadi redup. Atau bila
adegan dilakukan dalam ruangan dengan
menutuplubang cahaya dari luar menggunakan
kain hitam.

DIRECTOR : Sutradara. Pekerja film yang dengan tanggung


jawab tertinggi terhadap aspek kreatif – baik
yang bersifat penafsiran maupun teknik pada
pembuatan film. Disamping mengatur
permainan dalam akting dan dialog, juga
menetapkan posisi kamera, suara, prinsip
penata cahayaan,

28
serta segala ‘bumbu’ yang memiliki efek
dalam penciptaan film secara utuh.

DEUS EX MACHINA : Situasi kritis dalam cerita


diselesaikan dengan bantuan Tuhan, yakni
dengan datangnya nasib baik.

DISSOLVE : Ujung gambar adegan berbaur dengan awal


adegan lain. Digunakan untuk menyambung
dua scene berhubungan tapi dipisahkan oleh
waktu yang berbeda. Misalnya, adegan yang
satu terjadi malam hari dan adegan berikut
pada pagi harinya. Dissolve juga kadang
digunakan untuk menyambung kilasan
kejadian, umpama kilasan seseorang yang ke
sana-ke marimencari pekerjaan.

DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY (DOP):Orang


yang bertugas mendapatkan gambaran lengkap
tentang bagaimana adegan berlangsung, apa
saja yang berlangsung

29
dalam Set dan efek apa saja yang ingin
dicapai.

DOLLY : Lori kecil untuk membawa kamera yang


melakukan pengambilan gambar sambil
berjalan, Dolly Shot. Bisa dipakai untuk
mengikuti orang berjalan, juga bisa untuk
mendekati pelaku atau menjauhi pelaku.

EDITING : Menyusun urutan gambar untuk kepentingan


terjadinya urutan penuturan cerita, atau untuk
kepentingan penataan dramatik; Kegiatan
memilih-mengolah dan menyusun data berupa
gambar dan suara sesuai dengan cerita
sehingga bisa dinikmati.

EDITOR : Tenaga kreatif yang melakukan tugas editing.


Shot-shot yang diambil di lapangan diserahkan
kepadanya untuk diedit. Orang ini juga
melakukan editing SUARA, sebagai penunjang
gambar.

30
ESTABLISHING SHOT : Sebuah shot–umumnya Long Shot
(LS) atau Full Shot (FS)—
yangmemperlihatkan tempat secara keseluruhan
berikut lingkungan yang menunjang informasi
tempat tersebut.

EXTERIOR (EXT) : Tulisan EXT yang terdapat pada judul


scene, untuk menunjukkan bahwa scene itu
tempatnya di luar.

EXTREME CLOSE UP(XCU/ECU) : Sebuah shot


yang lebih dekat daripada Close-up yang
memperlihatkan benda kecil dari dekat,
memperlihatkan bagian yang diperbesar dari
sebuah benda atau bagian manusia, misalnya
hidung, mata, telinga.

EXTREME LONG SHOT(XLS/ELS): Sebuah shot


yang lebih jauh dari Long Shot, untuk
pengambilan subjek yang sangat jauh, subjek
itu sendiri sudah hampir tidak

31
kelihatan, karena lebih mengutamakan latar
belakang untuk memberikan informasi
tempatnya. Shot ini menggunakan lensa
bersudut lebar dan biasanya diambil dari suatu
ketinggian, misalnya ELS orang sedang
berjalan di padang rumput atau pesawat
terbang di langit.

FADE : Istilah ini ditulis secara lengkap sebagai


FADE IN (FI) dan FADE OUT (FO).
FADE IN, artinya gambar dimulai dari tiada
perlahan muncul, seperti pada awal scene.
Sedangkan FADE OUT menjelaskan bahwa
gambar menghilang, seperti pada akhir sebuah
scene.

FLASHBACK : Kilas balik. Adegan yang dimunculkan


sebagai kenangan seseorang.

FLASH-FORWARD : Kebalikan dari Flashback.


