Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

MATA KULIAH TEORI DASAR TATA KAMERA


“ANALISIS FILM LONG BRANCH BERDASARKAN MISE EN SCENE ”

Dosen Pengampu:
CHOIRU PRADHONO S.Sn.,M.Sn

Disusun Oleh:
Andi Octari
06101619

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM
INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hasil
Analisis Mise En Scene dalam film Long Branch”.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Atas dasar itu penulis
memohon saran dan kritik yang konsultif kepada berbagai pihak demi kebaikan penyusunan
makalah ini. Sehingga makalah ini dapat memberikan manfaat yang optimal.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang terkait dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata penulis berharap
semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini, dan semoga Allah SWT
senantiasa memberikan taufiq dan hidayahNya kepada kita semua. Amin..

Jambi, 13 April 2020

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

a. Pengertian Mise En Scene


b. Hasil analisis film Long Branch berdasarkan Mise en scene

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mise En Scene merupakan segala hal yang terletak didepan kamera yang
akan diambil gambarnya dalam sebuah film. Unsur ini merupakan unsur sunematik
yang paling mudah dikenali oleh penonton. Karena hampir semua gambar yang kita
lihat mrupakan unsur ini.
Jika diibaratkan sebuah panggung pertunjukan, semua elemen yang ada dalam
panggung tersebut merupakan unsur-unsur yang ada dalam mise en scene.
Mise en scene ini bisa dikatakan kekuatan dalam sebuah film. Karena dalam
mise en scene ini terdapat 4 unsur pokok yang menjadi sebuah nyawa dalam film.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai analisis mise en scene dalam beberapa
unsur yaitu setting, lighting, kostum & make up serta acting.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Mise En Scene?
2. Bagaimanakah hasil analisis Mise En Scene dalam Film ``Long Branch``?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian Mise En Scene
2. Mengetahui dan memahami hasil analisis Mise En Scene dalam film ``Long
Branch``
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mise En Scene


Mise en scene adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan
seluruh aspek visual yang ada pada saat memproduksi film atau pertunjukan teater.
Seperti setting, properti, aktor, kostum yang digunakan, lighting, dan lain-lain.
Semua yang muncul di dalam frame merupakan bagian dari mise en scene.
Istilah yang dibaca mis ong sen ini berasal dari bahasa Prancis yang memiliki arti
“Putting in the scene”. Mise-en-scene adalah unsur sinematik yang paling mudah kita
kenali karena hampir seluruh gambar yang kita lihat dalam film adalah bagian dari
unsur ini. Pertama kali dipopulerkan oleh kritikus Prancis yang memang
berkecimpung di dunia teater pada tahun 1950-an.
Dengan demikian, bisa kita katakan bahwa separuh kekuatan sebuah film
terdapat pada aspek mise-en-scene. Mise-en-scene terdiri dari empat unsur utama,
yakni: set (latar), kostum dan tata rias karakter, pencahayaan, serta pemain dan
pergerakannya termasuk akting. Unsur-unsur mise-en-scene secara keseluruhan
mampu mendukung naratif serta membangun suasana dan mood sebuah film
Mise en scene memiliki 4 bagian pokok yaitu:
1. Setting
2. Lighting
3. Kostum & Make up
4. Ekspresi dan Gerak figur

B. Hasil Analisis Film Long Branch Berdasarkan Mise En Scene


1. Setting atau Latar
Secara sederhana setting dipahami sebagai keseluruhan latar
peristiwa bersama dengan benda-benda yang ada di dalamnya (properti)
yang bisa menjadi petunjuk ruang dan waktu. Dengan kata lain setting adalah
dimana dan kapan sebuah peristiwa terjadi. Persoalannya, setting bisa berada
di luar ruang (eksterior) maupun di dalam ruang (interior). Setting eksterior
bisa menggunakan alam pegunungan, sungai, sebuah gang perkampungan,
pantai dan lain sebagainya

Fungsi setting ialah:


1. Informasi ruang
2. Informasi waktu
3. Informasi status sosial
4. Menunjukkan motif tertentu
5. Pendukung aktif adegan
6. Pembangun suasana ( Mood)

Pada film Long Branch sendir saya mendapatkan bebrapa setting yang
digunakan seperti, di dalam bus, di halte bus, di dalam kamar, dll. Dan
informasi waktu yang disampaikan pada film Long Branch sendiri yaitu musim
salju dan malam hari.

Berikut adalah beberapa potongan gambar yang menunjukan setting pada


film Long Branch :

Gambar ini
menunjukan
adegan ciuman dua
orang aktor dengan
setting di luar bar.

Gambar ini
menunjukan setting
di dalam bus.
Gambar disamping menunjukan
setting di dalam kereta bawah
tanah. Dengan menggunakan
propety seperti kursi kereta, lampu
kereta, figuran penumpang di
dalam kereta dan ada seorang
bapak yang sedang menjual bunga.

Gambar disamping menunjukan setting di Halte bus.

