Anda di halaman 1dari 3

Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen memiliki berbagai ciri-ciri spesifik yang membedakannya dari berbagai karya tulis
lainnya. Ada berbagai ciri-ciri cerpen yang mengidentifikasikan sebuah cerita sebagai cerita
pendek atau cerpen. Berikut ini diantaranya :
1. Ceritanya Fiktif
Ciri-ciri cerpen yang pertama, yaitu ceritanya fiktif atau tidak terjadi di dunia nyata. Dan benar
saja, hampir semua cerpen menceritakan kisah yang tidak terjadi di dunia nyata, alias fiksi
belaka. Sehingga jika Anda membuat sebuah cerpen, hendaknya yang tidak benar-benar ada
kejadiannya di dunia nyata.
Walaupun begitu, cerita pendek dibuat semirip mungkin dengan kejadian di dunia nyata. Namun
begitu, tidak sedikit pula pembuat cerita pendek yang membuat cerita bergenre fantasi yang bisa
dikatakan mustahil untuk terjadi di dunia nyata. Dan inilah yang membedakan cerpen dengan
jenis cerita lainnya.
2. Berfokus Pada Satu Aspek Cerita
Berbeda dengan novel, cerita pendek biasanya berfokus pada satu aspek cerita. Contohnya,
kejadian yang diceritakan adalah seorang anak yang takut pada angka 13. Nantinya dari awal
hingga akhir cerita, cerpen akan menunjukkan solusi atas ketakutan anak tersebut terhadap angka
13. Sehingga scoup konflik yang terjadi tidak melebar kemana-mana.
Inilah yang membuat cerpen begitu disukai, karena penyampaian ceritanya begitu jelas dan to the
point. Dan jenis cerita yang satu ini banyak digunakan oleh para tenaga pengajar ketika hendak
menyampaikan pesan moral tertentu. Tak heran jika cerpen banyak didapati pada buku pelajaran
di sekolah.
Untu menguasai penulisan cerpen yang baik, terdapat rumus serta ramu penulisan yang harus
diketahui. Pelajari itu semua pada buku Buku Sakti Menulsi Cerpen: Rambu-Rambu Yang Harus
Diperhatikan.
3 Mengungkapkan Masalah Yang Terbatas Pada Hal-Hal Penting Saja
Sebuah cerita pendek bisa dikatakan lebih seperti penyampai suatu aspek cerita, sehingga
nantinya hanya masalah penting saja yang disorot serta dijabarkan. Poin yang satu ini seperti
poin sebelumnya, dan semakin jelas jika cerpen adalah jenis cerita yang dijabarkan secara to the
point. Tidak bertele-tele, tidak terlalu banyak penjelasan, dan tidak membuat pusing pembaca.
Biasanya hal-hal penting dalam sebuah cerpen diceritakan begitu bagian pembukaan yang
singkat telah selesai ditulis. Dan hal terpenting dalam sebuah cerita pendek biasanya ada pada
bagian konfliknya. Selain itu, bagian solusi atau penyelesaian konflik juga menjadi bagian
terpenting yang dijelaskan dengan bahasa yang lugas namun tetap memiliki unsur sastra.
4 Peristiwa Disajikan Dengan Cermat Dan Jelas
Sama yang telah kami beritahukan sebelumnya, cerita pendek biasanya dijelaskan dengan bahasa
yang lugas dan langsung pada intinya. Selain itu, cerpen juga biasanya disajikan dengan bahasa
yang cukup jelas dan mudah dimengerti. Kalimat yang bertele-tele seperti penjelasan pada novel
tidak terlalu cocok diaplikasikan pada cerita.
Dengan begitu, nantinya siapapun yang membaca cerita pendek tersebut akan dengan mudah
menerka maksud yang ingin disampaikan penulis. Namun itulah esensi sebenarnya dari cerita
pendek. Karena para pembaca bisa dengan mudah menangkap maksud cerita yang disampaikan
nantinya. Pelajari cara pembuatan cerpet dengan baik pada buku Pembelajaran Cerpen.
5 Penokohannya Sederhana
Cerita pendek memiliki panjang kurang dari 10.000 kata, demikianlah kata para ahli. Dan dalam
rentang cerita yang sepanjang itu, tentu saja penokohan dalam cerita pendek tidak serumit dalam
novel. Bahkan mungkin ketika membuat kerangka cerita, penulis hanya menyoroti sebagian kecil
dari karakter tokoh untuk dimasukkan dalam cerita.
Contohnya, seorang perempuan dengan tubuh jangkung yang suka mencuri. Ada pula tokoh lain
yang diceritakan bertubuh pendek dan murah hati. Dengan penokohan yang sederhana, nantinya
cerita pendek akan bisa disampaikan to the point tanpa bertele-tele. Para pembaca juga bisa
dengan mudah mengidentifikasi alur cerita karena penokohan yang sederhana.
6 Tidak Menggambarkan Kisah Semua Tokoh
Ciri lainnya, sebuah cerpen digambarkan sebagai sebuah cerita yang hanya menceritakan
sekelumit kisah dari beberapa tokoh saja. Walaupun misalnya ada 5 tokoh yang diceritakan
dalam cerita tersebut, akan tetapi nantinya akhir dari cerita kemungkinan menceritakan 2 atau 3
tokoh dari keseluruhan tokoh.
Penulisan cerita pendek yang tidak menggambarkan keseluruhan cerita dari tokoh yang
ditampilkan menjadikan cerita jenis ini cukup pendek dan disukai. Cerpen juga memiliki ciri
khas tersendiri yang membuatnya banyak ditampilkan terutama pada buku bahasa Indonesia di
sekolah-sekolah.
7. Jumlah Katanya Pendek Atau Singkat
Ciri terakhir, cerita pendek memiliki panjang yang lebih sedikit dibandingkan dengan novel.
Bahkan ada yang membuat cerita pendek hanya dengan panjang kata sekitar 300 – 500 kata saja.
Namun yang paling umum, cerita pendek tidak dibuat lebih dari 10.000 kata, membuat jenis
cerita yang satu ini cukup disukai. Biasanya cerita pendek juga dijadikan sarana belajar anak SD
– SMA agar nantinya bisa memperoleh informasi tertentu.
Tak heran jika jenis cerita yang satu ini sering ditampilkan di buku-buku sekolah terutama pada
buku bahasa Indonesia. Selain itu, jenis cerita yang satu ini juga ditampilkan untuk
menyampaikan pesan moral tertentu yang harapannya akan dijadikan sarana belajar para
pembaca.
Berbagai poin penting dalam penulisan cerpet seperti menata alur, menjalin konflik, dan masih
banyak lagi dapat kamu pelajari pada buku 13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa
Menulis Cerpen Dalam Waktu Singkat!
8. Habis Sekali Duduk
Berbeda dengan karya sastra novel atau cerita bersambung atau cerbung, cerpen memiliki sifat
yang habis dibaca sekali duduk. Artinya saat membaca cerpen akan langsung selesai dan bisa
memperoleh isi keseluruhan cerita dalam satu waktu membaca. Habis sekali duduk adalah ciri-
ciri cerpen yang paling umum ditemukan karena cerpen memang memiliki bentuk tekstual yang
lebih pendek daripada karya sastra novel.

Anda mungkin juga menyukai