Sebuah scene atau sequence yang

32
mengandung kejadian masa depan disisipkan
diantara scene atau sequence yang
menampilkan kejadian masa kini.

FOLLOW SHOT :Shot yang diambil sambil mengikuti


objeknya bergerak/berjalan. Umpamanya : ‘MS
(Follow shot) Alfa menuju pintu’ artinya ikuti
Alfa berjalanke pintu dalam jarak MS.

FRAME : Pada film yang direkam dengan seluloid, istilah


satu frame berarti satu bingkai. Kalau
dinyatakan IN FRAME atau OUT FRAME,
berarti pelaku masuk ke dalam tangkapan
kamera atau keluar.

FREEZE FRAME : Gambar membeku, semua tidak


bergerak, atau istilahnya Stop Motion.

FULL SHOT :Shot yang mengambil objek secara


keseluruhan, umpamanya : FS Ruang Kelas

33
IDENTIFIKASI : Sikap penonton yang akan melakukan
penyamaan dirinya dengan tokoh Protagonis
disebabkan mereka bersimpati. Hingga suka
duka protagonis ikut dirasakan juga
sepenuhnya oleh penonton.

INSERT : Sisipan, shot atau adegan yang disisipkanke


tengah adegan lain.

INT (INTERIOR) : Tulisan INT yang terdapat pada judul


scene, untuk menunjukkan bahwa scene itu
tempatnya di dalam.

JIMMY JIP :Sebuah alat untuk menempatkan kamera di


ketinggian dengan panjang 15 meter, radius
putar 360o yang dapat digerakkan dengan
remote control oleh kamerewan.

JUMP CUT : Sebuah CUT yang terdapat dalam sebuah scene


dan bukan antara dua scene, yang dibuat untuk
memadatkan shot secara

34
efektif, penggunaannya bisa untuk menghindari
terjadinya kelamaan action misalnya ketika
pelaku memasuki bangunan bertingkat dan
muncul dalam ruang kerja di lantai sembilan;
Bisa berarti pula menyambung dua shot yang
diambil dari sudut yang sama dan terjadi
penghilangan sebagian action yang ada
sehingga efek yang timbul dari sambungan itu
adalah terasa adanya sentakan dan diskontinyu.

KONFLIK : Pertikaian dua Action dua kehendak yang


berlawanan.

KLIMAKS : Puncak dramatik perjuangan Protagonis dalam


mencapai Tujuannya. Disitu terjadi pincak
krisis yang tertinggi.

LOCATION : Tempat shooting di tempat asli, artinya bukan


Set yang dibuat di studio.

35
LONG SHOT (LS) :Shot jarak jauh untuk memperlihatkan
hubungan subjek dengan latar belakangnya,
umumnya dipakai untuk memberikan orientasi
atau establishing shot.

MEDIUM CLOSE UP (MCU) : Objek orang yang


ditangkap dengan MCU akan tampak dari
kepala sampai siku.

MEDIUM SHOT(MS) : Objek orang yang diambil dengan


MS akan tampak dari kepala sampai kira-kira
ke pinggang.

MOVING SHOT: Shot yang diambil dengan kamera


bergerak, misal jimmy jip/portal jip

OFF SCREEN (OSC) : Istilah yang dipakai untuk


menjelaskan SUARA, yaitu SUARA yang
sumbernya tidak kelihatan dalam frame, dari
luar layar, off screen. Misalnya jika ditulis
dalam dialog: ‘OS. FIFI’ artinya

36
SUARA Fifi ini hanya terdengar, orangnya
tidak tampak, berada di luar layar. Mungkin
juga dia duduk di hadapan, tapi waktu Fifi
bicara itu kamera sedang mengambil lawan
main/lawan bicaranya.

OFF SOUND (OS): Pengambilan gambar yang tidakmemerlukan


suara

OVER SHOULDER SHOT (OSS): Sebuah shot yang biasa


digunakan pada adegan percakapan, dimana si
pembicara dilihat dari perspektif lawan
bicaranya yang berada tepat dimuka kamera.
Dengan cara pengambilan serupa ini sebagian
belakang kepala dan pundak si pendengar
tampak, sementara si pembicara yang
menghadap ke arah kamera hanya wajah dan
sebagian kecildadanya yang tampak.