Gambar disamping menunjukan setting tempat parkir sepeda, propeti


yang tersedia ada beberapa sepeeda yang terpakir.
Gambar disamping menunjukan
setting di sebuah jalan kecil,
dengan properti yang digunakan
yaitu sebuah sepeda yang mereka
naiki

Gambar disamping menunjuan


sertting di bawah sebuah jembatan,
dengan properti yang digunakan
sepeda.
Gambar disamping menunjukan setting lorong sebuah rumah dengan
adanya propety pintu, jendela dan bingkai foto.

Gambar disamping menunjukan setting tempat tidur, adanya


beberapa bantal, kasur, slimut.

2. Lighting
Pencahayaan menjadi faktor penting dalam Mise En Scene produksi
film.Intensitas, arah, dan kualitas pencahayaan dapat menunjukkan waktu,
tekstur, bentuk, jarak, dan suasana sehingga mampu mempengaruhi
pemahaman audiens terhadap film yang dibuat. Penggunaan cahaya remang
misalnya, akan lebih dapat memberi kesan tersembunyi, rasa misteri atau
ketakutan, jika dibandingkan penggunaan cahaya terang.
Untuk itu pencahayaan yang digunakan pada film ini menggunakan
cahaya remang yang akan lebih menumbulkan kesan yang tersembunyi, misteri,
dan ketakutan.
Disini saya juga menemukan scene yang menggunakan tehnik Backlight
seperti pada scene berikut.

Pada potongan gambar di atas menunjukan tehnik pencahayaan menggunakan


Backlight. Back light ditempatkan pada belakang aktor dan digunakan untuk
pencahayaan dari belakang. Fungsi back light adalah menambah kedalaman
gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi .

3. Kostum & makeup

Kostum merupakan sesuatu yang mengacu pada penggunaan pakaian


pada tiap karakter. Selain mencerminkan karakter, pemilihan make up dan
kostum dapat menjadi simbol terhadap sebuah zaman, negara, budaya, atau
status sosial tokoh. Ini berarti pemilihannya tergantung setting yang sudah
ditentukan pada poin pertama.

Dari segi kostum sendiri pada film Long Branch tak ada kostum khusus
yang mereka gunakan kecuali baju khusus musin dingin dan hanya berubah ketika
kedua tokoh berada di dalam kamar dan menggunkan kaos.
Potongan potongan gambar di atas menunjukan pada beberapa scene kedua
aktor menggunakan kostum khusus musim dingin

Sedangkan potongan gambar di atas menunjukan aktor menggunakan


baju kaos saat berada di kamar dan di ruangan rumah.

Untuk Make Up pada film ini menggukan make up yang natural. Terlihat
pada wajah kedua pemain. Dan pada wajah wanita hanya memakai eyesshadow
berwarna gelap untuk mempertajam dan memperjelas mata si pemeran wanita.
Dan untuk tokoh pria benar-benar menggunakan MakeUp Natural.
4. Eks
p resi
dan

Gerak figur
Ekspresi adalah sesuatu yang dimanusiakan baik non manusia ataupun
non fisik sedangkan gerak figur sering disebut dengan blocking.
Dalam film ini dapat ditunjukan dengan beberapa adegan sebagai
berikut:

Metode akting yang digunakan telihat alamiah (Natural) sama seperti


kehidupan sehari-hari dan lebih dekat kepada Realisme ataupun adegan yang
nyata. Ini terlihat pada adegan ciuman dan beberapa adegan lainnya. Adegan
berciuman menunjukan bahwa sepasang kekasih yang sudah sangat mencintai
satu sama lain dan kepercayaan yang kuat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mise en scene adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan
seluruh aspek visual yang ada pada saat memproduksi film atau pertunjukan teater.
Seperti setting, properti, aktor, kostum yang digunakan, lighting, dan lain-lain. Pada
film Long Branch sendir saya mendapatkan bebrapa setting yang digunakan seperti,
di dalam bus, di halte bus, di dalam kamar, dll. Untuk itu pencahayaan yang digunakan
pada film ini menggunakan cahaya remang yang akan lebih menumbulkan kesan yang
tersembunyi, misteri, dan ketakutan. Disini saya juga menemukan scene yang menggunakan
tehnik Backlight. Dari segi kostum sendiri pada film Long Branch tak ada kostum
khusus yang mereka gunakan kecuali baju khusus musin dingin dan hanya berubah
ketika kedua tokoh berada di dalam kamar dan menggunkan kaos. Untuk Make Up
pada film ini menggukan make up yang natural. Terlihat pada wajah kedua pemain.
Metode akting yang digunakan telihat alamiah (Natural) sama seperti kehidupan
sehari-hari dan lebih dekat kepada Realisme ataupun adegan yang nyata. Ini terlihat
pada adegan ciuman dan beberapa adegan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://oddz.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/4-Mise-en-scene-ilovepdf-
compressed.pdf
https://kreativv.com/film-animasi-video/mise-en-scene/
https://web.facebook.com/notes/forum-komunikasi-film-dokumenter-sumatera/dasardasar-
mise-en-scene-kusen_dony_hermansyah/344229708944578/?_rdc=1&_rdr
https://www.youtube.com/watch?v=rVBhvVK8RwM
https://tumpi.id/mise-en-scene-dalam-produksi-sebuah-film/

Anda mungkin juga menyukai