Anda di halaman 1dari 20

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Film

Film secara umum dapat artikan sebagai hasil dari peradaban manusia

yang dicipta melalui proses kreatif dengan melahirkan impian (imajinasi)

melalui teknologi yang hasilnya bisa disaksikan semua orang. Film

mengangkat peristiwa apa saja yang terjadi disekitar kita, peristiwa terkini

dan peristiwa masa lalu bahkan impian-impian masa depan (futuristik) yang

belum atau tidak pernah terjadi dan melanda peradaban manusia.

3.2. Film Dokumenter

Film dokumenter adalah film yang berhubungan dengan orang-orang,

tokoh, peristiwa dan lokasi yang nyata serta ttidak menciptakan suatu

peristiwa atau kejadian namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh

terjadi dan otentik.

Pada dasarnya, film dokumenter merepresentasikan kenyataan.

Artinya film dokumenter berarti menampilkan kembali fakta yang ada

dalam kehidupan.

3.3. Film Fiksi

Film fiksi Adalah yang tokoh, peristiwa, ruang dan waktunya

direkayasa. Diketahui film fiksi ini jauh lebih berkembang karena faktor

28
29

penceritaanya yang seperti dongeng, lagi pula film-film tipe ini cenderung

lebih nyaman untuk dinikmati.

3.4. Film Eksperimental

Merupakan film yang sangat menekankan ekspresi personal paling

dalam pembuataanya. Karya-karya film ini nyaris semuanya abstrak.sangat

tergantung dari seniman pembuatanya yang lebih banyak merupakan

seniman dari aliran dadaisme, surrealisme ataupun impresionisme.

Diantarnya hans richter, walter ruttman, luis bunnuel, dan para seniman

lainya. Yang menjadi pita seluloid ini sebagai penganti kanvasnya. Sehingga

film-film dari tipe ini jarang sekali menjadi konsumsi publik karena sangat

sulit dimengerti dan cenderung tidak bercerita.

3.5. Storyboard

Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha

menjelaskan bahasa skenario kedalam bahasa visual. Gambar ilustrasi

adegan merupakan salah satu bentuk upaya sutradara menerjemahkan

bahasa tulisan skenario kedalam bahasa gambar dan untuk memudahkan

kegiatan shooting itu sendiri dengan dijelaskan posisi, adegan, dialog, serta

pekerjaan-pekerjaan lainya. Gambar ilustrasi ini dirancang oleh sutradara

bekerja sama dengan kru lainya (misalnya penata fotografi), dan dilakukan

seorang juru gambar yang disebut storyboard artis. Storyboard dapat

dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline dari sebuah proyek,
30

ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan istilah scene.

Storyboard sekarang lebih banyak digunakan untuk membuat kerangka

pembuatan websites dan proyek media interaktif lainnya seperti iklan, film

pendek, games, media pembelajaran interaktif ketika dalam tahap

perancangan desain.

Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat

membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk

memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat

menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk

membangun rasa penasaran dan ketertarikan. Seorang pembuat Storyboard

harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya,

harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus,

komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk

bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tim. Mereka harus mampu

menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja

mereka. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan

ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap

gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang

telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada

model.

a) Prinsip Penulisan Storyboard

Pesan visual harus kreatif (asli, luwes, dan lancar), komunikatif,

efisien, indah/elastic.
31

b) Konsep dan Strategi serta Proses Perancangan Grafis

Konsep 5W+1H = ‘ What, Why, Who, Which, Where, How.’

1. Materi pembelajaran dan pesan yang disampaikan

2. Apa saja jenis dan cakupan materi pembelajaran.

3. Apa keunggulan dan konsep membawakannya.

4. Kepada siapa materi itu diperuntukan.

5. Bagaimana cara pendekatan dengan Iaudience.

6. Apa peluang dan target dari pembelajaran tersebut.

7. Apa yang diperlukan untuk menggali potensi audience.

8. Kebiasaan pola dan cara masyarakat dalam belajar.

9. Pendekatan komunikasi yang tepat untuk itu.

c) Proses Perancangan

Proses perancangan selalu dimulai dengan penelitian yaitu:

1. Scanning, data collecting/pengumpulan data sebagai bahan dasar

untuk analisa. Dan beberapa data tertulis (vebal) atau dasa lainya

seperti suara (audio) dan data teraba (bentuk 3 dimensi) dan

aroma atau rasa (kecap).

2. Formulasi data dasar analisa untuk proses pemilahan,

pengelompokan (klasifikasi) lalu dirumuskan. Hasil rumusan

tersebut merupakan bahan penyusunan:

Konsep umum, lebih ditekankan pada konsep komunikasinya.

