Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yosephin Fransiskanis Br Tarigan

NIM : 210502143

Mata Kuliah : Sastra dan Film

Rangkuman Sastra dan Film pada tanggal 03-10-2023

Enkranisasi film adalah proses perubahan sebuah karya sastra seperti novel,
komik, atau cerpen menjadi film (audio visual). Proses ini melibatkan perubahan
dan penyesuaian dari aspek-aspek tertentu seperti plot, karakter, dan latar cerita agar
dapat disesuaikan dengan film.

Enkranisasi dibagi menjadi 3 bentuk yangg perlu diperhatikan yaitu:


1. Penciutan atau pengurangan
Penciutan atau pengurangan dalam enkranisasi film terjadi ketika dialog
atau teks disederhanakan atau dipangkas agar sesuai dengan target ataupun
pengurangan tokoh pada novel bisa dihilangkan. Penciutan dapat
melibatkan penghilangan kata-kata atau frase yang tidak diperlukan, atau
pemangkasan dialog yang terlalu panjang untuk mengikuti ritme dan durasi
film.
2. Perluasan/penambahan
Perluasan dimana menambahkan tokoh baru untuk menambahkan esensi
pada prosen enkranisasi tersebut, dalam proses ini juga bisa terjadi pada
ranah cerita, alur, penokohan, latar, maupun suasana. Penambahan yang
dilakukan dalam proses ekranisasi ini tentunya memiliki alasan.
3. Perubahan variasi
Perubahan urutan cerita atau penggabungan karakter dalam film untuk
memperjelas plot atau menyesuaikan dengan kebutuhan visual dalam film.
Terjadinya variasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain media yang
digunakan, persoalan penonton, durasi waktu pemutaran. Dalam
mengekranisasi, pembuat film merasa perlu membuat variasi variasi dalam
film, sehingga terkesan film yang didasarkan atas novel itu tidak seasli
novelnya.
Contoh novel DILAN yang dibuat menjadi menjadi film

Premis adalah kalimat yang menentukan konflik,karakter,tujuan dalam satu


kalimat

Contoh: Seorang anak perempuan tinggal dibawah jembatan yang punya keinginan
menjadi penari balet.

Pre-production: Pre-production dalam film adalah tahap perencanaan dan


pelaksanaan tugas-tugas yang diperlukan sebelum produksi dimulai, Tahap ini
meliputi:

1. Premis: kalimat yang menentukan konflik,karakter,tujuan dalam satu


kalimat
2. Sinopsis: ringkasan cerita yang lebih panjang dari premis, yang
menjelaskan plot, karakter, dan konflik utama.
3. Treatment Cerita/Cerita Pendek: naskah yang lebih rinci dari sinopsis,
yang menjelaskan adegan per adegan, karakter, dan dialog serta keseluruhan
isi yang berkaitan dengan konsep.
4. Skenario Film: naskah cerita yang lebih rinci dari treatment, yang
menjelaskan adegan per adegan, termasuk detail seperti shot list, lokasi, dan
suara
5. Shot List: daftar adegan yang harus difilmkan, berisi pemetaan dalam
pengambilan gambar termasuk detail seperti kamera, durasi, dan gerakan
kamera.
6. Creative Deck: Presentasi yang digunakan untuk menjual/menjelaskan ide
cerita kepada orang lain seperti produser.

Anda mungkin juga menyukai