37
PANNING (PAN) : Shot yang diambil dengan menolehkan
kamera ke kanan atau ke kiri pada poros
vertikalnya.

PLOT : Alur cerita yang didesain atau direkayasa


untuk mencapai tujuan tertentu. Maka itu, satu
topik yang sama bisa dibuat beberapa PLOT,
sesuaid engan sudut pandang yang diambil dan
tujuan yang ingin dicapai.

POINT OF VIEW (POV) :Shot yang diambil sebagai


pandangan mata pelaku. Penonton melihat
gambar yang tampil seolah menggunakan mata
pemain bersangkutan.

PORTAL JIP : Sebuah alat untuk menempatkan kamera


dengan panjang 3 meter yang dapat digerakkan
langsung oleh kamerawan.

PREMISE : Kata ini berbeda-beda dipahami orang. Ada


yang mengatakan sama dengan Tema, thesis,
akar gagasan, tenaga pendorong

38
subjek, ide pokok. Ada juga yang mengartikan
sebagai isi cerita, bahan perenungan filosofis
yang utama ingin disampaikan kepada
penonton.

PRODUCER : Produser, profesi ahli dalam mengelola


pembuatan film. Beda dengan pemasok dana
atau pemilik perusahaan, Seorang Produser
boleh jadi tidak punya uang, dananya dia dapat
dari bank, namun di Indonesia umumnya
memberi nama Produser kepada pemilik
perusahaan.

PROTAGONIS : Tokoh Utama film, tentang dia sebuah


cerita bergulir. Dia adalah tokoh yang
memiliki kemampuan yang dikagumi penonton
atau keadaan yang menarik simpati kuat dari
penonton.

RE-TAKE : Ambilan ulangan. Mengulang kembali


perekaman (gambar/suara) sesuatu adegan yang
sebelumnya telah direkam karena

39
dirasa kurang memuaskan atau ada
kesalahan.

SCENE : Satuan penuturan dalam skenario. Satu scene


adalah kejadian yang berlangsung dalam satu
tempat dan waktu tertentu.

SEQUENCE : Sekelompok scene yang merupakan satu


persoalan, misalnya sequence kejar- kejaran.

SET : Dalam film dipahami sebagai tempat kejadian,


maka Set itu bisa di kamar, bisa di lapangan
rumput, di jalan raya, dan sebagainya.

SHOT : Adalah tembakan kamera. Satu shot adalah


mulai kamera start mengambil objek sampai
kamera stop record / dimatikan.

SHOOTING: Aktivitas pengambilan film.

40
SHOOTING SCRIPT : Skenario yang diperinci shot demi
shot, dibuat untuk bisa langsung digunakan
untuk shooting.

SINOPSIS : Ikhtisar cerita yang disusun ringkas tapi sudah


memuat semua unsur penting cerita, seperti
problem utama, tokoh utama, antagonis, plot
utama, sub plot, tokoh- tokoh pendukung
penting, klimaks dan penyelesaiannya. Maka
panjang Sinopsisbisa belasan halaman.

SKENARIO : Naskah cerita yang didesain untuk disajikan


sebagai film. Di Amerika Serikat dan Ingggris
lebih dikenal istilah Screenplay dan Film
Script.

SOUND EFFECT (SFX) : Setiap SUARA yang keluar dari


sumber apapun kecuali mulut manusia, seperti
dialog, narasi, dannyanyian.

41
STORYBOARD : potongan-potongan gambar skesta kasar
yang merupakan bentuk-bentuk shot atau
adegan yang dihasilkan atas dasar shot utama
adegan.

Sub PLOT: PLOT tambahan dalam cerita yang tugasnya


untuk menunjang cerita atau dramatikcerita.

SUSPENSE : Ketegangan.

SUBTITLE :Teks yang dibubuhkan pada


bagian bawah sebuah film untuk
menerjemahkan isi dialog film berbahasa asing.

