Anda di halaman 1dari 10

05

CREATIVE
CLASSROOM
internetBAIK
2023
CREATIVE
CLASSROOM
Disusun oleh:
Adi Nugroho Setya Atmojo
Adobe Creative Educator
Tips menulis naskah

Menulis naskah film membutuhkan teknik dan keterampilan khusus. Berikut


adalah beberapa teknik yang berguna untuk menulis naskah film:

• Membuat outline: Sebelum menulis naskah film, buatlah outline terlebih


dahulu. Outline akan membantu memandu alur cerita, menentukan
karakter, dan merencanakan adegan.

• Menentukan genre: Sebelum menulis, putuskan genre film yang ingin


ditulis. Ini akan membantu dalam menentukan elemen-elemen kunci
dalam naskah seperti karakter, plot, dan setting.

• Mengenal karakter: Karakter adalah elemen kunci dalam naskah film.


Sebelum menulis, kenali karakter dengan baik, termasuk kepribadian, latar
belakang, dan motivasi.

• Menentukan plot: Plot adalah jalan cerita dalam naskah film. Pastikan plot
memiliki alur cerita yang jelas dan menarik, dengan konflik yang menarik.

• Membuat dialog: Dialog harus memperlihatkan karakter dan memajukan


plot. Pastikan dialog memiliki keunikan dan jangan terlalu berlebihan.

• Menulis adegan: Setiap adegan harus memiliki tujuan dan konflik yang
jelas. Pastikan adegan tersebut berkontribusi pada plot secara keseluruhan.

• Menjaga struktur yang konsisten: Pastikan naskah memiliki struktur yang


konsisten, seperti tiga bagian (pengantar, bagian tengah, dan klimaks), atau
struktur yang diinginkan untuk genre tertentu.

• Mengambil feedback: Setelah menulis, dapatkan umpan balik dari orang


lain untuk memperbaiki dan memperbaiki naskah.
Naskah film

Menulis naskah film membutuhkan banyak waktu, latihan, dan keterampilan.


Namun, dengan mengikuti teknik-teknik ini dan terus berlatih, seorang penulis
naskah dapat menghasilkan naskah film yang menarik dan berkualitas.

Dalam penulisan naskah film atau novel, plot adalah alur cerita atau rangkaian
peristiwa yang mengikat keseluruhan narasi. Berikut ini adalah beberapa jenis
plot yang sering digunakan:

Linear Plot: Plot linear mengikuti urutan waktu yang sebenarnya dalam narasi,
mulai dari awal, melalui tengah, hingga akhir. Sebagian besar cerita yang kita
baca atau tonton mengikuti pola plot linear ini.

Non-Linear Plot: Berbeda dengan plot linear, plot non-linear menggunakan


flashback, flashforward, atau teknik narasi lainnya untuk memperkenalkan
adegan atau peristiwa di masa lalu atau masa depan, dan kemudian kembali
ke saat ini dalam cerita.

Circular Plot: Plot lingkaran (circular plot) sering kali digunakan dalam cerita-
cerita yang memiliki pesan moral atau cerita tentang kematangan emosional.
Dalam plot ini, kisah dimulai dari titik awal dan kembali ke titik awal, seperti
lingkaran, yang menunjukkan bahwa karakter utama telah belajar sesuatu
selama perjalanan cerita dan mengalami perubahan yang signifikan.

Episodic Plot: Episodic plot biasanya terdiri dari serangkaian adegan atau
episode yang saling terkait tetapi mungkin tidak saling terkait secara ketat
dalam hal kronologi atau alur cerita. Plot episodik lebih sering digunakan
dalam film dan serial TV.

Parallel Plot: Parallel plot terdiri dari dua atau lebih cerita yang berjalan secara
bersamaan tetapi terpisah, dan kadang-kadang tidak bertemu satu sama lain.
Plot ini sering digunakan dalam film atau novel yang memiliki banyak karakter
dan waktunya terbagi-bagi.

