Anda di halaman 1dari 9

INSTITUT KESENIAN JAKARTA

Fungsi Ritme Editing untuk Mendukung Emosi Pengorbanan

Protagonis Dalam Film Mimpi-Mimpi Berterbangan

Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian S.1
guna memperoleh Gelar Sarjana Seni

SYANIN DIDA ANNISA


1160150165
EDITING

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM


FAKULTAS FILM DAN TELEVISI
2020
ABSTRAK

Seseorang kerap kali sudah dituntut untuk memiliki cita-cita atau

impian, sifat manusia yang mengejar impiannya dapat menjadikan manusia

sebagai sosok yang tidak mempedulikan sesamanya. Melalui film Mimpi-

Mimpi Beterbangan, filmmaker ingin menyampaikan pesan bahwa

kebahagiaan manusia itu datang bukan ketika manusia mencapai impiannya.

Melainkan, kebahagiaan bisa datang ketika manusia rela berkorban demi

kebahagiaan orang lain. Dengan tema cerita tentang pengorbanan, penulis

menggunakan konsep continuity editing dengan menitikberatkan pada topik

pembahasan dari fungsi ritme editing dalam mendukung emosi pengorbanan

karakter dalam film Mimpi-Mimpi Beterbangan.

Kata Kunci : Continuity editing, ritme editing, pengorbanan


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi di Fakultas Film dan

Televisi Institut Kesenian Jakarta. Dalam proses menulis skripsi ini, saya ingin

menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Indah Tjahjawulan, S.Sn., M.Sn., sebagai Rektor Institut Kesenian

Jakarta.

2. Bapak Hanief Jerry, M.Sn., sebagai Dekan Fakultas Film dan Televisi –

Institut Kesenian Jakarta.

3. Bapak Danu Murti, M.Sn., sebagai Ketua Program Studi S.1 Fakultas Film

dan Televisi - Institut Kesenian Jakarta.

4. Gilang Haryo Prakoso, S.Sn., Zarah Sirait, S.Sn., Rizkia Putri, S.Sn., Bella

Fitianah, S.Sn., dan Aditya Alfiqri, S.Sn., sebagai Koordinator dan Asisten

Koordinator mata kuliah Seminar Rancangan Tugas Akhir dan Tugas Akhir

S.1 Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta.

5. Bapak Kusen Dony Hermansyah, M.Sn, selaku pembimbing karya mayor

editing.

6. Ibu Bawuk Respati, S.Sn., M.Si, selaku pembimbing penulisan skripsi.

7. Bapak Yogi Tri Kuncoro, S.Sn., selaku pembimbing minor karya tata suara.

8. Bapak Dedih Nur, S.Sn., selaku pembimbing mayor karya sinematografi.

9. Ahmad Hari Berli, Arief Budiman, Ayu Nurma Yunia, Erviana Madalina,

sebagai rekan kerja kelompok film Mimpi-Mimpi Beterbangan dalam mata

kuliah Seminar & Tugas Akhir.


10. Haryono Kurniawan Suka Putra sebagai partner yang selalu berjuang dan

memotivasi saat bersama-sama menempuh skripsi untuk memperoleh gelar

sarjana

11. Arandhitio Ballagi, S. Sn, Agus Edi Santoso, S. Sn, Ian Davin, S. Sn,

Taufiq Nugraha, juga Billhuda sebagai senior yang selalu membantu

penulis dikala menemukan kesulitan.

12. Kaleb Octavianus Sitompul sebagai teman dari semester satu yang selalu

hadir mendengarkan keluh kesah penulis.

13. Dahlia Fajarindah, S.M, Milah Nur Kahfita, S. KM, Ratu Tasya Andriani,

S. KPm sebagai sahabat SMA penulis yang sampai sekarang setia

menemani penulis dalam meraih gelar sarjana.