TAKE : Pengambilan gambar yang menghasilkan


sebuah shot. Sebuah adegan sering diambil (di-
take) lebih dari satu kali dengan maksud
mendapatkan shot terbaik.

42
TELEPLAY : Skenario yang khusus ditulis untuk televisi;
Semua jenis naskah untuk programa televisi,
ditulis berdasarkanmodel/contoh skenario film.

THEME: Tema. Pokok cerita. Tentang apa cerita ini.

THREE SHOT : Shot yang merekam dua orang dalam satu


frame,lebih dari tiga orang dalam satu
framedisebut juga GROUP SHOT.

TILT SHOT : Shot dengan gerakan menundukkan atau


mendongakkan kamera pada poros
horisontalnya, TILT UP (mendongak) dan
TILT DOWN (menunduk).

TITLE : Judul film, karena ada istilah credit title yang


berisi daftar para pendukung film, maka judul
film disebutkan juga sebagai Main Title.11

43
TRACKING SHOT : Shot yang diambil dengan
menggerakkan kamera ke depan atau ke
belakang, TRACK IN (maju/mendekat objek)
dan TRACK OUT
(mundur/menjauh objek).

TREATMENT: Kerangka skenario, penuturannya sudah


tersusun sebagai skenario yang jadi, hanya
masih berisi pokok-pokok action dan belum
berisi dialog.

TWO SHOT :Shot yang merekam dua orang dalam satu


frame, biasanya dari pinggang ke atas.

ZOOM : Pergerakan elemen-elemen lensa kamera,


sehingga memengaruhi adanya perubahan
sudut pandang (view of angle) dan ukuran
gambar (picture size). Macamnya ada dua,
ZOOM IN (ZI) dan ZOOM OUT (ZO).
Pada ZOOM INgambar objek menjadibesar dan
seakan-akan datang mendekat ke penonton
dengan latarbelakang sedikit

44
kabur/soft focus/out focus/blur. Sedangkan pada
ZOOM OUT gambar objek menjadi kecil
seakan menjauhi penonton dengan
latarbelakang menjadi jelas/in focus.

45
CONTOH NASKAH DAN STORYBOARD

Naskah film ialah cetak biru yang ditulis untuk film

atau acara televisi. Naskah film dapat dihasilkan dalam bentuk

olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada

seperti hasil sastra.

Komponen-komponen utama dalam naskah film terdiri dari

aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada "apa yang kita lihat"

dan dialog merujuk kepada "apa yang dituturkan oleh tokoh".

Tokoh-tokoh dalam naskah juga dapat diperkenalkan dalam

bentuk visual di awal cerita.

1. Ide cerita

Cerita tidak akan tercipta tanpa sebuah ide. Ide ceritayang ada

dalam imajinasi sebaiknya langsung dituangkan dalam bentuk

tulisan. Contoh ide cerita misalnya tentang

46
seorang mahasiswa yang menggali lebih dalam sejarah suatu

kawasan candi.

2. Merumuskan naskah

Dalam langkah kedua ini, kamu harus membuat kerangka dari

ide cerita yang sudah kamu dapatkan. Kerangka nantinya akan

membantumu memetakan jalan cerita agar ceritamu tidak

berantakan.

3. Menyusun Plot

Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat

diperlukan dalam menulis naskah film. Struktur plot pada

umunya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal

konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan

resolution atau penyelesaian masalah.

4. Setting dan Penokohan

Menentukan setting sebuah film harus kamu lakukan secara

detail, agar mempermudah proses syuting

47
(peralatan menggambil gambar). Begitu juga dalam

penokohan, jelaskan secara rinci karakter setiap tokoh yang

ada dalam cerita.

5. Sasaran

Penting bagimu untuk menentukan segmentasi dari film yang

akan dibuat. Apakah film ini ditujukan untuk anak- anak,

dewasa, keluarga, atau remaja.

6. Pesan

Film yang baik adalah film yang memberikan sebuah pesan

moral bagi yang menontonnya.

Setelah melalui enam tahapan diatas, anda juga harus

memperhatikan bagian-bagian yang ada dalam naskah film.