Itulah beberapa jenis plot yang sering digunakan dalam penulisan naskah film
dan novel. Penulis biasanya memilih jenis plot yang sesuai dengan jenis cerita
yang ingin mereka sampaikan dan pesan yang ingin mereka kirimkan kepada
audiens.

Storyboard

Storyboard adalah alat penting dalam produksi film dan video. Ini adalah
sekumpulan gambar yang menunjukkan urutan visual dari adegan dalam
film atau video. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat membantu dalam
membuat storyboard yang efektif:

1. Menentukan tujuan: Sebelum membuat storyboard, tentukan tujuan yang


ingin dicapai dalam adegan tersebut. Apa yang harus diperlihatkan dan
dirasakan oleh penonton? Apa pesan yang ingin disampaikan?

2. Membuat sketsa kasar: Sebelum membuat storyboard yang detail, buatlah


sketsa kasar terlebih dahulu. Ini dapat membantu menentukan komposisi
visual dan adegan dalam urutan.

3. Menentukan shot: Setelah menentukan urutan adegan, tentukan shot yang


paling cocok untuk setiap adegan. Shot bisa berupa close-up, medium,
atau wide shot.

4. Menambahkan gerakan kamera: Tentukan apakah kamera perlu bergerak


atau tetap diam selama adegan. Ini dapat membantu menentukan
komposisi visual dan menambahkan dimensi yang lebih dalam ke adegan.

5. Menentukan timing: Timing sangat penting dalam pembuatan storyboard.


Tentukan seberapa lama setiap adegan akan berlangsung untuk membantu
memastikan bahwa film atau video akan menjadi durasi yang tepat.

6. Menambahkan catatan: Tambahkan catatan pada setiap gambar dalam


storyboard untuk membantu memandu proses produksi. Catatan ini
dapat mencakup detail tentang pencahayaan, make-up, kostum, atau arah
adegan yang diperlukan.

7. Membuat storyboard yang terstruktur: Pastikan storyboard terstruktur


dengan baik dan mudah diikuti. Gunakan urutan dan warna yang tepat
untuk membantu membedakan setiap adegan dan shot.

Dengan menggunakan teknik-teknik ini, seorang storyboard artist dapat


membuat storyboard yang efektif untuk membantu memandu proses
produksi film atau video. B-roll adalah istilah dalam dunia film dan video yang
merujuk pada footage atau adegan yang dipotong dan digunakan sebagai
pelengkap atau latar belakang dalam video utama (footage utama). Biasanya,
B-roll digunakan untuk memberikan konteks, meningkatkan kepentingan
visual, atau menambahkan nilai estetika pada video utama.

Contoh penggunaan B-roll adalah ketika sebuah film dokumenter


menampilkan seorang tokoh atau narasumber yang memberikan wawancara,
sedangkan B-roll menampilkan footage yang menunjukkan tempat-tempat
yang dijelaskan oleh narasumber, atau menunjukkan adegan lain yang
mendukung cerita yang diceritakan. Selain itu, B-roll juga dapat digunakan
untuk memberikan perubahan sudut pandang, menunjukkan sudut pandang
yang berbeda, atau mengganti adegan yang kurang menarik pada video utama.

B-roll

B-roll dapat membantu mengisi kekosongan pada video utama, seperti ketika
footage utama kurang memberikan detail atau keterperincian yang cukup,
maka B-roll dapat digunakan untuk menambahkan keterperincian tersebut.

Dalam produksi video, B-roll biasanya diambil terpisah dari footage utama,
meskipun kadang-kadang B-roll dapat diambil secara bersamaan dengan
footage utama. B-roll yang baik harus memiliki kualitas visual yang baik dan
berkaitan dengan cerita yang diceritakan dalam video utama.

J-cut

J-cut adalah teknik editing audio-visual dalam film dan video di mana audio
dari adegan berikutnya dimulai sebelum tampilan visualnya muncul. J-cut
disebut demikian karena bentuknya menyerupai huruf J.