Konsep kreatif, lebih ditekankan pada konsep kreatifnya.


32

3.5.1 Konsep Skenario

Skenario film sering disebut juga dengan screenplay atau

script. Script tidaklah sama dengan naskah drama yang bisa

dimainkan persis sesauai apa adanya atau mendekati naskah aslinya.

Skenario yang baik bukan hanya enak dibaca, namun lebih dituntut

segi efektivitas untuk memproduksi film. Skenario berisi cerita

dramatik (dramatic story), untuk itu script juga harus disajikan

lengkap dalam diskripsi-diskripsi visual yang mengandung irama

adegan dan dialog yang selaras. Penulisan naskah skenario bisa

berasal dari idea orisinil seorang penulis. Atau diambil berdasarkan

ide lain, misalnya dari kisah nyata, sejarah, naskah drama, atau novel

seperti james bond dari novel lan Fleming dan Laskar Pelangi dari

novel Andrea Hirata. Script atau naskah program dan scenario atau

naskah produksi. Naskah merupakan persyaratan yang harus ada

untuk suatu program yang terkontrol isi dan bentuk sajiannya

dibandingkan dengan live yang diambil begitu saja apa adanya

meskipun dapat direkam rambu-rambu pengendaliannya.

Dalam pembuatan film documenter “ Kesenian Sintren

Bidadari Berkacamata “ maka dibuatlah naskah yang biasanya

disebut Treatment.

a) Ide Pokok

Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-

jauh dan membuat rumit karena sebuah ide dapat timbul dimana
33

saja maupun kapan saja, bahkan kadang ide yang dianggap biasa

saja dapat menjadi ide yang menarik untuk diproduksi.

Ide pokok dalam film dokumenter yang dibuat adalah

menyebarluaskan informasi mengenai pengertian, sejarah, latar

belakang, perkembangan dan lain sebagainya. Agar masyarakat

luas dapat mengerti dan mengetahui bahwa Pemalang memiliki

seni budaya Sintren yang patut di lestarikan oleh generasi muda.

b) Tema

Tema diangkat pada pembuatan film dokumenter yang dibuat

adalah tentang Kesenian Sintren Pemalang. Alasannya karena

masyarakat cenderung belum mengetahui benar tentang

kesenian asli dari pemalang dan untuk menumbuhkan minat dari

generasi muda agar tertarik untuk ikut serta melestarikan

kebudayaan tersebut.

c) sinopsis

Sinopsis merupakan garis besar cerita yang dirangkai dalam

skenario atau bisa disebut sebagai inti cerita. Film documenter “

Kesenian Sintren Bidadari Berkacamata” secara singkat

menceritakan mulai dari awal penari sintren masuk ke dalam

kurungan dan berganti pakaian serta sampai dengan selesai

hingga penari sintren keluar dengan berpakaian seperti semula.


34

d) Outline

Outline bisa juga disebut dengan script dalam bahasa teknisnya.

Script adalah cerita rekaan tentang sebuah film yang dibuat.

Script juga suatu gambar kerja keseluruhan dalam memproduksi

film, jadi fungsi outline adalah mengarahkan kerja pembuat film

agar lebih terarah dan terkonsep.

Ada beberapa fungsi script yaitu :

1. Script adalah alat struktural dan organizing yang dapat

dijadikan dan guide bagi semua orang yang terlibat. Jadi

dengan script dapat mengkomunikasikan ide film ke seluruh

crew produksi film. Oleh karena itu script harus imaginer.

2. Script penting untuk cameramen sebagai salah satu alat

untuk mengingatkan cameramen dan dapat melihat secara

teknis yg berhubungan dengan cameramen.

3. Script sebagai dasar kerja bagian produksi, karena dengan

membaca scipt dapat diketahui kebutuhan dana yang

dibutuhkan untuk memproduksi film.

4. Script juga dijadikan arahan untuk editor sebagai panduan

agar bisa melihat struktur film yg diproduksi.

5. Dengan scipt dapat di ketahui siapa saja yang akan

diwawancarai atau yang dibutuhkan sebagai narasumber.


35

e) Referensi

1. Referensi film

a. Film Dokumter “ Sang Penari Bulan “

b. Film Dokumnter “ Joki Cilik “

c. Film Dokumenter “ Wayang Golek Cepak Tegal “

d. Film Dokumenter “ Kereta Kehidupan “

e. Film Dokumenter “ Mebel Jepara “

3.5.2 Konsep penyutradaraan

Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas

mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film

juga digunakan untuk merujuk pada produser film. Manuskrip

skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama.