Suatu naskah film terdiri dari 5 bagian, yaitu:

48
• Title Page,

Adalah judul yang akan dijadikan pedoman pertama bagi

seorang produser untuk menilai apakah pembuat naskah itu

seorang profesional atau hanya amatiran.

• Scene Heading,

Merupakan sebuah petunjuk dimulainya suatu naskah. Kata

yang digunakan yaitu “EXT. — ” (cerita berlangsung di luar

ruangan) dan “INT. — (cerita berlangsung di dalam ruangan).

Kemudian diikuti nama sebuah tempat yang harus ditulis

dengan huruf kapital.

• Action,

Biasanya ditulis 2 baris dibawah Scene Heading. Action

adalah gambaran yang menceritakan apapun yang akan

terlihat dalam adegan film dan selalu pada keadaan sekarang (

Present Time ).

• Dialogue,

49
Merupakan segala sesuatu yang dibicarakan oleh tokoh atau

karakter. Parenthetical, adalah keterangan yang menjelaskan

segala sesuatu yang dilakukan oleh karakter atau tokoh.

• Transition,

Sebuah deskripsi pendek untuk menjelaskan bahwa cerita

berpindah dari scene ke scene lain. Diantaranya adalah: CUT

TO, DISSOLVE TO, INTERCUT WITH atau

INTERCUT BETWEEN. Sedangkan pada akhir cerita

biasanya FADE OUT, IRIS OUT, dll.

Storyboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun

secara berurutan berdasarkan naskah cerita, dengan

menggunakan storyboard maka pengarang cerita dapat

menyampaikan ide cerita secara lebih mudah terhadap orang

lain.

50
Storyboad juga dapat didefinisikan sebagai naskah yang

penyajiannya berbentuk sketsa gambar dengan berurutan,

bermanfaat guna membuat mudah alur cerita maupun

pengambilan gambar.

Storyboard ini sering dimanfaatkan dalam dunia multimedia

seperti desain grafis, dan pembuatan film. Sebab storyboard

berkaintan dengan gambar menggambar, sama halnya dengan

membuat sketsa gambar peritiwa-peristiwa pada sebuah cerita

dalam film atau video pendek. Dalam hal ini tentu dalam

pembuatan film storyboard sangat dibutuhkan. Utamanya pada

film animasi ataupun video pendek. Berikut ini adalah tujuan

pembuatan Storyboard:

• Sebagai pemandu terhadap orang-orang yang terlibat

didalamnya, mulai dari sutradara, penuli cerita,

lighting serta kameramen sekalipun

51
• Memungkinkan untuk seorang dalam pembuatan

film guna memprevisualisasikan ide-idenya

• Merupakan alat untuk mengkomunikasikan

keseluruhan ide film

• Menerangkan suatu alur narasi dari sebuah cerita

• Berperan dalam pewaktuan “timing” pada sequence,

percobaan-percobaan melalui sudut pandang kamera,

perpindahan dan kesinambungan “continuity” antar

elemen-elemen dalam sebuah frame.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan storyboard yaitu:

• Mencatat bagian-bagian penting, ide serta konsep yang

akan ditampilkan dalam storyboard

• Pada dasarnya Storyboard merupakan gambar serial

dan lengkap dengan penjelasan semua

52
langkah serta keterangan yang dibutuhkan guna

menyelesaikan tujuan dibuatnya suatu film

• Membuat sketsa kasar visual dalam semua frame

• Visual secara nyata menampilkan adegan utama

• Storyboard dapat dirancang menggunakan kertas

dengan coretan dan tulisan manual maupun dengan

menggunkan perangkat seperti Microsoft Word

Format apapun yang akan ditampilkan pada storyboard,

terdapat suatu informasi yang harus dicantumkan, seperti:

• Sketsa atau gambaran layar, halaman ataupunframe

• Warna, penempatan serta ukuran grafik apabila

diperlukan

• Teks asli, apabila ditampilkan dalam halamanatau

layar

53
• Warna, ukuran serta tipe font jika menggunakan teks

• Narasi jika dibutuhkan

• Animasi jika dibutuhkan

• Video jika dibutuhkan

• Audio jika dibutuhkan

• Interaksi dengan penonton jika dibutuhkan

• Dan hal lain yang harus diketahui oleh stafproduksi

SCRIPT CANDI MUARO JAMBI

Fade In Logo

1. EXT. Didepan sekolah – Siang hari

Cast : Karakter Utama

54
Disuatu siang yang cerah didepan sebuah

sekolah, ada seorang siswi yang menghampiri

kamera sambil bertanya dengan wajah yang

kebingungan.