Dalam J-cut, suara dari adegan berikutnya dimulai sebelum transisi visual,
sehingga pemirsa dapat mendengarkan suara atau dialog dari adegan yang
akan datang sebelum melihat adegan tersebut. Hal ini dapat membantu
membangun suasana dan mengarahkan pemirsa untuk fokus pada adegan
yang akan datang.

Contohnya, ketika sedang menampilkan sebuah wawancara, suara narasumber


dapat dimasukkan di atas footage yang menunjukkan lingkungan tempat
narasumber tersebut berada, sehingga pemirsa dapat mendengarkan apa
yang diucapkan oleh narasumber sambil melihat lingkungan di sekitarnya.
Atau ketika sedang menampilkan sebuah adegan di dalam ruangan, J-cut
dapat digunakan dengan mengawali dialog dari adegan berikutnya, sehingga
pemirsa dapat mengikuti percakapan tanpa kehilangan fokus pada adegan
sekarang.

L-cut

Dalam L-cut, audio dari adegan sebelumnya masih terdengar saat tampilan
visual sudah berganti ke adegan yang baru. Dengan kata lain, audio dari
adegan sebelumnya “melewati” transisi visual ke adegan yang baru. Teknik ini
biasanya digunakan untuk menunjukkan hubungan atau kontinuitas antara
adegan yang berbeda, terutama ketika adegan yang satu mempengaruhi
adegan yang lain.

Sebagai contoh, jika sedang menampilkan sebuah film dengan adegan


seorang pelari yang berlari melewati latar belakang yang berubah-ubah, L-cut
dapat digunakan dengan mempertahankan suara napas dan langkah kaki
pelari ketika tampilan visual berganti ke adegan yang baru. Ini memberikan
pengalaman visual dan audio yang seolah-olah pemirsa sedang mengikuti
pelari, dan memberikan kejelasan tentang kontinuitas adegan tersebut.t

L-cut adalah teknik editing yang umum digunakan di dalam produksi video
dan film. Teknik ini dapat membantu menunjukkan hubungan dan kontinuitas
antara adegan yang berbeda dan memberikan kejelasan tentang alur cerita.

Jump cut

Jump cut adalah teknik editing video yang memotong dua potongan adegan
atau frame yang diambil dari sudut yang sama dan mempertahankan posisi
kamera yang sama, sehingga menghasilkan kesan loncatan atau “melompat”
dalam tampilan. Teknik jump cut sering digunakan untuk menciptakan kesan
yang dramatis dan untuk mempercepat tempo film atau video.

Jump cut biasanya terjadi ketika dua adegan dipotong tanpa adanya transisi
visual yang menghubungkan kedua adegan tersebut. Teknik ini biasanya
digunakan ketika pembuat film ingin menunjukkan perubahan waktu atau
pergerakan adegan yang cepat, atau ketika ingin menekankan suatu hal
dengan cara yang dramatis.
Misalnya, ketika menampilkan adegan yang menunjukkan seseorang menaiki
tangga, maka jump cut dapat digunakan untuk memperlihatkan loncatan tiba-
tiba dalam waktu, sehingga pemirsa merasakan bahwa waktu telah berlalu
dengan cepat. Teknik ini juga dapat digunakan untuk menekankan perubahan
pikiran atau emosi seseorang, dengan memotong adegan yang menunjukkan
ekspresi atau tindakan yang berbeda secara cepat.

Jump cut adalah teknik editing yang umum digunakan di dalam produksi video
dan film. Teknik ini dapat menciptakan efek dramatis dan mempercepat tempo
film atau video, namun penggunaannya perlu hati-hati agar tidak mengganggu
alur cerita atau mengurangi kualitas produksi secara keseluruhan.
PROJECT &
ASSIGNMENT
internetBAIK
2023

01. Pilih salah satu assignment

• Film pendek

• Video review

• Video tutorial

• Vlog

• Podcast

• Reel Instagram

• Tiktok

• dll

02. Unggah karya video anda pada sosial media dan


platform internetBAIK.

03. Promosikan karya anda di sosial media.

Anda mungkin juga menyukai