Pada masa yang sama, sutradara mengawal petugas atau pekerja

teknik dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya.

Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi dan

para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang

dimilikinya.

Sutradara adalah posisi tertinggi pada segi artistik dalam

memproduksi film, sutradara bertanggung jawab atas suksesnya

sebuah film. Sutradara juga memiliki tanggung jawab aspek kreatif,

baik interpretative maupun teknis, tanggung jawab sutradara begitu

besar, tugas itu dilaksanakan melalui berbagai tahapan yang

menguras kecerdasan kretifnya dari tahap Pra Produksi. Menganalisa


36

scenario Membuat konsep rencana induk dari segi teknis, artistik,

dramatik bagi penjelmaan skenario tersebut, menjadi penuturan

sinematik.

Selain mengatur laku di depan kamera dan mengarahkan

akting serta dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak

kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyumbang

kepada hasil akhir sebuah film.

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang sutradara

bekerja bersama para kru film dan pemeran film. Di antaranya

penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan lain sebagainya.

Selain itu sutradara juga turut terlibat dalam proses pembuatan film

mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi.

Pra produksi ikut memilih dan menetukan “crew” dan pemain

yang sesuai dengan kebutuhan dengan tuntuan film yang akan

dibuat, membahas skenario dan rencana penyesuaian penafsiran dan

kesamaan pendapat, menetukan pemilihan lokasi hunting bersama

dengan penata artistik, kamera dan penata suara.

3.6. Pengertian Adobe Pinnacle 14

Pinnacle Studio 14 merupakan salah satu program editing yang yang

banyak digunakan oleh para editing video. Kemampuanya yang cepat dalam

mengolah video, disertai dengan kemudahan - kemudahan menjadikan

program ini popular digunakan.


37

Program Pinnacle Studio 14 pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian

yang utama yaitu import, edit, dan make movie. Import merupakan bagian

untuk proses transfer video dari video source ke dalam computer

berlangsung, prosesnya dimulai dengan pengambilan gambar dengan

camcorder, kemudian gambar video yang telah diambil kemudian ditransfer

ke dalam computer menggunakan kabel USB FIRE WARE atau

menggunakan peralatan lainya.

Bagian edit merupakan proses dimana pengolahan dan pengeditan

video hasil import dimulai, pada tahapan ini pengolahan dengan beberapa

langkah seperti pemotongan video, penggabungan video, penambahan teks,

pengolahan suara, dan lain sebagainya.

Terakhir yaitu bagian make movie atau mengekspor video hasil

editing. Bagian ini untuk transfer video hasil pengolahan kedalam format

file atau format disk yang dapat anda lihat pada video player.

Dengan 3 proses yang bisa dilakukan menggunakan program Pinnacle

Studio14 tersebut menjadikan program ini sebagai program editing yang

sangat mudah dan cepat. Selain itu tampilan interface program yang

sederhana dan mudah dimengerti.

Beberapa kelebihan terbaru dari Pinnacle Studio 14 sebagai

pengolahan video antara lain :

1. Memiliki lebih banyak fasilitas seperti efek transisi, theme, sound

effect, dan menu lainnya.

2. Kemudahan dalam pengoperasian program karena lebih terintegasi.


38

3. Proses capture yang semakin mudah

4. Proses make movie yang tidak terlalu rumit.

3.7. Tampilan Pinnacle Studio 14 Editor

Setelah program terinstal, maka dapat membuka langkah sebagai

berikut. Klik start > all program > Pinnacle 14 > Pinnacle Studio 14 ,

pertama kali akan tampak tampilan proses loading seperti ini.

Gambar 3.1 Loading Program

Proses loading memerlukan beberapa detik, selanjutnya akan tampak

tampilan program sebagai berikut.

Gambar 3.2 Program Pinnacle 14


39

3.7.1 Interface Program Pinnacle 14

Terdiri dari tiga menu yang berfungsi sebagai tahap

pengelohan video yaitu :

1. Import

Tahap ini akan memerlukan waktu yang tergantung dari

durasi video yang diambil dari camcorder. Jika memiliki durasi

yang panjang maka proses import akan memakan waktu yang

lama. Pastikan pada saat proses import tidak ada gangguan yang

mempengaruhi hasil import seperti daya listrik lemah ataupun

kondisi computer yang kurang baik, hal itu sangat

mempengaruhi proses import. Saat menampilkan tab import,

akan tampak dua jenis tampilan import yakni digital import

dan analog import.

