Anda di halaman 1dari 3

Nama : Chrissanta

Kelas : XII PSPT 1


No Absen : 05

Tugas 4

"Memahami Cross Shot dan Continuity Shot "

Tayangan televisi merupakan media penyampaian suatu pesan atau cerita


yang divisualkan melalui gambar dan suara, dikemas denga menarik sehingga
penonton dapat menikmatinya. Untuk membuat sebuah tayangan televisi
terdapat berbagaiunsur yaitu:
1. cerita
2. tokoh
3. gambar
4. suara
5. artistik
6. editing
Salah satu yang dibahas pada bab ini adalah unsur gambar. Berbagai macam
teknik yang digunakan oleh seorang filmmaker khususnya kamerawan, mereka
selalu pkaliani menciptakan sebuah gambar dengan konsep menarik agar
penonton bisa menyatu dan larut dalam cerita. Teknik cross shot menjadi satu
dari sekian banyak teknik yang digunakan seorang DOP untuk menciptakan suatu
karya visual menarik yang dinikmati oleh penonton.
Cross shot merupakan suatu teknik dalam sebuah gambar yang merekam interaksi
antara dua orang. Tokoh tersebut saat kamera membidik secara bergantian kepada
lawan bicaranya dan fokus pada orang yang paling jauh dari kamera. Tembakan di atas
bidikan bahu merupakan contoh teknik cross shot. Dua bidikan menunjukkan
dua karakter dan bidikan tersebut terdiri dari bidikan over the shoulder (OS) yang
close up karakternya seperti terlihat over the shoulder (OS) dari orang lain di latar
depan. Dalam penggambilan gambar seperti cross shot, seorang DOP harus
memahami konsep 180 derajat. Aturan itu merupakan pedoman dasar mengenai
hubungan spasial di layar antara karakter satu sama lain dalam sebuah adegan.
Dengan menjaga kamera pada satu sisi sumbu imajiner antara dua karakter,
karakter pertama selalu membingkai kanan karakter kedua. Menggerakan kamera melewati
poros disebut garis melompat atau garis yang melewati.

Dalam adegan dialog antara dua karakter, garis lurus dapat dibayangkan
berjalan diantara dua karakter dan meluas hingga tidak terbatas. Jika kamera
tetap berada di satu sisi garis ini, hubungan spasial antar kedua karakter
akan konsisten dari shot ke shot, bahkan salah satu karakter tidak ada di layar.
Menggeser ke sisi lain dari karakter pada potongan akan membalik urutan
karakter dari kiri ke kanan dan dapat mengacaukan penonton. Aturan juga
berlaku untuk pengerakan karakter sebagai “garis” yang dibuat oleh jalur
karakter.
Seorang DOP juga harus mempunyai jiwa enterpreuner “how to sell himself”.
Point of view terdiri dari story teller dan subject / character. Seorang DOP juga
harus memahami komposisi sebuah gambar. Komposisi adalah satu cara atau
ketentuan untuk mengatur, menyusun , meramu berbagai elemen visual dengan
memperhatikan dasar kaidah-kaidah yang ada hingga mampu mewujudkan
suasana tatanan yang harmonis
Elemen visual pada komposisi yakni :
1. shape
2. pattern
3. texture
4. contrast
Seorang broadcaster yang pkaliani akan menunjukkan kepada penonton
perubahan bertahap dalam adegan yang diperankan oleh tokoh, dan broadcaster
juga melakukan dengan melengkapi ketukan cerita dan tema secara visual.
Lihatlah dari beberapa adegan sebuah film, bagaimana broadcaster merencanakan
pengambilan gambar mereka secara detail untuk mendapatkan hasil emosional
maksimum.
Pada komposisi baik dalam televisi maupun film, aspek subjek dan
pengadeganan juga termasuk elemen yang menjadi pertimbangan dalam penataan
dan perwujudan sebuah komposisi. Hal ini disebabkan aspek pengadeganan,
pergerakan kamera, penempatan property dalam mise-en-scene juga berdampak
dalam penyusunan komposisi. Di sinilah dibutuhkan kontinuitas yaitu proses
kesinambungan antar gambar,apalagi sebuah shot dalam drama tidak diambil
secara berurutan.
Secara garis besar, sebuah rangkaian cerita dalam tayangan televisi baik drama
maupun nondrama dibangun dengan menyampaikan atau mempertahankan dua
aspek kontinuitas yaitu:
1. kontinuitas ruang
2. kontinuitas waktu
Setiap pengambilan gambar, tokoh akan melakukan pergerakan yang berbeda.
Gambar tersebut harus mempunyai kesinambungan dengan gambar sebelumnya.
Ada lima macam elemen lain kesinambungan, yaitu :
1.kesinambungan isi cerita
2.kesinambungan gerak
3.kesinambungan letidak
4.kesinambungan dialog
5.kesinambungan suara
Teknik continuity shot juga berpengaruh kepada tahap metode editing continuity
yang merupakan konsep editing yang cukup populer di kalangan editor. Disadari
atau tidak teknik ini banyak dilakukan oleh editor yang belajar secara otodidak.
Inilah dasar konsep editing continuity selain cutting untuk melanjutkan cerita
juga bagaimana agar ada kesinambungan atau matching antar shot. Match atau
kesinambungan antar shot inilah yang ditemukan oleh para tokoh film editing
misalnya: Edwin S.Porter dan Pudkovin yang melanjutkan kiprah G.W Griffith. Dia
menemukan formula agar terjadi kesinambungan antar shot.
Teori ini dinamakan three match cut yang meliputi :
1. Matching The Look
2. Matching The Position
3. Matching The Movement
Jumping paling umum terjadi adalah pada saat menentukan orientasi. Ini akan
menyebabkan penonton bingung ketika menikmati suatu gambar dalam sebuah
film atau tayangan televisi.

Anda mungkin juga menyukai