Karakter utama

“Pernah gak kepikiran, dimana orang

zaman dulu sekolah dan belajar

tentang agama?”

Sambil mengaruk-garuk kepala.

Transisi

2. EXT. Candi Muaro jambi 2020– Pagi hari

Cast : Karakter Utama

Karakter berjalan -jalan dikomplek candi muaro

jambi, sambil menjelaskan tentang candi muaro

jambi.

55
Karakter utama

“Ayo kita main-main ke candi muaro

jambi, Di lahan seluas 3.981

hektare ini jejak kehidupan masa

silam masih sangat terlihat jelas”

Transisi

3. MOTION. Peta Kawasan Candi

Cast : -

Muncul Candi-candi disekitar sungai batang

hari.

Karakter utama

“Kanal-kanal kuno yang dibuat

untuk transportasi, bangunan

candi yang terhubung oleh Sungai

Batang Hari, juga candi yang

56
digunakan untuk menuntut ilmu

agama Budha.” (vo)

Transisi

4. MOTION. Karakter

Cast : Karakter India, Tibet, Tiongkok

Muncul karakter India, Tibet, Tiongkok. Lalu

melambaikan tangan.

Karakter utama

“Beberapa muridnya berasal dari

India, Tibet, Tiongkok, dan negara

–negara penganut Budha di Asia.”

(vo)

Transisi

5. MOTION. Harta Karun

57
Cast : -

Muncul uang koin juga peralatan emas sebagai

peninggalan candi muaro jambi.

Karakter utama

“Hal ini dibuktikan oleh mata uang

dan beberapa cendera mata yang

ditemukan dikomplek candi ini.” (vo)

Transisi

6. EXT. Candi Muaro jambi – Masih berbentuk

gunung

Cast : S.C. Crooke

Candi muaro jambi masih tertutupi gunung dan

dan disekelilingnya dialiri sungai dan pohon-

pohon yang rindang. S.C. Crooke melihat kearah

candi sambil melambaikan tangannya.

58
Karakter utama

“Kompleks percandian Muaro Jambi

pertama kali dilaporkan pada tahun

1824 oleh seorang letnan Inggris

bernama S.C. Crooke yang sedang

melakukan pemetaan daerah aliran

sungai untuk kepentingan militer.”

(vo)

Transisi

7. EXT. Candi Muaro jambi – Sedang digali

Cast : R. Soekmono

Pekerja sedang menggali Candi muaro jambi

masih tertutupi gunung sambil diawasi oleh R.

Soekmono.

Karakter utama

59
“Baru di tahun 1975, pemerintah

Indonesia mulai melakukan pemugaran

yang dipimpin R. Soekmono.” (vo)

Transisi

8. MOTION. Pecahan Guci

Cast : -

Muncul lempegan dengan aksara Jawa Kuno, lalu

muncul typography tahun.

Karakter utama

“Berdasarkan aksara Jawa Kuno pada

beberapa lempeng yang ditemukan,

pakar epigrafi menyimpulkan

peninggalan candi muaro jambi

berasal dari abad ke 7-12 Masehi.”

(vo)

60
Muncul candi muaro jambi, lalu muncul ‘sama

dengan’ dan 8 candi borobudur, lalu simbol

‘sama dengan’ berubah menjadi simbol tanda

Tanya.