Gambar 3.3 Tampilan Digital Import

Digital Import akan tampak jika video source yang

digunakan adalah digital. Pada tampilan ini terdapat empat

bagian yang semuanya memiliki fungsi dan kegunaan yang


40

berbeda, yakni album, player, camcorder controller, dan

diskometer.

Gambar 3.4 Tampilan Album

Gambar 3.5 Tampilan Player

Gambar 3.6 Tampilan Camcorder Controlle


41

Gambar 3.7 Tampilan Diskometer

2. Edit

Pada tahap edit bagian yang terpenting adalah pengolahan

video yang telah dicapture atau import. Pengolahan video ini

meliputi banyak hal seperti pemotongan, penghapusan pada

bagian tertentu, pemberian efekdan transisi. Setelah klik edit

maka tampilan seperti ini

Gambar 3.8 Tampilan Menu Edit


42

3. Make Movie

Tahap akhir proses editing adalah make movie. Video klip

yang telah diolah dan diedit selanjutnya diekspor, kedalam

sebuah format yang dapat anda putar dan memainkan pada

player.

Gambar 3.9 Interface Make Movie

3.7.2 Menu Bar

Berfungsi untuk menjadikan beberapa perintah tentang

pengaturan yang berbeda, seperti membuka dan menyimpan project

film, bekerja dengan klip video dan lain sebagainya.

Gambar 3.10 Menu Bar

3.7.3 Preview Window

Berfungsi untuk menampilkan klip video yang sedang diedit,

video efek, video filter dan judul teks atau teks video
43

Gambar 3.11 Tampilan Preview Window

3.7.4 Navigation Panel

Menyediakan tombol untuk memutar ulang video dan untuk

meringkas secara tepat klip video. Pada tahap capture , panel

navigasi juga berfungsi sebagai pengontrol camcorder. Selain itu,

digunakan juga untuk melihat klip yang sedang diedit dan digunakan

pada proyek, serta menggeser ke posisi klip yang diinginkan

mengunakan trim handles dan jog sliders untuk mengedit klip video.

Gambar 3.12 Navigation Panel

3.7.5 Toolbars

Terdiri dari beberapa tombol yang berguna untuk mengedit

proyek video, musik, dan beberapa tombol lainya dengan fungsi

yang berbeda-beda. Menu toolbars memberikan kemudahan dalam

mengakses.
44

Gambar 3.13 Menu Toolbar

3.7.6 Movie Window

Window merupakan bagian pada interface pinnacle yang

berada dibawah. Bagian ini merupakan tempat untuk melakukan

pengolahan pada video. Seperti pemberian efek transisi, klip video,

judul/text, efek video, sound, pemotongan klip, penggabungan klip,

dan sebagainya. Tampilan movie window dapat diatur dengan tiga

pilihan yang berbeda, yakni Ada tiga tipe tombol yang

menampilkan proyek timeline, yaitu :timeline, storyboard view, dan

text.
45

Gambar 3.14 Tampilan Movie Window

a. Storyboard view

Tampilan ini akan menampilkan video klip dengan scene

dan transisi. Video scene tersusun dari ikon-ikon thumbnail.

Pengaturan tampilan thumbnail dapat dilakukan pada

pengaturan setup option. Dengan tampilan di bawah ini, akan

mudah untuk mengetahui tampilan scene - scene dan efek

transisi yang telah diterapkan.

Pilih menu Setup > project preferences hingga aka

tampak kotak dialog setup. Tandai show large storyboard

thumbnail untuk menampilkan scene-scene yang lebih besar.

Gambar 3.15 Tampilan Storyboard view


46

b. Timeline View

Pilihan tampilan ini digunakan untuk menampilkan

posisi dan durasi klip yang ditunjukan timescale. Dengan

tampilan seperti ini anda dapat dengan mudah mengolah video

klip, seperti memotong, menghapus, trimming video klip, dan

lainya.

Gambar 3.16 Tampilan Timeline view

Pada tampilan Timeline ada beberapa track yang dapat

digunakan untuk memberikan pengolahan dan pengeditan

video klip.

c. Movie window

Movie window dengan tampilan text akan menunjukan

durasi awal dan akhir klip selain itu juga nama klip.

3.7.7 Library

Fitur library merupakan tempat menyimpan semua kebutuhan

untuk membuat film, seperti : klip video, video filter, klip audio,

gambar /foto, efek transisi, file music, judul/text, dan klip warna.
47

Gambar 3.17 Tampilan Library

Anda mungkin juga menyukai