14. Teristimewa kepada keluarga penulis, Rumtiningsih dan Sarkoi yang selalu

mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbanannya baik dari segi

moril dan materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Teruntuk kakak penulis, Muhammad Iqbal Afghan dan

Muhammad Gamal Reza, juga tante penulis, Widayati, yang selalu

memberikan dukungan, dan menghibur penulis dikala jenuh.

Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Hormat Saya

Syanin Dida Annisa


GLOSARIUM

Alternatives to continuity : Editing yang pemotongan gambarnya tidak menuju

kepada kesinambungan ruang dan waktu

Angle : Sudut pengambilan gambar

Aspect ratio : Blocking yang membentuk garis lurus horizontal

Axis of action : Garis imajiner yang terbentuk oleh dua subjek atau

objek yang sedang berinteraksi

Close Up : Ukuran shot yang memperlihatkan karakter dari atas

kepala hingga leher

Continuity editing : Editing yang pemotongan gambarnya menuju kepada

kesinambungan ruang dan waktu

Cut : Penggabungan dari dua potongan shot yang terpisah

Cutting spectrum : Spektrum yang tercipta dari durasi shot yang

dikalkulasikan

Decoupage : Membagi sebuah adegan menjadi banyak shot

Editing : Proses penyambungan dan pemotongan gambar


Eyeline match : Kesesuaian arah mata pandang

Form : Bentuk film yang terdiri dari elemen penceritaan

Frequency : Pengulangan shot yang digunakan untuk memiliki

tujuan tertentu

Graduated tonality : Pencahayaan yang memperlihatkan kontras secara

gradasi

Graphical match : Kesinambungan grafis dalam penyambungan dua

shot

Graphical contrast : Ketidaksinambungan grafis dalam penyambungan

dua

Shot

Lighting : Pencahayaan

Look : Suasana yang terlihat secara visual di dalam frame

Low Angle : Pengambilan gambar yang menempatkan kamera

dibawah subjek

Low Key : Pencahayaan yang memperlihatkan kontras antara

gelap dan terang sebuah gambar


M

Mise en Scene : Semua elemen visual yang terlihat di layar

Mood : Rasa yang ingin dicapai saat memvisualisasikan cerita

Optical effects : Penggabungan dari dua shot dengan menggunakan

efek tertentu

Pace : Satuan yang digunakan untuk menghitung kecepatan

Primary motion : Gerak yang mencakup gerak subjek atau gerak objek

Release : Emosi yang mengacu pada ketenangan

Rule of Third : Jenis komposisi yang berusaha untuk menempatkan

objek di sepertiga bagian dalam frame

Scene : Bagian dari film yang terdiri dari waktu dan tempat

yang spesifik

Secondary motion : Gerak yang mencakup mise-en-scène, peletakan

kamera dan pergerakan kamera ataupun pergerakan

lensa.

Setting : Tempat berlangsungnya cerita


Shot : Gambar yang dihasilkan mulai dari kamera on hingga

off

Style : Semua elemen teknis yang terdapat di dalam film

Spatial continuity : Kesinambungan ruang yang tercipta dalam benak

penonton

Tension : Emosi yang mengacu kepada ketegangan

Type of shot : Variasi dari tiap ukuran gambar

Time ellipsis : Memadatkan waktu peristiwa dalam film

Time expand : Memperluas waktu peristiwa dalam film


DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Pearlman, Karen. Cutting Rhythms: Shaping the Film Edit. Taylor and Francis, 2012.

Frierson, Michael. Film and Video Editing Theory. Taylor and Francis, 2018.

J. Bowen, Christopher. Grammar of the Shot. Taylor and Francis, 2012

th
Bordwell, David, et al. Film Art: an Introduction, 11 ed. McGraw-Hill, 2017.

Kuhn, Annette. A Dictionary of Film Studies. OUP Oxford, 2020.

A. Gallagher, John. Film Directors on Directing. Greenwood Press, 1989.

Anda mungkin juga menyukai