Anda di halaman 1dari 15

BIMTEK MEDIA

PUBLIKASI
KEBUDAYAAN
TEKNIK DASAR EDITING
Pengertian Editing
• Editing merupakan proses yang dilakukan setelah proses shooting
selesai, dimana dilakukan proses pemilihan gambar, pemotongan dan
penghubungan gambar-gambar sehungga dapat menghasilkan sebuah
cerita. Editing menyeimbangkan, memanipulasi, membuang,
menambahkan, memendekkan, memanjangkan, membingungkan dan
akhirnya menjernihkan apa yang akan terlihat, terdengar, dan
dirasakan dilayar.
Jenis – jenis Editing
• Editing Kontiniti (Continuity)
Prinsip editing dengan penuturan (susunan) cerita yang
disampaikan dalam gambar yang berkesinambungan. Suatu sekuen
yang berkesinambungan atau rangkaian dari sambungan yang sesuai
boleh terdiri dari berbagai angle yang berbeda, namun gambar harus
memperlihatkan kesinambungan pergerakan gambar, ketika subjek
berpindah posisi maupun arah harus disambung bersama. Jika suatu
shot tidak sesuai atau berurutan maka akan mengakibatkan jump-cut.
• Editing Kompilasi (Compilation)
Editing kompilasi adalah teknik editing yang tidak terkait dengan
kontinuitas gambar. Gambar disusun berdasarkan script atau narasi.
Gambar mengikuti naskah sebagai pelengkap keterangan narasi
Editing kompilasi dapat dikatakan sebuah prinsip penuturan
(penyusunan) cerita yang disampaikan dengan narasi dan penyisipan
gambar-gambar (insert) sebagai ilustrasi dari penuturan film tersebut.
Biasanya penonton dibantu dengan gambar-gambar untuk memahami
uraian naratifnya. Editor lebih memperhatikan pada kesesuaian antara
narasi dengan gambar yang ditampilkan (sinkronsasi antara audio dan
visual).
• Editing kontinuitas dan kompilasi (continuity and compilation)
Film-film cerita yang menggunakan editing kontinuitas
boleh juga sesekali menggunakan editing kompilasi, seperti
serangkaian long-shot introduksi, sebuah sekuen editing dengan
waktu dan ruang yang diringkaskan, atau serangkaian shot yang
tidak saling berkaitan untuk memberikan impresi, bukannya
suatu reproduksi dari suatu peristiwa.
Dasar – Dasar Editing Gambar Berdasarkan Fungsi

• SEQUENCE SHOT
Apabila adegan dibuat tanpa menggunakan sambungan (NO CUT)

• CUTTING TO CONTINUITY
Sebuah sambungan (cut) digunakan untuk melanjutkan cerita; cutting to continue
teeling the story. Sebuah cut untuk menyambung scene dengan scene selanjutnya

• CLASSICAL CUTTING
Sebuah cut untuk memperjelas, mendramatisir atau menggaris bawahi sesuatu
(shot)
• THEMATIC MONTAGE
Sebuah cut untuk menyambung satu cerita dengan cerita lain,
sebuah cut untuk menyambung sebuah tesis (shot) dengan tesis
(shot) lain;

• ABSTRACT CUTTING
Sebuah cut yang tidak untuk menyambung cerita, tidak untuk
memperjelas atau mendramatisasi atau menggarisbawahi sesuatu,
juga tidak untuk menyambung satu cerita dengan cerita lain; juga
tidak untuk menyambung satu thesis dengan thesis lain, maka sebuah
sambungan berfungsi hanya sebagai sambungan belaka; cutting is
cutting; cutting as cutting
Dasar – Dasar Editing Gambar Berdasarkan
Hubungan Dimensi
1. Dimensi Grafis, Setiap shot memiliki nilai grafisnya dari:
- garis
- bentuk
- cahaya
- warna
- gerak: gerak kamera, gerak subyek atau kombinasi
keduanya
2. Dimensi Ritmis
Setiap sambungan akan menciptakan irama. Irama editing dipengaruhi
oleh:
a. Tipe shot dan Frame rate
b. gerak
c. suara
d. durasi shot
e. jenis sambungan (cut atau transisi efek)

Point a, b & c menciptakan Irama Internal, point c & d menciptakan


Irama Eksternal
3. DIMENSI RUANG/SPASIAL

• Dimensi pada shot yang di bentuk oleh Komposisi shot,


• Dan dimensi yang di ciptakan pada komposisi editing
4. DIMENSI WAKTU/TEMPORAL
Terdiri dari
-Urutan: - linear (Berurutan)
- non-linear (Tidak Berurutan)

-Frekuensi: memperpanjang waktu dengan mengulang aksi

-Durasi: - elipsis (memperpendek waktu penceritaan)


- ekspansi (memperpanjang waktu penceritaan)
Macam-macam Cut
1. Standard Cut / Trim Cut
Memotong clip pada bagian yang tidak di perlukan, dan untuk
menyambung satu clip dengan clip lainnya berdasarkan story yang di
inginkan.

2. Jump Cut
Cut yang digunakan untuk melompati shot dalam ruang atau
waktu ternentu, dan juga di gunakan untuk mempercepat durasi suatu
gambar atau adegan jika ingin mengambil bagian-bagian penting dalam
satu sekuen shot, atau satu longtake shot.
3. L cut dan J cut
L – cut artinya sebuah audio dari klip sebelumnya masih
terdengar meskipun klip selanjutnya sudah ditampilkan, sedangkan
J – cut artinya sebuah audio dari video di klip berikutnya muncul
terlebih dahulu sebelum klipnya dimunculkan.

4. Cross Cut
Editing paralel (cross cutting) adalah teknik bergantian dua atau
lebih adegan yang sering terjadi secara bersamaan namun di lokasi yang
berbeda. Jika adegan yang simultan, mereka kadang- kadang berujung
pada satu tempat, di mana pihak-pihak terkait berhadapan satu sama
lain.
5. Cut On Action
Cut untuk melanjutkan aksi yang sedang berjalan dalam sebuah
gambar atau adegan, dengan aksi yang berkesinambungan antara satu
dengan yg lainnya.

6. Cutaway
Menambahkan gambar (insert gambar), dan juga untuk
melengkapi cerita (story). Bisa berhubungan dan juga bisa tidak
berhubungan secara langsung dengan adegan yang sedang terjadi.
7. Match Cut
Menggabungkan dua shot / gambar yang memiliki ruang,
waktu, bahkan subject yang berbeda secara harmonis, dengan
mempertimbangkan kesamaan subject dalam hal komposisi dalam
shot tersebut.

8. Crossfade Cut
Cutting dengan Teknik transisi yang melibatkan fade in, fade out,
dan Cross Fade/Cross Dissolve.

9. Camera movement cut


Cut yang di inisiasi oleh pergerakan kamera.

Anda mungkin juga menyukai