Karakter utama

“Dengan luas kompleks candi dan

bangunan candi yang terbentang pada

area seluas delapan kali kompleks

Candi Borobudur, Kenapa ya candi

muaro jambi ditinggalkan begitu

saja?” (vo)

Transisi

9. EXT. Candi Muaro jambi – Di terjang Banjir

Cast : -

Candi muaro jambi diterjang banjir yang sangat

besar, menyebabkan beberapa kerusakan candi,

lalu muncul typography abad.

61
Karakter utama

“Menurut juru kunci yang ada disana

candi muaro jambi diterjang banjir

bandang yang sangat besar di abad

ke-12 .” (vo)

Transisi

10. EXT. Candi Muaro jambi

Cast : Tibet

Karakter Tibet muncul dengan wajah penuh ruam

merah.

Karakter utama

“Banjir itu meninggalkan dampak

penyakit kolera hebat. Yang

menyebabkan jatuhnya bayak korban.”

(vo)

62
Transisi

11. EXT. Laut – Karakter Tibet menaikin perahu

Cast : Tibet

Karkter Tibet menaiki perahu melewati laut,

untuk menyelamatkan diri.

Karakter utama

“karna itu, beberapa orang yang

belum terkena dampak endemi

memutuskan untuk melarikan diri.

Mungkin mereka kembali ke tempat

asalnya.” (vo)

Transisi

12. EXT. Candi Muaro Jambi – Tertutup

pepohonan

Cast : -

63
Candi Muaro Jambi mulai tertutupi pohon dan

rerumputan sehingga bentuknya terlihat seperti

gunung biasa yang ada ditengah hutan.

Karakter utama

“Semua yang pernah mereka bawa,

termasuk mata uang ,cendera mata

yang terbuat dari bebatuan dan

emas, ditinggalkan di sini.” (vo)

Zoom In

13. EXT. Candi Muaro Jambi

Cast : Karakter Utama

Karakter in frame, berjalan kedepan Candi

Muaro Jambi

Karakter utama

64
“Jadi udah tau kan dimana orang

zaman dulu sekolah untuk menuntut

ilmu dan belajar agama? Kalo gitu

mari kita jaga dan lestarikan

kebudayaan Indonesia. Sampai jumpa

dan terima kasih”

Karakter berjalan, dan melambaikan tangan


Fade Out

65
STORYBOARD CANDI MUARO JAMBI

Duras
Scn Shot Board Naskah
i

Dialog :
Pernah gak

kepikiran,

dimana
orang zaman

dulu sekolah
dan belajar

tentang

agama?
00:1
1 1
5 ACTION :

Karakter

berjalan dari
arah sekolah
mendekati

kamera

CAM :

Medium
Shoot

Dialog:

Ayo kita

main-main
ke candi

muaro jambi,
Di lahan

seluas 3.981
hektare ini
00:1
2 1 jejak
5
kehidupan

masa silam

masih sangat
terlihat jelas.

ACTION :
Karakter
berjalan -

66
jalan
dikomplek
candi muaro
jambi

CAM :

Very Long

Shoot

VO :

Kanal-kanal

kuno yang

dibuat untuk
transportasi,

bangunan
candi yang

terhubung
oleh Sungai

Batang Hari,
juga candi
yang
digunakan

00:1 untuk
3 1
0 menuntut
ilmu agama

Budha.

ACTION :

Muncul

kanal-kanal

dan

bangunan

candi satu

persatu

CAM :

67
Medium Long

Shoot

VO :

Beberapa

muridnya

berasal dari
India, Tibet,

Tiongkok,
dan negara –

negara
penganut

Budha di

00:1 Asia.
4 1
0
ACTION :

Muncul
karakter
tibet,
tiongkok, dan
india
lalu zoom out

ke benua asia

CAM :
Infografis

68
VO :

Hal ini

dibuktikan

oleh mata

uang dan
beberapa

cendera

mata yang

ditemukan
dikomplek
00:0 candi ini.
5 1
8

ACTION :
Muncul uang
koin juga
peralatan
emas sebagai
peninggalan
candi muaro
jambi

CAM :

Infografis

VO :
Kompleks
percandian

Muaro Jambi
pertama kali
dilaporkan

pada tahun

1824 oleh
seorang
letnan Inggris

00:2 bernama S.C.


6 1
0 Crooke yang

sedang

melakukan
pemetaan

daerah aliran

sungai untuk
kepentingan

militer.

ACTION :

S.C. Crooke

69
yang sedang

melakukan

pemetaan

daerah aliran

sungai

CAM :

Medium Long

Shoot

VO :

Baru di

tahun 1975,

pemerintah
Indonesia

mulai
melakukan

pemugaran
yang

dipimpin R.
Soekmono.
00:1
7 1
5 ACTION :

Berganti

setting tahun
R. Soekmono

sedang

menggali
melakukan

pemugaran

CAM :

Medium Long

Shoot

70
VO :

Berdasarkan

aksara Jawa

Kuno pada

beberapa
lempeng

yang

ditemukan,

pakar
epigrafi

menyimpulka

peninggalan
candi muaro
00:1 jambi berasal
8 1
2 dari abad ke
7-12 Masehi.

ACTION :

Muncul

lempegan

dengan
aksara Jawa

Kuno, lalu
muncul

typography
tahun

CAM :

Infografis

71
VO :

Dengan luas

kompleks

candi dan

bangunan
candi yang

terbentang

pada area

seluas
delapan kali

kompleks

Candi

Borobudur
Kenapa ya

candi muaro
jambi
00:1
2 ditinggalkan
0
begitu saja?

ACTION :
Muncul candi
murao jambi,
lalu muncul
sama dengan
dan 8 candi
borobudur,
lalu simbol
sama dengan
berubah
menjadi
simbol tanda
Tanya

CAM :

Infografis

72
VO :

Menurut juru

kunci yang

ada disana

candi muaro
jambi

diterjang

banjir

bandang
yang sangat

besar di abad

ke-12 .
00:1
9 1
0
ACTION :

candi murao

jambi
diterjang

banjir, lalu

muncul
typography

abad

CAM :

Very Long
Shoot

VO :
banjir itu

meninggalka

n dampak

penyakit
kolera hebat.

Yang
menyebabkan

jatuhnya
00:1
10 1 bayak korban
0

ACTION :

Karakter

india muncul
dengan muka

penuh ruam

merah, dah
orang"

dibelakangny

73
a terlihat

berlarian

karena panik

CAM :

Medium Long

Shoot

VO :

karna itu,

beberapa

orang yang
belum

terkena
dampak

endemi
memutuskan

untuk
melarikan
diri. Mungkin
mereka

00:1 kembali ke
11 1
2 tempat
asalnya.

ACTION :
Karakter

naik perahu,
melarikan

diri ke

negaranya

masing-

masing

CAM :

Very Long

74
Shoot

VO :

Semua yang

pernah

mereka
bawa,

termasuk
mata

uang ,cender
a mata yang

terbuat dari
bebatuan dan
emas,

ditinggalkan
00:1
12 1 di sini.
0

ACTION :

Timelaps
harta dan

candilama

kelamaan,
tertimbun

tumbuhan

dan tanah

CAM :
Very Long

Shoot

75
Dialog :

Jadi udah

tau kan

dimana

orang zaman
dulu sekolah

untuk
menuntut

ilmu dan
belajar

agama? Kalo

gitu mari

kita jaga dan


lestarikan
00:1 kebudayaan
13 1
5 Indonesia.

Sampai

jumpa dan
terima kasih.

ACTION :

Karakter
berjalan

masuk
kedalam

sekolah

CAM :
Medium Long

Shoot

76
DAFTAR PUSTAKA

Yusa Biran, H. Misbach ; “Teknik Menulis Skenario Film


Cerita”, Pustaka Jaya, Jakarta, 2006.

Tahapary, Drs. Hanoch ; “Komposisi Gambar TV – Suatu


Pengantar”, Balai Diklat TVRI, Jakarta, 2002.

Materi Seminar “DASAR-DASAR SINEMATOGRAFI”,


Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk
Awur (KeSEMaT) Jurusan Ilmu Kelautan,
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, UNDIP,
Semarang, 2007.

77

Anda mungkin juga menyukai